Anda di halaman 1dari 19

SIPI – P10 – G2

SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN DAN KASUS


TURBO, INC.

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian
Internal

Dosen Pengampu :
Dr. P Basuki Hadiprajitno , MBA, MSAcc, Akt, CA

Disusun Oleh :

1. Nurul Azizah 12030119220014


2. Ika Nurani 12030119220020
3. Agus Setiawan 12030119220029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2020
SIPI – P10 – G2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal dengan judul “Siklus Buku Besar dan
Pelaporan”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal.
           Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai, Siklus
buku besar dan pelaporan yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Semarang, 26 April 2020

Penulis
SIPI – P10 – G2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi akuntansi (accounting information system) adalah mengumpulkan


dan memproses data transaksi dan kemudian menyebarluaskan informasi keuangan kepada
pihak yang berkepentingan1. Setiap perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang
berbeda-beda, tetapi sistem informasi akuntansi yang baik dan efektif dapat membantu
manajemen dan pihak yang berkepentingan untuk memperoleh informasi secara cepat dan
akurat mengenai aktivitas perusahaan, seperti posisi kas perusahaan, hutang yang dimiki,
piutang yang belum tertagih, aset yang dimiki oleh perusahaan, posisi laba atau rugi
perusahaan, dan kinerja operasional perusahaan.
Perusahaan kecil sistem informasi akuntansi masih menggunakan pencatatan secara
manual atau pun semi manual biasanya menggunakan MS Excel, berbeda dengan perusahaan
besar untuk sistem informasi akuntasinya sudah menggunakan program dan manajemen
berbasis data (database) dan didukung dengan software seperti SAP atau Oracle. Pengguna
(user) dari software tersebut tetap harus mengetahui dasar-dasar akuntansi yaitu persamaan
dasar akuntansi dan siklus akuntansi.
Siklus akuntansi yang didalamnya terdapat siklus buku besar dan pelaporan keuangan
mempunyai peranan penting dalam sistem akuntansi perusahaan. Menurut Kieso (2017 : 102-
103) yang dimaksud dengan buku besar dan laporan keuangan yaitu :

“Buku besar adalah buku (atau printout komputer) berisi akun. Buku besar umum (general
ledger) adalah kumpulan dari semua akun aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Buku besar pembantu (subsidiary ledger) berisi perincian yang terkait dengan akun yang
terdapat dalam buku besar. Sedangkan laporan keuangan adalah laporan yang mencerminkan
kumpulan, tabulasi, dan ringkasan akhir data akuntansi.”

1
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2017. Intermediate Accounting IFRS
Edition
SIPI – P10 – G2
Input pada buku besar berasal dari identifikasi peristiwa dan pencatatan transaksi
pada jurnal umum. Transaksi yang sudah di masukan kedalam sistem (dicatat dalam jurnal
umum) kemudian akan diolah dan masuk ke dalam buku besar. Dari buku besar inilah dapat
diketahui nilai nominal masing-masing akun. Setelah akun-akun dalam buku besar diolah,
maka dapat menghasilkan laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Aktivitas-aktivitas dasar apa saja yang terdapat dalam sistem informasi buku besar dan
pelaporan?
2. Ancaman dan pengendalian apa saja yang diterapkan dalam sistem informasi buku
besar dan pelaporan?
3. Bagaimana kasus Turbo Inc?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui aktivitas-aktivitas dasar yang terdapat dalam sistem informasi buku
besar dan pelaporan.
2. Untuk mengetahui ancaman dan pengendalian yang diterapkan dalam sistem informasi
buku besar dan pelaporan.
3. Untuk mengetahui kasus Turbo Inc.
SIPI – P10 – G2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi dalam Buku Besar dan Pelaporan

Sistem buku besar dan sistem pelaporan adalah pemrosesan informasi yang dilibatkan
dalam memperbaharui buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil dari
aktivitas suatu organisasi2. Pada siklus buku besar dan pelaporan berisi empat aktivitas rutin
berikut yaitu memperbaharui buku besar, posting ayat jurnal penyesuaian, menyusun laporan
keuangan, menyusun laporan managerial.

Gambar 2.1 Diagram Arus data level 0 Siklus Buku Besar dan Pelaporan (terhubung
dengan menyertakan ancaman)

2
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2016). Accounting Information System 14th Edition
SIPI – P10 – G2
1) Memperbaharui Buku Besar
Kegiatan memperbarui rekening buku besar merupakan posting yang berasal dari
2 sumber:
a) Subsistem akuntansi atau siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
sistem akuntansi biaya, dan sistem penggajian) untuk transaksi rutin, dan
b) Bendahara atau kepala bagian keuangan untuk transaksi non rutin, seperti
pengeluaran atau penarikan obligasi, dan pengeluaran atau penarikan saham.
2) Posting berbagai jurnal penyesuaian
Data penyesuaian ini berasal dari Kepala bagian keuangan (controller), setelah
selesai dibuatnya neraca saldo. Penyesuaian terdiri atas lima macam, yaitu :
 Accruals. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
yang telah terjadi, namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan
kas.
 Defferals. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
perubahan status kas yang telah diterima atau dibayarkan sebelum jasa diberikan atau
diterima.
 Estimates. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi.
 Revaluation. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
selisih antara angka dari hasil perhitungan fisik aktiva sebagai akibat perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan.
 Corecction. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.
3) Penyusunan laporan keuangan
Laporan laba rugi harus dibuat pertama kali, dengan menggunakan data dari
saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya yang tercantum dalam neraca saldo setelah
disesuaikan. Tahap kedua adalah membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 (dua)
alternatif yang dapat dilakukan, yaitu : pertama menyusun terlebih dahulu laporan
perubahan modal, kemudian menyusun neraca dengan menggunakan data pada neraca
saldo seteleh disesuaikan ditambah data dari laporan modal, kedua menutup buku
(menihilkan saldo rekening-rekening pendapatan dan biaya, dan menstransfer laba bersih
SIPI – P10 – G2
ke rekening laba ditahan atau rekening modal), dan menyusun neraca. Tahap ketiga
adalah membuat laporan arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data dari
neraca dan laba rugi ditambah informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi.
Sebuah entitas dapat memproduksi laporan keuangan dalam beragam format
elektronik seperti namun pdf, notepad, jpg. Namun format ini cenderung tidak fleksibel
dan tidak efisien karena akan membutuhkan usaha tambahan untuk mengubah setiap
format menjadi kebutuhan pengguna yang akan melakukan analisis mendalam. Sebagai
contoh OJK, Bank Indonesia, BEI memiliki persyaratan format yang berbeda dalam
mengumpulkan laporan dari entitas, dan tentunya akan banyak waktu yang terbuang dari
sisi entitasyang menyajikan laporan keuangan dan juga pihak yang akan memprosesnya.
Contoh yang lain, terkadang informasi tersebut dapat bersumber dari mengetik ulang nilai
di laporan keuangan dari semula format kertas, atau meng-copy dari format PDF.
Aktivitas ini tentunya rentan dengan kesalahan.
Apabila isi dari informasi, dibuatkan terstandar, diharapkan persoalan inefisiensi
dan potensi kesalahan ini dapat dihindari. Perumusan standar data dalam laporan bisnis
ini difasilitasi dengan keberadaan Extensible Business Reporting Language (XBRL),
yang merupakan varian dari XML, dengan kekhususan data keuangan.
Extensible Business Reporting Language (XBRL) adalah bahasa pemrograman
yang didesain secara khusus untuk menfasilitasi komunikasi informasi bisnis 3. Agar
sebuah laporan keuangan dapat terbaca secara standar oleh teknologi XBRL, maka perlu
dilakukan proses pemberian tanda (tags) untuk setiap item seperti HTML tags. Tag berisi
nama yang mewakili line item di laporan keuangan, selain nama juga terdapat informasi
lain di tag seperti tahun, satuan ukur, dan hal lain yang dianggap mewakili data yang
dilaporkan. Sebagai seorang akuntan, kita tidak perlu menulis sendiri kode XBRL namun
dapat memanfaatkan software yang dikembangkan khusus untuk membuat kode XBRL
dengan cara yang mudah.
XBRL diharapkan mampu member manfaat pada entitas berupa terciptanya
laporan keuangan secara tepat waktu dalam format yang bias dipakai oleh pihak
manapun. Dari sisi pengguna, tidak perlu lagi melakukan proses mengetik kembali secara

3
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2016). Accounting Information System 14th Edition
SIPI – P10 – G2
manual data laporan keuangan yang mereka terima dalam format yang tidak sesuai
dengan alat analisis mereka.
4) Penyusunan laporan manajerial
Laporan manajerial ini diantaranya berkaitan dengan:
1) Laporan untuk verifikasi akurasi proses posting, misalnya laporan daftar journal
vouchers secara urutan nomor voucher, nomor akun, atau tanggal. Selain itu, dapat
juga berupa laporan daftar akun buku besar berserta saldo.
2) Anggaran untuk perencanaan dan evaluasi kinerja dari sisi anggaran operasi, belanja
modal, dan arus kas.

