Anda di halaman 1dari 29

DINA SUCI NOVIOLA : 210205161

LASMA : 210205165
MATERI :

A. PERKEMBANGAN FARMAKOLOGI DARI


ZAMAN KE ZAMAN
B. PERKEMBANGAN KONSEP FARMAKOLOGI
C. PENEMUAN OBAT MODERN
D. PENGEMBANGAN OBAT
Sejarah Farmakologi

1. Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu:

A. Periode kuno (sebelum th 1700)


Observasi empirik oleh manusia terhadap penggunaan obat. Bukit atau pencatatannya dapat dilihat di Materia
Medika yang disusun oleh Dioscorides (Pedanius). Sebelumnya, catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina
dan Mesir(Nita Noviani dan Vitri Nurilawati, 2017).
Gambar1.1: Dioscorides(Pedanius) Gambar1.2: DeMateriaMedica

a
Ada beberapa ahli Farmakologi dari jaman •Theophrastus von Hohenheim (1493–1541
dahulu yang patut untuk dikenal. A.D.) atau Paracelsus menyatakan: All
• Claudius Galen (129–200 A.D.) adalah things are poison, nothing is without
orang pertama yang mengenalkan bahwa poison; the dose alone causes a thing not to
teori dan pengalaman empirik be poison.”
berkontribusi seimbang dalam
penggunaan obat.

Gambar 1.3 : Claudius Galen


Sumber: https://mayadwi83.files.wordpress.com
Gambar1.4:Paracelsus
•Johann Jakob Wepfer
(1620–1695) menekankan
bahwa “the first to verify
by animal experimentation
assertions about
pharmacological or

toxicological
actions”
Gambar1.5JohannJakob
Wepfer(1620-1695)
Mulai dilakukan penelitian eksperimental
tentang perkembangan
PRIODE obat, tempat dan cara kerja obat, pada
MODREN tingkat organ dan jaringan(Nita Noviani dan
Dimulai pada abad 18-19 Vitri Nurilawati, 2017).
Ada beberapa ahli Farmakologi yang patut untuk dikenal
(Nita Noviani dan Vitri Nurilawati, 2017) :

1. Rudolf Buchheim (1820–1879) mendirikan the first


institute of Pharmacology di University of Dorpat (Tartu,
Estonia).
2. Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang
internist, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan
jurnal Farmakologi pertama. Gambar 1.4: Oswald
Schmiedeberg
“Father of Modern
Pharmacology”
John J. Abel (1857–1938) “The
Father of American Pendobrakan
Pada permulaan abad
Pharmacology”, sejatibaru tercapai
XX mulailah
merupakan orang Amerika dengan penemuan
dibuat obat – obat
pertama yang berlatih di dan penggunaan
sintesis,
Schmiedeberg‘s obat-obat
misalnyaasetosal,
laboratorydan merupakan kemoterapeutiksul
disusul kemudian
pendiri dari the Journal of fanilamid (1935)
dengan sejumlah
Pharmacology and dan penisillin
zat-zat lainnya(Ian
Experimental Therapeutics (1940).(Ian
Sulanjani et al,
yang telah dipublikasikan Sulanjani et al,
2013).
dari tahun 1909 sampai 2013)
sekarang.(Nita Noviani dan
Vitri Nurilawati, 2017)
sulfanilamid yang dilarutkan
dalam etilenglikol. Kejadian
ini memicu diwajibkannya
melakukan uji toksisitas
praklinis untuk pertama kali

Sejak tahun 1945 ilmu


kimia,fisika dan
kedokteran Tahun 1950-an,
berkembang ditemukan
pesat(misal sintesa kloramfenikol dapat
kimia,fermentasi,tek menyebabkan
nologi rekombinan anemia aplastis.
DNA).(Ian Sulanjani (Nita Noviani dan
et al, 2013) Vitri Nurilawati,
2017)
Tahun 1960 dimulai program Tahun 1962 regulasi
Monitoring Efek Samping obatlebih diperketat
Obat (MESO).(Nita Noviani Tahun 1961 terjadi dengan diharuskan
dan Vitri Nurilawati, 2017) bencana karena untuk melakukan uji
penggunaan toksikologi sebelum diuji
thalidomid,yang ternyata pada manusia(Nita
menyebabkan cacat Noviani dan Vitri
janin(Nita Noviani dan Vitri Nurilawati, 2017)
Nurilawati, 2017)
Studi
Tahun 1970-an Klioquinol Farmakoepidemiologi
dilaporkan menyebabkan Tahun 1990-an dimulai semakin berkembang, dan
sejak tahun 1970- neuropati subakut mielo- penggunaan pada tahun 1996
an hingga 1990-an optik. Efek samping ini dikeluarkanlah Guidelines
Farmakoepidemiologi untuk
mulai banyak baru diketahui setelah 40 for Good Epidemiology
mempelajari efek obat yang
dilaporkan kasus tahun digunakan. (Nita Practices for Drug,
menguntungkan, aplikasi
efek samping obat Noviani dan Vitri Device, and Vaccine
ekonomi kesehatan untuk
yang sudah lama Nurilawati, 2017) Research di Amerika
studi efek obat, studi kualitas
beredar(Nita hidup, dan lain-lain. (Nita Serikat(USA).(Nita
Noviani dan Vitri Noviani dan Vitri Nurilawati, Noviani dan Vitri
Nurilawati, 2017) Nurilawati, 2017)
2017)
Perkembangan Konsep Farmakologi

