Anda di halaman 1dari 56

KETEKNIKAN

KEHUTANAN
Dr. Ir. H. AKHBAR , M.T.
Sertfikat: 08102808094
Bidang Ilmu Kehutanan
Kelompok Dosen Perencanaan dan Sistem Informasi Kehutanan
PROGRAM STUDI/JURUSAN: KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH
Pada mata kuliah ini dibahas mengenai:
 Pengertian keteknikan kehutanan (forest engineering);
 Ruang lingkup ilmu keteknikan hutan;
 Jenis dan spesifikasi bangunan hutan;
 Perencanaan Jalan Hutan;
 Faktor-faktor yang mempengaruhi konstruksi jalan;
 Geometrika Jalan;
 Pelaksanaan Konstruksi Jalan, Pekerjaan Tanah,
 Pemeliharaan jalan hutan; dan
 Bangunan hutan lainnya.
KOMPETENSI MATA KULIAH
 Kompetensi Utama: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan:
1.1. Mampu memahami peranan dan manfaat ilmu keteknikan kehutanan dalam
pengelolaan hutan.
1.2. Mampu memahami dan menguasai teknik-teknik perencanaan jalan hutan dan
bangunan hutan lainnya.
1.3. Mampu memahami dan menguasai teknik-teknik pembuatan jalan hutan dan
bangunan hutan lainnya.
1.4. Mampu memahami dan menguasai teknik-teknik pemeliharaan jalan hutan dan
bangunan hutan lainnya.
 Kompetensi Penunjang:
2.1. Mampu mengaplikasikan teknologi keteknikan ke dalam suatu sistem vegetasi,
tanah, air dan hidupan liar untuk menjamin pemanfaatan hutan yang sepenuhnya
bagi manusia.
 Kompetensi lainnya:
3.1. Mampu mengkomunikasikan hasil-hasil bangunan hutan dan manfaatnya dalam
pengelolaan hutan kepada masyarakat.
 Sasaran Belajar:
 Mampu merencanakan pembuatan dan pemeliharaan bangunan hutan (jalan, jembatan,
dam penahan, embung, dan bangunan hutan lainnya) sebagai penunjang utama
pengelolaan hutan pada kegiatan pembuatan hutan tanaman, pemanfaataan hasil hutan
(kayu dan non kayu, serta jasling), wisata alam, rehabilitasi hutan dan lahan,
pengelolaan DAS, perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan.
DISAIN PEMBELAJARAN (INSTRUKSIONAL)
SASARAN BELAJAR

Materi IX: Kegiatan Pasca Proyek


Pengelolaan Hutan

Materi VI: Pemeliharaan Jalan Hutan


dan jembatan

PANDUAN PANDUAN
Materi VII: Materi V: Konstruksi Jalan Hutan dan Materi VIII:
TUTOR TUGAS
Basecamp, Pondok, Jembatan TPN, Log Pond
Gudang, dll. dan Dermaga

Materi IV: Geometrika Jalan


(Alinemen Horizontal & Vertikal)

Materi III: Pentrasean Jalan Hutan

Materi II: Teknik Jalan Hutan dan


Jembatan

Materi I: Ruang Lingkup Keteknikan


Kehutanan dan Peranannya dalam
Pengelolaan Hutan
POKOK BAHASAN
1 2 3 4
Pendahuluan: Bangunan Hutan I: Teknik Jalan Bangunan Hutan I: Perencanaan Bangunan Hutan I: Pentrasean
1. Definisi, Tujuan, Sasaran Hutan dan Jembatan: jalan dan jembatan: Jalan:
1. Klasifikasi Jalan hutan: Jalan 1. Pengantar perencanaan jalan 1. Faktor yang berpengaruh pada
Dan Ruang Lingkup
utama, jalan cabang, jalan hutan dan jalan raya. konstruksi jalan hutan.
2 Tujuan, Peranan dan Prinsip ranting, jalan sarad, 2 Pengamatan pendahuluan 2 Tahapan mentrase jalan hutan.
Ilmu Bangunan Hutan 2 Klasifikasi jembatan, gorong- 3 Penampang melintang jalan.
gorong, dan bangunan
penyebarangan lainnya.

5 6 7  8. MID TEST 9
Bangunan Hutan I: Perencanaan Bangunan Hutan I: Alinemen Bangunan Hutan I: Bangunan Hutan I: Pekerjaan
Geometrika Jalan: horizontal dan alinemen vertikal Pelaksanaan konstruksi tanah:
1. Kendaraan rencana, kecepatan, serta stasioning: jalan hutan: 1. Pengembangan dan penyusutan
volume lalu lintas, tingkat 1. Alinemen horizontal, tangen, 1. Pembersihan jalur jalan. mineral.
pelayanan jalan, jarak lengkungan horizontal, gambar 2 Berat material.
pandangan aplikasi kehutanan dan perhitungan-perhitungan.
2 Konstruksi formasi jalan. 3 Ukuran dan bentuk material.
2 Alinemen vertikal, kelandaian, 3 Konstruksi perkerasan. 4 Kohesivitas dan kekerasan
lengkungan vertikal, gambar material.
dan perhitungan-perhitungan.
3 Stasioning, gambar dan
perhitungan
10 11 12 13  14. FINAL TEST
Bangunan Hutan I: Bangunan Hutan II: Kamp, Bangunan Hutan III: TPN, Log Kegiatan Pasca Proyek Hutan:
Pemeliharaan jalan hutan: Pondok, Gudang, dll.: Pond dan Dermaga: 1. Status dan kondisi jalan sarad
1. Faktor-faktor perusak jalan. 1. Jenis dan spesifikasi, kegunaan 1. Jenis dan spesifikasi, kegunaan dan jalan ranting, serta
2 Pemeliharaan permukaan jalan. bangunan kamp, pondok, bangunan TPN, Logpond, penyebarangan sementara.
3 Pemeliharaan jalur lunak. gudang, dll. Dermaga. 2 Status dan kondisi Tpn,
4 Pemeliharaan parit dan saluran 2 Disain bangunan dan lokasi 2 Disain bangunan dan lokasi Logpond, Dermaga, Aliran air,
pembuang lainnya. bangunan, bahan dan peralatan bangunan, bahan dan peralatan kawasan kamp/pondok/ gudang,
5 Pemeliharaan bangunan kerja, volume pekerjaan, kerja, volume pekerjaan, tempat galian, dll.
penagaman dan tanda-tanda Pembiayaan; Pemeliharaan dan Pembiayaan. Pemeliharaan dan 3 Reklamasi lahan pasca proyek.
lalulintas. umur ekonomis bangunan. umur ekonomis bangunan.
3 Pemeliharaan bangunan
penagaman dan tanda-tanda
lalulintas.
BUKU REFERENSI
Akhbar dan Adam Malik, 2003. Hand Out Mata Kuliah Keteknikan
Kehutanan. Program Studi Manajemen Hutan Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian UNTAD, Palu
Dephutbun-NRM Program Forestry, 2000. Prinsip dan Praktik Pemanenan
Hutan di Indonesia. Jakarta
Hendriatiningsih, S.S., 1981. Geometris Jalan Raya & Stake Out. Edisi II.
Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB. Bandung
Sofyan, 1979. Pengantar Kultur Teknik. Bagian I - Dasar-dasar
Konstruksi Jalan Hutan. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM,
Yogyakarta
Sukirman, S., 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrika Jalan. Penerbit
Nova, Bandung
Sukirman, S, 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.
Sutanto, 2006. Pedoman Drainase Jalan Raya. Penerbit Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Tim Penyusun MK, 2009. Bahan Ajar Mata Kuliah Pembukaan Wilayah
Hutan dan Keteknikan Kehutanan. Jurusan Kehutanan, Fakultas
Kehutanan UNHAS, Makassar
Dan lain-lain yang relevan
ARTI, TUJUAN, RUANG LINGKUP ILMU KETEKNIKAN
 ILMU KETEKNIKAN KEHUTANAN adalah bagian dari ilmu manajemen hutan
yang bertugas untuk mempelajari sarana dan prasarana fisik wilayah hutan
dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan secara lestari
yang meliputi; jaringan transportasi kawasan hutan, dan bangunan fisik
lainnya.
 TUJUAN penyelenggaraan ilmu keteknikan kehutanan adalah untuk
memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang fungsi dan manfaat
bangunan fisik kawasan hutan.
 FUNGSI DAN MANFAAT bangunan fisik kawasan hutan yang meliputi
jaringan transportasi, dan bangunan fisik penunjang kegiatan lainnya adalah
untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hutan (pemantapan kawasan hutan, perlindungan
dan pengamanan hutan, rehabilitasi dan konservasi hutan, serta pemanfaatan
hasil hutan).
 RUANG LINGKUP Ilmu Keteknikan Kehutanan sbb.: Bangunan hutan I
(mempelajari sistem jaringan transportasi kawasan hutan, jalan dan
jembatan); Bangunan hutan II (bangunan fisik penunjang kegiatan: TPn/TPk,
logpond. logyard, pelabuhan khusus hasil hutan, kamp, pondok, gudang, dll.);
Kegiatan pasca proyek kehutanan.
Prinsip Dasar Ilmu Bangunan Hutan
 Kehadiran ilmu bangunan hutan di bidang kehutanan pada prinsipnya terkait
erat dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan secara lestari.
 Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan hubungannya dengan
ketersediaan sarana dan prasarana fisik wilayah hutan dapat dikelompokkan
menjadi: (a) pengelolaan dan pemanfaatan hutan alam dan hutan tanaman,
(b) rehabilitasi hutan dan lahan, (c ) pengelolaan dan pemanfaatan kawasan
hutan konservasi dan hutan wisata.
 Jenis-jenis bangunan fisik di bidang kehutanan antara lain: bangunan jalan dan
jembatan, bangunan kamp, pondok, TPn/TPK. Logyard, Logpond, dermaga
khusus, gudang, bangunan pengendali banjir dan erosi (bendungan, chekdam,
dll), bangunan waterbom, bangunan perlindungan dan pengamanan hutan
(menara pengamat, pos jaga, dll).
 Pembangunan sarana dan prasarana fisik wilayah hutan mencakup kegiatan:
perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pemeliharaan, serta pemantauan dan
evaluasi.
 Setiap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana fisik wilayah hutan harus
memenuhi standarisasi bangunan hutan, baik dikeluarkan oleh Departemen
Kehutanan maupun Departemen Pekerjaan Umum (sekarang Kimpraswil)
seperti; Dinas/Instansi Bina Marga, Pengairan, dan Cipta karya. Penggunaan
standarisasi dari dinas-dinas terkait tsb selama standarisasi yang dikeluarkan
Departemen Kehutanan belum tersedia.
Jenis-jenis Bangunan Hutan Sesuai Keperluan

Kegiatan Pemanfaatan Hutan Alam (HPHA)


Kegiatan Pemanfaatan Hutan Tanaman (HPHT)
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
Kegiatan Konservasi Kawasan Hutan
Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan
Kegiatan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kegiatan Wanawisata
Jenis Bangunan Hutan untuk HPHA & HPHT
1. Bangunan Jalan angkutan hasil hutan: Jalan
induk, Jalan cabang, drainase , rambu jalan.
2. Bangunan penyeberangan: Jembatan, gorong-
gorong.
3. Bangunan Tempat kerja dan beristirahat: Kamp,
pondok, gudang, WC, pondok pertemuan,
sarana pendidikan-kesehatan-ibadah, dll.
4. Bangunan tempat kayu: TPn, TPk, Logyard,
Logpond, Dermaga khusus.
Jenis Bangunan Hutan untuk RHL
1. Bangunan Jalan angkutan bibit dan peralatan kerja:
Jalan tanah tanpa perkerasan, lebar 1,5 – 2 m. berfungsi
pula untuk jalan pemeriksaan/pengawasan
2. Bangunan penyeberangan: Jembatan, gorong-gorong.
3. Bangunan Tempat kerja dan beristirahat: Kamp,
pondok, gudang, WC, pondok pertemuan, dll.
4. Bangunan persemaian: TPS (tempat penampungan
sementara).
5. Bangunan persemaian permanen.
6. Bangunan ilaran api.
Jenis Bangunan Hutan untuk Konservasi Hutan, Perlindungan
dan Pengamanan
1. Bangunan Jalan berfungsi untuk jalan
pemeriksaan/pengawasan: jalan dengan perkerasan,
jalan tanah, dan jalan aspal.
2. Bangunan penyeberangan: Jembatan, gorong-gorong.
3. Bangunan Tempat kerja dan beristirahat: Pondok jaga,
gudang, WC, dll.
4. Menara Pengamat/Pengawas, Pos Jaga.
5. Penangkaran satwa, dll.
Wilayah yang
berbatasan dengan
Kawasan Suaka
Alam dan atau
Kawasan
Pelestarian Alam
(sekitar 500 meter
dari batas
kawasan).
Jenis Bangunan Pengelolaan DAS

