Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI

TERAPEUTIK
1. EKA PUTRI RAHMADANI
2. HESTI EKA PUTRI
3. NURDIAN WAHYUNI PUTRI
4. IGA ELVINA
5. NURUL ILMA

Dosen Pembimbing : Ns.Alini.M.Kep

KELOMPOK
7
TEKNIK KOMUNIKASI
TERAPAUTIK

Teknik Komunikasi Terapautik Setiap


klien tidak sama perilakunya. Oleh
karena itu diperlukan penerapan teknik
berkomunikasi yang berbeda pula.
Berikut ini adalah teknik komunikasi
dari beberapa ahli yang dapat di terapkan
dalam komunikasi terapautik.
 Mendengar aktif dengan penuh  Mengajukan pertanyaan yang
perhatian. berkaitan.

Berusaha mendengarkan klien menyampaikan Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi


pesan nonverbal bahwa perawat perhatian yang lebih spesifik mengenai apa yang di
terhadap kebutuhan dan masalah yang sedang sampaikan pasien dan keluarganya.
di alami klien.

 Menunjukkan penerimaan.  Pertanyaan terbuka (Open-Ended-


Question)
Menerima tidak berarti menyetujui hal
tersebut.Menerima disini di artikan bahwa kita Pertanyaan yang memerlukan jawaban panjang
bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa sehingga pasien dapat mengemukakan masalahnya,
menunjukkan keraguan atau tidak setuju perasaannya dengan kata-kata sendiri atau dapat
memberikan informasi yang diperlukan
 Mengulang ucapan klien dengan kata-kata
sendiri.

Mengulang kembali pikiran utama yang telah di


ekspresikan oleh klien dan keluarga memberitahuan
bahwa perawat telah memberikan umpah balik sehingga
klien dan keluarga mengetahui bahwa pesannya
dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut.
 Pertanyaan klarifikasi.
Berupaya untuk menjelaskan ide atau pikiran
pasien yang tidak jelas atau meminta pasien men-
jelaskan artinya.Supaya pesan dapat sampai
dengan benar,seorang perawat perlu memberikan
contoh yang kongret dan mudah di mengerti oleh
klien.
 Memfokuskan Tujuannya.  Menawarkan informasi.

yaitu untuk membatasi bahan pembicaraan Memberikan tambahan informasi ini


sehingga lebih spesifik dan dapat dimengerti. memungkinkan penghayatan yang lebih baik
bagi klien terhadap keadannya.

 Menyampaikan hasil observasi.


 Diam.
Perawat harus memberikan sesuatu umpan balik
kepada klien dan keluarganya dengan Sikap diam akan memberikan kesempatan
menyatakan hasil pengamatan nya sehingga dapat kepada klien untuk mengorganisasi
diketahui apakah pesan dapat diterima dengan pikirannya.
benar.
 Meringkas.

Pengulangan ide utama yang telah


dikomunikasikan secara singkat, metode ini
bermanfaat untuk membantu topik yang telah di
bahas sebelum meneruskan kepada pembicara
berikutnya.

Contoh:selama 15 menit kita telah membahas


tentang perawatan tali pusat.

.
 Memberikan penghargaan.  Menawarkan diri.

Memberikan salam kepada klien dan keluarga Bukan tidak mungkin bahwa klien belum siap
dengan menyebut namanya, menunjukkan untuk ber-komunikasi secara verbal dengan
kesadaran terhadap perubahan yang terjadi orang lain atau klien tidak mampu untuk
untuk menghargai klien dan keluarga sebagai membuat dirinya dimengerti.
manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri sebagai Contoh:
individu. perawat: saya ingin membantu ibu bagaimana
cara melakukan perawatan kemaluan ibu, apakah
Contoh: ibu bersedia?
perawat: hari ini ibu tampak cantik dan lebih
fresh.
 Memberikan kesempatan kepada klien untuk
memulai pembicaraan.

Memberikan kesempatan kepada klien untuk


inisiatif untuk memilih topik atau masalah
pembicaraan.

Contoh:
perawat: apa yang membuat saudara tidak
konsentrasi pada hari ini?
 Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan.

Menganjurkan klien untuk mengarahkan


hampir seluruh pembicaraan yang
mengindikasikan bahwa klien sedang
mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan
merasa tertarik dengan apa yang sedang di
bicarakan selanjutnya.

Contoh:
perawat:....lalu.....hmDan kemudian?.... Terus?
 Menempatkan kejadian secara teratur.
 Menganjurkan klien untuk
Suatu kejadian secara teratur akan menolong menguraikan persepsinya.
perawat atau bidan untuk melihat kejadian
berikutnya sebagai akibat kejadian pertama.
Meminta pasien untuk memastikan pengertian
perawat tentang apa yang di pikirkan dan di
Contoh:
rasakan oleh klien.
kapan kejadian tersebut ibu alami?
Contoh:
Perawat:ceritakan kepada saya bagaimana
perasaan ibu ketika akan melahirkan anak
 Asertif. pertama ibu kemaren.

Kemampuan seseorang dengan cara meyakinkan


dan nyaman untuk meng- ekpresikan pikiran dan
perasaan dirinya dengan tetap menghargai orang
lain.
 Refleksi.  Humor.

Mengarahkan kembali Humor sebagai hal yang penting dalam


ide,perasaan,pertanyaan,dan isi pembicaraan komunikasi verbal, ini dikarenakan tertawa
kepada klien dapat mengurangi ketegangan dan rasa sakit
akibat stres dan meningkat kan keberhasilan
Contoh: dalam asuhan keperawatan.
pasien: anak saya nomor 2 tidak menerek saya
sejak usia 4 bulan.

Contoh:
Perawat: jadi anak ibu tidak mendapatkan asi
eksklusif?
SELESAI
THANK’S

Anda mungkin juga menyukai