Anda di halaman 1dari 7

KELUARGA BERENCANA

KONSEP DAN DEFINISI KELUARGA BERENCANA

 Usia subur/reproduksi
 Pasaangan usia subur
 Keluarga berencana (KB)
 Alat/cara keluarga berencana (kontrasepsi)
 Pernah praktek KB
 Sedang praktek KB
 Pilihan kontrasepsi
 Penggantian kontrasepsi
 Perempuan yang berkebutuhan KB-nya tidak terpenuhi
 Kelangsungan Kontrasepsi
 Efektifitas kontrasepsi
SUMBER-SUMBER DATA KELUARGA BERENCANA

 Survei fertilitas dan mortalitas di Jawa dan Bali tahun 1973


 Survei fertilitas Indonesia di Jawa dan Bali tahun 1976
 Survei prevalensi kontrasepsi Indonesia (SPI) 1978
 Survei demoghrafi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 1991. 1994. 1997. 2002-
2003 dan 2007
 Survei penduduk antara sensus (SUPAS)
 Survei aspek-aspek kehidupan rumah tangga Indonesia 1993, 1997, 1998,
2000 dan 2007
UKURAN-UKURAN KELUARGA BERENCANA

a. Angka Prevalensi Kontrasepsi(contraceptive prevalence rate-CPR)


adalah presentasi pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/cara
KB. Rumusnya adalah sebagai berikut:

b. Presentase Pemakai Alat/cara KB menurut Alat/cara KB (contraceptive use mix)


 Merupakan banyaknya pasangan usia subur yang sedang memakai alat/cara KB tertentu per
100 pasangan usia subur yang ber-KB, dengan rumus sebagai berikut:

CUMk = 100

CUMk= persentase pemakai alat/cara KB k


CUk = Jumlah PUS yang memakai alat/cara KB k
CU = Jumlah PUS yang ber-KB
c. Persentase Perempuan yang kebutuhan ber-KB-nya tidak terpenuhi (Unmet Need)
Merupakan persentase perempuan kawin yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin
menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat /cara KB. Ukuran ini digunakan
untuk menilai sejauh mana program KB telah dapat memenuhi kebutuhan.

UN= 100

UN = Persentase perempuan yang kebutuhan ber-KB nya tidak terpenuhi


JUN = Jumlah perempuan yang kebutuhan ber-KB nya tidak terpenuhi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
(DETERMINAN KELUARGA BERENCANA

 Faktor predisposisi (predisposising factor)


 Yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, nilai, keyakinan dan presepsi yang berkenaan
dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak. Dalam arti umum kita dapat
mengatakan faktor predisposisi sebagai preferensi pribadi yang dibawah seserang atau
kelompok ke dalam suatu pengalaman belajar. Preferensi ini mungkin mendukung atau
menghambat perilaku kesehatan dalam setiap kasus, factor ini mempunyai pengaruh.
 Faktor pendukung (Enabling Factor)
 Mencakup berbagai keterampilan dan sumber daya yang perlu untuk melakukan
perilaku kesehatan. Sumber daya itu meliputi fasilitas pelayanan kesehatan,
keterjangkauan berbagai sumber daya, jarak, biaya, ketersediaan transfortasi, jam buka
dan sebagainya.
 Faktor pendorong (Reinforcing factor).
 Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat, apakah pendorong itu positif
atau negative bergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan, yang
sebagian diantaranya lebih mendorong dari pada yang lain dalam mempengaruhi
perilaku.
TERIMAKASIH

Kelompok 8

Grasela Juwita Seran :42210078


Yunita Mariati Siki :42210064
Virginius Eta Kolpoen :42210101
Meliana Bano Mau :42210145
Nofalinda Monemnasi :42180010

Anda mungkin juga menyukai