dan 1 ps. Sex kromosom Satu bagian diturunkan dari ayah, satu bagian lain dari ibu Pasangan yg homolog membawa informasi genetik yang sesuai Penurunan dilaksanakan melalui proses pembelahan Terdapat dua macam pembelahan sel yaitu MITOSIS DAN MEIOSIS • Sel tubuh/somatik mempunyai kromosom diploid • Sel gamet mempunyai kromosom haploid • Sebelum mengalami pembelahan DNA mengalami replikasi terlebih dahulu • Replikasi terjadi selama interfase ( S phase) MORFOLOGI KROMOSOM Tiap kromosom t.d 2 kromatid yang berkumpul di sentromer Sentromer berfungsi utk pegangan fiber dari spindel pd waktu pembelahan Sentromer membagi kromosom menjadi 2 bagian p (lengan pendek) dan q (lengan panjang) Berdasar letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi : Metasentris : letak sentromer di tengah, sehingga lengan kromosom hampir sama panjang Submetasentris : sentromer tidak ditengah, lengan kromosom tidak sama panjang, bila membengkok seperti huruf J Akrosentris : sentromer terletak di ujung sehingga membentuk satelit (13,14,15,21 dan 22) Gambar Kromosom KLASIFIKASI KROMOSOM
Didasarkan pada besar dan letak
Sentromernya A : terbesar, metasentrik (1,2,3) B : submetasentrik besar, p ¼ lengan q (4,5) C : submetasentrik, medium (6-12,X) D : akrosentrik, medium, satelit (13-15) E : metasentrik, medium (16) dan submetasentrik kecil (17,18) F : metasentrik kecil (19,20) G : akrosentrik kecil, satelit (21,22) dan akrosentrik tak bersatelit (Y)
Klasifikasi juga berdasar pada gambaran
kromosom waktu dilakukan pengecatan PEMERIKSAAN SITOGENETIKA Pemeriksaan sitogenetika adalah suatu pemeriksaan dari bahan genetik pada tingkat sel (kromosom) yang dapat diperiksa dengan mikroskop cahaya Saat pembelahan sel, terjadi kondensasi kromatin menjadi kromosom. DNA dalam kromosom mengalami replikasi membentuk 2 lajur benang (kromatid) yang saling berikatan pada sentromer. Sentromer berbentuk seperti konstriksi (penyempitan) pada satu bagian kromosom. Macam Pemeriksaan Sitogenetika •Kromatin seks •deteksi jenis kromosom yang biasanya dipakai sebagai indikator jenis kelamin. •Sitogenetika pada kelainan genetik •Pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya kelainan maupun jumlah kromosom pada sel limfosit dari darah tepi, biasanya digunakan darah vena berheparin. •Sitogenetika pada keganasan darah •mendeteksi adanya kelainan struktur maupun jumlah kromosom pada sel lekosit dari sumsum tulang yang mempunyai indeks mitosis tinggi. •Sitogenetika untuk diagnosis prenatal •untuk mendiagnosis keadaan bayi dalam kandungan pada ibu hamil 8-12 minggu. Tahapan : 1. Kultur -Menggunakan media selama 72 jam 2. Pemanenan -Hasil kultur dipanen dan dicuci hingga didapatkan sel darah putih 3. Droping -Sampel diteteskan pada objek glass dan dibuat preparat hapus 4. Banding (pengecatan) -Preparat hapus dimasukkan dalam larutan tripsin selama 2-5 menit kemudian dicat menggunakan giemsa selama 20 menit 4. Analisis -Preparat hapus yang sudah dicat diperiksa dibawah mikroskop cahaya perbesaran 100x untuk mengidentifikasi sebaran metafase yang terbentuk -Pilih salah satu sebaran metafase lalu pergunakan perbesaran 400x untuk menghitung jumlah kromosom -Gunakan perbesaran 1000x untuk mengidentifikasi masing2 kromosom 5. Karyotyping -Metafase yg telah dianalisis difoto, diprint dan disusun sesuai dengan urutan kromosom Gambar Kromosom Idiogram Kromosom Manusia (International System for Human Cytogenetics Nomenclature /ISCN 2005)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAPORAN HASIL
-Penulisan hasil karyotiping :
jumlah kromosom, kromsom sex Ct : 46,XX (Wanita normal), 46, XY (Laki2 normal) -Menunjukan lokasi : Nomerkromosom-lengan-regio-band-sub band Ct: 1q24.3 = kromosom 1, lengan panjang, regio 2, band 4 dan sub band 3