Sistem Informasi
Pengolah Data Sumber Daya Air
Modul Pengelolaan Aset Irigasi
(PDSDA - PAI)
1
Agenda
• Maksud dan Tujuan
• Sasaran
• Filosofi Pengembangan
• Arsitektur Sistem Informasi
• Strategi Implementasi
2
Maksud dan Tujuan
• Meningkatkan manajemen pemrosesan data, sehingga data dan
informasi bisa dihasilkan secara tepat, cepat, akurat dan bisa
dipercaya
• Mendorong untuk terbentuknya mekanisme dan alur yang jelas
dalam hal pengelolaan data dan informasi aset irigasi
• Meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam memperoleh
informasi melalui kecepatan penyajian dan keterpaduan sistem
• Menyebarluaskan informasi mengenai pengelolaan aset irigasi
sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi kepada masyarakat.
3
Sasaran
• Sistem dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan rutin inventarisasi
pengelolaan aset irigasi dan OP
• Sistem dapat digunakan untuk mendukung perencanaan pengelolaan aset
irigasi
• Sistem dapat memberikan suatu informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan secara parsial (untuk satu daerah irigasi) dan kewilayahan
melalui pengintegrasian
• Sistem bisa diintegrasikan ke dalam skop nasional, propinsi/balai, dan
BBWS melalui penciptaan mekanisme pertukaran data yang dinamis
• Sistem dapat memberikan suatu informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan di setiap level (Nasional, BBWS, propinsi/balai, kabupaten/kota)
• Sistem bisa diintegrasikan dengan sistem lain (sebagai contoh PDSDA yang
saat ini telah dikembangkan di Sub Direktorat Data dan Informasi Direktorat
Bina Program Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan
Umum)
4
Filosofi Pengembangan
+ =
Sustain
Cost Effective:
1. Penggunaan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource)
2. Fleksibilitas dalam implementasi
3. User friendly
4. Terintegrasi
Reliability:
Sistem PDSDA-PAI dibangun menggunakan kepada form isian PAI yang
sudah mengacu ke aturan perundangan yang berlaku dan diterapkan dalam
kegiatan operasional. Teknologi sistem informasi digunakan hanya sebatas
alat bantu.
5
Freeware dan opensource
• Database server menggunakan Firebird Interbase SQL
Server
• Geographical Information System (GIS) menggunakan
ESRI Mapobject versi 2.0. Lisensi Ditjen SDA - free
deployment
• Software Development: Borland Delphi 5.0. Lisensi Ditjen
SDA - free deployment
• Google Earth dan Google Maps
• Font creator (freeware)
• TinyPic (freeware)
• Pelaporan dalam BIFF format yang bisa dibuka oleh Ms
Office (komersial), Star Office dan Open office (freeware)
6
Fleksibilitas dalam Implementasi
7
User friendly
• Pemeliharaan program yang sangat mudah,
sehingga tidak mensyaratkan sumberdaya
manusia dengan kualitas pemahaman
terhadap komputer yang tinggi
• Penggunaannya yang mudah sehingga
hanya memerlukan waktu pelatihan yang
singkat. Meskipun PDSDA-PAI berbasis
sistem informasi geografis, namun tidak
diperlukan pengetahuan khusus mengenai
GIS
8
Terintegrasi
Standarisasi:
• Wilayah Administrasi Propinsi, Kabupaten / Kota,
Kecamatan dan Desa menggunakan BPS
• Wilayah Sungai, DAS, Status WS PerMen
11A/KPTS/2006 Tentang Wilayah Sungai
– WS PP.UU.SS PP=Kode Pulau, UU= No.Urut, SS=Status
WS
– DAS PP.UU PP=Kode Pulau, UU= No.Urut
• Status DI PP No. 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi
• Standarisasi Kode DI Diberikan oleh pusat dengan
format PPKKUUUU
– PP=Kode propinsi, KK= Kode Kabupaten/Kota, UUUUU=No.
Urut
– DI Dalam Kabupaten PPKKUUUU
– DI Lintas Kabupaten PP00UUUU
9
– DI Lintas Propinsi 0000UUUU
Arsitektur Sistem Informasi
• Alur Pemrosesan Data
• Tahapan Implementasi
• Konfigurasi Perangkat Keras di pusat
• Komunikasi Data
10
Alur Pemrosesan Data
Download Kirim data
Isi Form Survey File GPS Ke Pusat
Download Rekonsiliasi
Ambil
File Gambar/ Video Data
Koordinat Lokasi
Aplikasi
Ambil Gambar SIPAI Website
dan/atau video
Integrasi
Google Earth
11
12
Konfigurasi Perangkat Keras
13
Komunikasi Data
14
Strategi Implementasi
• Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi
• Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi
tetapi sudah ada hardcopy sketsa jaringan
irigasi
• Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi
belum berdasarkan titik koordinat bumi
• Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang
sudah berdasarkan titik koordinat bumi.
15
Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi 16
Lokasi belum memiliki file digital jaringan irigasi tetapi sudah ada
hardcopy sketsa jaringan irigasi 17
Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi tetapi belum 18
berdasarkan titik koordinat bumi
Lokasi memiliki file digital jaringan irigasi yang sudah 19
berdasarkan titik koordinat bumi