Anda di halaman 1dari 20

Cultural

Awarness
Ns. Made Bayu Oka Widiarta
S.Kep.,M.Kep
 Pluralisme, perbedaan budaya dalam era
globalisasi menjadi prioritas dalam profesi
kesehatan
 Di era globalisasi, bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan harus peka terhadap budaya
Latar Belakang pasien, tim kesehatan, organisasi atau institusi
tempat kerja.Perbedaan etnik, ras, agama,
jenis kelamin, sosial ekonomi, cara
berkomunikasi, bahasa, penampilan fisik,
kelompok minor atau marginal menjadi issue
dalam asuhan berdasar transkultural
 Asuhan kebidanan yang peka terhadap budaya
yaitu Tindakan atau keputusan yang
memfasilitasi, mendukung,membantu yang
Konsep mana sesuai dengan nilai budaya, keyakinan,
jalan hidup dari individu, kelompok,institusi
transkultural agar supaya mampu memberikan pelayanan
yang memuaskan, menguntungkan dan
bermakna
Cultural Awareness

Learn about other’s people Remember the things all Have positive thoughts and
cultures people have in common attitudes towards other
people
Budaya dapat
terhadap konsep sehat sakit serta
mempengaruhi bagaimana/kapan/ mengapa individu
mencari pengobatanterhadap masalah
persepsi kesehatan yang dialaminya.
seseorang
 Bidan/petugas kesehatan sering memiliki latar
belakang etnik, budaya dan agama yang berbeda
dengan klien.Pandangan dan interpretasi mengenai
penyakit dan kesehatan dapat didasarkan pada
keyakinan sosial- budaya dan agama klien. Perlu Latar belakang
menggunakan pendekatan terapi modern atau
tradisional atau kedua duanya dalam untuk mencegah
dan mengobati penyakit
 Banyak klien dari kelompok minoritas gejala
dan tanda dari penyakit di interpretasikan
sebagai aspek spiritual, budaya.Sehingga
memilih tokoh agama/spiritual atau tokoh adat
yang bisa menyembuhkan.Apabila tokoh
spiritual tersebut tidak mampu menyembuhkan
maka baru dibawa ke tenaga kesehatan.
 Pemahaman budaya diri sendiri adalah penting sebelum memahami budaya
orang lain.“ Therapeutic cultural self” adalah menggunakan dan mengetahui
budaya sendiri untuk mengerti dan merawat klien yang memiliki budaya yang
berbeda. Proses untuk pemahaman budaya melalui : pengetahuan, pengkajian
dan tindakan atau sesuatu yang dianut dan dipraktekkan dalam kehidupan
sehari –hari

Kompetensi budaya bagi bidan


 Kompetensi budaya : mampu
mendemonstrasikan pengetahuan, memahami
perbedaan budaya klien, menerima,
Kompetensi menghormati perbedaan budaya dan
mengadopsi perawatan agar sesuai dengan
budaya budaya klien. Kompetensi budaya melalui
tahapan : Kesadaran budaya, pengetahuan
tentang budaya dan sensitivitas akan budaya
Cara menggunakan
pengetahuan budaya
untuk membantu
orang lain
 Sadar akan budaya yang dimiliki oleh
diri sendiri.
 Terbuka, sehingga klien akan
“sharing” informasi tentang kesehatan
dan kebutuhan terhadap asuhan
kebidanan.
 Jujur dengan diri sendiri., sehingga
bidan mengerti cara memberikan
asuhan kebidanan yang tepat.
Cultural competence continuum
 Menggunakan dan memegang sikap,
perilaku yang destruktif secara aktif.
Mencari untuk merusak budaya lain
Melihat budaya lain sebagai hal yang
kurang baik ( inferior)
Cultural  Contoh Cultural
destructiveness destructiveness :Penolakan layanan
kesehatan yang didasarkan tidak
mampu bayar. Berpartisipasi dalam
eksploitasi dan membuat layanan yang
tidak mampu didapat. Menolak untuk
peka terhadap budaya yang berbeda
Cultural incapacity

Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja dengan orang yang berbeda
dari budaya yang dominan. Mempercayai bahwa budaya yang dominan
adalah superior. Memepertahankan stereotype tentang kelompok lain.

Contoh : Menolak untuk mempertimbangkan cara baru dalam kebidanan


yang didasarkan pada budaya
 Mempercayai budaya, warna kulit tidak mempunyai
Cultural makna. Mengabaikan kekuatan dari budaya yang
berbeda
inattention  Contoh : Memberikan makanan yang tidak memahami
perbedaan budaya.
 Memahami kelemahan pada diri dalam memberi
asuhan kebidanan pada kelompok budaya yg
berbeda.Kurang informasi tentang apa yang mungkin
dan bagaiman untuk memproses agar menjadi lebih Cultural
baik.
 Contoh :Tidak mencari informasi sehubungan dengan
Precompetence
produk yang digunakan. Memahami keterbatasan
budaya dan mendorong training
Basic Cultural Competence

 Menerima dan menghormati perbedaan. Memperhatikan terhadap dinamika


perbedaan. Membedakan layanan yang didasarkan pada identitas budayanya.
 Contoh :Mengobservasi interaksi keluarga yang didasarkan pada pengetahuan
tentang kelompok budaya. Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang
bagaimana keluarga mengidentifikasi dengan budaya
 Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya
klien. Memegang budaya dalam ideal diri. Dapat
mengidentifikasi diskriminasi didasarkan pada
Advanced budaya. Berusaha aktif dalam advocacy dan
pendidikan
Cultural  Contoh :Belajar bahasa klien. Melakukan
Competence wawancara yang sesuai dengan budaya klien
dan keluarga. Melakukan asuhan kebidanan
yang peka thdp budaya dan memberikan
pendidikan pada orang lain
 Cultural care accomodation adalah merupakan
usaha negosiasi yang meliputi tindakan dan
keputusan yang membantu dan mendukung
pada klien dengan budayanya tertentu untuk
beradaptasi dan negosiasi terhadap status
kesehatan yang menguntungkan dan
memuaskan.
 Cultural care repatterning adalah merupakan
usaha membentuk kembali serta
mempertahankannya yang meliputi tindakan
dan keputusan yang membantu dan mendukung
pada klien dengan budaya tertentu untuk
merubah jalan hidup yang baru atau pola yang
berbeda yang bermakna dan memuaskan secara
budaya atau yang mendukung pola hidup yang
sehat dan menguntungkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai