Anda di halaman 1dari 22

Waste Control

Wima Pudya Ajunda, S.Pd., Gr.


DPK PIK X TKI
Amati gambar berikut
Definis
• Waste (limbah) merepresentasikan hilangnya sumber daya
berharga baik dalam bentuk material maupun energi, yang
kebanyakan adalah sesuatu yang langka.
• Hampir dua pertiga dari limbah industri sudah dilakukan
recovery.
• Kegiatan industri dan kepedulian masyarakat menyebabkan isu
lingkungan menjadi salah satu dari isu (masalah) yang paling
penting dan menimbulkan polemik saat ini.
• Jumlah limbah terus bertambah, jenis limbah semakin
bertambah, risiko terkait limbah juga semakin meningkat.
• Hal ini mendorong pemerintah dan industri untuk melakukan
pencegahan terjadinya limbah dan pengendalian limbah
(waste control) sebagai strategi untuk masa depan yang
berkelanjutan.
• Industri kimia telah diakui sebagai sektor yang sangat
mencemari lingkungan dan menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap hal-hal di atas.
• Masyarakat umum mengasosiasikan industri kimia dengan
pembuangan limbah, polusi, penyakit, bahaya, kecelakaan,
dan emisi racun.
Kategori Limbah
1. Limbah yang tidak aktif.
2. Limbah yang dapat diuraikan lingkungan (biodegradable).
3. Limbah besi tua (scrap).
4. Limbah umum yang terkontaminasi.
5. Limbah yang timbul akibat perawatan kesehatan.
6. Asbestos.
7. Limbah yang berminyak.
8. Pelarut (solvent) dan CFC.
9. Limbah kimia anorganik.
10. Limbah kimia organik.
11. Limbah radioaktif.
12. Limbah yang mudah meledak.
13. Debu
• Secara umum, industri kimia masih enggan untuk memodifkasi
proses produksi untuk mencegah timbulnya limbah.
• Industri lebih memilih untuk menangani limbah yang timbul
dari proses produksi.
• Padahal, pencegahan limbah ditambah dengan daur ulang
merupakan strategi yang sangat efektif untuk mengatasi
masalah lingkungan di industri kimia.
• Pencegahan limbah di industri dapat dilakukan dengan
beberapa metode, salah satunya adalah kimia hijau (green
chemistry).
Skema Prioritas Green
Chemistry (SMITH 2003)
• Kimia hijau merupakan seperangkat prinsip dan metodologi
kimia yang dapat mengurangi atau menghilangkan
penggunaan atau pembentukan zat berbahaya pada proses
produksi di industri kimia.
• Kimia hijau mencegah terjadinya polusi dalam proses produksi
di industri kimia. Dengan melakukan memodifkasi proses
(bahan baku dan kondisi reaksi), industri dapat menghasilkan
produk akhir yang sama
• Namun di sisi lain industri dapat juga sekaligus mengurangi
atau menghilangkan bahan baku berbahaya atau beracun,
produk samping, dan limbah.
• Prioritas kimia hijau dapat diilustrasikan pada Gambar
pencemaran udara akibat industri
• Seperti yang dapat dilihat dari Gambar tersebut, prinsip kimia
hijau mengadopsi hierarki pengelolaan limbah
• Aplikasi dari kimia hijau termasuk memilih bahan baku
alternatif, reagen alternatif, pelarut alternatif, dan produk
alternatif dalam rangka merancang proses dan penggunaan
bahan kimia yang lebih aman.
• Penerapan prinsip kimia hijau ditunjukkan dengan latar
belakang abu-abu
Skema Minimisasi Limbah
melalui Life Cycle
Raw Production Product End Of Lfe
Product
Material Procces Use

Waste
• Kimia hijau (green chemistry) adalah prinsip yang mungkin
dapat digunakan oleh industri kimia untuk mengurangi polusi
dari proses produksi.
• Kegiatan minimalisasi limbah yang dicapai dengan prinsip-
prinsip kimia hijau adalah solusi untuk meminimalkan limbah
kimia
Jenis Izin dalam Pengendalain Pencemaran Air
• Izin lingkungan.
• Izin pembuangan air limbah atau dikenal juga izin pembuangan
limbah cair (IPLC).
• Izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah (izin
pemanfaatan air limbah).
• Izin pengelolaan air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan hulu
minyak dan gas serta panas bumi dengan cara injeksi (izin injeksi
ke formasi).
• Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup (SPPLH)
Sektor Industri Utama Limbah
Udara
• Industri Petrokimia
• Industri Kimia
• Industri Mineral
• Industri produksi dan pengolahan logam
• Industri Makanan
• Pengolahan Limbah
• Dry Cleaning
• Emisi dari berbagai sektor industri dicirikan
oleh berbagai polutan, tergantung pada sektor industri dan
jenis teknologi yang digunakan.
• Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan izin dan
memeriksa sebagian besar industri yang dikenai otorisasi.
• Industri yang paling berpolusi harus dikenakan aturan dengan
persetujuan dan inspeksi khusus
• Izin lingkungan perusahaan menyatakan nilai batas polutan
untuk perusahaan tersebut.
• Nilai batas sebagaimana diatur dalam izin didasarkan pada
perintah hukum yang dikeluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pengendalian Pencemaran Udara
• Pengendalian adalah upaya pencegahan dan/atau
penanggulangan serta pemulihan mutu.
• Industri wajib melakukan Pengendalian Pencemaran Udara
(PPU) sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999
• Sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Indonesia (SKKNI)
Kepmenaker No. 187 Tahun 2016 dan yang telah digunakan
sebagai dasar pelaksanaan sertifkasi profesi dan penyusunan
okupasi oleh instansi teknis dalam hal ini KLHK melalui
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.6 Tahun 2018.
• Mengidentifkasi sumber pencemar udara dari emisi.
• Menentukan karakeristik sumber pencemar udara dari emisi.
• Menilai tingkat pencemaran udara dari emisi.
• Melaksanakan PPU dari emisi.
• Menentukan peralatan ppu dari emisi.
• Mengoperasikan alat PPU dari emisi.
• Menyusun rencana pemantauan pencemaran udara dari
emisi.
• Melaksanakan pemantauan pencemaran udara dari emisi.
• Mengidentifkasi bahaya dalam PPU dari emisi.
• Melakukan tindakan K3 terhadap bahaya dalam PPU dari
emisi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai