4.

Penataan Akuntabilitas

Akuntabilitas

1). Required or expected to give an explanation for one’s action ( The Oxford Advance
Learners)
Kewajiban utk melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala kegiatan dan
kinerja (individu dan organisasi) kepada atasannya.

2). Untuk mencari jawaban dari pertanyaan pelayanan-pertanyaan 5 W 1 H

(Ghartey,1987)

3) Merupakan evolusi kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang pertugas baik yg

msh pd jalur otoritas, maupun yg sdh di luar otoritas (Carino, 1991)

4. Kewajiban individu maupun penguasa dan yg berkaitan dengannya yang

diberi kepercayaan mengelola sumber daya publik mempertanggungjawabkan
fiskal, manajerial dan program (Deklarasi Tokyo, 1985)
 Kriteria Akuntabilitas yang Efektif

1. Utuh dan menyeluruh


2. Mencakup aspek-aspek integritas finansial, ekonomi, efisiensi,
efektivitas dan prosedur

3. Bagian dari sistem/fungsi manajemen utk menilai kinerja (evaluating)

4. Menggunakan sistem informasi yang handal agar terwujud keabsahan,

akurasi, objektivitas, dan ketepatan hasil dan waktu menyampaikan
informasi

5. Penilaian yang obyektif dan independen

6. Tindak lanjut terhadap hasil penilaian

 Prinsip-Prinsip
Akuntabilitas Publik

1. Komitmen pimpinan

2. Merupakan sistem yang berbasis perUUan

3. Indikator pencapaian tujuan dan sasaran

4. Ber-orientasi pd visi, misi, output, outcomes dan

benefit
5. Jujur, objektif, transparan, inovatif, shg mjd
katalisator bagi perubahan manajemen publik
 Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)

Instrumen yang digunakan utk mempertanggungjawabkan pelaksanaan/pencapaian misi
organisasi

Dasar Hukum

1. TAP MPR Nomor XI Tahun 1998

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

3. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

4. Keputusan Kepala LAN RI Nomor 589 Tahun 1999 dan Nomor 239 Tahun 2003
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
 Siklus SAKIP

Perencanaan
Stratejik

Perencanaan
Kinerja

Pelaporan Akuntabilitas Pengukuran &

Kinerja Kinerja Evaluasi Kinerja
 5. Pelayanan Publik

Makna Pelayanan (Service)
……”Whatever enhances costumer satisfaction”
(Davidow Uttal, 1989)
……”Service is an act or performance offerd by one party to
another…..services are economic activities that create value and provide
for costumer at specific times and places” (Lovelock & Wright, 1999,5)

….”Service is a time perishable, intangible, experience performance for

costumer acting”….(Frtizsimmons, 2011;4)

Pelayanan bersifat tidak nyata dan tidak tahan lama

 Karakteristik Pelayanan

1. Intangibility (tidak berwujud)

2. Inseparability (tidak terpisahkan)

3. Variability (beraneka ragam)

4. Perishability (dapat dimusnahkan/tdk dapat

disimpan)
(Kotler and Keller (2012; 358)
 Makna Pelayanan Publik

…”Any services available to the public whether provided publicly (Roth;
1987)…
(pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau disediakan
untuk masyarakat)

“Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, maupun untuk melaksanakan ketentuan peraturan
Per-UU.an” (KepMen PAN Nomor 63/2003)

Dasar hukum pelayanan publik di Indonesia diatur dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 Fungsi Pemerintah dalam
Pelayanan Publik
Leach & Davis (1996)


Public
Protection

3 Fungsi
Pemerintah dlm Strategic
Pelayanan Publik Infrastructure

Personnal &
local
Environment
 Jenis Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomo 25 Tahun 2009

1. Pelayanan Barang

2. Pelayanan Jasa

3. Pelayanan Administratif

4. Pelayanan Regulatif/Penegakkan Hukum

 Fator-Fator Kelemahan dalam Pelayanan
Publik

1. Kurang komitmen aparatur pelayanan untuk kepuasan
publik
2. Kurang pemahaman ttg manajemen kualitas
3. Tidak mampu merubah kultur dan perilaku
4. Tidak akuratnya perencanaan kualitas
5. Tidak efektifnya pengembangan SDM
6. Tidak efektifnya struktur dan sistem kelembagaan
7. Keterbatasan sumber-sumber
8. Lemahnya sistem insentif non finansial
9. Berorientasi jangka pendek
10. Belum maksimalnya sistem informasi kinerja