Anda di halaman 1dari 10

PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN

PELATIHAN KETERAMPILAN DALAM


MENINGKATKAN EFIKASI DIRI ANAK JALANAN
DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA TARUNA JAYA 2

REYNALDI AHMAD
(2018110075)

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS


ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
LATAR BELAKANG
Anak jalanan merupakan fenomena nyata yang dapat menimbulkan
permasalahan sosial yang kompleks. Keberadaan dari anak jalanan itu sendiri
masih sering diabaikan dan dipandang sebelah mata oleh sebagian besar
masyarakat. Menurut Pusat Data Informasi (Pusdatin) Departemen Sosial
Republik Indonesia anak jalanan adalah anak yang berusia antara 5 sampai 18
tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah atau
berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial yang
diambil per 26 Mei 2021, terdapat 9.113 anak
jalanan di Indonesia. Selain itu, Dinas Sosial
Provinsi Jakarta menjelaskan bahwa pada bulan
Desember 2019 ada 4.739 anak jalanan yang tersebar
di berbagai panti di Jakarta. Sedangkan pada bulan
November 2020 ada 7.335 anak jalanan. Dari data
tersebut, jumlah anak jalanan dalam satu tahun
mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada
masa pandemi Covid-19.
Salah satu lembaga sosial yang menangani permasalahan anak
jalanan adalah Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 yang terletak
di wilayah Tangerang Selatan. Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya
2 ini juga merupakan salah satu panti sosial yang berada di bawah
naungan Dinas Sosial DKI Jakarta.

Salah satu program yang dilakukan untuk pembinaan dan


pendampingan kepada anak jalanan yang diberikan oleh Panti Sosial
Bina Remaja Taruna Jaya 2 yaitu program bimbingan pelatihan
keterampilan. Bentuk pelatihan keterampilan yang diberikan oleh
Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 disesuaikan dengan minat
bakat serta kemampuan anak jalanan dengan berorientasi kepada
peluang kerja yang ada.
Program bimbingan pelatihan keterampilan ini sangat
bermanfaat untuk anak jalanan yang mengikuti program
tersebut. Karena dengan adanya program bimbingan
pelatihan keterampilan ini mereka dapat meningkatkan
efikasi diri mereka dengan mengembangkan minat, bakat,
serta potensi yang dimiliki setiap anak jalanan. Selain itu,
dengan adanya program bimbingan keterampilan ini, anak
jalanan sudah memiliki bekal yang cukup dan juga efikasi
diri yang tinggi, sehingga ketika keluar dari panti dan
mampu bersaing dalam dunia pekerjaan.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan program bimbingan
pelatihan keterampilan dalam meningkatkan
efikasi diri anak jalanan di Panti Sosial Bina
Remaja Taruna Jaya 2?
2. Apa saja faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaan program
bimbingan pelatihan keterampilan di Panti
Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2?
LANDASAN TEORI
Efikasi diri
Bandura (1986) menjelaskan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan
individu akan kemampuannya untuk mengorganisasikan dan melakukan
suatu tindakan yang diinginkan untuk meraih suatu kinerja yang
direncanakan.
Anak Jalanan
Pengertian anak jalanan menurut Soedjiar adalah anak usia 7 sampai
dengan 17 tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum lainnya
yang dapat mengganggu ketentraman orang lain dan membahayakan
bagi dirinya sendiri.

keterampilan
The Liang Gie mengemukakan pengertian keterampilan yaitu kegiatan
menguasai sesuatu kemampuan dalam melakukan sesuatu, dengan
tambahan bahwa mempelajari suatu keterampilan atau kemampuan harus
disertai dengan kegiatan praktik, berlatih, dan mengulang-ulang suatu
pekerjaan.
Kerangka berpikir
Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 sebagai tempat atau fasilitas
untuk menangani dan memberikan pelayanan untuk permasalahan anak
jalanan.

Pelayanan sosial yang diberikan oleh Panti Sosial Bina Remaja Taruna
Jaya 2 yaitu seperti bimbingan mental, sosial, pelatihan keterampilan
kerja, resosialisasi, dan pembinaan lanjut.

Bimbingan pelatihan keterampilan


merupakan salah satu program efikasi diri diartikan sebagai
yang ada di Panti Sosial Bina persepsi diri sendiri mengenai
Remaja Taruna Jaya 2 sebagai seberapa baik diri dapat berfungsi
bentuk pemberdayaan terhadap dalam situasi tertentu.
anak jalanan
METODE PENELITIAN
PENDEKATAN DAN TEKNIK PENENTUAN
LOKASI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN INFORMAN
Panti Sosial Bina Pendekatan kualitatif menggunakan teknik
Remaja Taruna dengan jenis purposive sampling.
Jaya 2 deskriptif

TEKNIK
KEABSAHAN DATA ANALISIS DATA
PENGUMPULAN DATA
Observasi, wawancara, menggunakan teknik reduksi data, display data,
dan studi dokumentasi triangulasi data dan juga pengambilan
kesimpulan dan verifikasi.
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai