Anda di halaman 1dari 11

Dispensing Sediaan Steril

(Ondansetron HCl)
Oleh :
Kelompok 15
DOSEN :
Apt.DIAN MUNASARI SOLO., S.Farm.,
M.Si.
Anggota Kelompok :
Imam Ismatullah (O1B1 21 077)
Muhammad Teguh Febriansyah (O1B1 21 091)
Reza Rahmansyah (O1B1 21 113)
Ria Askara Suharman (O1B1 21 115)
Zulfahri Ahmad Slamet (O1B1 21 131)
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang
berfungsi menerima, menstabilkan dan mengatur pasien yang membutuhkan
penanganan kegawatdaruratan segera, baik dalam kondisi sehari-hari maupun bencana.
Kondisi ini membawa konsekuensi tenaga kesehatan termasuk apoteker di rumah sakit
harus selalu siap dan mampu dalam menangani pasien dalam berbagai kondisi sehingga
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pemberian obat.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang apoteker yaitu harus dapat
melaksanakan upaya-upaya dalam penggunaan obat secara rasional yang berbasis bukti
ilmiah yang mencakup memberikan masukan dalam pemilihan obat, penentuan jenis
sediaan dan memantau serta menyelesaikan masalah terkait penggunaan obat (Pengurus
Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, 2016). Apoteker juga berperan dalam meningkatkan
keselamatan dan efektivitas penggunaan obat. Apoteker berperan memastikan
pengobatan yang optimal yang didapat oleh pasien untuk mendukung keselamatan pasien
dan mencegah terjadinya kesalahan pengobatan (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Sediaan Ondansetron
Ondansetron merupakan salah satu obat yang sering
diresepkan di IGD. Pasien yang sering diberikan resep
ondansetron di karenakan gejala klinis pada penyakit
gangguan gastrointestinal salah satunya adalah mual
muntah. Ondansetron hidroklorida tersedia dalam botol
dosis ganda (vial) 20 mL dan botol dosis tunggal (ampul)
2 mL. Ondansetron hidroklorida juga tersedia sebagai
larutan infus campuran dalam dekstrosa 5% yang
mengandung setiap 50 mL larutan ondansetron 32 mg
(sebagai hidroklorida dihidrat), dekstrosa 2,5 g, asam sitrat
26 mg, dan natrium sitrat 11,5 mg dalam air untuk injeksi.
Pemberian Ondansetron
 Ondansetron hidroklorida diberikan secara intravena selama
15 menit setelah pengenceran lebih lanjut dengan 50 mL
natrium klorida 0,9% atau dekstrosa 5%.
 Dengan injeksi intravena, Ondansetron diberikan tanpa
diencerkan selama setidaknya 30 detik dan lebih disukai
selama 2 hingga 5 menit.
 Ondansetron hidroklorida juga dapat diberikan intramuskular
tanpa pengenceran.

Dosis Ondansetron
 Mual dan muntah pasca operasi
I.M., I.V.: 4 mg sebagai dosis tunggal segera sebelum induksi
anestesi, atau segera setelah prosedur jika terjadi muntah.
 Pengobatan hiperemesis gravidarum
I.V.: 8 mg diberikan selama 15 menit setiap 12 jam atau 1
mg/jam diinfuskan terus menerus hingga 24 jam.
INTERAKSI
ONDANSETRON
Interaksi moderat juga terjadi dengan pemberian
ondansetron dengan tramadol dimana
ondansetron akan mempengaruhi efek analgesik
tramadol sehingga berkurang 26-35%.

Interaksi antara obat ondansetron dengan antasida


dimana ondansetron dapat meningkatkan resiko
irama jantung yang tidak teratur, gangguan elektrolit
seperti hipokalemia dan hipomagnesia.
Penyiapan Ondansetron
Syringe Infus
 Stabilitas ondansetron hidroklorida murni  Dekstrosa 5%
pada 2 mg/mL dan diencerkan dalam 16 dan 80 mg/L. Kompatibel secara fisik dan stabil
dekstrosa 5% dan natrium klorida 0,9% pada selama 7 hari pada suhu kamar dan pada suhu 4°C.
1, 0,5, dan 0,25 mg/mL dikemas dalam jarum  Dekstrosa 5% dengan Potasium Klorida 0,3%
suntik polipropilen. 16 mg/L. Kompatibel secara fisik dan stabil selama 7
 Ketika diencerkan dengan larutan infus yang hari pada suhu kamar dan pada suhu 4°C.
kompatibel, ondansetron hidroklorida stabil  NaCl 0,9%
hingga 7 hari pada suhu kamar atau di bawah 16 dan 80 mg/L. Kompatibel secara fisik dan stabil
pendinginan dalam jarum suntik Plastipak selama 7 hari pada suhu kamar dan pada suhu 4°C.
dengan tutup jarum suntik.  Ringer Laktat
 Jarum suntik disimpan pada 24° C selama 48 16 mg/L. Kompatibel secara fisik dan stabil selama 7
jam, 4° C selama 14 hari, dan dibekukan pada hari pada suhu kamar dan pada suhu 4°C.
-20° C selama 90 hari.
Cara menyiapkan obat dari ampul
1. Gunakan APD yang sesuai.
2. Ketuk perlahan ujung ampul dengan jari tangan.
3. Letakkan kapas alkohol pada ujung ampul.
4. Patahkan leher ampul dengan arah menjauh dari tangan dengan
memperhatikan titik atau tanda yang ada pada leher ampul.
5. Masukkan jarum ke dalam ampul melalui daerah patahan.
6. Tarik obat ke dalam spuit sebanyak 1 ml.
7. Tarik NaCl 0,9 % sebanyak 3 ml untuk mengencerkan ondansetron.
8. Pastikan tidak ada gelembung udara dalam spuit.
9. Tutup kembali jarum spuit.
Pelabelan
Infus
Syringe OBAT INFUS
RS MEDIKA

Tgl & waktu pemasangan : 13/04/2022 jam


Nama/Umur : Tn. Abdul/48 tahun 10.30
No. RM : 001134 Ruang : IGD Botol infuse ke : 1
Obat : Ondansetron HCl 2 mg Identitas pasien
dalam 4 ml Nama : Ny. Ani
Rute : i.v. Umur : 35 tahun
Tgl & waktu penyiapan : 13/04/2022 jam 08.00 No. RM : 0002387

Tgl & waktu kadaluarsa : 15/04/2022 jam 08.00 Jenis cairan : NaCl 0,9%
Penyimpanan : pada suhu 24° C Obat yang ditambahkan : Ondansetron HCl
Dosis :……………cc/jam
Tetes :……………tetes/menit
BUD :
KIE kepada perawat yang
bertugas
Disampaikan kepada perawat terkait rute
pemberian.
Disampaikan kepada perawat bahwa obat
disimpan di suhu ruang dan masa
kadaluwarsanya selama 48 jam.
Thank You
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai