Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

BAHASA INDONESIA
KELOMPOK TIGA

RAHMA YENI
ELDA AMALIA
BERLIANA PUTRI
MHD RANGGA
A.Pengertian kata
Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau satu
pengertian. Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil
yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, atau
keterangan) dalam suatu kalimat. Secara etimologi Kata "kata" dalam
bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak kathā.
Dalam bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi",
"bahasa", "cerita" atau "dongeng".Dalam bahasa Melayu dan Indonesia
terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".Kata adalah kumpulan
beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur yang diucapkan atau dituliskan
yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat
dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai
kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat.
Sedangkan morfem sendiri
adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak
dapat dibagi lagi menjadi bentuk yang lebih kecil.
B.JENIS KATA
1.Kata Kerja (verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan
atau tindakan, proses, dankeadaan yang bukan merupakan sifat.
Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat
dalam kalimat.
Ciri kata kerja:
• Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah pulang
• Dapat diingkari dengan kata tidak Contoh: tidak makan, tidak
tidur.
• Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS Contoh: Pergi
dengan adik, menulisdengan cepat
 
2.Kata Sifat (adjectiva) 
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat,
keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda. Kata sifat
umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Ciri-ciri kata sifat:
• Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling
Contoh: lebih indah, kurangbagus, paling kaya.
• Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu,
dan sekali Contoh: sangatsenang, amat keras, mahal benar,
terlalu berat, sedikit sekali.
• Dapat diingkari dengan kata tidakContoh: tidak benar, tidak
halus, tidak sehat, dan
• Sebagainya.
3.Kata Keterangan
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan
pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.
 
Macam-macam adverbia:
• Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian,
niscaya, tidak, paling,pernah, pula, saja, saling.
• Adverbia turunan terbagi atas:
• Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,
paling-paling.
• Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak
mungkin.
• Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau,
agaknya, harusnya,sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
4.Kata Benda (nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu
benda (konkret maupun
abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan
keterangan.

Ciri-ciri kata benda:


• Dapat diingkari dengan kata bukan Contoh : bukan gula, bukan
rumah, bukan mimpi,
• bukan pengetahuan.
• Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang
sangat + KS
• Contoh : buku yang mahal, AApengetahuan yang sangat penting,
orang yang baik.
5.Kata Ganti (promina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai
untuk mengacu pada nomina lain.Pronomina berfungsi
untuk mengganti kata benda atau nomina.
6.Kata Bilangan (numerilia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk
menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.

Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:


• Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
• Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
• Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
• Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan
atau struktur
• Misalnya: pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
• Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi,
misalnya : ketiga (ke + Num),ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-
ratus, dan bertahun-tahun (ber- + Num).
7.Kelompok Kata Tugas
Kata tugas terdiri atas:

A.Kata Sandang
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau
yang membatasi makna jumlah orang atau benda.

Macam-macam artikel:
• Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang
juara.
• Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru, para
ilmuwan.
• Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si
terhukum.
• Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri Paus
(gelarkehormatan), Hang Tuah, dan Dang Halimah (panggilan pria dan
wanita dalam sastralama)
B. Kata Depan (preposisi)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di
depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk
gabungan kata depan (frasa preposisional).

a). Preposisi dasar, misalnya: di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, dari
pada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b). Preposisi turunan, terdiri atas:
gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang,
dari muka.
gabungan preposisi + preposisi + non-preposisi, misalnya : di atas
rumah, dari tengahtengah kerumunan.
gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya
dari rumah ke jalan,dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga
petang.
c). Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling,
sekitar, sepanjang, seputar.
C. Kata Hubung (konjungsi)

Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau
dua kalimat.

Macam-macam konjungsi:
• Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
• Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
• Konjungsi pilihan, misalnya: atau
• Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
• Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
• Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
• Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
• Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
• Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
• Konjungsi perluasan, misalnya: yang
• Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
• Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
• Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
D. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas
memulai mempertahankan,atau mengukuhkan
Sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini
Digunakan dalam kalimat tanya,perintah dan
pernyataan(berita).
E. Kata Seru (interjeksi)
Macam-macam interjeksi :
• Seruan atau panggilan, misalnya: hai, ayo, halo, wahai.
• Keheranan atau kekaguman, misalnya: aduhai, amboi,
astaga, wah.
• Kesakitan, misalnya: aduh
• Kekecewaan atau kekesalan, misalnya: uh, brengsek,
buset, yaa.
• Kekagetan, misalnya: lho, masya Allah, Astagfirullah, ya
Gusti.
• Kelegaan, misalnya: Alhamdulillah, nah, syukurlah.
• Kejijikan, misalnya: bah, cih, cis, hii, idih, ih.
 C.Pengertian Kalimat
Pengertian Kalimat secara umum adalah
gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam
bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai
pola tertentu sehingga memiliki arti.
Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki
ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur unsur
seperti S(Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan
K(Keterangan), atau disingkat
menjadi pola S-P-O-K.
Unsur Unsur Kalimat
Subjek (s)
Subjek sering disebut sebagai unsur inti atau unsur pokok pada sebuah kalimat,
biasanya berupa kata-kata benda dan biasanya terletak sebelum unsur Predikat.
Subjek adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan pelaku dalam kalimat.

Predikat (p)
Predikat yaitu unsur yang fungsinya menerangkan yang sedang dilakukan subjek
pada kalimat. Predikat biasanya menggunakan kata kerja ataupun kata sifat.

Objek (o)
Objek bisanya terletak sesudah predikat, dapat di katakan objek merupakan
keterangan yang berkaitan dengan predikat atau sesuatu yang menderita.

Keterangan (K)
Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir. Unsur keterangan biasanya di
jadikan pelengkap kalimat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau anak kalimat.
APA ADA PERTANYAAN?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai