Anda di halaman 1dari 10

BUKTI AUDIT

Kelompok 5 :
Syaeful Amri 12030119220018
Kinanthi Esti Nariswari 12030119220021
Nurul Azizah 12030119220014

🎤 Kinanthi Esti Nariswari


Tujuan Bukti Audit

Persuasivitas Bukti

Keputusan Bahan Bukti Audit

Bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi
Jenis – jenis Bukti Audit
yang mendukung angka-angka atau
atau informasi lain yang disajikan
dalam laporan keuangan, yang dapat
digunakan oleh auditor sebagai dasar
yang layak untuk menyatakan Prosedur Untuk Menghimpun Bukti Audit
pendapatnya.

🎤 Kinanthi Esti Nariswari


Asersi Manaajemen Tujuan Umum Audit
Keberadaaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada
tanggal tertentu dan transaksi
pendapatan serta biaya terjadi dalam
periode tertentu.

Tujuan Bukti Audit Kelengkapan Semua transaksi dan akun yang


seharusnya telah disajikan dalam
untuk meyatakan pendapat apakah laporaan keuangan.
laporan keuangan klien disajikan Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan utang
secara wajar, dalam semua hal yang adalah kewajiban entitas pada tanggal
material, sesuai dengan prinsip tertentu.
akuntansi berterima umum di
Penilaian dan alokasi Komponen aktiva, kewajiban,
Indonesia
pendapatan dan biaya telah disajikan
dalam laporan keuangan pada jumlah
yang semestinya.
Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu laporan keuangan
telah digolongkan, digambarkan dan
ditungkan secara semestinya.

🎤 Kinanthi Esti Nariswari


Persuasivitas Bukti
A. Ketepatan Bukti 6 Karakteristik Keandalan Bukti :
(Appropriatenes of evidence) A.Independensi penyedia bukti
B.Efektivitas pengendalian intern klien Bukti audit
•Relevansi Bukti artinya bukti audit harus berkaitan atau lebih dapat diandalkan jika pengendalian intern
relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor
sebelum bukti bukti tersebut dianggap benar. klien efektif, bukan lemah.
•Keandalan Bukti (Reliability of Avidence) artinya bukti C.Pengetahuan langsung auditor Bukti audit yang
tersebut dianggap dapat dipercaya. Terdapat 6 diperoleh langsung oleh auditor melalui
karakteristiknya. pemeriksaan fisik, observasi, penghitungan ulang,
dan inspeksi akan lebih dapat diandalkan
B. Kecukupan Bukti (Sufficiency of ketimbang informasi yang diperoleh secara tidak
evidence) langsung.
Artinya Jumlah bukti yang diperoleh menentukan cukup tidaknya D.Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
bukti tersebut. faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan E.Tingkat objektivitas
auditor mengenai cukup tidaknya suatu bukti yang diperlukan,
antara lain tingkat materialitas dan resiko secara umum. F.Ketepatan waktu

🎤 Kinanthi Esti Nariswari


Keputusan Bahan Bukti Audit
– Prosedur audit mana yang akan digunakan?
Prosedur audit adalah petunjuk terinci mengenai pengumpulan jenis bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada suatu saat selama
proses audit.
Dalam merancang prosedur audit, biasanya perlu perumusan dengan menggunakan istilah-istilah yang cukup jelas agar prosedur
tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan audit.  

– Jumlah sampel yang akan dipilih untuk suatu prosedur tertentu?


Setelah memilih prosedur audit, mungkin sekali memilih beragam ukuran sampel dari hanya satu sampel etelah prosedur audit
dipilih, adalah mungkin bagi auditor untuk mengubah ukuran sampel dari satu sampai seluruh bagian populasi yang sedang diuji.
auditor harus membuat keputusan tentang berapa banyak item yang harus diuji untuk setiap prosedur audit. Adapun ukuran sampel
untuk suatu prosedur dapat berubah-ubah dari satu audit ke audit lainnya.

– Item (transaksi) mana yang akan dipilih dari keseluruhan data/populasi?


Misalnya, jika auditor memilih 200 cek yang dibatalkan dari populasi 6.600 sebagai perbandingan dengan jurnal pengeluaran kas,
berbagai metode yang berbeda dapat digunakan untuk memilih cek-cek tertentu yang akan diperiksa
– Kapan prosedur-prosedur itu akan dilaksanakan?
Pengaturan waktu prosedur audit dapat berkisar dari awal periode akuntan yang panjang sampai periode itu berakhir

🎤 Nurul Azizah
Jenis – jenis bukti audit
1. Pemeriksaan fisik
pemeriksan atau penghitungan yang dilakukan oleh auditor atas asset berwujud.

2. Konfirmasi
jawaban lisan atau tertulis yang diterima dari pihak ketiga yang independen untuk
melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang diminta oleh auditor. Standar
audit menentukan dua jenis permintaan konfimasi, yaitu konfirmasi positif dan
konfirmasi negatif. Sebuah konfirmasi positif meminta penerima untuk menjawab
pertanyaan dalam suatu kondisi.

3. Dokumentasi
pemeriksaan auditor atas dokumen-dokumen dan catatan klien untuk membuktikan
informasi yang harus, atau sebaliknya, dimasukan dalam laporan keuangan

4. Prosedur analitis
perbandingan dan keterkaitan untuk menilai apakah saldo-saldo akun atau data lain
yang muncul telah disajikan secara wajar dibandingkan dengan perkiraan auditor

🎤 Nurul Azizah
Jenis – jenis bukti audit
5. tanya jawab klien
diperolehnya jawaban tertulis atau informasi dari klien sebagai jawaban
atas pertanyaan yang diberikan auditor

6. perhitungan ulang
pengecekan ulang atas contoh-contoh perhitungan yang dilakukan oleh
klien. Pengecekan ulang atas perhitungan klien terdiri dari pengujian atas
keakuratan matematis klien dan mencakup prosedur-prosedur.

7. pengerjaan ulang
pengujian yang dilakukan oleh seorang auditor independen terhadap
prosedur pembukuan atau pengendalian yang awalnya dilakukan sebagai
bagian dari pembukuan entitas dan sistem pengendalian internal

8. pengamatan
penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas aktivitas klien.

🎤 Nurul Azizah
Prosedur Untuk
Menghimpun Bukti
Audit
Prosedur Substantif
Pengujian rinci atau detail saldo
Pengujian detail transaksi
Prosedur analitik

🎤 Syaeful Amri
CONTOH JENIS-JENIS BUKTI AUDIT
Berdasarkan adanya kode etik dalam
pemeriksaan, maka contoh jenis-jenis bukti
audit akan ditampilkan dan disampaikan
secara langsung saat presentasi kelompok 5

🎤 Syaeful Amri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai