Anda di halaman 1dari 76

Reaksi Redoks Dan Elektrokimia

(Sel Volta)

Disusun oleh :

Nama : Munawwarah Manrudda, M.Pd


NIP : 197404182000092001
BAB 2
REAKSI REDOKS
DAN
ELEKTROKIMIA

2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks


2.2 Sel Volta
2.3 Elektrolisis
2.4 Korosi
Redoks
REDUKSI OKSIDASI

Melepas Oksigen Mengikat Oksigen


contoh : 2KClO3  2KCl + 3O2 CH4 + 2O2 CO2 +2H2O

Menangkap Elektron Melepas Elektron


contoh: Na+ + e  Na 2Br- Br2 + 2e

Penurunan Biloks Kenaikan Biloks


contoh: Na+ + e  Na 2Br- Br2 + 2e
+1 0 -1 0
Ketentuan Bilangan Oksidasi

^^ pancang besi berkarat


Aturan menentukan bilangan Oksidasi (BILOKS)
1. Bilangan Oksidasi Atom Unsur Bebas (bediri
sendiri) = 0 (nol) Contoh:
• Bilangan oksidasi atom Na dalam unsur Na = 0
• Bilangan oksidasi atom Ca dalam unsur Ca = 0
• Bilangan oksidasi atom Fe dalam unsur Fe = 0
• Bilangan oksidasi atom H dalam unsur H2 = 0
• Bilangan oksidasi atom P dalam unsur P4 = 0
• Bilangan oksidasi atom S dalam unsur S8 = 0
2.Bilangan Oksidasi Suatu Atom Unsur dalam
Suatu Ion Monoatom = Muatan Ionnya

Contoh:
Bilangan oksidasi atom Na dalam ion Na+ = +1
Bilangan oksidasi atom Ca dalam ion Ca2+ = +2
Bilangan oksidasi atom Al dalam ion Al3+ = +3
Bilangan oksidasi atom Cl dalam ion Cl- = –1
Bilangan oksidasi atom O dalam ion O2-= –2
3.Bilangan Oksidasi Atom Logam dalam
Senyawa Selalu Bertanda Positif (Golongan
IA=+1,IIA=+2)
Contoh:
Na = +1 Cu = +1 dan +2
K = +1 Hg = +1 dan +2
Ag = +1 Au = +1 dan +3
Mg = +2 Fe = +2 dan +3
Ca = +2 Co = +2 dan +3
Ba = +2 Cr = +2 dan +3
Ni = +2 Sn = +2 dan +4
Zn = +2 Pb = +2 dan +4
Al = +3 Pt = +2 dan +4
4.Bilangan Oksidasi Atom H dalam Senyawanya
= +1
• Hal ini tidak berlaku untuk senyawa hidrida, yaitu
senyawa hidrogen dengan logam. Bilangan oksidasi H
dalam senyawa hidrida = –1.

Contoh:
• Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa H2O, NH3,
HCl, NaOH, Ca(OH)2 = +1
• Bilangan oksidasi atom H dalam senyawa hidrida NaH,
KH, CaH2, BaH2 = –1
5.Bilangan Oksidasi Atom O dalam Senyawanya
= –2, Kecuali dalam Beberapa Senyawa

1) Senyawa peroksida, seperti senyawa H2O2, Na2O2,


BaO2, bilangan oksidasi atom O = –1
2) Senyawa superoksida seperti KO2, NaO2, bilangan
oksidasi atom O = –1/2
3) Senyawa F2O, bilangan oksidasi atom O = +2
Contoh:
Bilangan oksidasi atom O dalam H2O, KOH, H2SO4,
Na3PO4 = –2.
6.Bilangan Oksidasi Atom Fluor (F) dalam
Senyawanya = –1

• Fluor adalah atom unsur yang paling elektronegatif


dan membutuhkan 1 elektron untuk mencapai
konsfigurasi elektron stabil.
• Contoh : Na3ALF6 , BrF3 Biloks F=-1
• Golongan VII A =-1 (Cl,Br dan I)
7. Jumlah Bilangan Oksidasi Atom Unsur dalam
Suatu Senyawa = 0 (nol)