 Felix Fontana (1730-1805), bahwa tumbuhan dan bahan obat


merupakan bahan aktif yang bertanggung jawab terhadap timbulnya
efek.
 Konsep yang menyatakan adanya hubungan antara dosis dan efek. Hal
ini telah dinyatakan oleh Peter Daries (1776) dan didukung oleh
paracelsus.
 Konsep tentang adanya hubungan struktur dan aktivitas memang ada
atau telah terbukti.
 Konsep bahwa untuk menghasilkan efek, obat pertama kali harus
berikatan dengan reseptor. Konsep ini dikemukakan oleh Langley tahun
1878 dan dikembangkan oleh paul Ehrich pada abad ke 20. (Clive P.
Page et, al., 2009)
PENEMUAN OBAT
MODERN
1. ASPIRIN
Melalui tangan seorang
Pada 6 Maret 1889, perusahaan apoteker andalnya, Felix
obat asal Jerman, Bayer, Hoffman, obat pereda rasa
berhasil mendapatkan paten nyeri berhasil dikembangkan.
untuk obat Aspirin yang Dia memulai mensistesis
awalnya berguna untuk asam asetilsalisilat sebagai
menghilangkan rasa sakit dan pereda nyeri pada rematik
demam. ayahnya dan terbukti ampuh.
PENEMUAN OBAT
MODERN
2. Khlorpromazine/Thorazine
Pada 1964, sekitar 50 juta orang telah menggunakan
obat ini untuk menenangkan pikiran mereka karena
mendapatkan masalah. Selain itu, obat ini juga
digunakan sebagai pengobatan kecemasan dan
depresi.
Efek yang ditimbulkan oleh obat ini mengarah ke
kemajuan besar dan pemahaman mengenai penyakit
mental seseorang.
PENEMUAN OBAT
MODERN
3. Nitrogen Mustard
Senyawa ini berhasil dikembangkan pada 1920-an untuk senjata perang kimia.
Beberapa agen menggunakan senyawa ini untuk melumpuhkan lawan di medan
pertempuran.
Namun, pada 1940-an, ada penelitian ulang yang menunjukan bahwa satu senyawa
dalam Nitrogen Mustard cocok untuk penyakit kanker.
Senyawa dikenal sebagai mechlorethamine, yang bisa melawan kanker khususnya
melawan limfoma manusia.
Akhirnya, pada 1949 mechlorethamine menjadi obat pertama yang disetujui oleh
Administrasi Makanan dan Obat AS untuk pengobatan kanker.
PENEMUAN OBAT
MODERN
4.Pil KB
Pada awal 1920-an, ilmuwan Austria Ludwig Haberlandt menerbitkan sebuah
makalah yang menyatakan bahwa hormon dapat digunakan sebagai alat
kontrasepsi yang efektif pada hewan.
Meskipun belum jelas, ia kemudian melakukan pengkajian lebih terhadap
penemuan ini. Kritik dan hujatan muncul dari teman-temannya dan menganggap
kontrasepsi merupakan hal yang tabu.
Setelah hampir dua dekade, beberapa ilmuwan melakukan uji coba pada manusia.
Desakan dari beberapa aktivis, menjadikan pil KB disetujui di Amerika Serikat
pada 1960-an.
PENEMUAN OBAT
MODERN
5. Penisilin
Pada 1928, seorang bakteriolog asal Skotlandia Alexander Fleming mencoba melakukan hal ceroboh yang akhirnya mampu
merevolusi dunia medis.
Dia lupa membereskan alat dan menyimpan bakteri di piringan laboratorium rumah sakit sebelum liburan. Setelah liburan
usai, ia melihat bakteri tersebut terkontaminasi dengan jamur tertentu.
Namun, ia kaget karena perkembangan bakteri justru terhambat oleh jamur tersebut. Dia akhirnya mencoba melakukan
pengujian jamur tersebut.
Racun jamur yang bertanggung jawab untuk membunuh bakteri ternyata adalah penisilin.
Ahli patologi Australia Howard Walter Florey dan ahli biokimia Inggris Ernst Boris Chain kemudian berhasil mengisolasi
dan memurnikan untuk menghasilkan apa yang menjadi antibiotik penyelamat hidup paling efektif di dunia.
PENEMUAN OBAT
MODERN
6. Insulin

Pada 1923, insulin telah tersedia secara luas. Penemuan ini


menyelamatkan banyak nyawa di seluruh dunia. Banting dan Macleod
dianugerahi Hadiah Nobel dalam kedokteran.
Sebuah perusahan bernama Eli Lilly and Company mencatatkan
keberhasilannya memproduksi insulin secara massal (berasal dari
pankreas babi dan sapi). Mereka menamakan produk mereka "Iletin."
MENGENAL TAHAPAN PENGEMBANGAN OBAT

TAHAP 1

merupakan tahap penemuan dan perkembangan obat


baru dalam tahap ini, para peneliti melakukan penelitian
yang bersumber dari wawasan baru terkait suatu penyakit
yang memungkinkan peneliti untuk merancang atau
membuat suatu produk yang dapat menghentikan ataupun
membalikkan efek dari penyakit tersebut.
MENGENAL TAHAPAN PENGEMBANGAN OBAT

TAHAP 2 Ada dua jenis pengujian praklinis


yang diketahui, yaitu In Vitro yang
adalah pengujian pra klinik. merupakan pengujian pada dalam
Dalam tahap ini, peneliti harus peralatan laboratorium seperti
mencari tahu terlebih dahulu didalam gelas atau wadah plastik
apakah obat tersebut memiliki yang menyerupai kondisi In Vivo.
potensi pada penyebab Jenis pengujian yang kedua adalah
kerusakan yang serius atau tidak. In Vivo, ini merupakan jenis
pengujian pada makhluk hidup.
MENGENAL TAHAPAN PENGEMBANGAN OBAT

TAHAP 3

adalah pengujian klinik. Dalam penelitian klinis yang dilakukan biasanya


mengacu pada penelitian ataupun uji coba yang dilakukan pada manusia.
Pada umumnya peneliti akan mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang
ingin mereka capai untuk mesing-masing fase Clinical Research yang
berbeda dan memulai proses Investigational New Drug (IND), sebelum
proses ini dilewati maka pengujian klinis tidak bisa dilakukan.
Uji Klinis melibatkan 3 langkah
yaitu :

biasanya pada sukarelawan sehat,


Fase 1
menentukan keamanan dan dosis.
Uji Klinis melibatkan 3 langkah
yaitu :

digunakan untuk mendapatkan


pembacaan awal tentang
kemanjuran dan lebih jauh
Fase II mengeksplorasi keamanan dalam
sejumlah kecil pasien yang
memiliki penyakit yang
ditargetkan oleh NCE.
Uji Klinis melibatkan 3 langkah
yaitu :

uji coba besar dan penting untuk menentukan


keamanan dan kemanjuran pada sejumlah
besar pasien dengan penyakit yang
Fase III ditargetkan. Jika keamanan dan kemanjuran
terbukti memadai, pengujian klinis dapat
berhenti pada langkah ini dan NCE maju ke
tahap aplikasi obat baru (NDA).
MENGENAL TAHAPAN PENGEMBANGAN OBAT

TAHAP 4

adalah mengenai persetujuan FDA. Persetujuan FDA akan didapat apabila


tahap pengembangan yang dilakukan memiliki bukti dari tes awal beserta
penelitian praklinis dan klinis bahwa obat tersebut aman dan juga efektif.
Adanya temuan dan pengujian obat baru bertujuan untuk menunjukkan
keamanan pada obat tersebut dan juga efektif untuk digunakan dalam
populasi yang diteliti.
MENGENAL TAHAPAN PENGEMBANGAN OBAT

TAHAP 5

adalah tahap untuk monitoring keamanan obat di pasaran. Pada monitoring


keamanan obat biasanya gambaran yang benar mengenai keamanan produk
tersebut dapat benar-benar berkembang selama beberapa bulan, bahkan ada
yang sampai bertahun-tahun. Dengan demikian tim peninjau FDA
menerima laporan masalah dengan resep dan obat over-the-counter, setelah
itu, baru dapat diputuskan untuk menambahkan serta memperingatkan
dosis atau penggunaan informasi yang dilengkapi dengan Langkah-langkah
lain untuk masalah yang lebih serius.
Referensi
Clive, et. al. 2012. Integrated Pharmacology, 3rd Edition. Philadelphia:
Mosby Ltd.
Djamaludin, M. 2019. Pengantar Farmakologi. Depok: Rajawali Pers. Page,
Noviani, Nita dan Vitri Nurilawati. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi
Farmakologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sulanjani, Ian et al. 2013.Dasar-Dasar Farmakologi 1 Kelas X Semeser 1.
Repositori Kemdikbud.
SELESAI 

"Selesai sudah presentasi


kelompok kami hari ini, seperti
kamu dan dia yang selesai tanpa
dimulai"

A drug is not bad. A drug is a chemical


compound. The problem comes in when
people who take drugs treat them like a
licence to behave like a crook. …

-Frank Zappa-

Anda mungkin juga menyukai