Anda di halaman 1dari 8

BAHAN RAPAT

PEMERINTAH
PROVINSI BALI

UNIT PEMBERANTASAN PUNGUTAN LIAR


PROVINSI BALI
BULAN MEI 2021
Oleh :
INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI BALI
Rabu, 12 Mei 2021
LATAR BELAKANG
PEMERINTAH
PROVINSI BALI

Sebagian Besar Laporan yang masuk melalui saluran HP Saber Pungli adalah
terkait dengan pungutan yang dilakukan oleh Desa Adat.
Dari Bulan Januari s.d. April 2021 terdapat 14 (empat belas) laporan yang masuk
lewat HP Saber Pungli, 10 (sepuluh) laporan terkait dengan pungutan oleh Desa
Adat berkenaan dengan Krama Tamiu dan Tamiu.
Masyarakat/penduduk pendatang merasa keberatan dengan adanya pungutan
suka duka/dudukan yang dilakukan oleh Desa Adat selama dalam masa pandemi
Covid-19.
Dalam pungutan suka duka/dudukan yang dilaksanakan oleh Desa Adat
mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa
Adat dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa Adat Di Bali.
PEMERINTAH
PROVINSI BALI
DASAR HUKUM
1 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019
tentang Desa Adat Di Bali
Yang menjadi dasar pengaturan Pengelolaan Keuangan Desa Adat adalah
ketentuan Pasal 67 ayat (4), Pasal 69 ayat (3) dan Pasal 70 ayat (2) Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat Di Bali.
Pasal 67
ayat (3) Pemerintah Daerah membentuk pendamping untuk memfasilitasi
penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Adat mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.
ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendamping diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Gubernur
PEMERINTAH
PROVINSI BALI

Pasal 69
ayat (1) Bendesa Adat merupakan pemegang kewenangan pengelolaan
Keuangan Desa Adat yang bersumber dari :
a. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi;
b. Bantuan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
c. Bantuan Pemerintah Pusat.
 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pengelolaan Keuangan
Desa Adat yang bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diatur dalam Peraturan Gubernur.
PEMERINTAH
PROVINSI BALI

Pasal 70
ayat (1) Pengelolaan Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 69 ayat (1)
dipertanggungjawabkan oleh Bendesa Adat kepada Krama Desa Adat
melalui Paruman Desa Adat;
ayat (2) Tata cara pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Gubernur.
PEMERINTAH
PROVINSI BALI

Legalitas pungutan suka duka/dudukan yang dilaksanakan oleh Desa Adat mengacu
2 pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa Adat Di Bali
Pasal 4
(1) Pendapatan Desa Adat bersumber dari:
a) pendapatan asli Desa Adat;
b) hasil pengelolaan padruwen Desa Adat;
c) alokasi APBD Provinsi;
d) bantuan Pemerintah Kabupaten/Kota;
e) bantuan Pemerintah Pusat;
f) hibah dan sumbangan (dana punia) pihak ketiga yang tidak mengikat; dan
g) pendapatan lain-lain Desa Adat yang sah.
(4) Tata pengelolaan dan penggunaan pendapatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf g diatur dengan Pararem Desa Adat dan difasilitasi oleh
PEMERINTAH
PROVINSI BALI

Pasal 13
(1) Pendapatan Desa Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g
merupakan pendapatan yang diperoleh Desa Adat, terdiri atas:
a. dudukan dari Krama Tamiu dan Tamiu; dan
b. hasil kerjasama dengan pihak ketiga di luar padruwen Desa Adat.
(2) Tata cara pengumpulan dan penggunaan dudukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a diatur dengan Pararem Desa Adat dan difasilitasi oleh
Perangkat Daerah yang menangani Desa Adat
(3) Tata cara penggunaan hasil kerjasama dengan pihak ketiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dengan Pararem Desa Adat
melalui POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA
menuju BALI ERA BARU

MATUR SUKSMA

59

Anda mungkin juga menyukai