Anda di halaman 1dari 11

PEMBHARUAN DALAM ISLAM

Disusun Oleh :
M. Fadli Anshori (020.1106)
Agus Selamet Saputra (020.1105)
• Sumber ajaran Islam adalah al Quran dan hadis. Keduanya lalu ditafsirkan,
tafsir itu merupakan hasil pemikiran mufasir. Pemikiran itulah sebenarnya
yang membentuk sikap dan perilaku kaum muslimin. Tatkala suatu
pemikiran dimunculkan dan dianggap sesuai dengan keadaan zaman,
pemikiran tersebut diterima oleh masyarakat Islam masa itu. Tetapi lama
kelamaan situasi berubah. Pemikiran tadi adakalanya tidak sesuai lagi
dengan keadaan yang baru. Maka para pemikir memikirkan kembali hasil
pemikiran lama untuk disesuaikan dengan keadaan baru. Tatkala pemikiran
ulang itu dilakukan dan disesuaikan dengan zaman modern, hasil pemikiran
itu disebut modernisasi pemikiran Islam. Pembaruan dalam Islam dilakukan
berdasarkan pemikiran baru tersebut. Jadi, pada hakikatnya, istilah
pembaharuan atau modernisasi itu sama saja, yaitu penerapan pemikiran
modern dalam memajukan Islam dan umat Islam
Pengertian pembaharuan

• Pembaharuan yang dimaksud disini adalah pembaharuan yang kata


padanannya dalam bahasa Arab ialah tajdid, bukan bid’ah, ibda’ atau
ibtida’. Sebab, meskipun kata-kata ini juga mengandung makna kebaruan,
pembaharuan ataupun pembuatan hal baru, konotasinya negative karena
secara semantic mengandung arti pembuatan hal baru dalam agama. Secara
kebahasaan sebetulnya kata-kata bid’ah dan tasyrifnya mempunyai arti
kreativitas atau daya cipta.
maka kreativitas atau daya cipta adalah hal yang sangat terpuji. Namun sudah
dikatakan, tentu saja yang terpuji itu bukanlah kreativitas atau daya cipta dalam hal
agama itu sendiri, seperti kreativitas dan daya cipta dalam masalah ibadah murni.
Maka sama sekali tidak dapat dibenarkan, misalnya, menambah jumlah rakaat dalam
shalat atau memasukkan sesuatu yang sebenarnya hanya budaya belaka menjadi bagian
dari agama murni. Maka kreativitas atau daya cipta dalam hal keagamaan murni
(bukan dalam hal budaya keagamaan) sama dengan tindakan mengambil wewenang
Allah SWT dan Rasul-Nya. Ini suatu perbuatan yang sesungguhnya tidak mungkin,
sehingga yang memaksa melakukannya juga, menurut sabda Nabi SAW adalah sesat.
Pemikiran Islam Sebelum Periode Modern

• Pada periode pertengahan, telah muncul pemikiran dan usaha


pembaharuan Islam dikerajaan Usmani di Turki. Akan tetapi
usaha itu gagal karena ditentang golongan militer dan ulama.
Pada abad ke-17, kerajaan Usmani mulai mengalami
kekalahan dalam peperangan dengan Negara Eropa.
Kekalahan itu mendorong raja dan pemuka kerajaan Usmani
untuk menyelidiki sebab-sebabnya. Kemudian diketahui
bahwa penyebabnya adalah ketertinggalan mereka dalam
teknologi militer.
Pemikiran Islam Modern

• Mesir

• Pemikiran dan pembaharuan Islam di Mesir pada periode modern ditokohi


oleh cukup banyak pemikir, antara lain: jamaludin al-afgoni;Muhammad
Ali Pasya (1765-1849) yang bermodel reformisme Barat. Dia
mempertautkan ekonomi Mesir dengan Eropa. at-Tahtawi (1801-1873)
memiliki pandangan bahwa rahasia pertumbuhan Eropa terletak pada
pikiran orang-orangnya yang bebas untuk berfikir secara kritis, mengubah
kebijakan lama dan menerapkan ilmu dan teknologi modern untuk
menyelesaikan masalah.
Muhammad Ali Pasya (1765-1849)

• Muhammad Ali Pasya adalah orang Turki kelahiran. Dia bekerja sebagai
pemungut pajak. Karena prestasi kerjanya yang baik ia menjadi
kesayangan Gubernur setempat dan kemudian menjadi menantu Gubernur
tersebut. Kemudian dia menjadi anggota militer dan menunjukkan
kecakapan dalam menjalankan tugas dan diangkat menjadi perwira.
• Dia adalah salah satu perwira yang turut dikirim ke Mesir untuk
menghadapi tentara Napoleon. Dalam pertempuran dengan tentara
Napoleon tahun 1801, Muhammad Ali Pasya menununjukan keberanian
yang luar biasa dan diangkat menjadi kolonel.
Al Tahtawi(1801-1873)

• Al Tahtawi adalah pimpinan mahasiswa yang diutus Muhammad Ali Pasya


ke Perancis. Ketika beumur 16 tahun, ia belajar di Kairo selama lima tahun
.Kemudian mengajar di Al Ahzar selama dua tahun hingga pada tahun
1824 diangkat menjadi imam tentara dan dua tahun setelahnya baru
dikirim ke Perancis.
• Selama di Perancis dia belajar bahasa Perancis dan berhasil
menerjemahkan dua belas buku. Diantaranya buku sejarah Alexander
Makedonia, buku pertambangan, adat-istiadat berbagai bangsa, akhlak dan
sebagainya.
Turki
• Pemikiran dan pembaharuan Islam Turki pada periode modern dipimpin
oleh banyak tokoh pemikir, antara lain Sultan Mahmud II (1785-1839),
tokoh-tokoh Tanzimat (Mustafa Rasyid Pasya, Mustafa Sami, Mehmed
Sadik Rifat Pasya), tokoh-tokoh pemikir Usmani Muda (Ziya Pasya dan
Namik Kemal), para pemikir Turki Muda (Ahmad Riza, Pangeran
Sabahuddin, Mehmed Murad), tokoh-tokoh aliran Barat-Islam-Nasionalis
dan Mustafa Kemal (1881-1938). Isi pembaharuan tokoh-tokoh pemikir
Turki diantaranya memisahkan urusan agama dan urusan dunia,
pembaharuan dibidang pemerintahan, pendidikan yaitu pendidikan
universal, ekonomi dan politik, juga westernisasi, sekularisasi dan
nasionalisme terbatas.
Sultan Mahmud II (1785-1839)

• Sultan mahmud lahir pada tahun 1785 beliau diangkat menjadi Sultan di
tahun 1807 dan meningal di tahun 1839. Di bagian pertama dari masa
kesultanannya ia disibukkan oleh peperangan dengan Rusia dan usaha
menundukkan daerah-daerah yang mempunyai kekuasaan otonomi besar,
peperangan dengan Rusia selesai di tahun 1812. Setelah kekuasaannya
sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Usmani bertambah kuat, Sultan
Mahmud II melihat bahwa telah tiba masanya untuk memulai usaha-usaha
pembaharuan yang telah lama ada dalam pemikirannya
Dari penjelasan diatas dapat disimpilkan, bahwa
periode pemikiran pembahruan Islam terbagi
menjadi dua, yaitu; periode pra modern dan
periode modern. Timbulnya pemikiran
pembaharuan lebih disebabkan kekalahan umat
Islam dengan Negara Barat, baik militer, ekonomi,
pendidikan dan politik. Hal inilah yang membuat
para pemikir muslim gerah dan berusaha berfikir
dengan menggunakan metode Barat.

Anda mungkin juga menyukai