33.2.2 Keruangan Kota
33.2.2 Keruangan Kota
KOTA
Pengertian Kota
Klasifikasi Kota
Menurut Ir Sutami
Merupakan tempat koldip (Koleksi, distribusi, dan produksi)
Menurut Grunfeld
Suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi dari
pada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian non
agraris, dan sistem penggunaan tanah yang beranekaragam, serta ditutupi
oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan
KESIMPULAN
Ciri-ciri kota
1.Memiliki daerah terbuka yang digunakan sebagai open space atau
paru-paru kota
2.Memiliki gedung pemerintahan
3.Memiliki gedung perkantoran dan hiburan
4.memiliki sarana olahraga
5.Memiliki alun-alun
6.memiliki lahan parkir
7.Memiliki kompleks hunian untuk masyarakat ekonomi rendah,
sedang, dan elite
Menurut Bintarto, ciri-ciri kota dibedakan menjadi dua yaitu:
1.Ciri-ciri Fisik, diantaranya:
* Sarana perekonomian seperti pasar atau supermarket
* Tempat parkir yang memadai
* Tempat rekreasi dan olahraga
* Alun-alun
* Gedung-gedung pemerintahan
Pusat Kegiatan
(pasar di kota
kecamatan)
Toko
Kelontong Toko Alat
Pertanian
Foto
Copi
2. Multi Nodal
Terdiri dari satu pusat dan beberapa sub pusat dan sub-sub pusat
yang saling terhubung satu sama lain. Sub-sub pusat selain terhubung
langsung dengan sub pusat juga terhubung langsung dengan pusat
Home Permukiman
Industri
Hypermaket Hasil
(Pusat Perbelanjaan) Kerajinan
Hasil
Pertanian
Terminal
3. Multi Centered
Terdiri dari beberapa pusat dan sub pusat yang saling terhubung satu
sama lain
Pasar
Tradisional
Hypermaket Pasar
Swalayan
Usaha
Kerajinan Permukiman
Home
Industri
Carrefour
Terminal/ Konveksi
stasiun
4. Non Centered
Pada model ini tidak terdapat node sebagai pusat maupun sub pusat,
semua node memiliki hirarki sama dan saling terhubung antara satu
dengan yang lain
Pusat
Sekolah Perbelanjaan
Pusat
Pemerintahan
Permukiman Pasar
Tradisional
3. KLASIFIKASI KOTA
Teori ini menyakini bahwa perkembangan kota dimulai dari pusatnya yang
kemudian meluas ke wilayah yang jauh dari pusat akibat adanya
peningkatan penduduk
Interaksi antara penggunaan lahan dan manusia, baik dalam segi ekonomi,
sosial maupun politik membentuk beberapa zona konsentris
Menurut teori ini pembangunan sebuah kota atau wilayah merupakan hasil
dari proses dan tidak terjadi secara serentak, melainkan muncul di tempat-
tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda
Teori ini diadopsi dari hukum Fisika Oleh Sir Isaac Newton (1687), yaitu
berkaitan dengan hukum gaya tarik menarik antara dua buah benda
(gaya gravitasi). Kekuatan gaya tarik-menarik ini besarnya berbanding
lurus dengan hasil kali kedua massa benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut
Interaksi antara kota A dan kota B lebih tinggi daripada interaksi antara
dengan kota B ke kota C
Diketahui :
Dengan demikian, titik henti antara desa A dengan desa B adalah
8,33 km diukur dari desa A yang penduduknya lebih kecil. Ini berarti
bahwa pembangunan pasar yang strategis adalah sekitar 8.33 km
dari desa A, dan 41,67 dari desa B yang penduduknya lebih banyak
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan model gravitasi dan titik henti,
berkaitan dengan perencanaan pembangunan wilayah dapat dimanfaatkan
untuk merencanakan pusat-pusat pelayanan masyarakat seperti:
1.pusat perdagangan (pasar, super market)
2.bank
3.kantor pemerintahan
4.sarana pendidikan
5.sarana kesehatan
6.lokasi industri
7.maupun fasilitas pelayanan jasa masyarakat lainnya
3. MODEL/TEORI GRAFIK (teori interaksi antar
wilayah)
Oleh K.J. Kansky