• Seorang perempuan 50 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan cenderung
tidur dan tidak mengenali keluarganya sejak sehari yang lalu. Pasien didiagnosis Sirosis hati sejak 2 tahun yang lalu. kontrol tidak teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, tekanan darah 180/30 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit; frekuensi nafas 24 x/menit; suhu 38,2 o C, sklera ikterik ; terdapat ronki basah kasar dikedua lapang paru; hati tidak membesar ; terdapat flapping tremor. • Tata laksana yang paling tepat pada pasien ini adalah: a. Laktulosa b. Propanolol c. Obat anti virus d. Seftriakson 1 x 2 g intravena e. Infus branched chain amino acids (BCAA) • Seorang perempuan 46 tahun datang ke IGD dengan keluhan diare berdarah hilang timbul selama 2 minggu. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan konjungtiva pucat dan ditemukan darah segar pada pemcriksaan rectal touche, Hasil laboratorium; hemoglobin 8,7 g/dL dan albumin serum 2,8 g/L. • Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini adalah: a. Kolonoskopi dan gastroskopi sekaligus b. Pemeriksaan feses rutin dan kolonoskopi c. Pemeriksaan feses rutin, kolonoskopi. dan ultrasonografi abdomem. d. Pemeriksaan feses rutin, carcinoembryonic antigen. dan gastroskopi e. Pemeriksaan feses rutin, carcinoembryonic antigen, dan ultrasonografi abdomen • Seorang pcrempuan 36 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit menelan makanan padat maupun cair. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Sebelutnnya pasien sudah pernah berobat ke dokter spesialis penyakit dalam, dikatakan ada pcnyempitan pada tenggorokannya dan sudah menjalani prosedur dilatasi esofagus sebanyak 3 kali. • Penatalaksaan yang tepat pada pasien ini adalah: a. Dilatasi sfingler esofagus bagian bawah berkala b. Pemberian preparat calcium channel blocker c. Per Oral Endoscopy Myotomi d. Pemberian preparat nitrat e. Injeksi toksin botullinum