Bahan Persentasi Dak1 Edit
Bahan Persentasi Dak1 Edit
o Secara Umum adalah secara makro yang mencakup seluruh status jalan, baik
Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten/Kota dan Jalan Desa
o Jalan Nasional adalah ruas jalan yang menjadi kewajiban dan merupakan
kewenangan Pemerintah
o Wewenang penyelenggaraan jalan secara umum dan penyelenggaraan jalan
nasional meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan
(tur-bin-bang-was)
2
ASAS PENYELENGGARAAN JALAN
3
KEWENANGAN Penyelenggaraan Jalan Secara Umum
UU No.38/2004
PEMERINTAH Penyelenggaraan Jalan Nasional
5
SASARAN STRATEGIS 2010-2014
OUTCOME
OUTPUT
◦ Panjang jalan yang mendapat preservasi 170.323 km
◦ Panjang jembatan yang mendapat preservasi 602.691 m
◦ Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas 19.370 km
◦ Panjang jembatan, fly over dan terowongan yang dibangun 26.670 m
◦ Jumlah lajur kilometer jalan nasional 104.702 km
◦ Panjang preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan di
Kawasan Strategis dan Wilayah Tertinggal 1.378 km
◦ Panjang Jalan tol yang dibangun 700 km (42 km diantaranya akan
dibangun oleh pemerintah)
6
KEWENANGAN PEMERINTAH
DALAM PENYELENGGARAAN JALAN SECARA UMUM
TERKAIT PENYELENGGARAAN JALAN
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
MATERI
8
Proses Penyelenggaraan Jalan Daerah
Dasar Acuan • PKPJ menghasilkan Kebijakan Perencanaan (KP)
RPJP Nas/Prov/Kab/Kota Perumusan kebijakan • KP disusun berdasarkan prinsip2 (kemanfaatan,
perencanaan jalan (PKPJ) keamanan, dll) & memperhatikan pertimbangan
RTRW Nas/Prov/Kab/Kota (koordinasi, good governance, dll)
Penyusunan dan Penetapan NSPK • RUJPJJ disusun utk perioda 20 th, dievaluasi
Rencana Umum Jangka Panjang paling lama tiap 5 th
Jaringan Jalan (RUJPJJ)
• RUJPJJ disusun berdasarkan RPJP, RTRW,
Pembinaan
Perencanaan Teknis Jalan tingkat kinerja & perkiraan biaya yg mengacu kepada
Pemrograman dan Penganggaran RUJMJJ & pedoman menteri
(P&P) • Penganggaran merupakan kegiatan pengalokasian dana
Pengadaan tanah yg diperlukan untuk mewujudkan sasaran program
Pelaksanaan Konstruksi
• PT merupakan kegiatan penyusunan dokumen
Pengoperasian dan Pemeliharaan
Pengawasan
NSPK
Kewenangan Daerah
Yang Dibutuhkan Untuk
Sesuai UU dan PP Jalan
Melaksanakan Kewenangan Daerah
1. PENGATURAN
10
PEMERINTAH MEMFASILITASI KEBUTUHAN
PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH
SESUAI AMANAT UU-38/2004 dan PP-34/2006 … (2)
NSPK
Kewenangan Daerah
Yang Dibutuhkan Untuk
Sesuai UU dan PP Jalan
Melaksanakan Kewenangan Daerah
2. PEMBINAAN
1. Pedoman sistem penilaian kompetensi pejabat dan
2.1 Pelaksanaan bimbingan, penyuluhan,
pelaksana penyelenggara Jalan Provinsi dan
dan diklat aparatur
Kabupaten/Kota
11
PEMERINTAH MEMFASILITASI KEBUTUHAN
PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JALAN DAERAH
SESUAI AMANAT UU-38/2004 dan PP-34/2006 … (3)
NSPK
Kewenangan Daerah
Yang Dibutuhkan Untuk
Sesuai UU dan PP Jalan
Melaksanakan Kewenangan Daerah
3. PEMBANGUNAN
1. Pedoman-pedoman dan standard-standard perencanaan teknis jalan
3.1 Pelaksanaan perencanaan teknis jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota, diantaranya untuk: geometrik jalan,
perkerasan jalan, jembatan, dlsb
1. Pedoman penyusunan program dan anggaran Jalan Provinsi,
3.2 Pelaksanaan pemprograman dan Kabupaten/Kota (red: modifikasi dari SK 77, IRMS, dan URMS)
penganggaran 2. Pedoman penghitungan harga satuan pekerjaan jalan Provinsi dan
Kabupaten/Kota
1. Tatacara (SOP) pengadaan lahan untuk pembangunan jalan Provinsi
3.3 Pengadaan lahan
dan Kabupaten Kota
1. Tata cara (SOP) pengawasan pelaksanaan konstruksi jalan Provinsi
3.4 Pelaksanaan konstruksi jalan
dan Kabupaten Kota
1. Pedoman Penetapan dan Evaluasi Laik Fungsi Jalan Provinsi dan
3.5 Pengoperasian jalan
Kabupaten/Kota
3.6 Pengembangan dan pengelolaan sistem 1. Pedoman pengembangan sistem informasi leger jalan Provinsi dan
manajemen jalan Kabupaten/Kota
4. PENGAWASAN
4.1 Pelaksanaan evaluasi kinerja 1. Pedoman penetapan SPM (standar pelayanan minimal) jalan Provinsi
penyelenggaraan jalan dan Kabupaten/Kota
12
Dana Alokasi Khusus (DAK)
13
Peran Kementerian PP No. 55 Tahun 2005
Pekerjaan Umum
o Mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai oleh DAK Bidang Infrastruktur. Kegiatan
Khusus bidang infrastruktur adalah prasarana Jalan, prasarana Irigasi, prasarana dan
sarana Air Bersih dan Sanitasi.
o Menyusun dan menyampaikan kriteria teknis untuk pengalokasian dan penggunaan dana
DAK Bidang Infrastruktur.
o Menyusun dan menetapkan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK sebagai pedoman bagi
Daerah dalam menyusun Rencana Kegiatan.
o Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan teknis pelaksanaan
kegiatan yang didanai dari DAK.
o Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK.
BUPATI / WK
Tim Koordinasi Penyelenggaraan DAK
Bidang Infrastruktur Kabupaten/Kota
SKPD DAK
Kabupaten/Kota
15
ARAH KEBIJAKAN DAK
DALAM RPJMN 2010-2014
16
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
TUJUAN KEBIJAKAN 2011
17
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RKP 2011
PERENCANAAN DAK 2011
1. LANDASAN HUKUM:
a. PP NO. 55 TAHUN 2005 TENTANG DANA PERIMBANGAN
b. PERMEN PPN/KEPALA BAPPENAS NO. 008 TAHUN 2007 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RKP
2. PROSES:
a. PENETAPAN TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL DLM RKP 2011
11 PRIORITAS NASIONAL
+
3 PRIORITAS LAINNYA
19
PEMETAAN BIDANG DAK DENGAN
PRIORITAS NASIONAL 2011
20
NOMENKLATUR BIDANG DAK TAHUN 2011
No Bidang DAK 2010 No Bidang DAK 2011
1 Pendidikan 1 Pendidikan
2 Kesehatan 2 Kesehatan
3 Infrastruktur Jalan 3 Infrastuktur Jalan
4 Infrastruktur Irigasi 4 Infrastuktur Irigasi
5 Infrastruktur Air Minum 5 Infrastuktur Air Minum
6 Infrastruktur Sanitasi 6 Infrastuktur Sanitasi
7 Prasarana Pemerintah 7 Prasarana Pemerintahan Daerah
8 Kelautan dan Perikanan 8 Kelautan dan Perikanan
9 Pertanian 9 Pertanian
10 Lingkungan Hidup 10 Lingkungan Hidup
11 Keluarga Berencana 11 Keluarga Berencana
12 Kehutanan 12 Kehutanan
13 Sarana Prasarana Pedesaan 13 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal
14 Perdagangan 14 Sarana Perdagangan
15 Listrik Pedesaan
16 Perumahan dan Permukiman
BIDANG
17 Keselamatan Transportasi Darat
BARU
18 Transportasi Perdesaan
19 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan
21
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RKP 2012
22
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN
DAK TA 2010-2012
Tahun
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Anggaran
Pemeliharaan
√ √ √
Rutin
Pemeliharaan √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Berkala (70%) (60%) (60%)
√ √ √
Peningkatan
√ (30%) (40%) (40%) √ √ √
Pembangunan √ √
Catatan :
Untuk DAK 2010, Juknis digunakan Permen PU No. 42/2007 + Surat Edaran Menteri PU (porporsi tidak
ditentukan)
Untuk DAK 2011, Juknis digunakan Permen PU No. 15/2010 (Pembangunan diperbolehkan)
23
PERKEMBANGAN ALOKASI DAK (2003-2012)
UNTUK PRASARANA JALAN
BIDANG PRAS.
NO.
JALAN ALOKASI DAK (dalam RP Milyar)
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Kab./Kota 842.5 839.5 945.0 2,575.7 3,113.0 3,788.7 3,794.9 2,388.7 3,315 3,410.8
Total 842.5 839.5 945.0 2,575.7 3,113.0 4,044.7 4,500.9 2,810.2 3,900 4,012.7
Catatan :
- 2010 , Juknis : Permen PU No. 42/2007 + Surat Edaran Menteri PU.
- 2011 , Juknis : Permen PU No. 15/2010
24
ALOKASI DAK 2011 UNTUK PRASARANA JALAN
Jumlah
Alokasi DAK Rp.Juta Rata-Rata (Rp.Juta)
Prov/Kab/Kota
Jumlah
Alokasi DAK Rp.Juta Rata-Rata (Rp.Juta)
Prov/Kab/Kota
25
KRITERIA & INDEKS PENGALOKASIAN DAK
Peraturan yang
Indeks
Berlaku dan
Kriteria Khusus Kewilayahan
Karakteristik
(IKW)
Kewilayahan
Ditetapkan oleh
Indeks Teknis
Kriteria Teknis Menteri Teknis
Per Bidang (IT)
Terkait
26
BAGAN PENGALOKASIAN DANA ALOKASI KHUSUS
Proses Penentuan Daerah Proses Penentuan Besaran Alokasi
(Kriteria Umum) Ya
(Kriteria Teknis)
Kemampuan Keuangan
Bobot Teknis (BT) =
(IFN < 1)
IT * IKK
(Kriteria Khusus)
Daerah Papua & Papua Barat
Daerah Tertinggal Bobot DAK = f(BD,BT)
Ya
Alokasi DAK
Daerah Layak
(Kriteria Khusus)
Indeks Karakteristik
Wilayah (IKW)
28
KLASIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN PENANGANAN
29
JUKNIS DAK 2011,Permen PU 15/2010
Petunjuk Teknis DAK Bidang Infrastruktur
PEMBANGUNAN JALAN :
Pekerjaan pembangunan jalan meliputi pembuatan/pembukaan jalan baru sesuai dengan
kebutuhan lalu lintas yang diperkirakan dan mengacu pada standar teknis jalan dengan umur
rencana minimal 10 tahun. Pekerjaan pembangunan ini tidak menyangkut pembebasan/
permasalahan lahan dan/atau yang melintasi hutan lindung.
PENGGANTIAN JEMBATAN :
Pekerjaan mengganti bagian elemen atau struktur yang telah mengalami kerusakan berat dan
tidak berfungsi, sebagai contoh : sambungan siar-muai, perletakan, pembatas, dsb. Kadang-
kadang bagian struktur juga diganti, jika diperlukan contohnya elemen lantai, gelagar
memanjang secara individu, bagian-bagian sekunder atau elemen pengaku, dan sebagainya.
Penggantian keseluruhan jembatan merupakan pertimbangan terakhir dalam proses
peningkatan prasarana yang ada
PEMBANGUNAN JEMBATAN :
Pembangunan jembatan baru meliputi pekerjaan yang menghubungkan dua ruas jalan yang
terputus akibat adanya rintangan atau pemindahan lokasi jembatan mulai dari pekerjaan
pondasi, bangunan bawah dan bangunan atas.
30
JUKNIS DAK 2011,Permen PU 15/2010
Petunjuk Teknis DAK Bidang Infrastruktur
Tahap awal yang perlu dipersiapkan oleh Pelaksana Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/kota, adalah menyusun daftar ruas jalan provinsi serta, ruas
kabupaten/kota, sesuai form Data Dasar Prasarana Jalan dan Jembatan.
Ruas jalan provinsi dan kabupaten/kota yang dapat ditangani adalah ruas-ruas
jalan sebagaimana telah ditetapkan atau dalam proses penetapan keputusan
gubernur/bupati/walikota tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan sebagai Jalan
Provinsi dan Jalan Kabupaten/Kota;
DAK Bidang Infrastruktur diarahkan untuk membiayai kebutuhan fisik sarana
dan prasarana dasar yang menjadi kewenangan daerah namun merupakan
program prioritas nasional Bidang Infrastruktur, meliputi:
Prasarana jalan, untuk kegiatan pemeliharaan berkala/rehabilitasi, peningkatan
jalan, pemeliharaan berkala/rehabilitasi jembatan, penggantian jembatan, dan
penyelesaian pembangunan jalan/ jembatan.
31
PERMASALAHAN PEMANFAATAN DAK
32
FENOMENA PENYELENGGARAAN DAK
PERENCANAAN PELAKSANAAN
Masih terdapat kegiatan yang tidak sesuai
Sebagian daerah belum siap dengan sistem dengan petunjuk teknis,
data base untuk proses perencanaan yang Penggunaan DAK dirasakan masih belum
optimal, optimal,
Sebagian kegiatan masih belum mengikuti Masih ada daerah yang kesulitan menyediakan
kaidah-kaidah perencanaan yang baik dan dana pendamping,
benar, Jenis pekerjaan kurang sesuai dengan
Adanya keterbatasan SDM pelaksana kebutuhan dan kondisi lapangan,
proses perencanaan, terutama untuk Masih terdapat kegiatan yang tidak selesai pada
daerah-daerah pemekaran, waktunya,
Masih adanya perbedaan prioritas antara Kualitas pekerjaan masih substandar,
para pemangku kepentingan, Kualitas dan substansi pelaporan kurang
Penentuan program (paket, lokasi, dan memadai,
besaran biaya), belum melalui justifikasi Waktu pelaporan terlambat terlalu jauh dari
teknis dan ekonomis yang semestinya, yang semestinya, sehingga sulit dievaluasi,
Sangat bervariasinya kondisi dan Monev masih sulit dilakukan (kemampuan
kebutuhan daerah, pusat terbatas sedang jumlah daerah terlalu
Masih ada kegiatan yang kurang efektif banyak),
(tidak segera fungsional). Peran provinsi dalam koordinasi dan monev
kurang optimal.
33
USULAN KEBIJAKAN DAK KE DEPAN
1. Ketentuan bahwa daerah harus menyusun Rencana Kegiatan (RK) sesuai yang
tercantum dalam juknis, belum ada aturannya yang jelas sehingga pemerintah
pusat mengalami kesulitan dalam pengendaliannya, perlu ada kajian lebih lanjut.
2. Perlu disusun kewenangan yang jelas antara pusat dan daerah (provinsi dan
kabupaten/kota) dalam hal penyelenggaraan jalan sehingga adanya tanggung
jawab yang jelas bila ada kerusakan pada infrastruktur.
3. Mengintensifkan kegiatan sosialisasi NSPK ke daerah untuk meningkatkan
kemampuan aparat daerah,
34
ALUR DANA APBN KE DAERAH (MONEY FOLLOWS FUNCTION)
PUSAT DAERAH
Belanja Pusat
di Pusat
Transfer ke
Daerah
APBD
1. Dana Perimbangan: DBH, DAU,DAK
Dana
2. Dana Otonomi Khusus Desentralisasi
3. Dana Penyesuaian: Penyeimbang
DAU, Tunjangan Kependidikan, Sarana Hibah
& Prasarana Prov Papua Barat,
Infrastruktur Sarana & Prasarana Dana Darurat
35
36