Materi Sesi 5
Materi Sesi 5
Education Open
All
www.ut.ac.id
Capaian Pembelajaran Khusus (CPK)
www.ut.ac.id
DEFENISI ASAM BASA
1. Asam Basa Arhenius
www.ut.ac.id
1. Asam Basa Arhenius
www.ut.ac.id
2. Asam Basa Brønsted-Lowry
www.ut.ac.id
2. Asam Basa Brønsted-Lowry
www.ut.ac.id
2. Asam Basa Brønsted-Lowry
www.ut.ac.id
3. Asam Basa Lewis
www.ut.ac.id
Kesimpulan defenisi Asam Basa
www.ut.ac.id
IONISASI AIR
www.ut.ac.id
IONISASI AIR
www.ut.ac.id
Hasil Kali Ion Air (Kw)
Kw adalah suatu tetapan yang disebut sebagai hasil kali ion air
Karena
[H+] [OH−] = Kw = 1.0 10-14
–log [H+] + – log [OH−] =
14.00
Maka
pH + pOH = 14.00
Mengukur pH
pH meters
Mengukur tegangan dalam larutan
Contoh soal penentuan pH
Contoh soal penentuan pH
Asam Kuat dan Asam Lemah
www.ut.ac.id
Basa Kuat dan Basa Lemah
Basa kuat adalah hidroksida larut, yang merupakan logam alkali (NaOH, KOH)
dan hidroksida logam alkali tanah yang lebih berat (Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan
Ba(OH)2).
Basa Kuat terdisosiasi sepenuhnya dalam larutan berair sedangkan basa lemah
hanya sebagian
www.ut.ac.id
Reaksi Asam Basa
www.ut.ac.id
1. Asam Kuat + Basa Kuat
www.ut.ac.id
2. Asam Lemah + Basa Kuat
Net Ionik
HC2H3O2 (aq) + OH- (aq) H2O (l) + C2H3O2- (aq)
www.ut.ac.id
3. Asam Kuat + Basa Lemah
www.ut.ac.id
4. Asam Lemah + Basa Lemah
www.ut.ac.id
Kesetimbangan Asam Basa
www.ut.ac.id
1. Tetapan kesetimbangan Asam
www.ut.ac.id
2. Tetapan kesetimbangan BASA
www.ut.ac.id
3. Hubungan Ka dan Kb
www.ut.ac.id
HIDROLISIS
www.ut.ac.id
HIDROLISIS
Jika garam terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, ikatan dalam larutan
garam akan putus dan menjadi asam (pH<7) dan terhidrolisis.
NH4Br + H2O <=> NH4OH + HBr
basa asam
lemah kuat
NH4+ + Br- + H2O <=> NH4OH + H+ + Br-
Karena HBr adalah asam kuat, ia akan pecah dan menghasilkan H+, garamnya
bersifat asam. NH4OH adalah basa lemah.
www.ut.ac.id
HIDROLISIS
Jika garam terbentuk dari basa kuat dan asam lemah, larutan garam bersifat
basa (pH>7) dan terhidrolisis.
NaNO2 + H2O <=> NaOH + HNO2
basa asam
kuat lemah
Na+ + NO2- + H2O <=> Na+ + OH- + HNO2
Karena NaOH adalah basa kuat, ia terurai dan menghasilkan OH-, garamnya
bersifat basa. HNO2 adalah asam lemah (tidak terurai dalam air).
www.ut.ac.id
HIDROLISIS
Jika garam terbentuk dari basa lemah dan asam lemah, akan terhidrolisis,
tetapi keasaman, kebasaan atau netral tergantung pada konstanta
kesetimbangan Ka dan Kb.
Jika nilai Ka lebih besar dari nilai Kb, larutan yang dihasilkan akan bersifat asam
dan sebaliknya:
• Jika Ka(kation) > Kb(anion) larutan garam bersifat asam.
• Jika Ka(kation) = Kb(anion) larutan garam bersifat netral.
• Jika Ka(kation) < Kb(anion) larutan garam bersifat basa.
www.ut.ac.id
LARUTAN BUFFER DAN TITRASI
BELAJAR MANDIRI
TERIMA KASIH
www.ut.ac.id