Anda di halaman 1dari 20

Resume Jurnal :

Pemberian Pakan Jerami Jagung yang Diperlakukan


Jamur Lebih Baik Kesehatan dan Kualitas Daging
Domba yang Terinfeksi Nematoda gastrointestinal

Oleh : Achmad Izza Maulana (23010119130240)


Article Feeding Fungal-Pretreated Corn Straw Improves
Health and Meat Quality of Lambs Infected with
Gastrointestinal Nematodes

Hai Xiang, Xueli Zhao, Yi Fang, Fei Wang, Rong Liang,


Xuezhao Sun, Shuiping Wang, and Rongzhen Zhong
Introduction
 populasi kambing di seluruh dunia ini mencapai 1.36 miliar ekor. terdapat beberapa cara
dalam produksi kambing yaitu intensif, semi- intensif, dan ekstensif. dalam sistem
ekstensif, rata rata populasi ternak teepapar oleh cacing. GINs merupakan salah satu
faktor yang menghambat produksi kambing yang di ternakan sscara ekstensif. tak hanya
menghambat pertumbuhan dan kesehatan ternak, GINs dapat menyebabkan perubahan
warna pada daging, peeubahan rasa, dll. dengan begitu pencegahanya pun perlu di
lakukan, salah satu caranya penggunaan synthetic anthelmintic , namun hal tersebut dapat
menyebabkan beberapa kerugian , seperti munculnya organisme yang resist, kandungan
kimia pada daging , dan polusi terhadap lingkungan sekitar. terdapat alternatif yang dapat
di gunakan untuk melawan GINs , salah satunya extract acacia, yang mengandung tannin
yanh mana efektif untuk membunuh GINs. juga Duddingtonia flagrans yang mana dapat
menciptakan thick-walled chlamydospores yangana dapat menghilangkan nematoda. lagi,
ada juga beberapa fungi yang memiliki efek anti parasit dan membunuh nematoda.
 corn straw merupakan salah satu limbah yang banyak di hasilkan di dunia ,
terutama china, yang mana menghasilkan 280 juta ton corn straw setiap
tahunya. dengan begitu, corn straw potensial untuk di manfaatkan. di lihat dari
segi nutrisinya, pengolahan secara biologis merupakan cara paling cocok,
untuk meningkatkan kandungan nutrisi dari corn straw. penggunaan WRF
dalam pengolahan corn straw ini, di percaya dapat membunuh GINs dan
menaikan kualitas kesehatan, serta dagingnya.
Material dan Metode
 Persiapan Jerami Jagung yang Dilapisi WRF
corn straw di panen pada saat memiliki dry matter senilai 89% di daerah
Songyuan city, China. lalu di potong potong dengan panjang 2-3 cm.
selanjutnya di persiapkan substrat dengan kandungan 5% corn straw, 5%
soybean, 20% wheat bran, 0.5% gypsum powder, 1% lime powder and 0.5%
sugar (DM basis) untuk fermentasi menggunakan WRF. campurkan air
dengan ratuo 5:3, dan setiap 550gr campuran , akan di masukan ke
autoclave bag yang berukuran 18x 36 cm , lalu setiap kantung autoclave di
sterilkan dengan uap di suhu 121 DC selama 2 jam. setelah steril, kantung
di masukan dalam ruangan steril dengan suhu 25 DC sampai ter inokulasi.
sebanyak 8g cairan WRF di tambahkan pada tiap kantung, untuk di
fermentasikan dengan campuran substrat, selama 28 hari.
 Lambs and Management
Penggunaan hewan dan prosedur eksperimental telah disetujui oleh Komite Perawatan
Hewan, Institut Geografi dan Agroekologi, Akademi Ilmu Pengetahuan China, Changchun,
China. Enam belas ekor domba Ujumqin sehat dengan bobot hidup rata-rata ± SD 31,9 ± 4,3 kg
dipilih dan ditimbang secara individual. Sebelum percobaan pemberian makan formal, semua
domba diberi obat cacing dengan kombinasi abamektin, albendazol dan levamisol (0,2, 5,0 dan
7,5 mg / kg BB, masing-masing) untuk menghilangkan GIN yang ada, tanpa telur tinja
kemudian diidentifikasi dengan teknik McMaster [2 ]. Pada 28 hari setelah pemberian obat
cacing, semua domba dibasahi secara oral dengan larva nematoda campuran tahap ke-3 (0,89 ±
0,04 Haemonchus contortus, 0,08 ± 0,04 Ostertagia circumcincta dan beberapa spesies
nematoda lainnya, sebagaimana dinilai dengan mikroskop cahaya) hanya sekali, yang disiapkan
dengan prosedur penetasan telur
 Experimental Design
Setelah infeksi, domba (8 domba per makanan) diberi akses ad libitum untuk mengontrol
(CON) dan WRF diet yang diformulasikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi domba. Satu-
satunya Perbedaan pakan WRF dari pakan CON adalah jerami jagung tanpa perlakuan diganti
dengan jagung perlakuan WRF Sedotan. Keseluruhan percobaan terdiri dari dua periode: 7
hari adaptasi dan 70 hari pemberian makan formal dan periode pengumpulan sampel. Semua
anak domba diberi pakan individu dalam pena sinyal (panjang 2,0 m dan 2,0 m lebar), kecuali
untuk percobaan metabolisme dan pakan diberikan dua kali sehari pada pukul 06:00 dan
18:00. Selama percobaan metabolisme, setiap ekor domba dikurung dalam satu kandang
metabolik (panjang 140 cm, lebar 100 cm dan tinggi 124 cm) dengan akses ad libitum ke air
tawar dan pakan. Pada setiap makan, konsentrasinya adalah ditawarkan terlebih dahulu dan
kemudian jerami jagung yang tidak diolah atau jerami jagung yang telah diolah dengan WRF
dalam jumlah yang cukup disediakan memastikan bahwa setiap domba tidak memiliki lebih
dari ~ 10% penolakan.
 Sampling procedures
 Analitycal procedures
 Statistical Analyses
Pembahasan
 Jumlah Telur Feses, Volume Sel yang Dikemas dan Kandungan Besi Plasma Domba
Dari hari ke-7 hingga ke-70, FEC pada domba yang diberi perlakuan WRF lebih rendah jumlahnya
daripada domba CON
Gambar 2a dan efek pemberian makan WRF-pretreated pada FECs pada hari 28 dan 42 adalah
signifikan (p <0,05).
Dari hari ke-1 hingga ke-42, tidak ada perbedaan antara perlakuan kadar besi plasma (p> 0,05).
(Gambar 2c). Namun, kandungan besi plasma pada domba WRF meningkat pada hari ke 56 (p = 0,008)
dan 70
(p = 0,016) periode pemberian makan dibandingkan dengan domba CON. PCV domba pada kedua
kelompok tidak berubah dalam 2 minggu pertama pemberian makan (p> 0,05) Gambar 2b, tetapi PCV
domba WFR meningkat pada hari ke 28
(p = 0,013), 56 (p <0,002) dan 70 (p = 0,007) dari periode makan.
 Sifat Kekuatan Geser pH, Lemak Intermuskular dan Warna Otot Domba
Pemberian pakan jerami jagung yang diberi perlakuan WRF mempengaruhi warna
daging dan gaya geser otot LTL dan SM Mengenai warna daging, nilai L * dan b * kedua otot
domba WRF lebih rendah (p = 0,014 untuk L * dan p = 0,001 untuk b * pada otot LTL, nilai
p = 0,008 untuk L * dan p = 0,002 untuk b * pada otot SM) dibandingkan domba CON.
Memberi makan jerami jagung yang telah diberi perlakuan WRF meningkatkan nilai a *
kedua otot (p <0,001 di otot LTL dan p = 0,007 di otot SM) dibandingkan dengan domba
CON dan itu juga meningkat gaya geser otot LTL (p <0,001) dan SM (p = 0,001). Namun,
untuk kedua otot tersebut, tidak ada perbedaan antara kelompok untuk pH24 atau IMF.
 Profil Asam Amino pada Otot Domba
Sedangkan asam amino non esensial (NEAA) dan total asam amino (TAA) terdapat
dalam WRF domba sedikit lebih tinggi daripada domba CON (Tabel 3), hampir semua
konten AA individu tidak terpengaruh, kecuali untuk sistein, yang lebih tinggi (p = 0,020)
pada domba WRF.
 Konten Rantai Berat Myosin di Otot Anak Domba
Pemberian pakan jerami jagung pretreated WRF menurunkan MyHC-I, MyHC-IIα, MyHC-
IIβ dan MyHC-Iix kandungan dalam otot LTL segar (p = 0,025, 0,031, 0,470, 0,502, masing-
masing) dan otot SM (p = 0,022, 0,053, 0,048, 0,085, masing-masing) (Gambar 3).
 Senyawa Yang Mudah Menguap pada Otot Domba
Sebanyak 126 senyawa volatil dikuantifikasi pada kedua kelompok. Ada 20 yang saling
bergejolak senyawa dalam dua otot dan dua kelompok, ditambah tambahan 40 dan 31 senyawa
volatil itu secara unik ada di otot WRF dan CON. Semua senyawa volatil yang dikuantifikasi
dibagi menjadi kategori berikut: aldehida, alkana, alkohol, ester, keton, amina, asam,
hidrokarbon dan senyawa volatil lainnya (Gambar 4). Pengaruh pemberian jerami jagung
dengan perlakuan WRF pada proporsi perubahan berbagai macam senyawa berbeda pada kedua
otot tersebut. Secara keseluruhan, memberi makan jerami jagung dengan perlakuan WRF
meningkatkan proporsi aldehida, asam, keton dan amina LTL, tetapi proporsinya menurun pada
otot SM jika dibandingkan dengan kelompok CON. Namun, tren perubahan alkana, alkohol,
ester dan hidrokarbon konsisten di kedua otot.
Discussion
 dari penilitan , di dapati bahwa corn straw yang di campuri dengan wrf, memiliki nilai nutrisi lebih.
didapati juga , terdapat 392 metabolite terdeteksi pada yang di beri wrf dan yang tidak. dari
keseluruhan metabolite itu, dapat di klasifikasi kan dalam 12 kelas, yaitu 112 dipeptides, 76 acids, 25
amines, 24 individual amino acid,18 esters, 16 ketones, 15 alcohols, 13 adenosines, eight
carbohydrates, five phenols, three aldehydes andother metabolites. di bandingkan dengan yang di
campirkan dengan wrf , kandungan dari esters, alcohols, ketones,amines, adenosines and
carbohydrates pada variable control lebih rendah.
 dalam study sebelumnya, GINs terbukti dapat mengurangi a* value, kualitas daging, serta warnanya.
teedapat cara agar fapat mengembalikan kualitas dari daging, serta warnanya, salahsatunya dengan
mengkonsumsikan pisang tanpa tambahan protein apapun , yang mana mengandung lower b* and L*
value and higher a* value sehingga dapat mempwebaiki waena serta kualitas dari daging. juga
mengkonsumsikan supplement protein pada kambing, dapat meningkatkan kualitas daging dari pada si
kambing.
 tujuan dari mengkonsumsikan wrf pretreated adalah untuk mengurangi ataupun
menghilangkan nematoda yang mengganggu ternak . juga , beberapa spesies jamur seperti
Ascomycota,Zygomycota, Basidiomycota and Chytridiomycota bersifat antagonis terhadap
nematoda dan telurnya. beberapa bahan kimia seperti 2-decenedioic acid in Pleurotus
ostreatus, linoleic acid and S-coriolic juga dapat membunuh nematoda. didapati hasil bahwa
wrf pretreated memiliki beberapa kandungan anti GINs tersebut, sehingga penelitian pada
kambing dengan mengkonsumsikan Wrf pretreated ini di lakukan untuk melihat seberapa
efektifkah hal tersebut

 Kandungan zat besi plasma berkaitan erat dengan kandungan zat besi otot total dan dapat
digunakan sebagai indikatorperubahan warna daging. Zat besi heme dalam mioglobin
berbanding lurus dengan kemerahan pada daging .Ketika heme meningkat, zat besi heme
dalam mioglobin juga meningkat, yang akhirnya dapat meningkatkan a * danmenurunkan L *
dalam kondisi anemia ekstrim [33]. Oleh karena itu, aktor penyebab defisiensi besi plasma
Hewan 2020, 10, 1659 12 dari 16 mengubah kandungan zat besi daging dan warna daging.
Nematoda penghisap darah H.
 Dalam penelitian ini, pH24 daging dari kedua perlakuan diet semuanya dalam batas yang
dapat diterima kisaran (5,6-6,4) untuk domba [37], menyiratkan pH tidak terpengaruh oleh
konsumsi WRF-pretreatment jerami jagung. Demikian pula, WRF tidak mempengaruhi pH
otot pada 24 jam pada sapi potong [38]. Deposisi IMF biasanya lambat dan terutama
dipengaruhi oleh nutrisi. Dalam studi ini, IMF tidak signifikan terpengaruh, mungkin karena
periode makan yang relatif singkat (70 hari). Kelembutan adalah yang terpenting untuk
persepsi konsumen tentang penerimaan.

 Kualitas daging umumnya harus memiliki evaluasi terintegrasi, karena sebagian besar
parameternya sangat dekat terkait dan dipengaruhi oleh banyak proses fisiologis, terutama
pada ruminansia. Distribusi dan konversi jenis serat otot terkait dengan kelembutan daging.
Empat isoform MyHC tunggal yang berbeda diidentifikasi, termasuk MyHC-I oksidatif
lambat, MyHC-IIα cepat oksidatif, glikolitik oksidatif cepat, MyHC-IIx dan cepat-glikolitik
MyHC-IIβ. Peningkatan kandungan MyHC-I dan MyHC-IIα di serat otot peningkatan
kelembutan daging, sedangkan MyHC-IIβ memiliki efek sebaliknya [40]. Selanjutnya serat
otottransisi dari MyHC-IIβ ke MyHC-I dapat menyebabkan lebih banyak nyeri tekan .
Dalam studi saat ini, totalekspresi keempat jenis MyHC lebih rendah di WRF daripada CON
dan proporsi MyHC-I dan MyHC-IIα sedikit menurun.
Kesimpulan
 Kesimpulannya, pemberian jerami jagung dengan perlakuan WRF meningkatkan
kesehatan dan kualitas daging domba terinfeksi GIN, termasuk peningkatan PCV dan
kandungan zat besi plasma serta peningkatan warna daging dan kelembutan, tetapi tidak
secara signifikan meningkatkan senyawa rasa yang disukai dalam daging. Daging yang
ditingkatkan sifat tersebut dikaitkan dengan jerami jagung yang diberi perlakuan awal
WRF yang menyediakan protein makanan tambahan untuk domba dan domba
mengeluarkan beberapa metabolit nematisida untuk mengusir GIN, yang meningkatkan
PCV dan kandungan besi plasma daging domba dan akhirnya menghilangkan efek negatif
GIN pada kualitas daging.

Anda mungkin juga menyukai