Anda di halaman 1dari 11

Epidemiologi Gizi

Nama : Sulastri Lutfiana


Nim : P07131020034
Prodi : DIII-Gizi
Dosen : AASP Chandradewi,S. KM.,M.Kes
Sejarah Epidemiologi
Pada abad ke-14 dan 15 M.,masalah epidemi penyakit dalam masyarakat semakin jelas melalui berbagai
pengamatan pristiwa wabah penyakit pes dan variola yang melanda sebagian besar penduduk dunia.pada
waktu itu,orang mulai menyadari bahwa sifat penularan penyakit dapat terjadi terutama karna adanya kontak
Dengan penderita.dalam hal ini dikenal jasa Veronese Fracastorius (1483-1553) dan sydenham (1624-1687)
yang secara luas.telah mengemukakan tentang teori kontak dalam proses penularan penyakit.dan berdasarkan
teori kontak inilah dimulainnya usaha isolasi dan karantina yang kemudian ternyata mempunyai peranan
positif dalam usaha pencegahan penyakit menular hingga saat ini.
Sejarah epidemilogi

Era Masyarakat Primitif


Pergeseran dari gaya hidup pemburu-pengumpul ke model pertanian menyediakan pasokan makanan yang lebih aman
dan memungkinkan perluasan populasi. Namun, hewan peliharaan tidak hanya menyediakan makanan dan tenaga;
mereka juga membawa penyakit yang bisa menular ke manusia. Orang-orang juga mulai sangat bergantung pada satu
atau dua tanaman, sehingga makanan mereka sering kali kekurangan protein, mineral, dan vitamin. Orang-orang mulai
hidup dalam kelompok yang lebih besar dan tinggal di tempat yang sama, sehingga lebih banyak peluang untuk
penularan penyakit.

Era Hypocrates (460-377 SM)Pada zaman ini, Hippocrates )

berpendapat bahwa sakit bukan disebabkan hal-hal yang bersifat supranatural. Terjadinya penyakit ada kaitannya
dengan elemen-elemen bumi, api, udara dan air yang menyebabkan kondisi, dingin, kering, panas dan lembab dari bumi
yang berpengaruh pada cairan tubuh, darah, cairan empedu kuning dan empedu hitam. Pada zaman ini Hippocrates
telah menghubungkan antara kejadian sakit dengan faktor-faktor lingkungan dan diet yang mempengaruhi kesehatan.
Era Galen (129 – 199 M)

Menurut Galen, penyakit terjadi oleh karena interaksi 3 kumpulan faktor yaitu tubuh, sikap hidup dan
atmosfer. Dapat dikatakan pada masa Galen ini telah ada pemikiran bahwa penyakit terjadi karena
dipengaruhi oleh lingkungan dan sikap hidup.

Era Teori Miasma

Pada era ini, penyebab penyakit (misal kolera) adalah emanasi material non-organik berupa gas berbau busuk.
Miasma diyakini merupakan uap beracun yang dihasilkan dari dekomposisi atau pembusukan organik yang
umum ditemukan dalam kehidupan.

Era Jasad Renik (Germ) & Penyakit Infeksi/MenularPada era ini terdapat konsep
seminaria contagium oleh Fracatorius / Fracastoro (1478 M).

Menurut konsep ini sakit terjadi karena adanya proses kontak /bersinggungan dengan sumber penyakit. Dapat
dikatakan pada masa ini telah ada pemikiran adanya konsep penularan
Ruang Lingkup Epidemiologi
 Epidemiologi Penyakit Menular
 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 Epidemiologi Klinis
 Epidemiologi Kependudukan
 Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan
 Epidemiologi Lingkungan Dan Kesehatan Kerja
 Epidemiologi Kesehatan Jiwa
 Epidemiologi Gizi
 Epidemiologi Prilaku
 Epidemiologi Genetik
Pengertian Epidemiologi
 Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta,mempelajari
sebab timbulnya masalah dan gangguan kesehatan untuk tujuan pencegahan maupun
penanggulangannya.epidemiologi perbedaan yang sangat mendasar dengan penelitian klinis.

 Penelitian Epidemiologi pada dasarnya di bagi menjadi 2 bentuk dasar yaitu :


1. penelitian observasi atau pengamatan terhadap kejadian alami dalam masyarakat untuk
untuk mencari hubungan sebab akibat terjadinya gangguan kedaan normal dalam masyarakat.
2. penelitian eksperi mental yang merupakan penelitian yang didasarkan pada perlakuan
tertentu terhadap objek untuk dapat memperoleh jawaban tentang pengaruh perlakuan
tersebut terhadap objek yang di teliti.
Peran Epidemiologi dalam Menjelaskan terjadinya
penyakit
Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena hasilnya dapat
digunakan untuk:
1. Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat
intervensi alam atau manusiaMendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
2. Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit
3. Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan
dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam
bidang kesehatan masyarakat berupa
4. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan timbulnya
penyakit dan masalah kesehatan lainnya
5. Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu penduduk
tertentu
6. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi
atau menanggulangin
Konsep Epidemiologi
Dalam bidang epidemiologi, untuk memberikan gambaran keadaan penyakit dan peristiwanya
pada umumnya digunakan angka perbandingan (terutama rate ) dan bukan nilai absolut. Dalam
menggunakan nilai-nilai perbandingan tersebut kita menghadapi berbagai keterbatasan.
Pertama, keadaan penyakit dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
tingkat kebenaran pelaporan, sistem klasifikasi penyakit yang digunakan serta alat dan cara
diagnosis. Kedua, dalam menghitung nilai perbandingan atau rate , kemungkinan jumlah
populasi yang mengalami resiko atau keterpaparan tidak diketahui dengan pasti. Ketiga,
kemungkinan adanya variabel yang saling mempengaruhi atau saling ketergantungan satu
dengan yang lainnya seperti umur atau jenis kelamin dengan pekerjaan daerah tempat tinggal
dengan status ekonomi dan lainnya. Keempat, variabel yang berpengaruh secara bermakna
mungkin tidak tampak atau tidak dicurigai atau mungkin pula belum dapat dijelaskan secara
epidemiologis.
Dalam penerapannya, maka penggunaan keterangan karakteristik tersebut harus setepat
mungkin. Pertama, keadaan karakteristik yang dialami oleh penderita penyakit tertentu
sebanyak mungkin dapat membantu dalam mengarahkan Diagnosis. Kedua, keterangan
karakteristik yang diperoleh dari ketiga unsur tersebut diatas dapat membantu mengarahkan
perhatian ke titik atau fokus tertentu untuk melakukan pemeriksaan maupun penilaian yang
lebih terarah dalam mencari maupun meramalkan penyebab penyakit (hipotesis). Ketiga,
keterangan tentang keadaan penyakit dalam masyarakat dan keadaan karakteristik nya dapat
membantu mengarahkan program pencegahan maupun penanggulangannya serta dapat
digunakan untuk penilaian hasil suatu program kesehatan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Muhyidin.id referensi dari
Leon Gordis (2014). Epidemiology. Elsevir Saunders. Fifth EditionZata
Ismah (2018). Bahan Ajar Dasar Epidemiologi. FKM UIN Medan,
USU.dr.Mondastri Korib. M.Sc, D.Sc (2020). Sejarah & Perkembangan
Epidemiologi. FKM UI.
REFERENSI
Thank you

Anda mungkin juga menyukai