Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alwi satria pratama

Kelas : XI IPS 2
Geografi

1. Karakteristik daerah dataran tinggi dan dataran rendah


 Ciri-ciri Dataran Tinggi
Wilayah daratan di Indonesia memiliki ciri-ciri, dan kenampakan yang berbeda-beda.
Berikut adalah ciri-ciri dataran tinggi:

 Memiliki ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.


Beriklim sejuk dengan udara yang dingin, dan segar
Daerah dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit,
sehingga hal tersebut membuat iklim di daerah tersebut sejuk.

 Curah Hujan Rendah


Selain sejuk, ternyata daerah dataran tinggi juga memiliki udara yang terasa kering. Sifat
udara yang kering pada dataran tinggi berpengaruh pada jarangnya hujan yang turun.

 Area pertaniannya dibuat dengan berterasering.


Terasering dikenal juga dengan istilah sengkaend atau tanah bertingkat. Ketika detikers
berkunjung ke wilayah dataran tinggi, tentu saja kalian akan melihat pemandangan sawah-
sawahnya yang dibentuk berterasering bukan?

Tujuan dari penggunaan terasering adalah untuk menjaga kestabilan dan memaksimalkan
lahan yang miring di lereng gunung/bukit, agar tanaman bisa tumbuh di tempat tersebut.
Adanya penggunaan terasering juga dapat mengurangi erosi di daerah dataran tinggi.

 Memiliki Amplitudo
Dataran tinggi cenderung memiliki amplitudo yang cukup besar. Amplitudo atau simpangan
suhu adalah perbedaan suhu yang terjadi, karena adanya kenaikan dan penurunan rata-rata
suatu tempat.

Manfaat Dataran Tinggi

Daerah dataran tinggi di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk bidang pertanian


hortikultura seperti lahan perkebunan teh, kopi, kina (obat untuk malaria), bunga, sayuran,
dan sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, daerah dataran tinggi juga
sering dimanfaatkan sebagai pilihan tempat persinggahan untuk beristirahat sekaligus
banyak dijadikan objek wisata oleh masyarakat.
Daerahnya yang beriklim sejuk, membuat aktivitas dan pekerjaan penduduk di dataran tinggi
cocok untuk usaha pertanian, perkebunan, perternakan, properti villa, dan hotel, hingga
kuliner.

 Ciri-ciri Dataran Rendah

Berikut adalah ciri-ciri dataran rendah yang dikutip dari jurnal berjudul Karakteristik
Wilayah Daratan Dan Perairan Di Indonesia yang ditulis oleh Fajri Tsaniati Hasanah dari
Universitas Negeri Surabaya:

a. Tanahnya relatif datar.


b. Biasanya di daerah sekitar pantai, namun terdapat juga di daerah pedalaman.
c. Terjadi akibat proses sedimentasi.
d. Memiliki tanah yang subur dan dijadikan pemukiman.
e. Memiliki tekanan udara yang tinggi dibandingkan dataran tinggi.

Manfaat Dataran Rendah

Seperti dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi kelas VII oleh Drs. Sugiharyanto, M.Si,
manfaat dataran rendah:

a. Sebagai Jalur Transportasi

Dataran rendah merupakan daerah yang bermanfaat sebagai jalur transportasi untuk
mendukung manusia dalam menjalankan kehidupannya.

Hal ini dikarenakan penduduk membangun pemukiman dan pusat aktivitas mereka
mengikuti alur transportasi yang berbentuk linier.

b. Pusat Aktivitas Penduduk

Dataran rendah bermanfaat sebagai pusat aktivitas penduduk seperti pusat pemerintahan,
pusat komunikasi, pusat pendidikan, dan pusat industri.

Keanekaragaman aktivitas penduduk menunjukkan adanya heterogenitas mata pencaharian


penduduk. Mata pencaharian penduduk di daerah dataran rendah adalah petani, pedagang,
buruh, pegawai kantor, dan lain sebagainya.

c. Lahan Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Hal tersebutlah yang membuat dataran
rendah memiliki tanah yang subur.

Tanah yang subur tersebut dapat dijadikan sebagai lahan pertanian misalnya dapat
membuat sawah irigasi dan sawah tadah hujan.

Selain itu karena tanahnya subur, rumput menjadi mudah tumbuh. Wilayah rerumputan
tersebut cocok untuk dijadikan peternakan. Sedangkan untuk lahan perkebunan tidak semua
daerah dataran rendah cocok untuk dijadikan perkebunan bergantung pada lokasinya.
2. Hubungan yang terjalin antara kedua wilayah tersebut.

Contoh Interaksi Antar Ruang Penduduk Daerah Pesisir dengan Dataran Rendah :

 Daerah dataran rendah memiliki potensi berupa pertanian (padi, palawija), perladangan
(ketela pohon, kedelai), dan pertambangan mineral. Sedangkan Daerah dataran tinggi di
Indonesia banyak dimanfaatkan untuk bidang pertanian hortikultura seperti lahan
perkebunan teh, kopi, kina (obat untuk malaria), bunga, sayuran, dan sebagainya. Kedua
daerah bisa saling bertukar sumber daya alam tersebut, saling memenuhi kebutuhan dan
menyuplai persediaan sehingga terbentuk interaksi antar ruang.

 Pertukaran studi wisata. Siswa-siswi yang berdomisili di daerah dataran tinggi melakukan
studi wisata ke daerah dataran rendah untuk mempelajari dan mengamati karakteristik,
aktivitas, dan dinamika masyarakat di dataran rendah. Sebaliknya pula siswa-siswi domisili
dataran rendah melakukan studi wisata ke daerah dataran tinggi untuk mempelajari dan
mengamati karakteristik, aktivitas, dan dinamika masyarakat dataran tinggi.

3. Sector ekonomi apa yang bisa di kembangkan di masing


masing daerah tersebut.

 Dalam sector pariwisata daerah dataran tinggi juga sering dimanfaatkan sebagai pilihan
tempat persinggahan untuk beristirahat sekaligus banyak dijadikan objek wisata oleh
masyarakat. Untuk bidang pertanian masyarakat dataran tinggi juga mengembangkan
hortikultura seperti lahan perkebunan teh, kopi, kina (obat untuk malaria), bunga, sayuran,
dan sebagainya.
 Dalam sector pertanian di daerah dataran rendah memiliki tanah yang subur akibat
sedimentasi hal tersebut dapat dijadikan sebagai lahan pertanian misalnya dapat membuat
sawah irigasi dan sawah tadah hujan, juga di dataran rendah bisa mengembangkan industri
peternakan susu sapi modern.
 0

Anda mungkin juga menyukai