Anda di halaman 1dari 17

B.

PENATAAN KETATALAKSANAAN
(MANAJEMEN)

Pengertian
“ Cara mengurus/mengelola/melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan suatu organisasi ( 6 M)

Tujuan
1. Terwujudnya tatalaksana yang ringkas, simpel, sederhana,
efektif, efisien, transparan
2. Terwujudnya pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakat
STRATEGI
KETATALAKSANAAN
1. Memangkas/eliminasi sistem, prosedur, mekanisme kerja utk mencegah KKN
2. Deregulasi & Debirokratisasi administrasi pemerintahan
3. Menyusun/menetapkan SOP administrasi pemerintahan
4. Menetapkan pola hubungan kerja/kewenangan antar lembaga pemerintah
vertikal&horisontal
5. Pemanfaatan penggunaan Teknologi Informasi dan E.Gov
6. Penataan/pengelolaan arsip yang baik dan moderen
7. Otomatisasi administrasi perkantoran
8. Pengendalian pelaksanaan Good Gonernance
9. Merubah paradigma manajemen pada unit2 pelaksana tugas dari manajemen
birokratik ke manajemen bisnis/entrepreneur.
PENERAPAN MODERNISASI
PADA MANAJEMEN BIROKRASI
Modernisasi
- Pembaharuan pada sikap, fikiran dan perilaku yang sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman
- Keterbukaan/mampu beradaptasi dengan perubahan yang
membawa nilai-nilai baru yg lebih memberikan dampak positif
pada kehidupan individu maupun masyarakat.
Manajemen Moderen
Manajemen yang bertumpu pada model-model pemikiran baru :
konsep sistem, analisis keputusan, human factor, peran & tanggung
jawab manusia dalam organisasi
KARAKTERISTIK
MANAJEMEN MODEREN

1. Pergeseran penerapan fungsi2 manajemen konvensional ke


penggunaan teknologi
2. Berbasis pada asas demokratisasi, akuntabilitas, keterbukaan,
transparansi, taat hukum, proporsional, propesionalitas.
3. Pendekatan manajemen ilmiah (scientific management)
4. Menggunakan pendekatan2 ilmiah : sistem approach, pendekatan
kontingensi , keterlibatan dinamik
5. Manajemen demokratis (partisipatif dan terbuka)
6. Pendekatannya menjadi lebih down top disamping top down
PENDEKATAN
MANAJEMEN MODEREN
Pendekatan
Sistemik

Manajemen Pendekatan
Moderen Kontingensi

Pendekatan Dinamik
PENDEKATAN SISTEMIK

Organisasi dipandang sebagai satu kesatuan sistem yg


terdiri dari bagian/elemen/unsur yang satu sama lain
saling berinterrelasi, interaksi, saling ketergantungan,
dan saling mempengaruhi.

Sistem Tertutup atau Sistem Terbuka ditentukan oleh


tingkat korelasinya dengan lingkungan eksternal.
PENDEKATAN KONTINGENSI

- Mempelajari peran dan ketergantungan berbagai


faktor yang terjadi pada satu situasi manajerial.

- Muncul kejadian-kejadian yg dapat diramalkan


(forecast) dari hubungan-hubungan antara faktor
situasi, tindakan, serta hasil (outputs)

- Disebut juga dengan Pendekatan Situasional


PENDEKATAN
DINAMIK
- Mempelajari hal-hal yang dapat terjadi akibat adanya perubahan global yang bersifat
evolutif, berlangsung dgn cepat dan dinamis, dalam konteks ekonomi, teknologi,
politik, komunikasi serta sosial budaya.
- Terjadi kondisi ketidakpastian (uncertainty), diperlukan sikap responsif, inovatif,
kreatif dan adaptif.
- Diperlukan teori manajemen baru yaitu Pendekatan Keterlibatan Dinamik, karena
harus selalu bergerak dinamis menyesuaikan dengan tuntutan perubahan.
- Munculnya kebutuhan Intangible Asset (aset yg tdk terwujud) berupa
Concept-Conection-Competence (Kanter,1995)
- Munculnya model Organisasi Pembelajar (learning Organization)
MODEL ORGANISASI PEMBELAJAR
GLOBAL LEARNING ORGANIZATION
(DALAM TEORI DISIPLIN KELIMA)

Bentuk organisasi yg mengutamakan fungsi pembelajar


berskala global, berbasis pada konsep Disiplin Kelima
(Five Dicipline) dari Peter Sange, agar organisasi dapat
bertahan dan berkembang, melalui model-model :
1. Personal Mastery
2. Share Vision
3. System Thinking
4. Mental Model
5. Team Learning
Nilai Perubahan Bagi Organisasi

1. Perubahan merupakan ciri hakiki, menunjukkan organisasi


masih hidup.
2. Hidup dan perubahan, tidak terpisahkan
3. Menolak perubahan, menolak kehidupan
4. Situasi dan lingkungan organisasi sulit untuk stabil, selalu
berubah secara dramatis
5. Organisasi harus peka (sensitif) terhadap perubahan,
mampu mengelolanya dalam fungsi organisasi
6. Diperlukan pegawai yang : inovatif, kreatif, adaptif
7. Komitmen tinggi
(Menerima organisasi apa adanya)
TANTANGAN ORGANISASI

Tantangan internal
Kebutuhan organisasi mengutamakan kepuasan
masyarakat dan persaingan lokal. Harus
mengintensifkan :
– Produktivitas
– Kualitas
– Efektivitas
– Efisiensi.
TANTANGAN GLOBAL DAN
INTERNASIONAL

1. Luas lingkup pasar (market place) memiliki spektrum yang luas,


melewati batas wilayah, negara, sektor usaha, dan lintas disiplin
keilmuan.
2. Memberi peran lebih besar pada faktor keunggulan SDM,
dibandingkan faktor lain.
3. Meningkatnya peran teknologi komunikasi
4. Kebutuhan informasi pasar (market information) yang luas dan akurat
5. Pergeseran persaingan dari keunggulan komparatif ke kompetitif
6. Pergeseran paradigma dan pola bekerja, misal : out sourcing, flexi
working time, dsb.
7. Restrukturisasi organisasi : mengurangi tingkatan jabatan, mengurangi
fasilitas kerja, penggunaan teknologi, perampingan organisasi : merger,
akuisisi, right sized, dsb.
8. Deregulasi internasional (international deregulation), penurunan tarif
(tarif reduction).
Ciri-ciri Paradigma Ekonomi Baru.
1. Kecepatan

2. Inovasi

3. Siklus waktu yang pendek

4. Kualitas

5. Kepuasan pelanggan

6. Pentingnya intangible asset


C. PENATAAN
SUMBER DAYA APARATUR
Tujuan

Mewujudkan SDM Aparatur Publik yang


1. Profesional
2. Netral dari pengaruh politik
3. Bermoral tinggi
4. Berwawasan global
5. Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa
6. Memiliki kesejahteraan material dan spiritual
SDM sebagai intangible asset merupakan critical point
dalam kedudukannya sebagai kapasitas/aset organisasi dan
menjadi fondasi dalam penciptaan nilai keunggulan
organisasi.
“ Keberhasilan pencapaian strategi organisasi, 85 %
ditentukan oleh intangible asset “(Brian E. Becker dkk,
2009, ix).
LANGKAH-LANGKAH
PENINGKATAN
SDM APARATUR
1. Peningkatan Disiplin Kerja
Berkaitan dengan tiga unsur budaya manusia
Cipta – Rasa - Karsa
2. Penerapan Sistem Meritokrasi
Penghargaan (material/non material) berbasis Prestasi
3. Menciptakan budaya malu
4. Penilaian Kinerja yang objektif
5. Kesejahteraan Pegawai
6. Sistem Karier
7. Sistem Informasi Kepegawaian.

Anda mungkin juga menyukai