2.2 Ancaman dan Pengendalian yang Diterapkan dalam Siklus Buku Besar dan Pelaporan

Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan tercapainya


berbagai kebutuhan informasi, baik pengguna internal maupun eksternal4. Pengguna internal
contohnya adalah para manager membutuhkan informasi yang detail dan tepat waktu
mengenai mengenai hasil operasi dan tanggung jawab. Pengguna eksternal contohnya adalah
investor dan kreditur mengharapkan laporan keuangan secara periodik dan terbaru untuk
mengetahui kinerja organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sistem buku besar dan
pelaporan tidak hanya menghasilkan laporan keuangan periodik, tapi juga mendukung
pertanyaan secara online.

4
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2016). Accounting Information System 14th Edition
SIPI – P10 – G2
Subsistem Lain Bendahara
Jurnal
Entri
Penyesuaian
Jurnal
Entri Standar
Jurnal Kontrolir

Jurnal
Penyesuaian

Program Laporan
Program Buku Kinerja
Memperbarui Penutupan Keuangan
Buku Besar Besar
Periodik

Sistem
Dukungan
File Keputusan Berbagai
Voucher Keuangan Manajer
Jurnal

Pemrosesan
Pertanyaan

}
Analisis
Akuntansi
Pemromesan Keuangan
Analisis
Pertanyaan
͞Bagaimana jika?͟

Anggaran
Daftar Status Proyeksi Analisis
Versus
Jurnal Akun Arus Kas Audit
Aktual

Gambar 2.2 Desain Khas Sistem Buku Besar dan Pelaporan Online

Gambar 2.2 menunjukan aktivitas siklus buku besar dan pelaporan bergantung pada
data base terintegrasi. Maka ancaman umum pertama yaitu data buku besar yang tidal tepat
atau tidak valid, ancaman kedua yaitu pengungkapan laporan keuangan yang tidak
diotorisasi, dan ancaman ketiga adalah hilang atau rusaknya data. Ancaman dan
Pengendalian dalam sistem Buku Besar dan Pelaporannya tercantum dalam Tabel 2.1
SIPI – P10 – G2

Tabel 2.1 Ancaman dan Pengendalian dalam sistem Buku Besar dan Pelaporannya

Aktivitas Ancaman Pengendalian


Data buku besar yang  Pengendalian integritas pengolahan data
tidak akurat atau tidak  Pembatasan akses ke buku besar
valid  Tinjauan terhadap seluruh perubahan pada
data buku buku besar

Masalah umum Pengungkapan laporan  Pengendalian akses


diseluruh siklus keuangan yang tidak  Enskripsi data
buku besar dan diotorisasi
pelaporan
Hilanganya atau  Proses backup dan adanya prosedur
rusaknya data pemulihan pasca bencana

Memperbaharui Pembaharuan yang  Pengendalian integritas pemrosesan entri


buku besar tidak akurat atas buku data
besar  Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
 Pembuatan dan tinjauan jejak audit
Entri jurnal yang tidak  Pengendalian akses
diotorisasi  Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
 Pembuatan dan tinjauan jejak audit
Memasukkan Jurnal penyesuaian  Pengendalian integritas pemrosesan entri
jurnal yang tidak akurat data
penyesuaian  Pengendalian perlindungan kesalahan
spreadsheet
 Jurnal penyesuaian standar
 Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Jurnal penyesuaian  Pengendalian akses
yang tidak diotorisasi  Rekonsiliasi dan laporan pengendalian
 Tinjauan dan pembuatan jejak audit
Menyiapkan Laporan keuangan  Pengendalian integritas pemrosesan
laporan yang tidak tepat  Penggunaan serangkaian perangkat lunak
keuangan  Pelatihan dan pengalaman dalam
menerapkan IFRS dan XBRL
Laporan keuangan  Audit
yang curang
Membuat Laporan dan grafik  Akuntansi pertanggungjawaban
laporan yang undesain dengan  Balanced scorecard
manajerial buruk  Pelatihan desain grafis yang layak
SIPI – P10 – G2

2.3 Kasus Turbo, Inc.

Latar Belakang
Turbo. Inc, merupakan anak perusahaan dari National Engine Corp, berlokasi di
Cityville, Ohio. Penjualan pada tahun 2005 sebesar $29,803,000, dimana income sebelum pajak
sebesar $1,788,180. Turbo memproduksi dan menjual turbo chargers untuk digunakan pada
mobil baru, mobil bekas dan truk, serta sparepartsnya. Pabriknya memperkerjakan 40 jam kerja
karyawan untuk pekerjaan inspeksi, machining, assembling, material handling, shipping dan
penerimaan barang, set up mesin, dan perawatan.
Ken Bauer adalah seorang staf audit operasional dari National Engine Corporation,
dimana National Engine Corporation ini membeli Turbo di tahun 2003. Kebijakan National
Engine adalah untuk melakukan review atas praktek pembelian material oleh anak perusahaan
dari kepemilikan 2 atau 3 tahun oleh National Engine. Di awal tahun 2006, Ken ditugaskan ke
Cityville untuk melakukan review tersebut.
Pada hari pertamanya, dia meminta tur ke pabrik untuk lebih mengenal produk dan proses
produksi. Untuk membantu mengenal produk, Martha Johnson yang merupakan manager
produksi, memberikan Ken, bill of material. Dia menjelaskan mengenai berbagai tipe kombinasi
produk seperti turbine wheels, turbine housing, compressor wheels, compressor housing, dan
compressor plates. Ada 40,000 lebih model kombinasi yang memungkinkan, akan tetapi secara
aktual, Turbo hanya memproduksi 2,300 model tubrocharge setiap tahunnya. Tambahan lainnya,
Turbo juga menjual parts secara individual kepada bengkel-bengkel.
Pabrik menggunakan sistem Material Requirements Planning (MRP) untuk mengubah
forecast sales atau finished goods turbo charges dan partsnya menjadi kebutuhan pembelian dan
produksi. Setiap minggunya departemen pembelian menerima schedul proyek pengadaan
material yang diperlukan untuk 6 bulan ke depan.

Organisasi

Setelah mempelajari informasi dasar ini, Ken menemui manager pembelian, Doug Mitchell, yang
kemudian memberikan Ken bagan organisasi. Dia menjelaskan bahwa dia telah membagi staf
pembelian terhadap part number yang menjadi tanggung jawabnya. Doug mengomentari bahwa
SIPI – P10 – G2
Carl Potter merupakan staf pembelian yang terkuat terkuat dengan catatan catatan terbaik dalam
dalam costreduction, delivery performance, dan kesesuaian kualitas. Doug juga memberikan Ken
daftar pembelian 2005.

Gambar 2.3 Truktur Organisasi Purchasing Department’s

Diskon Korporasi
Ken mereview daftar pembelian yang dia terima terhadap daftar diskon perusahaan kantor pusat.
Daftar diskon pembelian kantor pusat ini berisi harga yang telah disepakati untuk pembelian
items dalam jumlah besar untuk seluruh anak perusahaan National Engine. Pada list pembelian
Turbo, seluruh items hardware dan packing dan beberapa pembelian bahan kimia, maintenance
supplies dan office supplies tersedia pada program diskon di level induk perusahaan. Jika saja
Turbo melakukan pembelian dari supplier pada daftar di level corporate, maka penghematan di
tahun 2005 seharusnya sebesar $30,354.3. National Engine juga mendaftarkan supplier dari
Korea yang memiliki harga lebih rendah dari suplier Amerika Serikat. Potensi penghematan dari
vendor ini tidak dapat dihitung dikarenakan setiap part number harus dikutip secara terpisah.
SIPI – P10 – G2
Dalam diskusi dengan staff pembelian di bagian pembelian, Ken menemukan bahwa mereka
tidak mengetahui tentang program diskon level corporate ini.

Sourcing
Pengadaan barang atas barang keperluan turbin wheels dan compressor hanya menggunakan 1
supplier saja. Ken melakukan pertemuan dengan Arthur Gunn, yang kemudian menjelaskan
bahwa turbine wheels sangat sulit untuk dicetak sehingga Turbo hanya menggunakan satu
supplier untuk melakukannya. Turbine wheels memerlukan tingkat pemanasan yang sangat
tinggi ketika dipasang ke mesin yang menentukan kualitas dari produk. Untuk compressor
wheels, Arthur merasa seharusya bisa diperoleh dari supplier lain. Akan tetapi bagian
engineering menolaknya untuk melakukan pembelian dari supplier lain dikarenakan turbine
wheels dan compressor wheels dipasok oleh supplier yang sama. Art tidak setuju dengan
pendekatan tersebut akan tetapi dia terlalu sibuk untuk mendiskusikan hal tersebut dengan Doug.

Dalam mereview list pembelian barang, Ken menemukan bahwa persediaan barang kini untuk
bearing housing hampir mencapai setengah dari pembelian tahun 2005. Dia kemudian meminta
Arthur untuk menjelaskan hal tersebut. Arthur kemudian menunjukkan Ken laporan keuangan
Casto, yang merupakan pemasok bagi part ini. Casto sedang dalam masa kesulitan keuangan.
Arthur merasa Casto merupakan supplier yang bagus dalam memenuhi kebutuhan customernya,
sehinga Art mengorder bearing housing secara extra untuk menjaga Casto agar tetap hidup.
Turbo sebenarnya tidak memiliki kebijakan untuk melakukan pembelian di atas kebutuhan
produksi. Arthur tidak memperoleh persetujuan dari Doug sebelum melakukan order extra untuk
parts ini dikarenakan parts ini digunakan di seluruh model turbo charge, sehingga tidak
ditemukan obsolescence.

Tooling
Ken memperhatikan banyaknya pengeluaran untuk tooling, sehingga dia melakukan meeting
dengan John Harris. John menjelaskan pengeluaran terbesar ($1,932,816 dari $3,017 ,983 untuk
tooling dan repair) adalah untuk pembuatan pola dan dies untuk Turbo oleh casting vendor.
Sebelum menerima hasil pola dan dies serta spesifikasi untuk part number yang baru, casting
SIPI – P10 – G2
vendor membuat peralatan diperlukan dan digunakan dalam memproduksi casting, dan pola dan
dies tersebut tetap disimpan pada lokasi vendor untuk memproduksi casting tersebut.

Pertama-tama, pola kayu dibuat sesuai dengan bentuk dari part. Kemudian pola ini digunakan
untuk membuat dies untuk casting part. Selama masa penggunaanya, pola dan dies ini akan habis
masa penggunaannya. Dengan demikian, pola dan dies harus dibuat lagi untuk parts baru dan
untuk memproduksi parts yang volume produksinya dapat menghabiskan penggunaan equipment
aslinya.

John tidak melakukan review atas equipment Turbo di lokasi vendor, walaupun sebenarnya dia
merasa banyak kasus dimana Turbo ditagih terlalu mahal atau terlalu sering untuk memproduksi
pola atau dies. Dia terlalu sibuk untuk mempertanyakan vendor atas hal tersebut. Baru-baru ini,
John mendengar rumor bahwa beberapa casting vendor menggunakan equipment Turbo untuk
memproduksi casting yang dijual ke perusahaan lain oleh casting vendor. Pada tahapan ini, Ken
kembali ke kantor pusat untuk menulis bagian pertama dari hasil auditnya sebelum kembali lagi
ke Cityville untuk melengkapi reviewnya.

PEMBAHASAN

Adapun defisiensi operasional yang terjadi pada Turbo Inc sehingga tidak menyadari adanya
program diskon korporasi adalah sebagai berikut :
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peranan penting dalam SIA perusahaan.
Fungsi utamanya adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber sebagai
berikut5.
1. Setiap sub sistem siklus akuntansi yang menyediakan informasi mengenai transaksi
reguler. (Hanya arus data utama dari setiap sub sistem yang digambarkan, untuk menjaga
agar figur menjadi rapi).
2. Bendahara menyediakan informasi mengenai aktivitas pendanaan dan investasi, seperti
penerbitan atau penyelesaian instrumen utang dan ekuitas dan pembelian serta penjualan
sekuritas investasi.

5
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2016). Accounting Information System 14th Edition
SIPI – P10 – G2
3. Departemen anggaran menyediakan nomor anggaran
4. Kontolir menyediakan jurnal penyesuaian
Sehingga defisiensi yang terjadi pada Turbo Inc antara lain :
 Tidak ada komunikasi bisnis yang sinergi mengenai kebijakan yang ada di tingkat pusat
kepada anak perusahaan.
 Kantor pusat belum menggunakan sistem yang terintegrasi untuk memberikan informasi
tentang kebijakan yang dijalankan kepada anak perusahaan.
 Di atas di jelaskan bahwa pabrik menggunakan sistem Material Requirements Planning
(MRP) untuk mengubah forecast sales atau finished goods turbo charges dan partsnya
menjadi kebutuhan pembelian dan produksi. Setiap minggunya departemen pembelian
menerima schedul proyek pengadaan material yang diperlukan untuk 6 bulan ke depan.
Tetapi sistem MRP ini belum terintegrasi dengan kantor pusat sehingga menghasilkan
informasi yang salah untuk beberapa item yang telah ditentukan dengan supplier di tingkat
pusat dan menimbulkan pembengkakan biaya untuk item yang seharusnya mendapatkan
diskon apabila Turbo menggunakan Bill of material dari kantor pusat.
 Kesalahan yang dilakukan oleh Doug Mitchel sebagai Purchasing Manager yaitu dengan
pemberian wewenang karyawan pembelian berdasarkan jumlah part yang akan dibeli.
Dengan model struktur organisasi dapat dilihat bahwa setiap karyawan hanya akan fokus
pada item yang menjadi tanggung jawab mereka dan Doug pun selaku manajer pembelian
juga tidak mampu menangkap adanya potensi program diskon korporasi ini.

Kekurangan pada kasus Turbo Inc dapat ditemukan dengan National Engine memiliki kebijakan
untuk mereview setiap anak perusahaan yang baru diakuisi setelah dua atau tiga tahun pertama
kepemilikan. Ken, selaku staff audit yang ditunjuk dalam penugasan ini melakukan langkah-
langkah berikut sehingga defisiensi perusahaan dapat ditemukan:
 Mereview proses bisnis Departemen Pengadaan mulai dari struktur organisasi, pembagian
tanggung jawab dan wewenang masing-masing karyawan, list pembelian serta melakukan
analisa dengan membandingkan list pembelian Turbo Inc dengan list pembelian National
Engine, khususnya untuk item barang yang termasuk program diskon korporasi.
 Membandingkan harga anatara item-item terdaftar di bill of material Torbo dengan suplier
lain yang menyediakan material sejenis dipasaran. Permasalahan justru muncul ketika
SIPI – P10 – G2
Artur Gunn (karyawan pembelian) melakukan pembelian bearing housing dalam jumlah
yang sangat banyak (sehingga saldo pada saat audit adalah setengah dari jumlah pembelian
dari tahun 2005) dengan alasan membantu vendor yang mengalami kesulitan keuangan.
 Ken juga melakukan evaluasi terhadap investasi yang besar pada peralatan di Turbo Inc
yang berujung pada temuan bahwa alat yang diinvestasikan di beberapa vendor .

Berikut tindakan protektif yang dapat dibuat oleh National Engine dalam membayar vendor
untuk membuat casting molds :
 National Engine bisa saja menginvestasikan dananya ke vendor casting molds yang
peralatannya dititipkan ke vendor, namun perlu pengawasan yang lebih ketat terhadap
vendor agar perusahaan tidak kecolongan sehingga vendor juga melayani customer lain
dengan menggunakan peralatan yang diinvestasikan. Dilakukan pula review terhadap
supplier untuk item-item tertentu yang dilakukan secara acak dan sampling.
 Perlu adanya tindakan protektif berupa kontrak atau persetujuan mengenai hal-hal yang
mengikat vendor baik secara teknis berupa kualitas, kemampuan pasok (kuantitas),
maupun delivery time yang tepat waktu, maupun non teknis yakni mengenai pelayanan
produksi terhadap customer lain (khusus untuk peralatan yang diinvetasikan perusahaan)
 Disamping itu, perusahaan perlu menstandarkan jam jalan mesin dalam memproduksi
casting molds sehingga dapat dilakukan rekonlisiasi terhadap jumlah produk yang dipasok
oleh vendor dengan jam jalan mesin yang tercatat selama satu periode tertentu (misalkan
dalam satu bulan)

Arthur Gunn telah mengorder bearing house dari Casto dalam jumlah yang sangat besar untuk
membantu mereka dalam masalah keuangan. Isu yang terkait mengenai tindakan yang dilakukan
oleh Arthur Gunn adalah :
 Tidak ada prosedur formal yang mengatur mengenai pembelian persediaan diatas nilai
seharusnya (yang dipersyaratkan MRP) pada kebijakan pembelian Turbo Inc
 Disamping itu, dapat disimpulkan masih terdapatnya kelemahan pada MRP sistem Turbo
Inc. Apabila MRP sistem telah berjalan dengan baik, maka pembelian dengan jumlah
diluar batas maksimumnya tidak akan dapat diterima oleh sistem.
SIPI – P10 – G2
 Metode penunjukkan langsung atas supplier minimbulkan kompetisi yang tidak sehat
dalam pengadaan barang sehingga kuat dugaan terjadi kasus penyuapan dari pihak supplier
ke Purchasing Department’s Turbo Inc.
 Tidak adanya pembatasan secara otomatis disistem terhadap pembelian oleh MRP
berdasarkan laju pakai suatu item material, delivery time dari vendor dan jumlah stok
minumum atau maksimum yang dipersyaratkan seharusnya dapat membatasi atau menolak
pembelian ini secara otomatis.
 Selaku manajer pembelian, Doug mengaku tidak mengetahui mengenai situasi pembelian
ini. Berarti tidak ada approval berjenjang pada prosedur pembelian Turbo Inc. Apabila
approval dilakukan secara berjenjang disistem, maka Doug tentu saja akan mengetahui hal
ini.

Review dapat dilakukan Ken terhadap kebijakan pembelian Turbo Inc dapat menjadi isu utama
dalam audit reportnya, dengan rincian sebagai berikut:
 Pemisahan tugas dan wewenang yang dibagi berdasarkan item material yang dibeli oleh
karyawan di departemen pembelian mengaburkan adanya potensi program diskon
korporasi karena kontrak pembelian yang dibuat secara terpisah. Ken dapat
merekomendasikan untuk perubahan struktur organisasi pada departemen pembelian yang
memungkinkan Turbo Inc untuk memanfaatkan program diskon korporasi yang telah
disepakati dengan beberapa vendor.
 Perbaikan pada prosedur pembelian yang mengacu pada MRP sistem sehingga setiap
pembelian akan mengikuti jadwal pembeliannya dan pada jumlah yang tepat (dalam range
maksimum dan minimum persediaan) sehingga tidak melakukan pembelian yang
berlebihan.
 Perbaikan sistem sehubungan dengan terjadinya pembelian pada jumlah yang tak
seharusnya oleh Arthur Gunn yaitu alasan untuk melakukan pembelian dari supplier
dikarenakan untuk menyelamatkan Casto yang sedang dalam masa kesulitan sehingga
melanggar objektivitas.
 Perbaikan pada prosedur dalam penunjukkan supplier untuk mengajukan penawaran
terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan potensi conflict of interest.
SIPI – P10 – G2

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan dari seluruh pembahasan ini bahwa Sistem buku besar dan sistem pelaporan
adalah pemrosesan informasi yang dilibatkan dalam memperbaharui buku besar dan menyiapkan
laporan yang merangkum hasil dari aktivitas suatu organisasi. Aktivitas pertama dalam sistem
buku besar adalah memperbarui buku besar. Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari
memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah posting berbagai ayat jurnal penyesuaian. Ayat
jurnal penyesuaian berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat. Aktivitas ketiga
dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-laporan keuangan. Laporan
laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo akun. Aktivitas terakhir dalam
sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai laporan manajerial.
Ancaman dalam buku besar secara umum yaitu:
 Ancaman pertama data buku besar yang tidak akurat atau tidak valid.
 Ancaman kedua akses ke buku besar yang tidak sah.
 Ancaman ketiga hilangnya atau rusaknya data.
SIPI – P10 – G2

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2017. Intermediate Accounting
IFRS Edition. Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Modul Chartered Accountant Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart. (2016). Accounting Information System 14th
Edition. New York: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai