Anda di halaman 1dari 13

Sistem Produksi

Tanaman Pangan
MARDI FADILLAH, S.Pd
Penyiapan Media/lahan dan Penyiapan
bibit tanaman pangan.
Budidaya sayuran di pekarangan bukan
merupakan hal baru, praktek pemanfaatan
sudah lama dilakukan terutama di pedesaan.
Namun demikian, banyak pekarangan di
pedesaan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan
terlantar dan gersang.
Pada pemanfaatan pekarangan hal yang paling
utama diperhatikan adalah penyiapan media
tanam dan cara penanam yang tepat
1. Penyiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan merupakan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan
sekam bakar yang telah dihilangkan bongkahannya atau disaring menggunakan saringan kawat
berdiameter 0,5-1 cm.
Perbandingan media tanam yang umum digunakan adalah 1 bagian tanah, 1 bagian pupuk
kandang atau pupuk kompos, dan 1 bagian sekam bakar. Namun demikian, formula tersebut
bukan merupakan formula baru, yang penting bahan organik dan sekam yang ditambahkan
berkualitas sehingga kesuburan tanah lebih baik.
Pembibitan umumnya dilakukan untuk benih-benih yang berukuran kecil dan berharga relative
mahal seperti sawi, selada, cabai, tomat, dll (kecuali bayam karena bayam umumnya ditanam
langsung). Sementara itu, benih berukuran besar umumnya ditanam langsung dalam wadah
pertanaman.
Langkah-langkah penanaman bibit atau
benih:
Buat lubang kecil pada media tanam di dalam tray dengan kedalaman 0,5-1 cm dengan menggunakan lidi
atau kayu kecil.
Masukkan benih ke dalam lubang tanam dan ditutup tipis menggunakan kompos atau pupuk kandang
halus. Lalu benih ditutup menggunakan pupuk kandang atau kompos halus dengan ketebalan 0,5-1 cm.
Tebarkan furadan (apabila diperlukan) di permukaan media pembibitan sesuai aturan yang ada di
kemasannya. Hal ini tersebut dilakukan untuk menghindari serangan hama berupa semut atau ulat tanah.
Lakukan penyiraman dengan hati-hati hingga media pembibitan basah secara merata. Penyiraman
dilakukan 2-3 hari sekali pada saat benih baru ditanam atau bibit kecil, pada saat bibit tumbuh agak besar,
lakukan penyiraman sekali sehari.
Setelah bibit memiliki daun sempurna 2 lembar, lakukan pemindahan bibit pada wadah pembibitan
tunggal, misalnya polybag berdiameter 10 cm atau pot kecil bekas kemasan aqua gelas. Lakukan
pemeliharaan seperti biasa higga siap pindah tanam.
Penanaman di dalam rak vertikultur atau pot dilakukan setelah bibit memiliki daun sempurna 3-5 helai.
Langkah-langkah penanaman adalah :
Pilih bibit yang sehat, tidak cacat, dan seragam
Buat lubang tanam seukuran wadah bibit. Pada system vertikultur rak berjenjang, jarak tanam berkisar
10-15 cm. Pada system per pot, jumlah tanaman yang ditanam sebanyak 1 tanaman per pot pada pot
berukuran 3-10 kg, sedangkan untuk pot berukuran lebih besar jumlah tanaman berkisar 2-3 tanaman,
khususnya untuk sayuran buah merambat seperti pare, timun, oyong, dan tanaman sejenis lainnya.
keluarkan bibit secara hati-hati dengan cara menggunting wadah atau membalikkan wadah sedemikian
rupa sehingga media dan perakaran bibit tidak terganggu.
masukkan bibit ke dalam lubang tanam, selanjutnya tutup lubang tanam menggunakan media tanam
yang sebelumnya dikeluarkan pada saat membuat lubang tanam.
Lakukan penyiraman hingga media tanam menjadi basah secara merata.
Penanaman dan Pengairan tanaman
pangan.
a. Macam-macam sumber air
Macam-macam sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi atau menyiram tanaman
seperti : air sungai, air waduk, mata air dan air hujan. Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan
dalam 3 (tiga) golongan, yaitu : Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur,
air artesis, dan air tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral bahan
makan tanaman sangat kurang dan pada umumnya konstan.
b. Tujuan penyiraman
Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia
bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan
pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.
3. Macam-Macam Teknik Penyiraman
Salah satu faktor keberhasilan produksi pada tanaman pangan dan palawija adalah teknik
penyiraman. Teknik penyiraman yang dilakukan tergantung keadaan tempat budidaya dan jenis
tanaman pangan dan palawija yang dibudidayakan. Secara garis besar, ada tiga cara pemberian
air dalam sistem pengairan/penyiramanyaitu : pemberian air melalui permukaan, pemberian air
melalui bawah permukaan atau resapan dan pemberian air dengan penyiraman.
d. Pemberian Air
Melalui Permukaan Perluapan
Penggenangan bebas
Perluapan penggenangan terkendali
Sistem kalenan, cara pemberian air dengan cara ini yaitu penggenangan diberikan pada kalenan-
kalenan yang dibuat sejajar lajur-lajur tanaman, air diberikan pada parit pemberi dengan
menggunakan pipa atau hevel.
Proses pemberian air ke cekungan tersebut dengan sistem pengairan terbuka.
Pemberian Air Melalui Bawah Permukaan atau Resapan
Peresapan dengan sistem terbuka.
Dan lain sebagainya
Pemupukan dan Pengendalian hama dan
penyakit tanaman pangan.
PHT adalah memadukan berbagai metode pengelolaan tanaman Budidaya dalam perpaduan
yang paling efektif dalam mencapai stabilitas produksi, dengan kerugian minimal mungkin bagi
menusia dan lingkungan. PHT meliputi 4 (empat) prinsip dasar :
Tanaman Budidaya Yang Sehat.    
Melestarikan dan Mendayagunakan Fungsi Musuh Alami.
Pengamatan Lahan Secara Mingguan
Petani Sebagai Ahli di Lahannya Sendiri
Hama dan Penyakit Tanaman
Hama: Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan
sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah
ini paling sering dipakai hanya kepada hewan.
Contoh Hama: Wereng, Walang Sangi, Penggerek Batang, Ganjur, Tikus, dan Burung Pemakan
Biji-Bijian
Penyakit: suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi tanaman terganggu.  Adanya
penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami tanaman.  Ada beberapa penyakit yang sering
menyerang tanaman padi, yaitu sebagai berikut :
Bercak Coklat
Blast
Tungro
Teknik pengemasan hasil budidaya
tanaman pangan.
Produk hasil budidaya tanaman pangan pada
umumnya merupakan bahan baku dari proses
pengolahan produk pangan sehingga
pengemasan yang dilakukan kepada produk hasil
budidaya hanya berfungsi sebagai sarana
distribusi dari tempat budidaya ke tempat
pengolahan. 

Anda mungkin juga menyukai