Anda di halaman 1dari 15

Anggota Kelompok:

1. Aiga
2. Noor Hernawati
3. Siti Rahma
MUDHARABAH
Mudharabah adalah bahasa penduduk Irak dan Qiradh atau
muqaradhah bahasa penduduk Hijaz. Namun, pengertian qiradh
atau mudhaharah adalah satu makna. Mudharabah berasal dari
kata al-dharb, yang berarti secara harfiyah adalah berpergian
atau berjalan. Sebagaimana firman Allah yang artinya : “Dan
yang lainnya, berpergian di muka bumi ini mencari karunia
Allah” (Al-Muzammil:20).
RUKUN MUDH A R A B A H
Imam Asy-Syarbini didalam Syarh Al-Minhaj menjelaskan bahwa rukun
mudharabah ada lima, yaitu :
1. Adanya Dua Pelaku Atau Lebih
2. Modal
3. Jenis Usaha
4. Keuntungan
5. Pelafalan Perjanjian (Shighah Transaksi)

Menurut Sayyid Sabiq, rukun mudharabah adalah ijab dan qabul yang keluar
dari orang yang memiliki keahlian.
Jenis Akad Mudharabah

Mudharabah diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu :


a. Mudharabah Muthlaqah
b. Mudharabah Muqayyadah
c. Mudharabah Musytarakah
Pembatalan Mudharabah
1. Tidak terpenuhi salah satu atau beberapa syarat mudharabah. Jika satu
syarat mudharabah tidak terpenuhi, sedangkan modal sudah di pegang oleh
pengelola dan sudah di perdagangkan, maka pengelola mendapat sebagai
keuntungan, maka keuntungan tersebut untuk pemilik modal. Jika ada
kerugian, kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemilik modal karena
pengelola adalah sebagai buruh hanya berhak menerima upah dan tidak
bertanggung jawab sesuatu apa pun, kecuali atas kelainannya.
2. Pengelola dengan sengaja meninggalkan tugasnya sebagai pengelola
modal atau pengelola modal berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
tujuan akad. Dalam keadaan seperti ini pengelola modal bertanggung jawab
jika terjadi kerugian karena dialah penyebab kerugian.
3. Apabila pelaksanaan atau pemilik modal meninggal dunia atau salah
seorang pemilik modal meninggal dunia, mudharabah menjadi batal.
PENGERTIAN MUSAQAH
Musaqah adalah bentuk kerjasama pada perkebunan dimana si
penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan
pemeliharaan. Sebagai imbalan si penggarap berhak atas nisbah
tertentu dari hasil panen.

Musaqah di ambil dari kata al-saqa, yaitu seorang bekerja pada


pohon tamar, anggur (mengurusnya), atau pohon-pohon yang
lainya supaya mendatangkan kemasalahatan dan mendapatkan
bagian tertentu dari hasil yang di urus sebagai imbalan.
Dasar Hukum Musaqah

Asas hukum Musaqah ialah sebuah hadits


yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dari
Ibnu Amr r.a , bahwa Rasulullah SAW.
Bersabda :
“Memberikan tanah khaibar dengan bagian
separoh dari penghasilan baik buah-buahan
maupun pertanian(tanaman). Pada riwayat lain
dinyatakan bahwa rasul menyerahkan tanah
khaibar itu kepada Yahudi, untuk diolah dan
modal dari hartanya, penghasilan separohnya
untuk Nabi”.
Rukun Musaqah

Rukun-rukun musyaqah menurut ulama Syafi’iyah ada lima, yaitu :


1. Shigat, yang di lakukan kadang- kadang dengan jelas dan dengan samara.
Disyaratkan shighat dengan lafadz dan tidak cukup dengan perbuatan saja.
2. Dua orang atau pihak yang berakad, di syaratkan bagi orang yang berakad dengan
ahli untuk mengelola akad.
3. Kebun dan sebuah pohon yang berbuah, semua pohon yang berbuah boleh di
paroh(bagi hasil), baik yang berbuah tahunan maupun yang buahnya hanya satu kali
kemudian mati. Seperti jagung dan padi
4. Masa kerja, hendaklah di tentukan lama waktu yang akan di kerjakan, seperti satu
tahun atau sekurang-kurangnya menurut kebiasaan. Dalam waktu tersebut tanaman
atau pohon yang di urus sudah berbuah, juga yang harus di tentukan yaitu pekerjaan
yang harus di lakukan oleh tukang kebun.
5. Buah, hendaknya di tentukan bagiannya masing-masing .
PENGERTIAN SYIRKAH (Partnership)
Syirkah menurut bahasa berarti al-ikhtilath yang
berarti campuran atau percampuran. Demikian
dinyatakan oleh Taqiyuddin. Maksud percampuran di
sini ialah seseoramg mempercampurkan hartanya
dengan harta okrang lain sehingga tidak mungkin untuk
di bedakan. * Dasar Hukum: Q.S An Nisa : 12; QS
Shaad : 24, Hadist, Ijma’
Rukun Syirkah
Rukun Syirkah di perselisihkan oleh para ulama, menurut ulama
Hanafiyah bahwa rukun Syirkah ada dua, yaitu ijab dan qobul,
sebab ijab qobul(akad) yang menentukan adanya Syirkah.
Menurut Malikiyah syarat-syarat yang bertalian dengan orang
yang melakukan akad ialah merdeka, baligh, dan pintar(rusyd).
Syafi’iyah berpendapat bahwa syirkah yang sah hukumnya
hanyalah syirkah‘inan, sedangkan syirkah yang lainnya batal.
Jenis-jenis Syirkah

Al-syirkah bi al-mal

Syirkah Milk

Syirkah Al- Wujuh

Syirkah Uqud
Syirkah Al- Wujuh Mufawadhah

Syirkah Al-jabr
Syirkah Al-Wujuh ‘Inan

Syirkah Al-ikhtiyar
Syirkah Al-Abdan
PENJELASAN
• Pengertian syirkah milk : “Ibarat dua orang atau lebih memilikkan
suatu benda kepada yang lain tanpa ada akad syirkah”
• Pengertian syirkah al-’uqud : “Ibarat akad yang terjadi antara dua
orang atau lebih untuk berserikat dalam harta dan keuntungan”
• Pengertian syirkah al-jabr : “Berkumpulnya dua orang atau lebih
dalam pemilikan suatu benda secara paksa”
• Pengertian syirkah al-ikhtiyar : “Berkumpul dua orang atau lebih
dalam pemilikan benda dengan ikhtiyar keduannya”
• Pengertian Al-syirkah bi al-mal : “Ibarat kesepakatan dua orang atau
lebih untuk menyerahkan harta mereka masing-masing supaya
memperoleh hasil dengan cara mengelola harta itu, bagi setiap yang
berserikat memperoleh bagian yang ditentukan dari keuntungan”
• Pengertian syirkah al-wujuh : “Dua orang yang
berserikat atau pihak yang tidak ada harta
didalamnya tetapi keduannya sama-sama
berusaha”

• Pengertian syirkah al-wujuh mufawadhah:


“Keduannya termasuk ahli kafalah dan dalam
pembelian masing-masing setengah”

• Pengertiann syirkah al-wujuh ‘inan : “Sesuatu dari


ikatan-ikatan yang berkeseimbangan seolah-olah
bukan ahli kafalah atau seperti tak ada kelebihan
bagi penjual dan pembeli”

• Pengertian syirkah al-abdan : “Kerjasama antara


dua orang atau lebih untuk melakukan suatu usaha
atau pekerjaan. Hasilnya dibagi antara sesama
mereka berdasarkan perjanjian”
TERIMAKASIH
Daftar Pertanyaan:

Anda mungkin juga menyukai