Oleh :
Kelompok 6C
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 6C (ENAM C)
Menyetujui,
Mengetahui,
Koordinator Matakuliah
Ilmu Pemuliaan Ternak
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Pratikum ini bertujuan untuk mengevaluasi bobot lahir dan bobot sapi sapi
potong agar dapat mengetahui nilai heritabilitas, nilai korelasi genetik, dan nilai
ripitabilitas. Sehingga dapat mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari nilai
tersebut.
Manfaat
Materi
Metode
A. HASIL
Referensi:
Jakaria, J., Edwar, E., Ulum, M. F., & Priyanto, R. 2019. Evaluasi Kinerja
Pertumbuhan Sapi Silangan Belgian Blue dan Peranakan Ongole.
Jurnal Agripet, 19(2): 136-141.
2 29. 2 2 2
5 870.25 26.5 702.25 25.5 650.25 27.6 761.76
3 28. 3 3 3
7 823.69 28 784 26.3 691.69 25.6 655.36
4 27. 4 4 4
4 750.76 26.7 712.89 29.7 882.09 25.8 665.64
¿=5 s=4
n ∙=20 k =5
2
JKs = Ʃi Yi . – FK
¿
Yi.2
JKw = ƩiƩk Yik2 – Ʃi
ni
= 15.155 – 15.118
= 37,488
3.1.4. Derajat Bebas antar Pejantan (DBs)
DBs =S–1
=4–1=3
3.1.5. Derajat Bebas antar Anak dalam Pejantan (DBw)
DBw = n ∙−S
= 20−4=16
JKs
KTs =
DBs
9,2975
=3
= 3,0992
3.1.7. Kuadrat Tengah antar Anak dalam Pejantan (KTw)
JKw
KTw =
DBw
37,488
= 16
= 2,343
2 2 KTs−KTw
KTHs = σ w + k 1 σ s =KTw +k 1
k
3,0992−2,343
= 2,343+5 =3,0992
5
3.1.10. Heritabilitas
4 σ 2s 4 × 0.1512
h² = = = 0,2425
2
σ +σ
s
2
w
0.1512+2,343
Derajat
Sumber Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah
Bebas
Keragaman (SK) Kuadrat (JK) Tengah (KT) Harapan (KTH)
(DB)
Faktor Koreksi 1 15.109 - -
Antar pejantan (s) 3 9,2975 3,0992 3,0992
Antar anak dalam
16 37,488 2,343 2,343
pejantan (w)
3.2. Pendugaan Nilai Heritabilitas Indeks Bobot Sapih Sapi II
2 2 2 128. 2 129.
130 16900 129 16641 16435.24 16692.64
2 2
4 121. 4 4 4
14835.24 116 13456 119 14161 123 15129
8
¿=5 s=4
n ∙=20 k =5
(Y ∙∙)2
FK =
n∙
6 . 095. 961
= = 304.798
20
2
JKs = ∑ i Yi ∙ −FK = 304.914−304.798 = 116,01
¿
2
JKw = ∑ i ∑ k Y 2ik −∑ i Yi ∙
¿
=305289.1−¿ 304914.1
= 375.04
JKs 116,01
KTs = = = 38.67
DBs 3
JKw
KTw =
DBw
375.04
= = 23.44
16
2 2 KTs−KTw
KTHs = σ w + k 1 σ s =KTw +k 1
k
1.6445−1.02325
=23,44+5
5
= 38.67
3.2.10. Heritabilitas
2
4σs 4 × 3,046
h² = = = 0,46
2
σ +σ
s
2
w
3,046+23,44
Derajat
Sumber Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah
Bebas
Keragaman (SK) Kuadrat (JK) Tengah (KT) Harapan (KTH)
(DB)
Faktor Koreksi 1 304.798 - -
Antar pejantan (s) 3 116,01 38,67 38,67
Antar anak dalam 375,04 23,44 23,44
16
pejantan (w)
3.3. Pendugaan Nilai Korelasi Genetik Indeks Bobot Lahir I dan Bobot Sapih I Sapi
Tabel . Rekapitulasi Data Korelasi Genetik Bobot Lahir I dan Bobot Sapih I
3062.5 3513.4
2 29.5 117.1 3454.45 2 2 2
26.5 118 3127 25.5 120.1 5 27.6 127.3 8
3048.1
3 28.7 117.5 3372.25 3
28 119 3332 3 26.3 115.9 7 3 25.6 119 3046.4
3228.0
4 27.4 115.9 3175.66 4 4 4
26.7 120.9 3 29.7 125 3712.5 25.8 116.5 3005.7
5 27.5 121.8 3349.5 5 25.9 126 3263.4 5 26.6 128 3404.8 5 26.5 128 3392
143.
Xi. 137 134.4 135.2 549.7
1
X..
Yi. 589.1 611.2 607 620.8 2428.1
Y..
Keterangan: X=Protein Susu Sapi II
Y=Lemak Susu Sapi II
¿=5 s=4
n ∙=20 k =¿5
3.3.1. Faktor Koreksi
( X ∙ ∙)(Y ∙ ∙) (549.7)(2428.1)
FK = = = 66736.33
n∙ 20
3.3.2. Jumlah Hasil Kali antar Pejantan (JHKs)
Xi ∙Yi ∙
JHKs = ∑ i −FK
¿
= 66709.51 −¿ 66736.33 = -26.8145
3.3.3. Jumlah Hasil Kali antar Anak dalam Pejantan (JHKw)
Xi ∙ Yi ∙
JHKw = ∑ i ∑ k Xik Yik −∑ i
¿
= 66762.56 −¿ 66709.51
= 53.046
3.3.4. Derajat Bebas antar Pejantan (DBs)
JHKs −26.8145
HKRs = = = -8.93817
DBs 3
3.3.7. Hasil Kali Rata-Rata antar Anak dalam Pejantan (HKRw)
JHKw 53.046
HKRw = = = 3.315375
DBw 16
3.3.8. Hasil Kali Rata-Rata Harapan antar Anak dalam Pejantan (HKRHw)
HKRs−HKRw
HKRHs = Cov w + k 1Cov s =
k
−8.93817−3.315375
=3.315375 + 5 = -8.93817
5
3.3.10. Korelasi Genetik (rg)
4 Cov s 4 ×−2.45071
rg = = =¿ -3.7289
√4σ 2
s(x) ∙ 4σ
2
s( y) √ 4 × 0.151233× 4 × 2.8561
3.3.11. Daftar Sidik Ragam
Tabel Daftar Sidik Ragam Korelasi Bobot Lahir I dan Bobot Sapih I
∑ XY − ∑ n ∑ [
{( X )( Y ) }
]
√[
r =
∑ X − ∑n ( )] [ (∑ Y )
( )]
2 2
( X)
∙ ∑Y −
2 2
n
6010.13−
[ 216.1 ×222.2
8 ]
√[
r = = 0.537269143
( )] [ ( )]
2 2
(216.1) (222.2)
5848.25− ∙ 6191.8−
8 8
3.5. Pendugaan Nilai Ripitabilitas Bobot Sapih Sapi dalam Kelas
Tabel . Rekapitulasi Ripitabilitas Bobot Sapih Sapi
RIPITABILITAS BOBOT SAPIH
Individ Protein I Protein II Protein III
u (X) (Y) (Z) Yi. (Yi.)2
116.8 127.5 130 374.3 140100.4
1 9
117.1 130 124 371.1 137715.2
2 1
117.5 128.7 127 373.2 139278.2
3 4
127.3 123.6 120 370.9 137566.8
4 1
5 118 129 125 372 138384
119 120.1 128 367.1 134762.4
6 1
7 118 124 118 360 129600
120.1 128.2 116 364.3 132714.4
8 9
9 115.9 127.1 125 368 135424
130 116.3 123 369.3 136382.4
10 9
127.3 129.2 119 375.5 141000.2
11 5
12 119 125 130 374 139876
(Y ∙∙)2 19710936.09 =¿
FK = = 547526
m∙ 36
Yi ∙2
JKb = ∑i −FK = 547601.5 – 547526 = 75.46083
mi
3.5.3. Jumlah Kuadrat Pengukuran dalam Individu (JKw)
2
Yi ∙
JKw = ∑ i ∑ j Y 2ij −∑ i = 548378.19 −¿ 547601.5
mi
3.5.4. Derajat Bebas antar Individu (DBb)
2 2 KTb−KTw
KTHb = σ w + k 1 σ b=KTw +k 1
k
6.860076−32.36361
= 32.36361+ 3 = 6.860076
3
3.5.10. Ripitabilitas (r)
2
σb −8.50118
r = = = -0.35626
2
σ +σ
b
2
w
−8.50118+32.36361
B. PEMBAHASAN
Heritabilitas merupakan standar atau tolak ukur genetik yang penggunanya
untuk mengukur genotipe dalam populasi yang mewariskan sifat dimilikinya.
Menurut Jameela et.al, 2014 bahwa Nilai heritabilitas adalah taksiran nilai
kergaman genotipe penamipilan dalam populasi, terutama yang disebabkan faktor
genetik. Rentang nilai heritabilitas yaitu diantara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu),
misal nilai heritabilitas 0,7 bermakna 70% penampilan genotipe dipengaruhi oleh
gentik dan 30% sisanya dipengaruhi oleh lingkungannya. Heritabilitas memiliki
fungsi yaitu untuk seberapa besar peran gen dalam memberikan penampilan
Bedasarkan peratikum yang dilakukan menghasilkan 2 data heritabilitas dari
Bobot lahir sapi I dan Bobot sapih sapi II. Nilai heritabilitas bobot lahir sapi I
yang diperoleh adalah 0.2425 atau 24.25% sedangkan nilai heritabilitas bobot
sapih sapi II yang diperoleh adalah 0.46 atau 46%. nilai hiritabilitas bobot lahir
sapi I yang diperoleh tepat dibawah standart yaitu kisaran 0,525-0,686 (Adinata,
2013). Sedangkan nilai heritabilitas bobot sapih sapi II yang diperoleh tepat di
atas standart yakni dengan kisaran standard 0,45-0,87 (Karnaen, 2008). Pada
penilaian heritabilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memperngaruhi
kualitas antara lain jenis pakan, genetik, unsur udara lingkungan, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Nilai-nilai yang diperoleh dari pratikum ini antara lain 2 data heritabilitas,
1 data korelasi genetik, dan 2 data ripitabilitas. Hasil perhitungan heritabilitas
ialah bobot lahir sapi I dan bobot sapih sapi II. Nilai heritabilitas bobot lahir sapi I
yang diperoleh adalah 0,2425 atau 24,25% sedangkan nilai heritabilitas bobot
sapih sapi II yang diperoleh adalah 0.46 atau 46%. nilai korelasi yang didapatkan
antara Bobot Lahir I dan Bobot Sapih I sapi yakni -0.3729. Nilai repitabilitas antar
kelas dari bobot Lahir Sapi didapatkan sebesar 0.537269143, sedangkan nilai
repitabilitas dalam kelas dari bobot sapih sapi didapatkan sebesar -0.35626
DAFTAR PUSTAKA
Adinata, Y. 2013. Estimasi nilai pemuliaan bobot lahir sapi Peranakan Ongole
pada unit pengelolaan bibit sumber di Loka Penelitian Sapi Potong.
In Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (p. S2): 66-73
Jakaria, J., Edwar, E., Ulum, M. F., & Priyanto, R. 2019. Evaluasi Kinerja
Pertumbuhan Sapi Silangan Belgian Blue dan Peranakan Ongole.
Jurnal Agripet, 19(2): 136-141.
Jameela, H., A. N. Sugiharto, dan A. Soegianto. 2014. Keragaman genetik dan
heritabilitas karakter komponen hasil pada populasi F2 buncis (Phaseolus
vulgaris L.) hasil persilangan varietas introduksi dengan varietas lokal.
Jurnal Produksi Tanaman. 2(4): 324 – 329.