KELOMPOK II Thermodinamika
KELOMPOK II Thermodinamika
FUNDAMENTALS OF
ENGINEERING
THERMODYNAMICS
1.6 PRESSURE(TEKANAN)
Ketika suatu benda terendam seluruhnya atau sebagian dalam zat cair,
gaya yang bekerja pada benda disebut buoyant force (gaya apung).
F = A(p2 – p1) = A(patm + gL2) – A(patm + gL1)
= gA(L2 – L1)
Fb= x V x g
F besarnya gaya total tekanan yang bekerja ke atas, gaya apung. (N)
A Area balok. (m2)
L kedalaman balok saat tenggelam.(m)
g adalah percepatan gravitasi.(m/s2)
massa jenis cairan di sekitarnya.(kg/m )
3
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Benda apa pun dengan setidaknya
satu sifat terukur yang berubah karena perubahan suhunya dapat digunakan sebagai
termometer, sifat seperti ini biasa disebut thermometric property. Zat tertentu yang
menunjukkan perubahan dalam sifat termometrik dikenal sebagai zat termometrik.
i
Skala Suhu Kelvin dan Rankine
Skala suhu Celsius menggunakan satuan derajat Celsius ("C) yang besarnya sama dengan kelvin. Dengan
demikian, perbedaan suhu pada kedua skala itu identik. Namun, titik nol pada skala Celsius digeser menjadi
273,15 K. seperti pada gambar dengan hubungan antara suhu Celcius dan suhu Kelvin berikut:
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pada skala Celcius titik tripel air adalah 0,01°C dan 0 K sama dengan -
273,15°C. Nilai-nilai ini ditunjukkan pada Gambar. 1.14. Derajat dengan ukuran yang sama dengan skala
Rankine digunakan dalam skala Fahrenheit, tetapi titik nol digeser sesuai dengan hubungan
Mengganti Persamaan. 1.17 dan 1.18 ke dalam Persamaan. 1.16, kita dapatkan
Persamaan ini menunjukkan bahwa suhu Fahrenheit dari titik es (0 ° C) adalah 32 ° F dan
titik uap (100 ° C) adalah 212 ° F. Derajat 100 Celcius atau Kelvin antara titik es dan titik
uap sesuai dengan 180 derajat Fahrenheit atau Rankine, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.14.
ENGENEERIN
G DESIGN
AND
ANALYSIS
DESAIN
TEKNIK
Desain teknik adalah proses pengambilan keputusan di mana prinsip-prinsip
yang diambil dari teknik
Elemen dasar desain
meliputi:
01 02 03 04 05 06
Penetapan Analisis konstruksi pengujian Evaluasi Desain
tujuan sistesis ulang
Analysis
Insinyur sering melakukan analisis, baik secara eksplisit sebagai bagian dari proses desain
atau untuk tujuan
substansi tertentu yang sedang dipertimbangkan
1. Prinsip kekekalan masa
Hukum-hukum ini, yang independen
suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu
sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi
berbagai macam proses di dalam sistem tersebut
dari substansi yang sedang
Pada tahap ini, anda diharuskan menyebutkan apa masalahnya. Selain itu, berusahalah mencari kata kunci dari masalah
itu. Anda harus benar-benar paham apa masalahnya sebelum anda mencoba menyelesaikan masalah yang dihadapi.
2. Schematic
Buatlah skema (gambar, duplikat sistem berupa gambar) nyata dari sistem yang terjadi masalah, tulis informasi yang anda
dapatkan pada skema tersebut. Selain itu, cek sifat-sifat (properties) apa saja yang tidak mengalami perubahan (contoh :
suhu tidak berubah, berarti dalam keadaan isothermal), dan beri tanda ke dalam skema anda.
5. Properties
Tentukan sifat-sifat yang diketahui dan diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan anda, dapat berasal
dari hubungan antar sifat (property relations) atau dari tabel.
6. Calculation
Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan-persamaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Perhatikan pemberian sistem satuan terhadap perhitungan yang anda buat.
.
7. Reasoning, Verification, and Discussion
Lakukanlah pengecekan terhadap hasil yang anda dapatkan, usahakan hasil tersebut berasalan dan intuitif.
Lakukan pengecekan terhadap asumsi-asumsi yang anda berikan pada tahap ketiga.
KELOMPOK II
TERIMA KASIH