Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ika Yustinawati (12030119220013)
Roy Reksa Yusuf B. (12030119220015)
Syaeful Amri (12030119220018)
Indah Kurniasih (12030119220024)
PENDAHULUAN
a. Kepala Unit
Kepala Unit memimpin pelaksanaan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu Badan di bidang pelayanan pendapatan daerah dan melaksanakan
fungsi yaitu penyusunan rencana teknis operasional pajak kendaraan bermotor, pajak lain-
lain, retribusi dan penagihan; koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional
pajak kendaraan bermotor, pajak lain-lain, retribusi dan penagihan; evaluasi, dan
pelaporan di bidang pajak kendaraan bermotor, pajak lain-lain, retribusi dan penagihan;
pengelolaan ketatausahaan; danpelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai tugas dan fungsinya.
Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Tata Usaha yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Subbagian Tata Usaha mempunyai
tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana teknis operasional, koordinasi dan
pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan pelaporan di bidang ketatausahaan.
c. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor
Seksi Retribusi, Pendapatan Lain dan Penagihan dipimpin seorang Kepala Seksi yaitu
Kepala Seksi Retribusi, Pendapatan Lain dan Penagihan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Unit dengan tugas melakukan penyiapan penyusunan
rencana teknis operasional, koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional, evaluasi dan
pelaporan di bidang Retribusi, Pendapatan Lain Dan Penagihan.
e. Unit Penunjang
Unit Penunjang dibentuk guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
Unit Penunjang merupakan unit organisasi non struktural berupa Unit Pengelolaan
Pendapatan Daerah Pembantu yang dipimpinan oleh seorang Koordinator yang
bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor.
Kelompok Jabatan Fungsional langsung dibawah Kepala Unit yang secara langsung
membantu dalam melakukan administrasi perkantoran, diantara Bendahara Pengeluaran,
Bendahara Penerimaan, dan Pengurus Barang.
Salah satu EIS yang digunakan pada UPPD yaitu Sistem Administrasi Manunggal Satu
Atap (disingkat Samsat). Samsat adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk
memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya
diselenggarakan dalam satu gedung. Contoh dari samsat adalah dalam pengurusan
dokumen kendaraan bermotor.
Samsat merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, BPPD, dan PT
Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas daerah baik melalui
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan
Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJJ), dan dilaksanakan pada satu
kantor yang dinamakan "Kantor Bersama Samsat".
Dalam hal ini, Polri memiliki fungsi penerbitan STNK; Dinas Pendapatan Provinsi
menetapkan besarnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBN-KB); sedangkan PT Jasa Raharja mengelola Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Samsat Jawa Tengah dibangun sejak tahun 1997 yang masih menerapkan sistem secara
manual. Samsat Jawa Tengah mengalami perubahan dari system yang dilaksanakan secara
manual menjadi system secara online, menjadi Samsat Jawa Tengah Online sejak 2002.
Proses online tersebut membutuhkan jaringan komputer yang saling terhubung satu sama
lain melalui media perantara, seperti Local Area Network (LAN) yaitu sebuah jaringan
komunikasi tunggal satu daerah geografis tertentu dan menyediakan layanan serta aplikasi
untuk user-user tertentu. Wide Area Network (WAN) yaitu jaringan yang menghubungkan
dua LAN atau lebih dengan lokasi yang terpisah secara geografis dengan menggunakan
penyedia layanan telekomunikasi.
Sistem jaringan dibutuhkan agar sistem informasi layanan Samsat senantiasa dapat
menghubungkan antara komputer di setiap Samsat dengan Server Induk Kantor BPPD.
Dengan tersedianya dan terpeliharnya jaringan telekomunikasi tersebut maka layanan
Samsat Online Jateng semakin baik. Era Perkembangan Samsat Jawa Tengah diuraikan
pada gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1
Era Perkembangan Samsat Jawa Tengah
BAB III
KESIMPULAN
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS) merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke
informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya..
Dan juga pasti akan ada kelemahan atau keuntungan dalam penggunaan nya. Keuntungan
dalam mengakses segala informasi yang diperlukan, namun juga mempunyai kelemahan
yaitu ketika system tersebut tidak dapat berjalan secara normal, maka akan mengganggu
penyajian informasi yang dibutuhkan. Namun dalam sistem informasi komputerisasi atau
elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa mengakses informasi-informasi
yang ada, baik informasi yang bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan
demikian maka harus ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk menjaga informasi
khusus atau data-data yang bersifat rahasia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA