Anda di halaman 1dari 19

Filsafat Ilmu

MK Filsafat dan Etika


Kesejahteraan Sosial
ARTI EPISTEMOLOGI
Epistemologi adalah teori pengetahuan
Salah satu cabang filsafat yang mempermasalahkan hakikat
pengetahuan, sumber-sumbernya, syarat-syarat memperoleh
pengetahuan, kebenaran dan kepastian pengetahuan serta
hakikat kehendak dan kebebasan manusia dalam pengetahuan.
Cabang filsafat yang khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan.
Suatu upaya rasional untuk menimbang dan menentukan nilai
kognitif pengalaman manusia dalam interaksinya dengan diri, dan
lingkungan sekitarnya.
Suatu disiplin ilmu yang bersifat evaluatif (menilai), normatif
(tentukan tolak ukur) dan kritis (mempertanyakan dan menguji)
PEMBAHASAN DALAM
EPISTEMOLOGI
Membahas tentang sumber-sumber
pengetahaun
Membahas tentang apa yang kelihatan
versus hakikatnya
Membahas tentang ke-valid-an
pengetahuan.
SIFAT-SIFAT PENDAPAT AWAM
(COMMON SENSE)
Cenderung untuk bersifat kebiasaan dan
meniru (warisan masa lalu)
Tidak jelas dan samar-samar.
Kepercayaan yang belum diuji.
Tidak ada penjelasan mengapa sesuatu
hal terjadi.
KESALAHAN-KESALAHAN
BERFIKIR (FRANCIS BACON)
Idols of the Tribe, kecenderungan menerima bukti
atau kejadian yang menguntungkan suku atau bangsa
sendiri.
Idols of the Cave, kecenderungan memandang diri
pribadi sebagai pusat dunia dan menekankan
pendapat pribadi yang terbatas.
Idols of the Market, kecenderungan untuk
terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang
dikenal dalam percakapan sehari-hari.
Idols of the Theatre, kecenderungan untuk
berpegang teguh pada kepercayaan, keyakinan dan
aliran-aliran pemikiran.
PENGHAMBAT BERFIKIR JERNIH
Purbasangka, suatu pertimbangan yang
terburu-buru, dasar pemikiran yang salah yang
meremehkan bukti atau menilai bukti tersebut
secara berlebihan.
Propaganda, informasi yang disampaikan
dengan membangkitkan emosi atau keinginan
lalu menyajikan beberapa jalan keluar melalui
sugesti (melalui media massa)
Otoriterianisme, mengikuti kekuasaan secara
buta tanpa tindakan kritis, ada keyakinan
bahwa pengetahuan dijamin atau disahkan
oleh otoritas
BEBERAPA KESALAHAN BERFIKIR

Kesalahan Semantik, disebabkan oleh


pemakaian kata-kata secara tidak teliti
atau tidak tepat.
Kesalahan Formal, pengambilan
kesimpulan yang salah dari dasar pikiran
(deduksi)
Kesalahan Empiris, melakukan
generalisasi secara terburu-burur
(Induksi)
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
Sikap Skeptis, yaitu sikap yang meragukan bahwa manusia tidak
mungkin menemukan kebenaran yang obyektif. Gorgias
mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar ada,
kalaupun sesuatu itu ada manusia tidak mungkin bisa
mengetahuinya, kalaupun manusia bisa mengetahuinya, manusia
tidak mungkin bisa menjelaskannya.
 Pancaindera (Empiris), menekankan pada kemampuan

manusia untuk menangkap pengalaman kongkrit yang diterima


oleh pancainderanya. (Kebenaran Koresponden)
 Akal Budi (Rasio), manusia mengetahui dengan

membandingkan ide-ide atau pertimbangan-pertimbangan, akal


manusia mempunyai kemampuan untuk mengungkap
kebenaran dengan sendirinya (Kebenaran Koheren)
 Intuisi, pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses

penalaran tertentu, sifatnya personal dan tidak bisa diramalkan.


 Wahyu, merupakan pengetahuan yang didapat dari Tuhan.
MACAM PENGETAHUAN
Pengetahuan Apriori, pengetahuan yang
didapat tidak tergantung pada pengalaman
inderawi (benar secara Universal)
Pengetahuan Aposteriori, pengetahuan yang
hanya didapat dengan melakukan observasi
dan eksperimen.
Knowledge by Description, pengetahuan
tentang fakta dan didapatkan dari benda atau
kejadian disekitar kita.
Knowledge by acquaintance, pengetahuan
yang diperoleh dengan pengalaman atau
dengan perkenalan
POLA PENGETAHUAN
Tahu Bahwa, pengetahuan mengenai informasi
tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis/ ilmiah.
Tahu Bagaimana, mengenai bagaimana melakukan
sesuatu (know-how) berkaitan dengan keahlian dan
kemahiran teknis.
Tahu Akan/ Mengenai, sesuatu yang sangat spesifik
menyangkut pengalaman atau pengenalan pribadi.
Kadar obyektifitas tinggi dan subyek mampu membuat
penilaian langsung.
Tahu Mengapa, mengenai pemberian penjelasan
tentang suatu kejadian.
TAHU AKAN
(pengetahuan langsung melalui pengenalan pribadi)

TAHU BAHWA
(masih bersifat
umum)

TAHU MENGAPA
(Refleksi, Abstraksi, Penjelasan)

TAHU BAGAIMANA
(pemecahan, penerapan, tindakan)
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pengalaman, adalah keseluruhan peristiwa
perjumpaan dan apa yang terjadi pada
manusia dalam interaksinya dengan alam dan
lingkungan sosialnya
 Pengalaman Primer, pengalaman langsung akan
persentuhan indrawi
 Pengalaman Sekunder, pengalaman reflektif
mengenai pengalaman primer (tidak langsung)
 Ciri pengalaman adalah, amat beraneka ragam,
berkaitan dengan obyek yang berada diluar diri
manusia dan terus bertmabah dan berkembang
sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Ingatan, tanpa ingatan pengalaman inderawi
tidak akan dapat berkembang menjadi
pengetahuan.
Supaya ingatan dapat menjadi dasar yang
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
bagi pengetahuan, (a) memiliki kesaksian
bahwa peristiwa yang diingat itu memang
pernah dialami dimasa lalu, (b) ingatan bersifat
konsisten dan dapat menjadi dasar
pemecahan persoalan.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Kesaksian, suatu penegasan yang diberikan oleh
orang terhadap peristiwa yang dialami orang lain untuk
menyatakan kebenaran atas peristiwa itu.
 Bukti Intrinsik, bukti tentang autoritas atau kewenangan si
pemberi kesaksian.
 Bukti Ekstrinsik, bukti yang secara langsung berhubungan
dengan materi kesaksian
Minat dan Rasa Ingin Tahu, diperlukan untuk dapat
mengembangkan pengetahuan. Minat mengarahkan
perhatian pada hal-hal yang dialami dan dianggap
penting untuk diperhatikan. Rasa ingin tahu
mendorong orang untuk bertanya dan melakukan
penyelidikan atas apa yang dialami dan menarik
minatnya.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pikiran dan Penalaran, kegiatan pokok dari pikiran
adalah penalaran yang keduanya merupakan hal yang
mendasari pengetahuan. Penalaran merupakan
proses bagaimana pikiran menarik kesimpulan dari
hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.
 Induksi adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kejadian atau kasus khusus.
 Deduksi adalah bentuk penalaran yang berangkat dari suatu
pernyataan umum ke kejadian khusus yang secara niscaya
dapat diturunkan dari pernyataan umum tersebut.
 Abduksi adalah penalaran untuk merumuskan sebuah
hipotesa berupa pernyataan umum yang kemungkinan
kebenarannya masih perlu diuji.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Logika, cara berfikir yang lurus, runut dan
benar
 Silogisme Kategoris, silogisme yang terdiri dari
proposisi yang bersifat kategoris (afirmatif universal,
negatif universal, afirmatif partikular, negatif
partikular)
 Silogisme Hipotesa, silogisme dalam proposisi
bersyarat (kalau…maka…)
 Silogisme Disjungtif, silogisme yang sahih hanya
dalam salah satu kemungkinan yang menyingkirkan
kemungkinan lain.
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Bahasa, merupakan salah satu hal yang
mendasari dan memungkinkan pengetahuan
pada manusia. Bahasa Tertulis dan Tidak
Tertulis.
Kebutuhan hidup manusia, memperoleh
pengetahuan yang dibutuhkan untuk dapat
hidup merupakan suatu bagian dari cara
berada manusia. Pengetahuan merupakan
suatu alat, strategi dan kebijakan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
PERBANDINGAN FILSAFAT
PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN

Filsafat Pengetahuan, adalah keseluruhan


pemikiran, gagasan, ide, konsep dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang
dunia dan segala isinya. (Spontan)
Sedangkan
Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah
keseluruhan sistem pengetahuan manusia
yang telah dibakukan secara sistematis.
(Sistematis dan Reflektif)
Sekian

Anda mungkin juga menyukai