Anda di halaman 1dari 36

KOMUNIKASI AUDIT

BRAMASTYA DATUM ALWI 12030119210004


KARTIKA DEWI PERMATASARI 12030119210010
CONTENT

1
Pertimbangan atas Peraturan Perundang
Undangan dalam Audit atas Laporan
Keuangan

2
Komunikasi dengan Pihak yang
Bertanggung Jawab atas Tata Kelola

3
Pengkomunikasian Defisiensi dan
Pengendalian Internal kepada Pihak yang
Bertanggung Jawab atas Tata Kelola dan
Manajemen
PERTIMBANGAN
ATAS PERATURAN

1. PERUNDANG
UNDANGAN DALAM
AUDIT ATAS
LAPORAN
KEUANGAN
SA 250 Auditor harus
memahami mengenai
•Kerangka peraturan
perundang-undangan
yang berlaku bagi
entitas
•Bagaimana entitas
mematuhi kerangka
tersebut
PERATURAN TERKAIT
JASA AKUNTAN PUBLIK

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007


1. tentang Perseroan Terbatas

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentan


2. Akuntan Publik

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun


2015 tentang Praktik Akuntan Publik
3.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan
4. Pengawasan Akuntan Publik
Paraturan Menteri Keuangan Nomor: 155/PMK.01/2017
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan
5. Nomor 55/PMK.01/2017 tentang Prinsip Mengenali
Pengguna Jasa Bagi Akuntan dan Akuntan Publik
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan
6. Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa
Keuangan
Pasal 68 ayat (1) menyatakan bahwa direksi wajib
menyerahkan laporan keuangan kepada akuntan publik
untuk diaudit apabila;
Kegiatan usaha perseroan adalah menghimpun dan/atau
mengelola dana masyarat;

Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang kepada


masyarakat;

Perseroan merupakan perseroan terbuka;

Perseroan merupakan persero

Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha


dengan jumlah nilai paling sedikit lima puluh miliar rupiah; atau

Undang-undang Diwajibkan perundang-undangan

Nomor 40 Tahun 2007


Dalam ayat (3)
dinyatakan bahwa atas
hasil audit akuntan
publik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
disampaikan secara
tertulis kepada RUPS
melalui direksi.
UU 5 TH 2011
Akuntan Publik Dapat Memberikan Jasa
• Jasa Asurans
 Jasa Audit Laporan Keuangan
Jasa Reviu Laporan Keuangan
• Jasa Asurans Lain

Selama memperoleh ijin dari pemerintah (dlm hal ini


kemenkeu P2PK)
Hak, kewajiban &
larangan

Hak
Akuntan Publik berhak untuk memperoleh imbalan, memperoleh perlindungan
hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai dengan SPAP dan memperoleh
informasi, data dan dokumen lainya yang berkaitan dengan pemberian jasa sesuai
dengan ketentuan.

Kewajiban
Akuntan Publik Wajib berhimpun dalam Asosiasi Profesi, berdomisili di NKRI,
mendirikan atau menjadi Rekan pada KAP dalam jangka waktu 180 hari sejak izin
Akuntan Publik yang bersangkutan diterbitkan, melaporkan kepada Menteri
Keuangan apabila a) telah menjadi rekanan KAP, b) mengundurkan diri dari KAP, c)
merangkap jabatan yang dilarang, menjaga kompetensi, berintegritas tinggi.
Akuntan Publik dalam memberikan layanannya wajib melalui KAP, mematuhi SPAP
dan kode etik dan membuat kertas kerja. Dalam memberikan layanannya KAP wajib
menjaga independensi serta bebas dari benturan.
Hak, kewajiban &
larangan
Akuntan publik dilarang;
• menjadi rekan lebih dari 1 KAP,
•merangkap sebagai pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada lembaga
pemerintah/negara,
•memberikan jasa untuk jenis jasa pada periode yang sama dengan yang telah
dilaksanakan oleh Akuntan Publik Lain,
•memberikan jasa layanan dalam masa pembekuan,
•memberikan jasa selain yang dimaksud dengan Pasal (3) ayat 1 dan 3 pada UU 5 Nomor
2011,
•melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja tidak dapat dipergunakan,
•menerima imbalan jasa bersyarat,
•melakukan dan membantu manipulasi data terkait jasa yang diberikan.
 
KAP dilarang:
•melakukan kerja sama dengan KAPA atau OAA yang telah melakukan kerjasama dengan
KAP lain,
•mencantumkan KAPA atau OAA yang telah dibekukan oleh Menteri,
•membuka kantor dalam bentuk lain, kecuali cabang, dan
•membuat iklan menyesatkan.
PMK 154
2017

dalam peraturan menteri ini diatur mengenai benturan kepentingan yang


dapat mengganggu independensi Akuntan Publik antara lain Akuntan
publik memiliki kendali signifikan pada klien atau memperoleh manfaat
ekonomis dari klien dengan cara:
Memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung di klien,
Memiliki kepemilikan bersama dengan klien,
Memiliki hubungan usaha yang material dengan klien,
Merangkap sebagai:
 Pimpinan, direksi, pengurus, atau
 Orang yang menduduki posisi kunci di bidang keuangan
Memiliki hubungan kekeluargaan dengan pimpinan, direksi, pengurus
atau yang menduduki posisi kunci di bidang keuangan dan atau akuntansi
pada klien.
Memberi jasa asurans dan jasa non asurans dalam periode atau tahun
buku yang sama.
Ketidak patuhan auditee
Terhadap perundang-undangan

Untuk mengetahui
Kepatuhan:
•Meminta keterangan
>> manajemen,
bertanggungjawab tata
kelola
•Korespondeni dengan
pihak berwenang

•Representasi tertulis
Ketidak patuhan auditee
Terhadap perundang-undangan

Sifat

Kondisi

Dampak terhadap laporan keuangan


Ketidak patuhan auditee
Terhadap perundang-undangan
Menca Per
ri bukti
(bukti tim
diba yidak ban
cukup
has analisi gan
s
dampa
Opi
k) ni
Pelaporan ketidak patuhan

Dalam

opini
laporan ●
Pembatasan scope >>> dampak

auditor

Pertimbangan
APH

tanggung jawab auditor


POJK 13
2017
AP/KAP wajib melaporkan laporan pemberian
jasa kepada OJK secara tahunan dan insidentil
melalui sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan.
Pelaporan insidentil mencakup pelanggaran
signifikan terhadap ketentuan perundang-
undangan yang dilakukan oleh perusahaan dan
kelemahan pengendalian internal. Laporan
tahunan wajib disampaikan kepada OJK maksimal
tanggal 15 April dan laporan isidentil maksimal
paling lambat 15 Mei.
Ketentuan Pidana

Akuntan Publik dan atau pihak terasosiasi yang


memanipulasi, membantu melakukan manipulasi,
dan/atau memalsukan data, menghilangkan data
atau catatan pada kertas kerja atau tidak membuat
kertas kerja berkaitan dengan jasa yang diberikan
dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda
300 juta rupiah.
.
PP 20 th 2015
Akuntan Publik dinyatakan telah
menyelesaikan seluruh perikatan
profesional apabila :
• telah menerbitkan laporan pemberian
jasa;
• mengundurkan diri dari perikatan
dengan pertimbangan yang sesuai
dengan SPAP;
• mengundurkan diri dari perikatan dan
telah menyelesaikan kewajiban kepada
entitas atas pengunduran dirinya; atau
• telah melimpahkan perikatan kepada
akuntan publik dan/atau KAP yang lain
dengan persetujuan entitas.
PMK 155
2017

PMK mengatur mengenai kebijakan pemerintah


agar Akuntan Publik wasapada terhadap klien
yang menggunakan jasa Akuntan Publik.
Kebijakan ini terkait dengan Anti Money
Laundering (AML) yang mewajibkan Akuntan
Publik harus menerapkan kebijakan Know Your
Costumer. Akuntan Publik harus mengetahui
informasi pengguna jasa mencakup a) identitas,
b) pekerjaan/bentuk usaha, c) legalitas usaha, d)
model bisnis, e) sumberdana/modal dan f)
tujuan transaksi.
POJK 13
2017
Akuntan Publik atau KAP yang akan melakukan
perikatan dengan pihak yang melaksanakan
kegiatan jasa keuangan harus terdaftar pada
Otoritas Jasa Keuangan.
 AP dan KAP yang dapat memberikan jasa:
AP dan KAP yang aktif adalah AP/KAP yang
permohonan pendaftaran telah disetujui oleh OJK
dengan diberikan Surat Tanda Terdaftar (STTD)
dan STTD tersebut masih berlaku.
 Pengguna jasa AP/KAP atas perusahaan yang
sama paling lama tiga tahun secara berturut-turut
dan dapat menggunakan jasa AP/KAP
sebelumnya setelah dua tahun buku berturut-
turut.
2.
KOMUNIKASI
DENGAN PIHAK
YANG
BERTANGGUNG
JAWAB ATAS TATA
KELOLA
SA 260
SA yang berkaitan dengan
tanggung jawab auditor untuk
berkomunikasi dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola
dalam audit atas laporan keuangan
Komunikasi dua arah efektif dalam
audit atas laporan keuangan
Dilakukannya
komunikasi karena
auditor telah Karyawan lainnya yang mumpuni
mengidentifikasi atau untuk berbuat curang dan mungkin
berdampak material terhadap
menduga adanya laporan keuangan
kecurangan yang
melibatkan Karyawan yang memiliki peran
signifikan dalam pengendalian
internal

Manajemen
Peran Komunikasi Auditor dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola dapat memahami hal yang terkait dengan konteks
1 audit; dan mengembangkan hubungan kerja yang saling
mendukung.

Auditor memperoleh informasi audit yang relevan


2 dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola

Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola


3 memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengawasi
proses pelaporan keuangan, dengan demikian dapat
mengurangi risiko kesalahan penyajian yang material
atas laporan keuangan
Tujuan Komunikasi

1 2 3 4

Untuk Untuk memperoleh Untuk menghasilkan Untuk mendukung


mengkomunikasikan informasi yang relevan observasi audit laporan komunikasi dua-arah
secara jelas kepada pihak dengan audit dari pihak keuangan yang signifikan yang efektif antara
yang bertanggung jawab yang bertanggung jawab dan relevan yang auditor dengan pihak
atas tata kelola terkait atas tata kelola disampaikan dengan yang bertanggung jawab
audit atas laporan tepat waktu atas tata kelola
keuangan
Proses Komunikasi

Membentuk Bentuk Saat Kecukupan


proses komunikasi komunikasi proses
komunikasi komunikasi
Pihak yang Bertanggung Jawab atas
Tata Kelola

Komunikasi dengan suatu sub group Jika seluruh pihak yang bertanggung
pihak yang bertanggung jawab atas tata jawab atas tata kelola dilibatkan dalam
kelola pengelolaan entitas
Tanggung Jawab Auditor Berkaitan dengan Audit atas
Laporan Keuangan

Auditor bertanggung jawab untuk Audit atas laporan keuangan tidak


membentuk dan menyatakan opini atas membebaskan manajemen atau pihak
laporan keuangan yang telah disusun oleh yang bertanggung jawab atas tata kelola
manajemen dengan pengawasan dari pihak dari tanggung jawab mereka
yang bertanggung jawab atas tata kelola
Independensi Auditor

1. Semua hubungan dan berbagi hal lainnya antara


Suatu pernyataan bahwa tim KAP – KAP jaring dan entitas yang menurut
pertimbangan profesional auditor, mungkin dapat
perikatan dan pihak lainnya dalam memengaruhi indenpendensi
KAP yang tepat. 2. Pencegahan terkait yang telah diterapkan untuk
mengeliminasi ancaman atas independensi atau
mengurangi ancaman tersebut sampai ketingkat
yang dapat diterima.
3.
PENGKOMUNIKASIAN DEFISIENSI
DAN PENGENDALIAN INTERNAL
KEPADA PIHAK YANG
BERTANGGUNG JAWAB ATAS TATA
KELOLA DAN MANAJEMEN
Standar Audit Nomor 265
mengatur tanggung jawab auditor
untuk mengomunikasikan dengan
tepat kepada pihak
yangbertanggung jawab atas tata
kelola dan manajemen tentang
defisiensi dalam pengendalian
internal yang diidentifikasi oleh
auditor dalam audit atas laporan
keuangan.
SA ini tidak memberikan tanggung
jawab tambahan kepada auditor
untuk memperoleh pemahaman
tentang pengendalian internal dan
merancang serta melakukan
pengujian atas pengendalian
melebihi yang disyaratkan dalam
SA 315 dan SA 330.
TUJUAN
Untuk mengkomunikasikan dengan
semestinya kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dan
manajemen tentang defisiensi dalam
pengendalian internal yang diidentifikasi
oleh auditor selama audit dan menurut
pertimbangan profesional auditor adalah
cukup penting untuk mendapatkan
perhatian dari pihak-pihak yang
bersangkutan
Defisiensi dalam Definisi Defisiensi
pengendalian signifikan dalam
internal pengendalian
internal
Hal ini terjadi bila:
1. Suatu pengendalian
Suatu defisiensi atau kombinasi
dirancang, diterapkan atau
beberapa defisiensi dalam
dioperasikan sedemikian
pengendalian internal, yang
rupa sehingga pengendalian
menurut pertimbangan
tersebut tidak dapat
profesional auditor, adalah
mencegah, atau mendeteksi
cukup penting untuk
dan mengoreksi kesalahan
mendapatkan perhatian dari
penyajian dalam laporan
pihak-pihak yang bertanggung
keuangan secara tepat waktu;
jawab atas tata kelola.
atau
2. Tidak adanya suatu
pengendalian yang
diperlukan untuk mencegah,
Ketentuan
Identifikasi satu atau lebih defisiensi
dalam pengendalian intern

Penentuan signifikansi defisiensi


dalam pengendalian intern

Komunikasi tepat waktu

Komunikasi tertulis
Faktor-faktor yang dapat dipertimbangkan oleh
auditor dalam menentukan tingkat kerincian
komunikasi mencakup

Sifat Entitas

Ukuran dan Kompleksitas Entitas

Sifat Defisiensi Signifikan yang Diidentifikasi Oleh


Auditor

Komposisi Tata Kelola Entitas

Ketentuan Peraturan Perundang-undangan


Tentang Komunikasi Atas Tipe Spesifik Dalam
Defisiensi Pengendalian Internal
Thank You

Anda mungkin juga menyukai