PREVALENSI STUNTING PERDA PROPINSI SULAWESI TENGAH NO. 14 TAHUN 2019 • Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang bisa dimulai sejak dalam kandungan yang ditandai dengan berbagai indicator antara lain tubuh lebih pendek dibanding dengan standar anak seusianya. • Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu : pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih Pola Makan • Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dan dari segi jumlahnya dan kualitas gizi serta sering kali tidak beragam, • Istilah isi piringku : dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, disamping tetap membiasakan mengkonsumsi sayur dan buah. Pola Asuh • Stunting dipengaruhi aspek prilaku terutama pola asuh yang kurang baik. • Praktik pemberian makanan bagi bayi dan balita • Kesehatan reproduksi, gizi sebagai calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil, stimulasi bagi janin serta memeriksa kehamilannya • Bersalin di faskes • Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) • Berusaha agar bayi mendapat colostrum • Memberikan ASI Eksklusif • ASI sampai 2 Tahun • Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan membawa ke posyandu tiap bulan • Berikan hak-hak anak mendapat kekebalan penyakit (Imunisasi) • Pola Asuh dan Status Gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) dalam mengatur kesehatan dan gizi dikeluarganya, karena itu edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarah pada kesehatan gizi ibu dan anaknya. Sanitasi dan Akses Air Bersih • Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih mendekatkan anak pada resiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta tidak buang air besar sembarangan.