Anda di halaman 1dari 31

STUDI BIOFARMASETIK OBAT

YANG DIBERIKAN MELALUI


PARU

AEROSOL
Meningkatnya
pencemaran udara

Para ahli kesehatan

Terapi spesifik melalui


saluran nafas

AEROSOL
• Aer = udara
• Sol = larutan
• Larutan dalam udara
• (Kabut yang dibentuk oleh
partikel-partikel padat/cairan
terdispersi dalam udara atau
dalam gas)
• Partikel tersebut cukup halus shg
tetap tersuspensi dalam waktu
singkat
AEROSOL
AEROSOL

Dispersi butiran cairan yang sangat halus


didalam udara dan berdiameter rata- rata 5
μm
Terdiri atas dua fase :
– fase pendispersi (fase penyebar) campuran
udara dan gas
– fase terdispersi (fase yang tersebar) larutan
dalam air
TYPE AEROSOL

1. Aerosol monodispersi : partikel sangat


halus, diameter 1 um, stabil, efek sistemik
kecil, alat penyemprot klinis
2. Aerosol polidispersi : partikel besar dan
beragam, kurang stabil, penembusan dan
penyerapan pada sal nafas atas, wadah
gelas bahan pendorong gas
Keuntungan pemberian obat
melalui saluran nafas
• Obat terhindar dari pengaruh cairan lambung
yang kadang dapat menyebabkan pengurian
bahan aktif
• Dapat bekerja langsung ⇨ utk obat yang
bekerja pada saluran nafas
• Kadang-kadang aerosol memberikan kesetaraan
yang sama dengan bila bahan tsb diberikan
secara IV ⇨karena kadang-kadang dapat
memasuki peredaran darah dengan cepat
ANATOMI SALURAN NAFAS
Daerah konduksi

Daerah pertukaran
 Saluran udara dari trakea ⇨Bronchiolus
terminalis yang berperan pada transfer
gas ke daerah pertukaran
 Diameter bronchus akan menciut ke arah
distal terbagi atas
 Bronkus besar
 Bercabang dua, segmentum extrapulmonari, ɵ >
1,5 cm
 Bronkus distribusi ɵ 1,5 – 0,5 cm
 Bronkus interlobuler ɵ 5 -1,5 mm
 Yang berakhir pada bronkus sub – lobulair di
pusat lobuler
 Berhubungan dengan struktur Acinus
pulmonalis yang sebagian /seluruh
strukturnya mempunyai alveoli
 Daerah ini berupa kanal2 (bronchiolus
respiratorius, BR1, BR2, BR3 dan kantong
alveoler)
 Bertugas melaksanakan pertukaran udara
antara alveolus dan pembuluh darah
 Hidung
• jalan masuk : epitel tebal, berlapis,
mengandung kelenjar sebaseus dan bulu yang
keras
• pusat hidung : epitel menyerupai kanal
bertumpuk, silia dan sel gobet
• Fungsi hidung :
- respirasi
- menjaga proses kelembaban
- penyaringan partikel (bulu dan epitel
rambut getar, mukosa)
- mekanisme pertahanan : kecepatan 7
mm/dtk (bersin, membuang ingus atau
penelanan)
 Faring (persimpangan antara jalan pernafasan
dan makanan)
- nasofaring
- orofaring
- laringofaring
 • Trakea (cincin tulang rawan) bercabang dua
menjadi bronkus kanan dan kiri
 • Bronkus :tertutup sel epitel yang terdiri atas :
lapisan mukosa, silia, cairan pembasah silia,
sel silia, sel basal dan membran (berperan
pada proses pengeluaran)
 Silia
• Fungsi : pertahanan (mengeluarkan getah
bronkus dan cairan aveoler)
 • pergerakan terjadi dari depan ke

belakang
 • perpindahan dari belakang menuju

ke depan secara spiral searah jarum jam


( proses clearence)
 Getah bronkus
 • Sumber : kelenjar bronkus (trakea dan
bronkus besar)
 • bersifat : hiperosmotik
 Pengeluaran getah oleh kelenjar bronkus
terjadi bila ada rangsangan akibat refleks
akson (antara epitel dan kelenjar sub
junction)
Penyerapan
zat aktif

Sel penutup

Anyaman
Sawar (tebal kapiler
0,2 -10 µm)
Kerangka
(serabut kolagen)
Penyelubung
alveoler
Penyelubung
alveoler
 Merupakan lapisan film yang menyelubungi
alveoli
 Lapisan film tersebut bersifat seperti
surfaktan (lesitin dipalmitat, kolesterol,
trigliserida dan asam lemak bebas)
 Fungsinya :
Menurunkan tegangan permukaan shg
paru dapat bergabung dengan sistem
gelembung(alveoli) dan berhubungan dengan
cabang-cabang bronkus
. Penyebarannya tergantung ukuran partikel

• Partikel dengan koefisien difusi dan gravitasi


rendah dapat menembus bagian paru lebih dalam

• Tergantung juga pada mekanisme difusi udara


inspirasi dan ekspirasi
V = r4 P π
t 8η1
V = volume (ml)
t = waktu (detik)
η = kekentalan cairan (poise)
r = jari-jari (cm)
P = tekanan (dyne/cm2)
1 = panjang tabung (cm)
Re = d v ρ
η
Re = bilangan reynolds
d = diameter tabung (cm)
ρ = bobot jenis (g/cm-3)
η = kekentalan (cm2/dt)

Re>2000 (aliran turbulens)


 Pada respirasi tenang (v=0,33 l/detik) Re<2000
 Respirasi sedang atau kuat, Re>2000

Anda mungkin juga menyukai