Contoh:
Dalam HNO3 : (1 × b.o H) + (1 × b.o N) + (3 × b.o O)
=0
Dalam Al2(SO4)3 : (2 × b.o Al) + (3 × b.o S) + (12 ×
b.o O) = 0
ket : (b.o = bilangan oksidasi)
9.Jumlah Bilangan Oksidasi Atom Unsur dalam
Suatu Ion Poliatom = Muatannya

Contoh:

Dalam MnO4- : (1 × b.o Mn) + (4 × b.o O) = –1

Dalam Cr2O72- : (2 × b.o Cr) + (7 × b.o O) = –2


Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
• Pada reaksi di atas, Mg adalah reduktor karena mengalami oksidasi
(biloks bertambah), sedangkan CuSO4 adalah oksidator karena
mengalami reduksi (biloks berkurang).

• Mg mengalami oksidasi, sebab bilangan oksidasinya bertambah,


yaitu dari 0 menjadi +2. Mg disebut reduktor. Ion Cu2+ mengalami
reduksi sebab bilangan oksidasinya berkurang dari +2 menjadi 0.
CuSO4 disebut oksidator.Hasil oksidasi MgSO4 dan hasil reduksi Cu
Reaksi Autoredoks (Reaksi
Disproporsionasi)
Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dengan oksidator
dan reduktor berupa zat yang sama.
Contoh:

I2 mengalami reaksi oksidasi sekaligus reduksi dengan


perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi –1 dan +5.
Reaksi Konproporsionasi

Reaksi konproporsionasi adalah reaksi redoks dengan hasil oksidasi


dan hasil reduksi berupa zat yang sama.
Contoh:

Hasil oksidasi dan hasil reduksi berupa padatan sulfur (S).


Soal Tentukan oksidasi,reduksi,oksidator,reduktor,hasil
oksidasi dan hasil reduksi reaksi berikut

1. 2NH4+(s)+3O2(g) → 2NO2-(s)+2H2O(g) +4H+(aq)

2. 8H+ (aq) +3CH3OH(aq) + Cr2O7 2- (aq) → 2Cr3+(aq)


+CH2O(aq) +7H2O (aq)
Penyetaraan Redoks
1. Metode Bilangan Oksidasi
2. Metode setengah reaksi atau ion elektron
1. Metode Perubahan Bilangan 2. Metode Setengah Reaksi
Oksidasi
a. Tentukan bilangan oksidasi atom- a. Tulislah setengah reaksi oksidasi dan
atom yang mengalami perubahan reduksi.
bilangan oksidasi dan tuliskan b. Setarakan jumlah atom yang
perubahannya. mengalami oksidasi dan reduksi.
c. Setarakan jumlah atom O dengan
b. Samakan jumlah elektron yang memperhitungkan lingkungannya.
dilepas dan yang diterima dengan - Lingkungan asam : kurang O
mengisikan koefisien. ditambah H2O, kurang H ditambah
H+ .- Lingkungan basa : lebih atom O
c. Samakan jumlah muatan. ditambah H2O, kurang H ditambah
- Bila muatan ruas kiri lebih kecil, OH-.
tambahkan H (suasana asam) .
+
d. Setarakan muatannya dengan
- Bila muatan ruas kiri lebih besar, menambahkan elektron pada ruas
tambahkan OH (suasana basa).
-
yang kelebihan muatan positif.
e. Samakan jumlah elektron yang dilepas
d. Samakan jumlah atom H, dengan dan diterima dengan mengalikan.
menambahkan H2O di ruas kanan f. Jumlahkan kedua reaksi tersebut.
PENYETARAAN REAKSI
REDOKS
Metode Bilangan Oksidasi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.


1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan
hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai
(biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen).
3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari
oksidator dan jumlah pertambahan bilangan
oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan ”jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau
”jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah
hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan
perubahan bilangan oksidasinya.
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi
tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambah ion H +
(dalam suasana asam) atau ion OH– (dalam
suasana basa).
6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.
Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron)
Suasana Larutan Asam
Langkah 1

Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi


reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara
terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Langkah 2
Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan
urutan sebagai berikut.
a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur selain
oksigen dan hidrogen).
b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul
air (H2O).
c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion
H+.
d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.
Langkah 3
Samakan jumlah elektron yang diserap pada
setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron
yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi
dengan cara memberi koefisien yang sesuai,
kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi
tersebut.
Suasana Larutan Basa
Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa
dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
dalam suasana asam, tetapi ion H+ kemudian
harus dihilangkan.
Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan
menambahkan ion OH– pada kedua ruas,
masing-masing sejumlah ion H+ yang ada.
Contoh

1. Setarakan persamaan redoks menggunakan metode setengah reaksi (suasana


asam)
Cu(s)  +  NO3- (aq)  +H+ (aq)  →  Cu2+  (aq) + NO(g)  + H2O(l)
Jwb :
a.Tulis oksidasi dan reduksi
Oksidasi :       Cu  →    Cu2+
Reduksi :     NO3- →     NO
b.setarakan jumlah atom selain H dan O ( sudah setara)
c. Pihak yang kekurangan O ditambah H2O, yang kurang H ditambah H+

Cu      →    Cu2+         


            NO3-   +4H+    →   NO  +  2H2O
d. Samakan jumlah elektron kedua reaksi tersebut dengan cara mengalikan
dengan  bilangan masing-masing reaksi,lalu dijumlahkan dan disempurnakan
Cu  →   Cu2+  + 2e         }x3
NO3-   +4H+   +3e    → NO  +  2H2O        }x2
3Cu(s) + 2NO3- (aq) + 8H+ (aq) → 3Cu2+(aq) + 2NO(g) +4H2O(l)
Contoh setarakan reaksi berikut ini dengan metode
setengah reaksi(hal 24)

1. MnO(s)+PbO2(s) → MnO4-(aq)+Pb2+(aq) (s.asam)

2. CrO4 2- (aq) +Fe(OH)2(s) → Cr2O3(s)+ Fe(OH)3(s)


(s.Basa)
Contoh soal (hal 27)
3. Zn(s)+NO3-(aq) → Zn2+(aq)+ NH4+(aq) (s.asam)
Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi: CONTOH
MnO(s) + PbO2(s) → MnO4–(aq) + Pb2+(aq) (suasana asam) SOAL
SOAL : setarakan reaksi berikut ini dengan metode
setengah reaksi !

1. MnO4-(aq)+Cl-(aq) +H+(aq) →Mn 2+(aq) + Cl2(aq)


+H2O(l) (s.asam)

2. MnO4-(aq)+C2O4 2- (aq) + OH-(aq) → MnO2(aq)+


CO3 2- (aq) +H2O(l) (s.Basa)
Contoh setarakan reaksi berikut ini dengan metode
bilangan oksidasi (hal 27)

1. CuS(s)+NO3- (aq) → Cu2+(aq) + S(s)+NO(g)


(s.asam)

2. Zn(s)+ NO3-(aq)→ ZnO2 2- (aq)+ NH3(g) (s.Basa)

Contoh soal (hal 27)


3. Zn(s)+NO3-(aq) → Zn2+(aq)+ NH4+(aq) (s.asam)
SOAL : setarakan reaksi berikut ini dengan bilangan
oksidasi !

1. MnO4-(aq)+Cl-(aq) +H+(aq) →Mn 2+(aq) + Cl2(aq)


+H2O(l) (s.asam)

2. Al(s)+ NO3 - (aq) + OH-(aq) + H2O(l) → AlO2-(aq) +


NH4+(aq) (s.Basa)
Reaksi Redoks Spontan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung
serta-merta/dengan sendirinya.
Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan larutan
tembaga(II) sulfat.

Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari reaksi spontan
adalah tidak spontan.

