Anda di halaman 1dari 9

Polemik RUU HIP

Aris Riswandi Sanusi, M.Pd.


demokrasi Pancasila

 Demokrasi politik?
 Demokrasi ekonomi?

Demokrasi mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan


bernegara
Trisila dan ekasila?

 Trisila dan ekasila adalah usulan


 Pancasila adalah konsensus
Memungkinkan terjadinya polarisasi
masyarakat
Masyarakat Pancasila vs Masyarakat tidak Pancasila

 Membuka peluang radikalisasi semakin kuat oleh kelompok yang ingin merubah
ideologi negara
 Menjadi bomerang bagi kehidupan bangsa
Agenda lanjutan menghidupakan kembali
GBHN yang belum usai?
 RUU HIP seakan transformasi dari agenda menghidupkan GBHN
 Berdampak pada perubahan pada sistem ketatanegaraan

 Tumpang tindih dengan UU yang ada seperti UU 25/2004 tentang SPPN, UU


17/2007
 UU 12/2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan 5 terkait asas-
asas pembentukan peraturan perundang-undangan harus tersebuka. Kemudian
asas lain kesesuaian materi muatan jikallau memang sudah diatur kenapa harus
dibuat lagi
 Pancasila sebagai staatfundamentalnorm tidak bisa ditempatkan sebagai undang-
undang karena Pancasila berposisi menenmpati tempat paling atas sebagai sumber
hukum Indonesia.
Konsepsi keadilan dan pemerataan

 Keadilan vs pemerataan
 Keadilan bukan sendi pokok
 Hilangnya TAP MPR 25/1966 dicurigai menggiring arah
ideologi
Otoritarianisme?

 Presiden menjadi pemegang kekuasaan pembinaan HIP


 dewan pengarah dan pelaksana yang diatur oleh peraturan presiden
 Dominasi negara terhadap ekonomi
Disaat pembahasan RUU HIP ini sedang ditunda, dengan penuh
kesadaran tanpa intervensi dari pihak mana pun menyatakan
menolak RUU HIP. Pancasila sudah final, norma-norma
kemasyarakatan sudah mengarahkan manusia Indonesia untuk
ber-Pancasila. Mari bersama JANGAN BIARKAN HIP
MENGGROROTI INDONESIA SECARA PERLAHAN

Kita Indonesia Kita Pancasila


 
#SAVEPANCASILASAVEINDONESIA
Bolehkah curiga?

Anda mungkin juga menyukai