Anda di halaman 1dari 8

MANFAAT

KB BAGI
KESEHATAN
IBU DAN
ANAK
Tiara Octaviani 2A (2109602)
S1 Keperawatan UPI
Keluarga Berencana(KB) adalah program nasional yang
bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan ibu,
anak dan keluarga khususnya, serta bangsa pada umumnya.
Salah satunya dengan cara membatasi dan menjarangkan
kehamilan.

Program KB membantu pasangan untuk memilih apakah ingin


mempunyai anak atau menentukan jumlah anak yang mereka
inginkan.
TUJUAN UTAMA
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pertumbuhan
penduduk.

TUJUAN KHUSUS
• ·Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
• ·Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
• ·Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran
Adapun alat-alat kontrasepsi Keluarga
Berencana antara lain :

• Pil KB
• Kondom Pria/Wanita
• Suntik KB
• Implan KB
• IUD (Intrauterine device)
• Spermisida
• Diafragma

KELUARGA BERENCANA
• Cervical Cup
• Koyo ortho evra
MANFAAT PROGRAM KB
Bagi Kesehatan Ibu Bagi Kesehatan Anak

• mengkonsumsi pil KB dapat mencegah terjadinya • anak akan berada dalam


kanker uterus dan ovarium keluarga yang sejahtera
• penggunaan kondom wanita ataupun pria dapat • pendidikan anak akan lebih
mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti terjamin
HIV • anak akan merasa mendapat
• mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan kasih sayang yang cukup dari
jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi, yang orang tuanya
dapat menguntungkan bagi kesehatan mental sang ibu
FAKTOR-FAKTOR KETIDAKBERHASILAN
PROGRAM KB (KELUARGA BERENCANA)
Umur
Umur PUS yakni usia 15-49 tahun, dapat menjadi salah satu faktor ketidak berhasilan
gerakan KB. Saat ini banyak sekali PUS yang menikah pada usia muda atau bisa
disebut pernikahan dini yakni antara 15-19 tahun. Semakin muda usia PUS pada
pernikahan, maka akan semakin besar pula kesempatan memiliki banyak anak

Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula pola
fikir terhadap penentuan jumlah anak. Dengan kata lain, pendidikan berpengaruh
terhadap pandangan serta partisipasi masyarakat tentang pelaksanaan gerakan
keluarga berencana.
Pekerjaan
Kondisi ekonomi yang lemah akibat jenis pekerjaan yang disandang akan
mempengaruhi daya beli termasuk kemampuan membeli alat kontrasepsi. Penghasilan
yang tidak memadai menjadikan PUS yang berada pada ekonomi lemah atau ekonomi
kelas bawah membuat mereka pasif dalam gerakan KB karena tidak memiliki akses
untuk ikut serta dalam gerakan KB

Adat Istiadat dan Kebudayaan


Suku batak masih sangat kuat dalam mempertahankan garis keturunan tentang nilai-nilai (garis keturunan
ayah) dan inilah yang paling utama. Oleh karena itu dalam pemilihan jenis kelamin anak dalam setiap
keluarga tetap berlangsung hingga sekarang. Jika dalam suatu keluarga tidak mempunyai anak laki-laki,
maka tidak jarang ibu akan terus melahirkan anak sampai anak laki-lakinya dilahirkan. adapun yang terus
membuat anak karena berfikiran banyak anak banyak rejeki. Selain itu anak merupakan titipan Tuhan yang
harus dijaga dan disyukuri keberadaannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai