id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mesin pengkondisian udara atau biasa disebut air conditioning (AC) yang
paling banyak digunakan saat ini adalah mesin yang beroperasi dengan siklus
pendingin kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle). Mesin
pengkondisian udara siklus kompresi uap memiliki empat komponen utama yaitu
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Refrigerasi merupakan suatu
proses penyerapan kalor (panas) dari suatu benda atau ruangan sehingga
temperatur benda atau ruangan tersebut turun lebih rendah dari temperatur
sekeliling atau lingkungannya.
Berkaitan dengan efek pemanasan global yang semakin memprihatinkan
akhir-akhir ini, maka penggunaan material pemicu efek rumah kaca harus
dikontrol. Sebagai contoh, R-134a adalah sebuah hidrofluorokarbon yang
digunakan sebagai refrigeran pada refrigerator skala kecil - menengah serta
sistem pengkondisian udara kendaraan (Yu dan Teng, 2014). Untuk
menggantikan refrigeran sistem refrigerasi kompresi uap konvensional yang
sebelumnya menggunakan R-134a, maka perlu mencari fluida yang memiliki
karakteristik tekanan dan temperatur saturasi yang berdekatan dan dapat
dipertanggungjawabkan penggunaannya. Granryd (2000) mengungkapkan bahwa
campuran propana (R-290) dan iso-butana (R-600a) memiliki kurva yang dapat
menyamai capaian karakteristik temperatur dan tekanan saturasi dari R-134a.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dipilih refrigeran HCR-134 yang juga
merupakan campuran propana dan iso-butana. Hidrokarbon ini dipilih sebagai
refrigerant karena mempunyai nilai nilai nol pada Ozone Depletion Potential
(ODP) dan nilai yang sangat kecil terhadap Global Warming Potential (GWP)
(Granryd, 2001; Corberán et al, 2007; Yu dan Teng, 2014) sehingga
penggunaannya bersifat ramah lingkungan. Namum kekurangan dari refrigerant
ini adalah mudah terbakar. Berdasarkan performa yang dimiliki sebagai
refrigeran, hidrokarbon mempunyai nilai efisiensi tinggi, dapat mengurangi
jumlah massa yang dimasukkan ke sistem, sifat mampu campur dengan minyak
pelumas yang baik, suhu sisi keluaran kompresor yang lebih rendah serta secara
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
signifikan dapat memindahkan panas dengan baik pada penukar kalor (evaporator
dan kondensor) (Corberán et al, 2007).
Pipa kapiler adalah sebuah alat ekspansi berupa pipa panjang yang
berdiameter sangat kecil. Pipa kapiler biasanya digunakan pada sistem dengan
beban refrigeran kecil seperti kulkas, pendingin air dan pendingin udara
berkapasitas kecil. Kelebihan dari pipa kapiler adalah murah dan mudah namun
pipa kapiler sangat sensitif terhadap beban pendinginan. Karena panjang pipa
kapiler tetap, maka dibutuhkan panjang yang optimal sehingga mesin refrigerasi
dapat bekerja dengan effisien dalam menurunkan tekanan.
Pada penelitian ini dilakukan analisa pengaruh panjang pipa kapiler
terhadap kinerja mesin refrigerasi menggunakan refrigeran hidrokarbon HCR-134
sehingga ditemukan panjang yang optimal. Parameter yang menjadi fokus
penelitian antara lain perbandingan nilai efek refrigerasi (RE), koefisien prestasi
(COP), kapasitas pendinginan dan energy efficiency ratio (EER).
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
panjang pipa kapiler terhadap unjuk kerja mesin refrigerasi dengan menggunakan
refrigeran hidrokarbon HCR-134.
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi pada ruang lingkup sebagai
berikut:
1. Pengambilan data diambil pada Twb dan Tdb ruang yang sama
2. Evaluasi unjuk kerja dilakukan pada temperatur kondensor yang sama.
3. Fluida kerja beban pemanasan di evaporator dan beban pendinginan pada
kondensor menggunakan udara.
4. Diameter pipa kapiler sebagai katup ekspansi tetap.
prestasi (COP), kapasitas pendinginan, konsumsi energi total dan energy faktor.
Dalam bab ini juga berisi analisa mengenai perhitungan yang telah dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran
kepada para peneliti yang ini melanjutkan atau mengembangkan penelitian
sejenis.
commit to user