Anda di halaman 1dari 17

Metode penarikan

sample dan besar


sample
Kelompok 3 :
1. Ahmad rifaii
2. Frans sesep
3. Indah syafitri
4. Rara amalia
Pengertian populasi

a. Population is the collection of all individuals or items under consideration in a


statistical study ( Burns and Grove ,2010, Weiss and Weiss 2008). Populasi adalah
kumpulan semua individu atau item yang dipertimbangkan dalam studi statistic.

b. Population is all elements (individuals, object, events, or substances) that meet the
sample criteria for inclusion in a study ; sometimes reffered to as a target population
( Burns and Grove, 2010). Defenisi tersebut mengatakan bahwa populasi adalah semua
elemen (individu-individu, objek, kejadian ataupun substansi) yang cocok dengan
kriteria inklusi sampel dalam sebuah studi.

c. A population is an entire set of persons, objects, or events which the researcher intends
to study ( Blessing and Forister, 2012). Suatu populasi adalah seluruh rangkaian orang ,
benda atau peristiwa yang diinginkan oleh peneliti untuk dilakukan penelitian.
Pengertian sample

a. Sample is a part of the population from which information is obtained (Weiss and
Weiss, 2008). Hal tersebut berarti sample adalah bagian dari populasi dimana informasi
penelitian di dapatkan.

b. A sample would be a subset of population that is used to draw inferences about


population (Chernick, 2011). Hal tersebut berarti sebuah sample menjadi bagian dari
populasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan tentang populasi.
Metode penarikan sample

Probability Non probability


sampling sampling

1. Simple random sampling 1. Purposife sampling


2. Proportionate stratified 2. Consekutif sampling
random sampling 3. Kuota sampling
3. Disproportionate stratified 4. Insidental sampling
random sampling 5. Sampling jenuh
4. Cluster sampling 6. Snowball sampling
5. Sistematis sampling
Probability sampling /random
1. Simple random sampling
 Yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak. Cara ini dipakai jika anggota
populasi dianggap homogeny. Tujuan yang ingin dicapai dengan cara adalah agar dapat
melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada sebagian anggota populasi dimana dapat
ditarik kesimpulan secara umum. Karena itu asumsi dasar simple random sampling
adalah setiap kasus memiliki kesempatan sama untuk terpilih sebagai sampel.

2. Proportionate stratified random sampling

 Teknik ini digunakan bila populasi anggotanya tidak homogeny dan berstrata secara proporsional. Asumsi
penggunaan metode ini, bahwa populasi adalah heterogen, terdiri atas beberapa lapis/ stratum, dimana tiap
stratum sifatnya homogeny dan destructible. Ada kemungkinan seorang peneliti menentukan besar sample
pada masing-masing stratum sama atau diambil sebanding (proportional).
3. Disproportionaten stratified random sampling
 Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Misalnya, populasi Perawat Di Rumah Sakit X berjumlah 1000 yang terdiri dari ruangan yang
berbeda
Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :
Lantai 1 : 200 ..
Lantai 2 : 250
Lantai 3 : 100
Lantai 4 : 300
Lantai 5 : 100
Lantai 6 : 25
Lantai 7 : 25
Jumlah perawat yang berada pada lantai 5 dan 6 sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan
dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel
4.Cluster sampling
Cluster berarti pengelompokan berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Teknik sampling yang digunakan
jika obyek yang akan diteliti sangat luas. Sampling ini bisa dipakai dalam dua situasi, yaitu alasan jarak dan
biaya serta peneliti tidak mengetahui alamat dari populasi secara pasti.
 Contoh 1:
 Satu kecamatan terdiri dari 28 desa, kemudian kita ambil hanya dua desa. Maka sampling ini juga
sering disebut teknik sampling daerah.
 Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan
sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara
sampling juga

5. Systematic random sampling (pengambilan sampel acak sistematik)

merupakan modifikasi dari simple random sampling, keuntungannya cara ini lebih mudah dan lebih murah, karena
pengambilan sampel dan listing dapat dilakukan bersamaan. Di samping itu cara ini akan menghindari adanya
pengelompokan dari kasusu menurut lokasi atau area

 Contoh :
 Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1-100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan 5. Untuk itu maka yang diambil sebgai sampel adalah nomor 1,5,10,15,20 dan seterusnya
sampai 100.
Non probability sampling

1. Purposive sampling

 Yaitu teknik penelitian sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti.

Contoh 1.

 Akan melakukan penelitian tentang disiplin perawat,maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam
bidang keperawatan saja.

2. Consecutive sampling

Pemilihan sampel dengan consecutive (berurutan) yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang
memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien
yang diperlukan terpenuhi
3. Quota sampling

Contoh 1.

 Akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam urusan izin mendirikan bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau
pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena
belum memenuhi kuota yang ditentukan.

 Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap
anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat
mencari data dari 500 anggota sampel.

4. Incendential sampling

 Teknik penentu sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

 Contoh jika kita ingin meneliti orang-orang yang berambut putih diseluruh kota, sampel kita cari disekeliling
kota dimana dan kapan saja kita temui orang yang berambut putih kita ambil sebagai sampelnya.
5.Sampling jenuh

 Yaitu teknik penentu sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika
jumlah populasi relative kecil kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin mmbunt generalisasi dengan
kesalahan yangsampel kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah senses, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel.

 Misalnya kita mau meneliti tentang klien Aids, karena dulu baru sedikit sehingga semua jumlah klien diambil.

6. Snowball sampling

 Yaitu teknik penentu sampel yang mula mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
teman untuk dijadikan sampel, begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

 Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama dipilihsatu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka penelitian mencari orang lain yang dipandang lebih
tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya, begitu seterusnya, sehingga jumlah
sampel semakin bertambah sampai mengkristal yang berarti sampel sudah cukup dan tidak bertambah lagi.
Besar sample (SAMPLE SIZE)

Ukuran sampel (sample size), adalah banyaknya individu, subyek atau elemen
dari populasi yang diambil sebagai sampel. Jika ukuran sampel yang di ambil terlalu
besar atau terlalu kecil maka akan menjadi masalah dalam penelitian itu. Oleh karena
itu ukuran sampel harus betul-betul diperhatikan oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya.
Cara menentukan ukuran sample
a) Pendapat Balley

 Balley menyatakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data statistik ukuran sampel yang palinng
minimum adalah 30.

b)Pendapat Gay

 Gay berpendapat bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima  berdasarkan pada metode penelitian yang digunakan yaitu sebagai
berikut:

1.  Metode deskriptif 

 Metode deskriptif minimal, minimal 10% populasi. Untuk populasi relative kecil minimal 20%.

1. Metode deskriptif korelasional, minimal 30 subyek.

2. Metode expost facto, minimal 15 subyek perkelompok.

3. Metode experimental , minimal 15 subyek perkelompok.


c.Model kritchje

 Tabel Krecjie untuk Menentukan Ukuran Sampel Minimum pada Taraf


Signifikansi = 0,01 (1 %); 0,05 (5 %); dan 0,10 (10 %)
d. Rumus slovin

 n : Jumlah Sampel
 N : Jumlah Populasi
 e : Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance) : 10 %, 5 %, 1%

Contoh :Populasi pasien sebanyak 100 orang di Ruang Rawat Inap Kelas II RS.A, berikut cara
pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar 5%

= 80 Responden pasien
Nomogram harry king

Nomogram Herry king jumlah populasi populasi maksimumnya adalah


2000, dengan taraf kesalahan yang bervariasi, mulai 0,3 % sampai dengan 0,7%
dan Faktor  pengali yang disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan..
Dalam nomogram terlihat untuk confident interval (interval kepercayaan), 80%
factor penggalinya = 0,780, untuk 85% factor penggalinya = 0,785 untuk 99%
factor penggalinya =1,195 dan untuk 99% factor penggalinya =1, 573.
cara penggunaan sebagai berikut:

Misal populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi 95% atau tingkat kesalahan
5% , maka sampel yang diambil adalah 0.58x 2 = 116 orang

Cara pengerjaannya sebagai berikut :

a. Tarik angka 200 melewati taraf kesalahan 5% , maka akan ditemukan titik atas 60 ( atau kira-kira 58, atau 0,58 )

b. Kalikan 0.58 tersebut dengan jumlah populasinya yaitu 200 diperoleh 116.
 Thankyou

Anda mungkin juga menyukai