Askep Pneumonia s1 27-Aug-2021 10-05-50
Askep Pneumonia s1 27-Aug-2021 10-05-50
PNEUMONIA
Oleh :
SIGIT NIAN PRASETYO
1
Profil
9
Klasifikasi lain
Agen kausatif: Lokalis:
Bakteri Lobar pneumonia
Virus Multilobar
Jamur pneumonia
Protozoa Bronchial pneumonia
10
11
12
ETIOLOGI
Bakteri: stapilococcus, streptococcus
Virus: virus influenza, dll.
Jamur: candida albicans, dll.
Aspirasi karena makanan, benda asing
13
Etiologi
Yang didapat di masyarakat: Streeptococcus
pneumonia, Mycoplasma pneumonia, Hemophilus
influenza, Legionella pneumophila, chlamydia
pneumonia, anaerob oral, adenovirus, influenza tipe
A dan B
Yang didapat di rumah sakit: basil usus gram negative
(E. coli, Klebsiella pneumonia), Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, anaerob oral.
14
Patofisiologi
Cara mikroorganisme mencapai permukaan:
Penyebaran melalui darah
Inhalasi bahan aerosol
15
PATOFISIOLOGI
Agens penginfeksi merusak sel pertahanan
nafas
Reaksi radang akut: demam leukositosis
Menginfeksi alveoli dan bronkhus:
memproduksi sekret, sekret menumpuk di
interstitial paru dan cavum alveoli
Eksudasi paru, nafas meningkat, difusi gas
menurun
16
Manifestasi klinis
Demam
Menggigil
Berkeringat
Batuk (baik non produktif atau produktif atau
menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak
darah)
Nyeri dada karena pleuritis dan sesak
Pasien lebih suka berbaring ke arah yang sakit
dengan lutut tertekuk
17
Pemeriksaan fisik
Retraksi atau penarikan dinding dada bagian
bawah saat pernafas
Takipneu
Kenaikan atau penurunan taktil fremitus
Perkusi redup sampai pekak menggambarkan
konsolidasi atau terdapat cairan pleura
Ronki
Pleural friction rub
18
19
Diagnosa
Foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat
progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di
bawah ini:
a. Batuk-batuk bertambah
b. Perubahan karakteristik dahak/purulen
c. Suhu tubuh > 38C (aksila) /riwayat demam
d. Pemeriksaan fisis: ditemukan tanda-tanda
konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
e. Leukosit > 10.000 atau < 4500
20
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi: foto thorak merupakan gold standard,
ditemukan infiltrat, konsolidasi jaringan paru
Laboratorium:
Peningkatan jumlah leukosit berkisar antara 10.000
- 40.000 /ul
Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi diantaranya biakan
sputum dan kultur darah untuk mengetahui adanya
S. pneumonia
21
22
23
Analisa Gas Darah
Ditemukan hipoksemia sedang atau berat.
Pada beberapa kasus, tekanan parsial
karbondioksida (PCO2) menurun dan pada
stadium lanjut menunjukkan asidosis
respiratorik
24
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rongtent thoraks
Leukositosis, LED meningkat
Sputum: pewarnaan gram
Analisa gas darah
Pemeriksaan khusus untuk menentukan
kuman penyebab.
25
Diagnosa banding
Asma
TB paru
Bronchitis
26
KOMPLIKASI
Bakteremia
Bisa menyebabkan meningitis, arthritis,
endokarditis, perikarditis, peritonitis, dan empiema
Syok dan gagal nafas
Efusi pleura, bisa berlanjut empiema
Sepsis
Abses paru, emfisema
pneumotorak
27
PENATALAKSANAAN
Antibiotik definitif
Oksigenasi
Resusitasi cairan
Ventilasi, termasuk ventilasi mekanik bila
terjadi gagal napas
Antipiretik analgetik
Ekspektoran/mukolitik
28
PENCEGAHAN
Vaksinasi
Di luar negeri di anjurkan pemberian vaksin
influenza dan pneumokokus pada orang
dengan resiko tinggi
Makan dengan asupan yang tepat
Olahraga secara teratur
Cukup tidur
Tidak merokok
29
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Data dasar
Riwayat penyakit dahulu dan sekarang
Sistem tubuh
PENGKAJIAN
Kaji adanya demam tinggi disertai menggigil
Kaji adanya batuk-batuk
Kaji sputum: jumlah, bau dan warna sekresi
Kaji adanya sesak nafas
Kaji adanya nyeri dada
Kaji penggunaan otot-otot aksesori pernafasan
untuk bernafas
Kaji adanya peningkatan nadi
Kaji adanya bunyi nafas (pernafasan bronkial,
ronkhi, bronkovesikuler atau krekles )
31
PRIORITAS KEPERAWATAN
Menjaga/mengembalikan fungsi respirasi
Mencegah komplikasi
Mendukung proses penyembuhan
Memberikan informasi tentang proses
penyakit/prognosis dan treatment
32
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan
produksi sputum
Kerusakan pertukaran gas b.d perubahan membran
alveolar kapiler (efek inflamasi)
Hipertermi b.d proses infeksi
Nyeri b.d peradangan jaringan pleura
Resiko tinggi penyebaran infeksi
Intoleransi aktivitas b.d peningkatan kebutuhan
metabolisme/keletihan
33
INTERVENSI KEPERAWATAN
Memperbaiki patensi jalan nafas
Melatih batuk efektif
Fisioterapi dada
Terapi oksigen
Suctioning
Mengatasi demam
Peningkatan masukan cairan
Observasi vital sign, suara nafas, karakteristik sputum
Peningkatan istirahat dan penghematan energi
Edukasi klien dan keluarga
Pemantauan dan penetalaksanaan komplikasi
34
EVALUASI
Menunjukkan perbaikan patensi jalan nafas
Istirahat dan menghemat energi dengan tetap
berada di tempat tidur ketika menunjukkan
gejala.
Mempertahankan masukan cairan yang adekuat.
Mematuhi protokol pengobatan dan strategi
pencegahan.
Bebas dari komplikasi
35
TERIMA KASIH
36