Anda di halaman 1dari 16

Pancasila Sebagai

Dasar Negara
Dosen Pengampu : Drs. Sumarno, M.Hum.
ANGGOTA
KELOMPOK
Pendidikan Pancasila 2022 B

0 0
Ida 1 3
Tania Putri
Wahyuni Irawan
22080304044 0 22080304050
Augustara2Mega
Pertiwi
22080304047

PRODI PENDIDIKAN
AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN
EKONOMIEKONOMIKA DAN
FAKULTAS
BISNIS
MATERI

01 02 03
Pancasila sebagai Pengertian UUD 1945 Kedudukan UUD 1945
Dasar Negara sebagai Konstitusi sebagai Konstitusi

04 05 06
Hubungan Pancasila Hubungan Pancasila Membedakan Taksonomi dalam
dengan Pembukaan dengan UUD 1945 Pengembangan Media yang
UUD 1945 Dikemukakan Para Ahli
Pancasila Sebagai Dasar Negara 01
Pancasila sebagai Dasar Negara adalah asas dari hukum positif yang
berlaku di NKRI, dengan kata lain yaitu sebagai sumber dari segala
sumber hukum, sehingga merupakan sumber nilai, norma, serta akidah
bernegara, baik moral maupun hukum Negara
Pengertian Dasar Negara
Secara Etimologis

Istilah Dasar Negara maknanya sama dengan istilah Grundnorm (norma dasar),
Rechtsidee (cita hukum), Staatsidee (cita Negara), Philosophische Grondslag
(dasar filsafat Negara). Dengan demikian bahwa dasar Negara bersifat
Universal dalam arti setiap negara memiliki dasar Negara.

Secara Terminologis
Dasar Negara dapat diartikan sebagai landasan dan sumber dalam
membentuk dan menyelenggarakan suatu Negara
Manfaat Pancasila
Sebagai Dasar Negara

a. Sebagai alat pemersatu kesatuan dan


persatuan bangsa
b. Menjadi sumber dari segala hukum yang
ada di Indonesia
c. Sebagai alat yang mempertahankan
kekokohan bangsa untuk tetap berdiri
Mengapa 1. Pancasila digali dari adat dan
budaya bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai unsur pengikat
Pancasila sangat 3.
bagi bangsa Indonesia.
Pancasila memberikan landasan

tepat digunakan bagi bangsa Indonesia dalam


mengantisipasi ancaman,
tantangan, hambatan, dan
sebagai Dasar gangguan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan

Negara? bernegara.
Pengertian UUD
1945 Sebagai 02
Konstitusi
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan-peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, yang mengatur secara mengikat tentang cara penyelenggaraan pemerintahan dalam
suatu negara.
Menurut Herman Heller (Busroh, 1984), Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas daripada
Undang-Undang Dasar karena Konstitusi selain bersifat yuridis juga bersifat sosiologis dan politis.
Sedangkan Undang-Undang Dasar hanya merupakan sebagian dari konsitusi.
Undang – Undang Dasar merupakan hukum dasar yang tertulis dimana UU, Peraturan Pemerintah (PP),
Perpres, dan kebijakan pemerintah lainnya berlandaskan serta bersumber pada UUD 1945.
UUD 1945 sebagai alat kontrol dan menjadi pedoman penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Maka dari itu UUD 1945 sebagai Konstitusi adalah suatu konstitusi negara yang menjadi dasar dan
sumber dari peraturan-peraturan lain atau perundang-undangan lain yang berlaku di suatu negara atau
aturan dasar yang mengatur penyelenggaran negara yang dituangkan dalam bentuk tertulis.
Kedudukan UUD 1945 Sebagai Konstitusi 03
Undang-Undang Dasar 1945 menempati posisi yang tertinggi di Indonesia. Sebab,
UUD 1945 digunakan sebagai dasar hukum perundang-undangan yang lainnya.
Sejak 18 Agustus 1945, UUD 1945 sudah diresmikan sebagai dasar hukum yang
berlaku hingga saat ini.

Kedudukan UUD 1945 tidak lepas dengan pembahasan mengenai


konstitusi.Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan
(undang-undang dasar dan sebagainya).UUD 1945 hanya sebagian dari konstitusi,
yaitu konstitusi tertulis.
Kedudukan UUD 1945 adalah sebagai berikut :

1. Hukum Dasar Tertulis


Negara Republik Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar tertulis.Selain
ada hukum dasar tertulis, juga terdapat hukum dasar tidak tertulis yang timbul dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara. Undang-Undang Dasar 1945 bersifat tertulis, artinya merupakan suatu
hukum yang mengikat pemerintah dan setiap warga negara.

2. Norma Hukum Tertinggi


Selain itu, UUD 1945 juga merupakan norma hukum tertinggi dalam sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia. Fungsinya sebagai norma hukum tertinggi adalah untuk dijadikan dasar penyusunan
peraturan perundang-undangan. Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat untuk dijadikan panduan tingkah laku yang sesuai dan berterima.
Hubungan Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 04
Pancasila merupakan dasar filosofis negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya segala
sesuatu dalam rangka penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, termasuk peraturan
perundang-undangan, hukum, pemerintahan, demokrasi. dan sistem lainnya.

Mengutip dari buku Irawaty Pendidikan Pancasila (2019), Pembukaan UUD 1945 merupakan aturan dasar
yang menjadi landasan hukum tertinggi dan pengaturan bagi bentuk-bentuk hukum lainnya, termasuk Undang-
Undang Dasar, hukum dasar tertulis dan tidak tertulis. Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945,
khususnya Pembukaan, merupakan dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling bergantung atau tidak
dapat dipisahkan. Dapat digambarkan bahwa Pancasila adalah pikiran, sedangkan UUD 1945 adalah tubuh.
Hubungan Pancasila dengan 05
UUD 1945
Pancasila secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dalam batang tubuh dan pasal-
pasal UUD 1945 sebagai wujud sumber nilai, bentuk dan sifat dari sumber tertib hukum
Indonesia dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warga Negaranya.

Pancasila adalah sumber hukum dari makna serta isi batang tubuh UUD 1945 yang tersirat
dan tersurat dalam pasal-pasal UUD 1945 itu sendiri. Pancasila menjadi esensi hakekat,
sifat, kedudukan dan fungsi sebagai sumber nilai dan pokok kaidah negara yang
fundamental dalam kelangsungan kehidupan Negara Indonesia.
Membedakan Taksonomi dalam Pengembangan
Media yang Dikemukakan Para Ahli 06
1. Rudy Betz
• Mengklasifikasikan ciri utama media menjadi 3 unsur yaitu : Visual, suara dan gerak.
• Mengklasifikasikan media menjadi 8 yaitu : Media audiovisual gerak, Media audiovisual diam, Media audio-
semi gerak, Media visual gerak, Media visual diam, Media semi gerak, Media audio, Media cetak.

2. Duncan
Hierarki media menurut Duncan mempertimbangkan aspek-aspek antara lain : Biaya, kelangkaan, keluesan,
cakupan sasaran, pengadaan, kemudahan.

3. Briggs
Mengidentifikasi media menjadi 13 yaitu : Obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, gambar.
4. Gagne
Membuat 7 macam pengelompokkan media yaitu : Benda untuk didemonstrasikan, komunikasi
lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.

5. Schramm

03
Mengklasifikasikan media menjadi 3 yaitu : media yang mahal, murah dan sederhana.

6. Endling
Menurut Endling, media merupakan bagian dari 6 unsur rangsangan belajar, yaitu 2 untuk
pengalaman audio yang meliputi modifikasi visual dan modifikasi obyektif audio.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai