Anda di halaman 1dari 8

SISTEM EKONOMI MASA AWAL Di awali oleh warisan ekonomi

KEMERDEKAAN HINGGA kolonial yang ada dan di

DEMOKRASI LIBERAL dominasi oleh etnis Cina pada


bidang perdagangan
AWAL KEMERDEKAAN
MASALAH EKONOMI : UPAYA PENYELAMATAN MASALAH EKONOMI :
1. Hiperinflasi – kondisi perekonomian yang 1. Mengatasi Masalah Keuangan – Menetapkan 3 mata
belum stabil, dimana mata uang jepang dan uang yang berlaku yaitu mata uang Hindia-Belanda,
mata uang NICA berlaku di Indonesia dan mata uang Jepang, dan ORI (Oeang Repoeblik
jumlahnya tidak terkendali dan tetap Indonesia)
diberlakukan karena Indonesia belum 2. Memnembus Blokade Belanda – Operasi POPDA
memiliki mata uang sendiri. dan APWI, Diplomasi ke India, Membentuk
2. Blokade Ekonomi Belanda – November Banking and Trading Corporation (BTC),
1945 Belanda melakukan Blokade tterhadap Membentuk Indonesia Office (Indof), Membentuk
Jawa dan Sumatra, bertujuan untuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri.
mencegah Indonesia menerima bantuan 3. Menyelenggarakan Konferensi Ekonomi –
persenjataan dan mencegah keluarnya hasil dilakukan 2 kali yaitu Konferensi Ekonomi I dan II
perkebunan milik Belanda akibatnya pintu pada Februari dan Mei 1946
perdagangan tertutup dan ekspor terhenti 4. Membentuk Planing Board
3. Kekosongan Kas Negara – akibat 5. Melaksanakan Kasimo Plan
blockade Belanda ekspor impr tidak 6. Membentuk PTE
berjalan, penghasilan negara bergantung dari 7. Melaksanakan Program Pinjaman Naisonal
hasil pertanian
SISTEM EKONOMI LIBERAL

Setelah adanya perjanjian KMB yang


isinya berupa banyak kesepakatan, pada
Pembangunan pabrik-pabrik semen,
bidang ekonomi, Indonesia menanggung
pemintalan, karung, dan percetakan.
banyak hutang baik dalam maupun luar
Diikuti dengan peningkatan
negeri. Perekonomian pada masa ini terus
produksi dalam negeri, perbaikan
merosot. Menghadapi masalah ekonomi
pangan, perbaikan sarana prasarana,
yang kompleks, pemerintah mulai
serta penanaman modal asing
menerapkan sistem ekonomi liberal berupa
pelaksanaan Industrialisasi.
USAHA INDONESIA UNTUK
LEPAS DARI IKATAN
EKONOMI BELANDA
Biro Perancang
Perundingan Finansial Nasional
Rencana Pembangunan
Ekonomi (Finek)
5 tahun
Biro ini bertugas untuk
Pada masa Kabinet merancang
Merupakan salahsatu
Burhanudin Harahab, pembangunan jangka
kebijakan yang
Indonesia mengiri pendek, di pimpin oleh
dikeluarkan Biro
perwakilan delegasi Djuanda.
Perancang Negara , di
untuk perundingan Ketidakstabilan politik
rencanakan
Finek pada 7 Januari menjadi penyebab
dilaksanakan tahun
1956 dan tidak tercapai kemerosotan ekonomoi,
1956-1961
kesepakatan. inflasi, dan lambatnya
pembangunan daerah
DEMOKRASI LIBERAL
PROGRAM BENTENG
Tujuan : 1. untuk membantu menyejahterakan
Adalah sebuah program dalam bidang ekonomi pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan
yang di buat oleh Soemitro pada masa Kabinet pedagang asing dan cina
Natsir yakni pada April 1950.. Berlaku selama 2. Mencadangkan impor barang tertentu bagi
kurang lebih 3 tahun sebelum akhirnya dianggap kelompok bisnis pribumi
gagal. 3. Membuka kesempatan bagi basis modal
dibawah perlindungan pemerintah

Banyak disalahgunakan oleh oknum


nonpribumi, sehingga penerima bantuan
bukan masyarakat pribumi namun para
pedagang besar. Masyarakat pribumi hanya Membantu dan membimbing para pedagan
digunakan sebagai alat penerima yang kecil pribumi dengan memberikan bantuan
GAGA kemudian lisensi impor dibeli atau secara kredit modaldan lisensi impor untuk para
L langsung dimiliki oleh pedagang pribumi yang usahanya berpotensi besar
nonpribumi (ali-baba)
GUNTING SYARIFUDIN
Pada tanggal 20 Maret 1950, Menteri
Keuangan yaitu Syafruddin
Prawiranegara mengeluarkan
kebijakan bernama Gunting
Syafruddin yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah uang yang
beredar dan mengatasi deficit
anggaran. Hal ini dilakukan dengan
memotong setengah nilai mata uang
diatas Rp 2,50 rupiah.
NASIONALISASI
PERUSAHAAN ASING

Nasionalisasi merupakan tindakan pencabutan hak milik Belanda


atau pengusaha asing yang kemudian diambil alih atau ditetapkan
statusnya sebagai milik Pemerintah Republik Indonesia.
pengalihan hak milik modal asing dilakukan karena Belanda telah
ingkar janji dengan tidak menyerahkan kembali Irian Barat pada
Indonesia sesuai kesepakatan isi KMB.
SISTEM EKONOMI ALI-BABA

Di prakarsai oleh Iskaq Tjokroadisurjo menerti perekonomian masa


Ali I. Tujuan kebijakan ini yaitu untuk menciptakan kerjasama antara
Ali (Pribumi) dan Baba (pengusaha nonpribumi). Mewajibkan
perusahaan asing yang beroprasi di Indonesia, memberikan pelatihan
dan tanggung jawab kepada tenaga kerja Indonesia agar dapat
menduduki jabatan staf, mendirikan perusahaan negara, serta
menyediakan kredit dan lisensi pada perusahaan swasta nasional.

Anda mungkin juga menyukai