Anda di halaman 1dari 19

ANEMIA DALAM

KEHAMILAN

RIDHA SURYANTI MUSLIMAH

PEMBIMBING :
Dr.Hj. A. Fatimah Arsyad, Sp. OG (K)
PENDAHULUAN

Anemia adalah salah satu gangguan medis yang paling sering

ditemui selama masa kehamilan. Di negara berkembang hal itu

menjadi penyebab serius, selain banyak efek samping lainnya

pada ibu dan janin yang dapat berkontribusi sangat tinggi

kematian pada ibu. Diperkirakan secara global dua miliar orang

menderita anemia atau kekurangan zat besi.


DEFINISI

Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel

darah merah atau hemoglobin. Centers for Disease Control and

Prevention (CDC) mendefinisikan anemia sebagai kadar

hemoglobin yang lebih rendah dari 11 g/dL pada akhir trimester

pertama dan ketiga, dan kurang dari 10 g/dL pada trimester

kedua.
EPIDEMIOLOGI

Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama

kehamilan, baik di negara maju maupun berkembang. Badan

kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO)

memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang

dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia.


DATA ANEMIA IBU HAMIL RSUD SYEKH
YUSUF BULAN FEBRUARI 2019
NO NAMA UMUR PEKERJAAN PARITAS

1 Ny. R 23 IRT G1P0A0

2 Ny. SM 19 IRT G1P0A0

3 Ny.I 18 IRT G2P1A0

4 Ny. DS 20 IRT G2P1A0


ETIOLOGI

> Fisiologis
> Kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia pada
kehamilan, baik di negara maju maupun berkembang.
> Penyebab anemia lainnya termasuk anemia megaloblastik
karena defesiensi vitamin B12 dan asam folat, thalassaemia,
kehilangan darah, keadaan hemolitik (penyakit sel sabit,
malaria dan pre-eklampsia), infeksi cacing dan keganasan yang
mendasari dan penyakit kronis.
PATOFISIOLOGI

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga

memicu peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya, volume

plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat.

Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi

yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan

eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin

(Hb) akibat hemodilusi.


GEJALA KLINIS

 Pucat

 Takikardi

 Bising jantung

 Angina (nyeri dada)

 Gagal jantung kongestif

 Dispnea (kesulitan bernapas)


KLASIFIKASI

Anemia sering diklasifikasikan dengan cara berikut


berdasarkan indeks sel darah merah:
KLASIFIKASI

1. Anemia Defesiensi Besi


2. Anemia Megaloblastik
3. Anemia Aplastik
4. Anemia Penyakit Sel Sabit
5. Anemia Akibat Kehilangan Darah Akut
6. Anemia yang Berkaitan dengan Penyakit Kronik
7. Anemia Hemolitik Didapat
ANEMIA DEFESIENSI BESI
ANEMIA MEGALOBLASTIK
ANEMIA APLASTIK
ANEMIA PENYAKIT SEL SABIT
ANEMIA HEMOLITIK
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Hemoglobin

Hematokrit

MCV dan

Serum Ferritin
TATALAKSANA UMUM & TATALAKSANA
KHUSUS

Jenis sediaan Dosis sediaan Kandungan besi elemental

Sulfas ferosus 325 65

Fero fumarat 325 107

Fero glukonat 325 39

Besi polisakarida 150 150


KOMPLIKASI

Konsentrasi hemoglobin trisemester pertama yang rendah

resiko berat lahir rendah, persalinan kurang bulan dan bayi

kecil untuk usia kehamilan. Dalam sebuah poenelitian dari

Tanzania, Kidanto dkk melaporkan bahwa insiden persalinan

kuerang bulan sdan berat lahir rendah meningkat seiring

dengan keparahan anemia.


PROGNOSIS

Prognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan pada

umumnya baik bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung

seperti biasa tanpa pendarahan banyak atau adanya komplikasi

lain. Anemia berat meningkatkan morbiditas dan mortalitas

wanita hamil.

Anda mungkin juga menyukai