Reaksi redoks spontan dapat menghasilkan energi listrik dan reaksi


redoks tidak spontan memerlukan energi listrik
Sel Volta(sel Galvani) mempunyai elektroda logam yang dicelupkan
kedalam larutan garamnya.
Gelas beker pertama berisi larutan ZnSO4 dan logam Zn yang
dicelupkan sebagai anode(kutub negatif).
Gelas beker kedua berisi larutan CuSO4 dan logam Cu yang
dicelupkan sebagai katode (kutub positif).
Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam berisi garam
seperti NaCl,KCl,KNO3 dalam gelatin/agar-agar.
Ion negatif dalam jembatan garam menetralkan kelebihan ion
positif pada setengah reaksi sel oksidasi dan ion positif dalam
jembatan garam menetralkan kelebihan ion negatif pada setengah
reaksi sel reduksi.
Elektron akan mengalir dari Zn melalui kabel ke elektroda Cu.
Voltmeter akan menunjukkan harga potensial selnya yang
menandakan adanya aliran elektron(aliran listrik) dari logam Zn
kelogam Cu.
KATODE(Reduksi ) : Cu2++2e- →  Cu
ANODE (Oksidasi) : Zn →   Zn2+ + 2e-
Susunan Sel Volta
Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn 2+
sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu 2+ .
Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.

Elektron yang dibebaskan tidak


memasuki larutan tetapi tertinggal
pada logam zink itu.
Elektron tersebut selanjutnya akan
mengalir ke logam tembaga melalui
kawat penghantar.
Ion Cu 2+ akan mengambil elektron
dari logam tembaga kemudian
mengendap.
Sel Volta

Anode Katode
→ terjadi oksidasi → terjadi reduksi
→ bermuatan (–) → bermuatan (+)
Notasi Sel Volta
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi
singkat yang disebut diagram sel.

a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan


katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn
menjadi Zn2+ .
b. Di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode
menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal
menyatakan batas antarfase
Potensial Elektrode Standar (E⁰)

Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode


(M) dengan elektrode hidrogen disebut potensial
elektrode itu dan dinyatakan dengan lambang E.

Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar,


yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1
M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial
elektrode standar dan diberi lambang E°.
Potensial Elektrode dan Potensial Sel

Potensial elektrode merupakan potensial listrik pada permukaan


elektrode.
Potensial elektrode juga merupakan perbedaan potensial di antara
kedua setengah sel dari sel Volta.
Potensial elektrode tidak dapat diukur secara langsung. Oleh karena
itu, digunakan hidrogen (H2) sebagai elektrode pembanding standar
dan diberi harga potensial elektrode nol.
Potensial sel ditentukan dengan cara mengukur potensial listrik yang
timbul karena penggabungan dua setengah sel.
Pengukuran ini dilakukan menggunakan voltmeter.
Cara menentukan harga potensial sel dalam suatu sel Volta
menggunakan rumus berikut.
 Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan terhadap elektrode hidrogen
mempunyai potensial elektrode bertanda positif
(diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang
lebih sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.
 Potensial elektrode sama dengan potensial
reduksi.
 Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan
potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
Potensial Sel

Katode adalah elektrode yang mempunyai


harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan
anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil
(lebih negatif).
Contoh

Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode


itu.
Jawab:
Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan
anode.
Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya
lebih positif, dalam hal ini yaitu perak.
E°sel = E°(katode) – E°(anode)
E°sel = +0,80 V – (–2,37 V)
= +3,17 volt
Potensial Reaksi Redoks
Deret Keaktifan Logam (Deret Volta)
Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode
standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta.
Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,
 logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),
 logam merupakan reduktor yang semakin kuat.

Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,


 logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),
 kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
SEL VOLTA
Sel volta
1. energi kimia diubah menjadi energi listrik
2. katode sebagai kutub positif (Tambah KaRed : Tambah(+)KatodaReduksi
anoda sebagai kutub negatif
3. reaksi redoks berlangsung spontan dengan sendirinya
4. Notasi sel volta
anoda ǁ katoda
CONTOH : Zn | Zn2+ ǁCu2+ | Cu
(oks-red)
5. beda potensial atau potensial sel standar yang diberi lambang E osel.
Eosel = E° katoda – E°anoda
6. DERET SEL VOLTA
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni –
Sn – Pb – H – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Contoh soal
1. Diketahui dua elektrode sebagai berikut
Ag+ (aq) + e Ag (s) E0 =+0,80 V
Mg2+(aq) + 2e Mg(s)E0 =-2,37 V
Tentukan E0sel dari kedua elektrode tersebut, diagaram sel dan reaksi selnya
Jawab :
Eo sel = Eokatode + Eoanode
Eo sel =+0,80 V- (-2,37 V)
Eo sel =+3,17 V
Reaksi selnya
2Ag+ (aq) + 2e- 2Ag (s) E0 =+0,80 V
Mg(s) Mg2+(aq)+ 2e- E0 =+2,37 V +
2Ag+ (aq) + Mg(s) 2Ag (s)+ Mg2+(aq) Eo sel=+3,17 V
Diagram sel/notasi sel volta
Mg (s) Mg2+(aq) Ag+ (aq) Ag(s)
Contoh soal Hal 37 buku PR kimia
1) Diketahui potensial elektrode sebagai berikut :
Fe2++2e- →  Fe E= -0,44 V
Ni2++2e- →  Ni E= -0,25 V
a. Tuliskanlah diagram sel volta yang dapat
disusun dari kedua elektroda tersebut
b. Tuliskan reaksi selnya
c. Tentukan potensial standar sel tersebut
SOAL :
1) Diketahui potensial elektrode sebagai berikut :
Ni2++2e- →  Ni E= -0,25 V
Pb2++2e- →  Pb E= -0,13 V
a. Tuliskanlah diagram sel volta yang dapat
disusun dari kedua elektroda tersebut
b. Tuliskan reaksi selnya
c. Tentukan potensial standar sel tersebut
SOAL :
2) Perhatikan data potensial elektrode standar sebagai berikut :
Mn2++2e- →  Mn E= -1,20 V
In3++3e- →  In E= -0,34 V
Zn2++2e- →  Zn E= -0,76 V
Ag++e- →  Ag E= +0,80 V
Notasi sel yang berlangsung tidak spontan adalah….
a. MnMn2+ Ag+Ag
b. ZnZn2+ Ag+Ag
c. MnMn2+ Zn2+Zn
d. ZnZn2+ In3+In
e. In3+ In Mn2+Mn
SOAL :
3) Diketahui potensial standar beberapa sel volta sebagai berikut :
a. PP2+ Q2+Q E= +2,64 V
b. RR2+ S2+S E= +1,10 V
c. RR2+ Q2+Q E= +1,56 V
Berdasarkan data diatas, potensial standar PP2+S2+S
adalah….

4) Diketahui potensial reduksi berikut


Al3++3e- →  Al E= -1,66 Volt
Apabila sel volta AlAl3+ Pb2+Pb memiliki Esel= -1,53
Volt, maka potensial reduksi dari Pb2++2e- →  Pb adalah….
Penerapan Sel Volta dalam Kehidupan
a. Sel Volta Primer
Sel Volta primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber
energinya telah habis.
Contoh sel Volta primer yaitu sel kering karbon dan sel perak oksida.(sel kering
karbon pada radio,lampu senter, jam dinding) dan (sel perak oksida jam
tangan,kalkulator)
b. Sel Volta Sekunder
Sel Volta sekunder merupakan sel Volta yang jika habis dapatberfungsi lagi
setelah dialiri arus listrik.
Contoh sel Volta sekunder yaitu sel aki timbal asam dan baterai litium.(baterai
litium telpon seluler/HP,laptop,kamera digital)
c. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar menggunakan gas oksigen sebagai katode dan gas hidrogen
sebagai anode.(sumber energi listrik pesawat luar angkasa)
Aki
Sel aki terdiri atas anode Pb
(timbel = timah hitam) dan
katode PbO2 (timbel(IV) oksida).
Keduanya merupakan zat padat,
yang dicelupkan dalam larutan
asam sulfat.
Baterai Kering (Sel Leclanche)
Baterai Alkalin
Susunan Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis terdiri dari
sebuah wadah, elektrode,
elektrolit, dan sumber arus
searah dengan susunan
seperti gambar berikut.
Reaksi-reaksi Elektrolisis
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katode, yaitu
reduksi, dan reaksi anode, yaitu oksidasi.
a. Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah
spesi yang potensial reduksinya paling besar.
b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah
spesi yang potensial oksidasinya paling besar.

Cara/Trik Menghafal :

KaRMinElek : Katoda Reduksi Min(negatif)Elektrolisis


Reaksi-reaksi di Katode
(Reduksi)
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation
dalam larutan. Jika kation berasal dari logam-
logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al atau
Mn), yaitu logam-logam yang potensial standar
reduksinya lebih kecil (lebih negatif daripada
air), maka air yang tereduksi. Sebaliknya, kation
selain yang disebutkan di atas akan tereduksi.
Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi)
Jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau karbon/ grafit, maka anode itu
akan teroksidasi.

Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert
(sukar bereaksi).
Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode
bergantung pada jenis anion dalam larutan.

Anion sisa asam oksi seperti SO42– , NO3– , PO43– , dan F , mempunyai
potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu
sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.

Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br – , dan I– , maka
anion itu yang teroksidasi.
Hukum-hukum Faraday

Hukum Faraday 1
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”.
G ≈Q
Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat
arus (i) dengan waktu (t).
Q = i × t (coulomb)
Jadi, G ≈ i t
Hukum Faraday 2
"Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)/(W)
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME)".
G(W) ≈ ME(e)
Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan
persamaan sebagai berikut.
G(W) = k × i × t × ME(e) .......... (2.5)
(k = tetapan/pembanding)
Faraday menemukan harga k = 1
96.500
Jadi, G = k × i × t × ME(e) dapat dinyatakan sebagai
berikut.

dengan, G(W) = massa zat yang dibebaskan (dalam gram)


i = kuat arus (dalam ampere)
t = waktu (dalam detik)
ME(e) = massa ekivalen
Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa
atom relatif (Ar) dibagi dengan bilangan oksidasinya (biloks).
Stoikiometri Reaksi Elektrolisis
Stoikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan
bahwa arus listrik adalah aliran elektron. Muatan listrik dari
1 mol elektron adalah 96.500 coulomb. Jumlah muatan dari
1 mol elektron ini sama dengan tetapan Faraday (1 F).

1 F ≡ 1 mol elektron ≡ 96.500 coulomb


Hubungan kuat arus dan waktu dengan jumlah mol
elektron:
Hukum Faraday
Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah
arus yang dialirkan pada zat tersebut

Jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis yang


dihubungkan seri, jumlah berat zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap
elektrode sebanding dengan berat ekuivalen tiap-tiap zat tersebut.
Penggunaan Elektrolisis dalam Industri
Dapat disebutkan tiga bidang industri yang menggunakan
elektrolisis, yaitu produksi zat, pemurnian logam, dan
penyepuhan.
a. Produksi Zat
Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis, misalnya logam-logam
alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium hidroksida,
natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida.
b. Pemurnian Logam
Contoh terpenting dalam bidang ini adalah pemurnian tembaga.
c. Penyepuhan
Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi
logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
Contoh soal Hal 37 buku PR kimia

2) Dalam 100 mL larutan Pb(NO3)2 1M dialirkan


arus sebesar 2 ampere selama 3 menit
menggunakan Au sebagai anode dan Fe
sebagai katode.
a. Tuliskan reaksi elektrolisinya
b. Tentukan penambahan berat (gram) katode
c. Tentukan pH larutan jika volume larutan
dianggap tidak berubah
( Ar Pb=207 g/mol)
Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tak dikehendaki.
a. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi.
b. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
c. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari
besi itu yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

atau
Cara-cara Mencegah Korosi Besi
1) Mengecat
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat
menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
2) Melumuri dengan oli
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin.
Oli mencegah kontak besi dengan air.
3) Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik
mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4) Tin plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi
dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis,
yang disebut electroplating.

5) Galvanisasi (pelapisan dengan zink)


Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai
barang lain dilapisi dengan zink.

6) Cromium plating (pelapisan dengan


kromium)
7) Sacrificial protection (pengorbanan anode)
SOAL : Tuliskan reaksi yang terjadi di anode dan
katode pada elektrolisis berikut Ini :

• Larutan CaBr2 dengan elektrode Pt


• Leburan CaCl2 dengan elektrode C (grafit)
• Lelehan ZnSO4 dengan elektrode C
• Larutan CrCl3 dengan elektrode Cu
SOAL: (Diket arus listrik : Ampere,faraday atau coulomb)
1) Arus listrik sebesar 10 ampere dialirkan selama
16 menit kedalam larutan CuSO4 (Ar Cu=63,5;
S=32;O=16) dengan elektrode karbon. Massa
tembaga yang dapat diendapkan dikatode
adalah….gram
2) Pada proses elektrolisis larutan CuCl2 dengan
elektrode Pt digunakan arus listrik sebesar 0,4
faraday. Berapa volume gas yang dihasilkan
dianode (00 C, 1 atm) (Ar
Cu=63,5;Cl=35,5);cari massa Cl2 ,mol
Cl2 ,hitung volum Cl2)…liter
SOAL:
3) Iodin dapat diperoleh dari elektrolisis leburan
KI sesuai persamaan berikut : 2I-→  I2 +2e- .
Jika arus listrik yang digunakan adalah 15A
selama 1 jam, volume gas Iod yang dihasilkan
adalah….liter (diukur pada 00 C, 1 atm dan Ar
I=127)
4) Pada elektrolisis lelehan NaCl dengan
elektrode Karbon digunakan arus listrik
sebesar 10 ampere selama 30 menit. Massa
logam Natrium yang diperoleh adalah…. Gram
(Ar Na=23;Cl=35,5)
SOAL: (tidak diketahui arus listrik)
5) Berikut percobaan tentang korosi Tabung
1(paku + HCl), Tabung 2 (paku + air yang
dididihkan), Tabung 3 (Paku + air), Tabung 4
(paku + minyak Tanah) dan Tabung 5 (paku),
proses yang mempercepat korosi terjadi pada
tabung….
6) Pada elektrolisis larutan CuSO4 dihasilkan
logam tembaga (Ar Cu=63,5) sebanyak 12,7
gram. pada keadaan standar volume gas yang
dihasilkan dianode sebanyak….liter (cari massa
O2 , mol O2 dan hitung volume O2)
SOAL:
7) Arus listrik dialirkan melalui CuSO4 sehingga
dihasilkan 3,175 gram logam Cu. Bila jumlah arus
listrik yang sama digunakan untuk elektrolisis
larutan NaCl, maka akan dihasilkan Cl2 pada
keadaan STP sebanyak….Liter (Ar Cu=63,5;Cl=35,5)
(cari massa Cl2 , mol Cl2 dan hitung volume Cl2)
8) Sebanyak 50 mL larutan Ba(OH) 2 0,1M diperlukan
untuk menetralkan hasil elektrolisis L2SO4 dengan
elektrode Pt. Jika dikatode terbentuk 0,325 gram
logam L, maka massa atom relatif logam tersebut
adalah….
SOAL: ( ditanya banyaknya Faraday)
9) Pada elektrolisis larutan natrium klorida
dikatode terbentuk gas 11,2 dm3 pada suhu dan
tekanan standar. Banyaknya muatan listrik
yang mengalir dalam larutan adalah….Faraday

10) Elektrolisis suatu larutan Natrium klorida


menghasilkan 11,2 liter (STP) gas Cl2 pada
anode. Banyaknya muatan listrik yang lewat
adalah….Faraday
SOAL: ( ditanya banyaknya Faraday)
11) Untuk mengendapkan 3,175 gram larutan
CuSO4 2M (Ar Cu=63,5 ; O=16;S=32) dengan
cara elektrolisis diperlukan elektron
sejumlah…mol
12)Diketahui data sebagai berikut
1.Cu(E=+0,34Volt) 2.Mg(E=-2,37Volt)
3.Sn(E=-0,14Volt) dan 4.Zn(E=-0,76Volt).
Berdasarkan data potensial standar tersebut,
logam yang dipakai untuk melindungi besi/Fe
(E=-0,44Volt) terhadap kerusakan korosi
terdapat pada nomor ….
Tonton video dibawah ini
• https://
www.youtube.com/watch?v=xckPW0YtHYM
• https://
www.youtube.com/watch?v=SVMNGnf0sOM
• https://
www.youtube.com/watch?v=v9jv4GQVk2k
• https://
www.youtube.com/watch?v=zoaE4Zrqkko

Anda mungkin juga menyukai