1. Bangunan pengendali banjir dan erosi: Dam


pengendali, Dam penahan, Gully plug, terasering.
2. Bangunan pemanenan air: Embung air, sumur resapan
air, waterbom, dll.
120°50'0"E
!(
120°55'0"E 121°0'0"E 121°5'0"E 121°10'0"E !(
PETA KAWASAN HUTAN

:
!(
0°40'0"N

0°40'0"N
Botaonyo Tengah
!(
Botaonyo Taopa
Buluye Lemo !(
!( popayato
!(

Botaonyo Malino
!(
Botaonyo Buatan
Skala : 1:150,000
!(
Botaonyo Cabangduo Buluye Moutong
!(
Botaonyo Lambunu Botaonyo Damar !(
0 1,500 3,000 6,000 9,000 12,000
!(
!(
Meters
Botaonyo Taopu
Botaonyo Bugis !( Parigimoutong
!( !(
SULAWESI TENGAH Parigimoutong
!(
Botaonyo sinobulung
!( Buatan
Botaonyo !(
Buluye Batutiga
!(
Kegiatan:
!(
Botaonyo Gurimang Buluye Moloku
Usulan Lokasi Rencana Pemanfaatan
!(
!(
Botaonya Ula !(
Buluye Kuburan Kawasan Hutan Produksi Untuk
HUTAN PENDIDIKAN Botaonyo Moloku Botaonyo Lemo !(
Botaonyo Saga !( !(
Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI)
Buluye Malinobesar !(
Botaonyo Tambalang UNIVERSITAS TADULAKO!(

Moutong
!(
!(
Botaonyo Malino Besar Luas : 6.000 Ha !(
Lokasi
Kecamatan Moutong, Taopa dan Bolano Lambunu
0°35'0"N

0°35'0"N
Buluye Malango
!(
Botaonyo Kaso
!( Sulawesi Tengah Kabupaten Parigimoutong Provinsi Sulawesi Tengah
Buluye Sipotong !( Boataonyo Siuntoyo
!(
Botaonyo Jeruk !(

Botaonyo Aren
!( Keterangan:
Botaonyo Kadempe !(
!(
!(
Botaonyo Lambunu
Botaonyo Durian
!(
Botaonyo Paninggo
!( !( Toponimi Air Laut, Sungai/Danau
Buluye Salumedi !(
!( Batas Kecamatan Permukiman
Botaonyo Raja Botaonyo Damar
!( !( !( Botaonyo Damar Botaonyo Dapi Jalan
!(
Botaonyo Dengki Buluye Dapi
Buluye Sampana !( Buluye Sipotong Buluye Pangguaya !( Sungai
Botaonyo Godangsoda !( !( !(
!(
Buluye Godangsoda Buluye Damar
Kotanagaya Botaonyo Dengki
!(
!( !(
!( Lokasi Yang Diusulkan
Botaonyo Salumedi
!(
Kawasan Hutan dan Perairan
Petunasugih Botaonyo Ganonggol Buluye Ganonggol Botaonyo Osang
!(
!(
Buluye Sangkabaulang !( Wanagading !(
Buluye Pontunuan
!(
Botaonyo Taopa Hutan Lindung
!( !(
!( Buluye Aedan
!( Hutan Prduksi Tetap
Margapura Botaonyo Salapengut I
!(
Botaonyo Tuladengi !( Botaonyo Moutong
!( !( Hutan Produksi Konversi
Botaonyo Sambuliko Botaonyo Toloean Hutan Produksi Terbatas
0°30'0"N

0°30'0"N
!( !(
Karyaagung
Botaonyo Pangi !( !(
Bronjong Hutan Suaka Alam
Botaonyo Moutung
!( !(
Buluye Doda Botaonyo Salampengut Rajabasar Areal Penggunaan Lain
Wanamukti Margapura !( Parigimoutong !( !(
!( !( !(

Topografi Lokasi
Langsa Dano Batudako MOUTONG Botaonyo Tontong Lobugio
!( Beringinjaya Nunurantai !(
!(
!( !(
!( !( Elevation (Meter)
Buluye Salampengut
Batudako!( Sritangang
!( !( Taopa Gio Doat !(
Botaonyo Toloean Moutong 831.250 - 875 393.750 - 437.5
Buluye PROPINSI SULAWESI TENGAH Botaonyo Sambuliko !( !( !(
Tabuhia!( !( !( Belangbelang !( !(Moutong Barat Lenturu
!(
!( Parigimoutong Aedan !( !( !( 787.500 - 831.25 350.000 - 393.75
Santigi !( !( Leoe Kintar!( Kintar
Lambunu Pande L.Labuanbajo !( Labuan
!( DanautuyuLambunu !(
!( Bedera
!(
Bilalea Palapi
!( !( Leoe Ean !(
!( 743.750 - 787.5 306.250 - 350
Dano Bolannosau !( !( (
!
Moutong!( Tengah
!( Botaonyo Tompeng !( !(
Siendeng !( Ulungonyo SalampenyutUlungonyo KintarUlungonyoEan
!( Kongsi Kopi
!( !( Botaonyo
!( Lambunu !(
!( 700.000 - 743.75 262.500 - 306.25
Leoe Tabuluo Bolano Dua Tompo !( Botaonyo Tuladengi
!( !( MOUTONG
Dano Dedei
!(
Buluye Bolano Satu Buluye !( Ulungonyo Belangbelang 656.250 - 700 218.750 - 262.5
Leoe Pipil !(
!( !(
!( !( (! Dede Batangka
!( Aedan Pantai
Ulungonyo Batupahat Buluye !( !( Lalap !( 612.500 - 656.25 175.000 - 218.75
!( Sikota!( Botaonyo Kopi !(
!(
!( Buluye !( Botaonyo Lalos
!( Tuyu 568.750 - 612.5 131.250 - 175
!( !(
Dano Lautkecil !( Moiyan Leoe Aedan
Ulungonyo Sikota !(
Maramba!(
Buluye
Bajo Leoe Bendera Bambaonyo Lasajangi!(
botaonyoPompona
!( 525.000 - 568.75 87.500 - 131.25
!( !(
Botaonyo TaboledanggiBambanyo Tuladengi
!( !( Mongondo !( !(
!( !( 481.250 - 525 43.750 - 87.5
0°25'0"N

0°25'0"N
Buluye
Tuladengi
!(
Sibatang 437.500 - 481.25 0 - 43.75
Pulau Sinta !(
Botaonyo Sibatang Tuladengi Pantai
!( Ulungonyo Malumna Sekigi!( !(
!( !( Leoe Pantoan Ulungonyo Tuladengi
!( !(
Buluye
Sarigi!( Leoe Penggaraman
!(
Peta Situasi
!( !(
Ulungonyo Sibatang
Ulungonyo Tambang !( 120°0'0"E 120°50'0"E
Ulungonyo Santigi !( Ulungonyo Sempinit

0°50'0"N

0°50'0"N
!( !(

Pulau Silae
!(

Pulau Ongka
!(

Pulau Maiyan Pulau Tungoan


!( !(
Pulau Bolano
!(

0°0'0"

0°0'0"
120°0'0"E 120°50'0"E
TELUK TOMINI
!( TELUK TOMINI
!(
= Daerah yang dipetakan
0°20'0"N

0°20'0"N
Sumber Peta:
- Peta RBI Skala 1:50.000 Edisi 1991
- Peta Administrasi Kabuapaten Parigi Moutong
- Peta Paduserasi Sulawesi Tengah
120°50'0"E 120°55'0"E 121°0'0"E 121°5'0"E 121°10'0"E - Peta Topografi Sulawesi Tengah
- Citra Landsat 7ETM Perekaman Tahun 2005
TIPIKAL DAERAH DATAR
Pada daerah datar bentuk tipikal potongan melintang jalan diperlihatkan seperti
gambar berikut.

4% 2% 4%

1.0m 1.0m 4.5m 1.0m 1.0m

Gambar . Tipikal Profil Melintang Daerah Datar


TIPIKAL DAERAH BUKIT
Gambar tipikal potongan melintang jalan di daerah bukit
diperlihatkan pada gambar berikut.

4 % 2 % 4 %

1 .0 m 1 .0 m 4 .5 m 1 .0 m

Tipikal Profil Melintang Daerah Galian

4% 2% 4%

1.0 m 1.0 m 4.5 m 1.0 m 1.0 m

Tipikal Profil Melintang Daerah Timbunan


TIPIKAL DAERAH LERENG
Tipikal daerah lereng dapat dijumpai pada medan perbukitan maupun
daerah pegunungan. Untuk menjaga agar konstruksi jalan dapat
bertahan lama, maka dibutuhkan konstruksi pasangan batu berupa
dinding penahan tanah atau bangunan yang sejenis. Gambar tipikal
potongan melintang jalan pada daerah berlereng sesuai pada gambar
berikut.

4% 2% 4%

1.0 m 1.0 m 4.5 m 1.0 m

Tipikal Daerah Galian dan Pasangan Batu Penahan Tanah


Jenis Bangunan Pengembangan Jasa Wana Wisata
Kantor Pengelola Museum kayu & Plaza utama,Tugu,
Gedung Pertemuan satwa Taman
Gedung Diklat Stand Kios Rambu jalan
Wisma/Pondok Cendramata Waterboom
wisata WC/ KM rimbawan & Restaurant
Area Parkir Toilet Ruang Genset dan
Jalan utama/cabang Papan pentujuk Penerangan listrik
Jalan lokasi blok Sarana olahraga
tracking/setapak Green house/Lab. Stand kios makanan
Shelter Mini/ Persemaian Gudang
Pos-pos jaga permanen
Pondok jaga/Mess Musholla
Menara pengamat Menara/Bak air
Pintu gerbang Perpipaan (instalasi
Pusat Informasi dan air)
Perpustakaan
Alinemen Horinzontal, Alinemen Vertikal
dan Stasioning

 Alinemen horizontal, tangen, lengkungan horizontal,


gambar dan perhitungan-perhitungan.
 Alinemen vertikal, kelandaian, lengkungan vertikal,
gambar dan perhitungan-perhitungan.
 Stasioning, gambar dan perhitungan
ALINEMEN HORIZONTAL
 ALINEMEN HORIZONTAL adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang vertikal.
Alinemen ini dikenal pula dengan nama situasi jalan atau trase jalan. Alinemen
ini terdiri atas; garis-garis lurus yang dihubungkan dengan garis-garis
lengkung. Garis-garis lengkung terdiri atas; busur lingkaran ditambah busur-
peralihan, busur peralihan saja ataupun busur lingkaran saja.
 AINEMEN HORIZONTAL ATAU TRASE JALAN adalah proyeksi dari rencana
sumbu jalan, tegak lurus pada bidang datar (peta). Terdapat dua bagian utama
yaitu tangen dan lengkungan horizontal.
 TANGEN adalah bagian-bagian lurus dari trase. Tangen-tangen dinyatakan
dengan lengkungan-lengkungannya yang berupa busur lingkaran atau busur
lingkaran berupa spriral. Lengkungan-lengkungan yang dihubungkan tangen
yang satu dengan yang lainnya disebut tikungan atau lengkungan horizontal.
 LENGKUNGAN HORIZONTAL adalah bentuk lengkungan horizontal yang
biasa digunakan adalah (a) lingkaran; (b) spriral-lingkaran-spiral; (c ) spiral-
spriral.
 Tidak seluruh lengkungan boleh berbentuk lingkaran, tergantung pada
besarnya kecepatan rencana serta jari-jari lingkaran itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai