Anda di halaman 1dari 11

BEHAVIOUR BASED SAFETY (BBS)

Alif wahyu agung pratama/ F111 16 139


BEHAVIOUR BASED SAFETY (BBS)

Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak diharapkan


oleh semua orang karena dapat menimbulkan berbagai kerugian
mulai dari kerugian materi hingga kematian. Pada umumnya
kecelakaan kerja terjadi disebabkan oleh dua hal yaitu, perilaku
tidak aman dan kondisi tidak aman.
Data statistik di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa 85% dari kecelakaan
pada proyek konstruksi disebabkan karena
perilaku yang tidak aman (unsafe acts) dan
15% dari kecelakaan proyek konstruksi
disebabkan oleh kondisi yang tidak aman
(unsafe conditions).
Salah satu perilaku tidak aman adalah mengabaikan
peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi seperti:
tidak menggunakan alat pelindung diri, tidak mengikuti
standar operasional prosedur kerja, atau tidak
memperhatikan rambu-rambu bahaya.

Untuk meningkatkan kesadaran pekerja mengenai K3,


perlu ditanamkan adanya budaya keselamatan. Salah
satu pendekatan yang digunakan dalam penerapan
budaya keselamatan adalah Behaviour Based Safety
(BBS).
Behaviour Based Safety (BBS) adalah proses pendekatan
untuk meningkatkan keselamatan kesehatan kerja dan
lingkungan dengan jalan mendorong sekelompok pekerja
untuk:

 Mengidentifikasi perilaku yang  Memberikan feedback dua arah


berkaitan dengan keselamatan mengenai perilaku
dan kesehatan kerja (K3). keselamatan dan kesehatan
 Mengumpulkandata kelompok kerja (K3).
pekerja.  Mengurangi atau meniadakan
hambatan sistem untuk
perkembangan lebih lanjut.
Menurut Cooper (1999)
 Mengidentifikasi adanya tujuh kriteria yang sangat
penting bagi pelaksanaan program behavioural safety,
yaitu antara lain :
Melibatkan partisipasi karyawan yang
bersangkutan
1. Memusatkan perhatian pada perilaku tidak
aman yang spesifik
2. Didasarkan pada data hasil observasi
3. Proses pembuatan keputusan berdasarkan
data
4. Melibatkan intervensi secara sistematis dan
observasional
5. Menitikberatkan pada umpan balik terhadap
perilaku kerja
6. Membutuhkan dukungan dari manager
• Melibatkan partisipasi karyawan yang • Memusatkan perhatian pada perilaku tidak aman
bersangkutan yang spesifik
Memfokuskan pada unsafe behaviour
Dalam menerapkan Behaviour Based (sampai pada proporsi yang terkecil) yang
Safety (BBS) harus melibatkan seluruh menjadi penyumbang terbesar terjadinya
pekerja dalam safety management. kecelakaan kerja di perusahaan artinya
Behavioural safety mengatasi hal ini menghilangkan sejarah kecelakaan kerja
dengan menerapkan sistem bottom- yang berhubungan dengan perilaku
tersebut. Memberi reward tertentu pada
up, sehingga individu yang
individu yang mengidentifikasi unsafe
berpengalaman dibidangnya terlibat behaviour, mengidentifikasikan kekurangan
langsung dalam mengidentifikasi sistem manajemen yang berhubungan agar
unsafe behaviour. cepat ditangani sehingga tidak lagi memicu
terjadinya unsafe behaviour.
• Didasarkan pada data hasil Prosespembuatan keputusan
observasi berdasarkan
Hasil observasi atas perilaku kerja
Observer memonitor safety behaviour pada dirangkum dalam data prosentase
kelompok mereka dalam waktu tertentu. jumlah safety behaviour. Berdasarkan
Makin banyak observasi makin reliabel data data tersebut bisa dilihat letak
tersebut, dan safety behaviour akan hambatan yang dihadapi. Data ini
meningkat. menjadi umpan balik yang bisa
menjadi reinforcement positif bagi
karyawan yang telah berperilaku safe,
selain itu bisa juga menjadi dasar
untuk mengoreksi unsafe behaviour
yang sulit dihilangkan.
• Melibatkan intervensi secara sistematis • Menitikberatkan pada umpan balik
dan observasional terhadap perilaku kerja
Keunikan sistem behavioural safety adalah
adanya jadwal intervensi yang terencana. Dalam sistem behavioural safety, umpan balik
Dimulai dengan briefing pada seluruh dapat berbentuk seperti : umpan balik verbal
departemen atau lingkungan kerja yang yang langsung diberikan pada karyawan sewaktu
dilibatkan, karyawan diminta untuk menjadi
observasi; umpan balik dalam bentuk data (grafik)
relawan yang bertugas sebagai observer yang
tergabung dalam sebuah project team. Observer yang ditempatkan dalam tempat-tempat yang
ditraining agar dapat menjalankan tugas mereka. strategis dalam lingkungan kerja; dan umpan
Kemudian mengidentifikasi unsafe behaviour balik berupa briefing dalam periode tertentu
yang diletakkan dalam checklist. Daftar ini
ditunjukkan pada para pekerja untuk mendapat dimana data hasil observasi dianalis untuk
persetujuan. Setelah disetujui, observer mendapatkan umpan balik yang mendetail
melakukan observasi pada periode waktu tantang perilaku yang spesifik.
tertentu, untuk menentukan baseline.
• Membutuhkan dukungan dari manager
Komitmen manajemen terhadap proses behavioural safety biasanya ditunjukkan
dengan memberi keleluasaan pada observer dalam menjalankan tugasnya,
memberikan penghargaan yang melakukan safety behaviour, menyediakan sarana
dan bantuan bagi tindakan yang harus segera dilakukan, membantu menyusun dan
menjalankan umpan balik, dan meningkatkan inisiatif untuk melakukan safety
behaviour dalam setiap kesempatan.
Dukungan dari manajemen sangat penting karena kegagalan dalam penerapan
behavioural safety biasanya disebabkan oleh kurangnya dukungan dan komitmen
dari manajemen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai