Bahan UGM 29 September 2022
Bahan UGM 29 September 2022
TAHUN 2024
2024
Pemilihan
Pemilihan tahun 2024 Serentak 2 Kotak Suara
Kepala
Daerah
Pemilu tahun 2024 akan
memilih Presiden dan Wakil
Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD
27 November 2024 20 Oktober Pelantikan Presiden
Prov dan DPRD Kab/Kota pada dan Wakil Presiden Terpilih
bulan Februari atau Maret dan
memilih kepala daerah di 514 1 Oktober Pelantikan
Kab/Kota dan 33 Provinsi pada DPR RI dan DPD RI Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI,
DPD RI, DPRD Prov dan DPRD Kab/Kota
bulan November 2024
14 Februari 2024
Gugatan hasil di
Pasal 167 ayat (7) : “Penetapan Pasangan Mahkamah Konstitusi
Calon terpilih paling lambat 14 (empat Serentak 5 Kotak Suara
belas) hari sebelum berakhirnya masa jabatan Pencalonan
Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden” Pemilu
2024
22
2
DASAR HUKUM PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN
2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG
(DITETAPKAN TANGGAL 1 JULI 2016)
a. Pasal 201 ayat (8) : “Pemungutan suara c. Pasal 201 ayat (8) : “Untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur dan
serentak nasional dalam Pemilihan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota yang berakhir masa jabatannya tahun 2022 dan yang berakhir
masa jabatannya pada tahun 2023, diangkat penjabat Gubernur, penjabat
Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil
Bupati, dan penjabat Walikota sampai dengan terpilihnya Gubernur dan
Walikota di seluruh wilayah Negara Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota
Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan melalui Pemilihan serentak nasional pada tahun 2024.”
pada bulan November 2024”. d. Pasal 201 ayat (8) : “Untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur, diangkat
b. Pasal 201 ayat (7) : “Gubernur dan Wakil penjabat Gubernur yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi madya
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta sampai dengan pelantikan Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan
Walikota dan Wakil Walikota hasil perundang- undangan.”
e. Pasal 201 ayat (8) : “Untuk mengisi kekosongan jabatan Bupati/Walikota,
pemilihan tahun 2020 menjabat sampai
diangkat penjabat Bupati/Walikota yang berasal dari jabatan pimpinan
dengan tahun 2024”. tinggi pratama sampai dengan pelantikan Bupati, dan Walikota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
33
3
PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
Dalam Rapat kerja dan Rapat Dengar Pendapat antara Komisi II DPR RI dengan Kmenterian Dalam Negeri, KPU
RI, Bawaslu RI dan DKPP RI, Senin 24 Januari 2022 menghasilkan kesimpulan :
44
4
IMPLIKASI PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
(UU 10 Tahun 2016)
55
5
JADWAL PILKADA SERENTAK
PILSER
Catatan :
Jadwal pelaksanaan pilkada dan pelantikan KDH sangat berdampak kepada proses penyusunan dan penetapan
Dokumen Perencanaan
Keserentakan pelantikan kepala daerah terhadap hasil Pilkada tahun 2024 masih perlu untuk memperhatikan masa
penyelesaian sengketa hasil pilkada di Mahkamah Konstitusi
66
6
KONDISI INDONESIA MENUJU PILKADA SERENTAK
Negara Kepuluan Terbesar
Lebih dari 700 Lebih dari 1.340
di Dunia Dengan 17.504 Pulau
Bahasa daerah Suku /Etnik
Kondisi saat ini, masyarakat sedang ramai membahas terkait dgn pengangkatan penjabat KDH utamanya yg berasal dari TNI/Polri
serta transparansi dlm penunjukannya;
Partai politik sedang menyiapkan dokumen untuk verifikasi pendaftaran parpol peserta pemilu yg akan dilaksanakan pendaftaran
pada tanggal 1 s.d 7 agustus 2022;
Penyelenggara saat ini tengah menyiapkan instrument pendukung dan pemetaan kebutuhan pemilu baik itu kebutuhan electoral,
aturan hukum, fasilitasi pendukung, sarpras, dan SDM;
Isu calon presiden dan pembentukan koalisi partai politik dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden.
77
7
DASAR HUKUM PENUNJUKAN PENJABAT KEPALA DAERAH
UNTUK MENGISI KEKOSONGAN PEJABAT SEBAGAIMANA DISEBUTKAN PASAL 130 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG
PADA UU NO. 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, PEMILIHAN, PENGESAHAN PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN
DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG (DITETAPKAN 01 JULI 2016), KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH (DITETAPKAN
MAKA SESUAI DENGAN PASAL: TANGGAL 11 FEBRUARI 2005):
MASALAH HUKUM
KDH dan WKDH secara bersamaan diberhentikan sementara karena terkena
masalah hukum; KDH diberhentikan sementara dan tidak ada WKDH; tidak ada
KDH sedangkan WKDH diberhentikan sementara; kondisi tersebut menimbulkan
kekosongan jabatan KDH/WKDH.
BERHALANGAN TETAP
Berhalangan tetap secara bersamaan dan masa jabatan kurang dari 18 bulan sebagaimana
pengaturan yang dimuat dalam Pasal 174 UU 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas UU No. 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi UU (Ditetapkan tanggal 1 Juli 2016).
otda.kemendagri.go.id ditjenotda 9
KRITERIA MENJADI PENJABAT KEPALA DAERAH
otda.kemendagri.go.id ditjenotda 10
TUGAS DAN WEWENANG PENJABAT (PJ) KEPALA DAERAH
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (ditetapkan tanggal 30 September 2014)
Penjabat KDH mempunyai tugas dan kewenangan yang sama dengan KDH
TUGAS (Pasal 65 ayat (1)) (Pasal 65 ayat (1) dan ayat (2) UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,
a. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah ditetapkan tanggal 30 September 2014), namun terdapat pembatasan kewenangan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan Penjabat KDH karena keberadaannya berdasarkan penunjukan bukan hasil
pemilihan.
bersama DPRD;
b. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; Pembatasan kewenangan Penjabat KDH karena keberadaannya
c. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang berdasarkan penunjukan yang diatur dalam Pasal 132 A ayat (1) dan
RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan ayat (2) PP Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga Atas
RKPD; Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan
d. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang Pengangkatan, Dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (ditetapkan tanggal 4 Juli 2008) sebagai berikut:
kepada DPRD untuk dibahas bersama; a. Melakukan mutasi pegawai;
e. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum
b. Membatalkan perijinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya dan/atau
untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
mengeluarkan perijinan yang bertentangan dengan yang dikeluarkan pejabat
f. Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan sebelumnya;
g. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
c. Membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan
kebijakan pejabat sebelumnya; dan
d. Membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan
WEWENANG (Pasal 65 ayat (2)) pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya.
!
d. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh
dikecualikan setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Daerah dan/atau masyarakat;
e. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Menteri Dalam Negeri.
7
PROSEDUR PENUNJUKAN PENJABAT
Pengaturan terkait prosedur penunjukan Penjabat belum diatur secara lengkap dalam norma regulasi
baik oleh Undang Undang, Peraturan Pemerintah, dan/atau Peraturan Menteri.
Selama ini penunjukan Penjabat Kepala Daerah adalah hak prerogratif Presiden untuk
menugaskan Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati/Walikota yang ditunjuk melalui Secara prosedur yang dilakukan selama ini adalah menyamakan perlakuan
Menteri Dalam Negeri. Hal ini didasarkan pada Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 5 pengusulannya dengan pengusulan Penjabat Sementara (Pjs) sebagaimana diatur
ayat (2) serta Pasal 7 ayat (2) UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda (Ditetapkan dalam Permendagri Nomor 74 Tahun 2016 jo. Permendagri Nomor 1 Tahun 2018
tanggal 30 September 2014) yang menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Tentang Cuti Di Luar Tanggungan Negara Bagi Gubernur Dan Wakil Gubernur,
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 dan memegang tanggung jawab Bupati Dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota Dan Wakil Wali Kota (Ditetapkan
akhir atas penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat tanggal 22 September 2016)
dan Daerah.
14 Kota
PROVINSI
1. Provinsi Kep. Bangka Belitung
2. Provinsi Banten
3. Provinsi Gorontalo
4. Provinsi Sulawesi Barat
KAB/ 5. Provinsi Papua Barat
KOTA
1. Kab. Tapanuli Tengah PJ GUBERNUR YANG SUDAH DILANTIK 6. Provinsi Aceh
2. Kab. Mentawai 7. Provinsi DKI Jakarta
3. Kab. Kampar 46. Kab. Bireun
4. Kab. Bengkulu Tengah 18. Kab. Lembata 61. Kota Langsa
32.Kab. Kepulauan Tanimbar 47. Kab. Aceh Barat Daya 76. Kab. Buol
5. Kab. Sarolangun 19.Kab. Kotawaringin Barat 62. Kab. Buleleng
33.Kab. Tambrauw 48. Kab. Pati
6. Kab. Muaro Jambi 20.Kab. Barito Selatan 63. Kab. Bombana
34.Kab. Sarmi 35.Kab. 49. Kab. Maybrat
7. Kab. Tebo 21.Kab. Landak 64. Kab Kolaka Utara
Lanny Jaya 36.Kab. 50. Kab. Sorong
8. Kab. Tulang Bawang Barat 22. Kab. Boalemo 65. Kab. Buton
Nduga 37.Kab. Mappi 51. Kota Tebing Tinggi
9.Kab. Pringsewu 23.Kab. Bolaang Mongondow 66. Kab. Maluku Tengah
38.Kab. Bener Meriah 52. Kota Pekanbaru
10.Kab. Mesuji 24.Kab. Kepulauan Sangihe 67. Kota Sabang
39.Kab. Simeulue 53. Kota Salatiga
11.Kab. Musi Banyuasin 25.Kab. Banggai Kepulauan 68. Kota Payakumbuh
40.Kab. Aceh Besar 54. Kota Yogyakarta
12.Kab. Bekasi 26.Kab. Muna Barat 69. Kab. Tolikara
41.Kab. Aceh Jaya 55. Kota Ambon
13.Kab. Banjarnegara 70. Kab. Kep. Yapen
27.Kab. Buton Selatan 28.Kab. 42.Kab. Pidie 56. Kota Jayapura
14.Kab. Batang 71. Kab. Gayo Lues
Buton Tengah 29.Kab. 43.Kab. Aceh Timur 57. Kota Banda Aceh
15.Kab. Jepara 16.Kab. 72. Kab. Aceh Tenggara
Kepulauan Morotai 30.Kab. 44.Kab. Aceh Singkil 58. Kota Lhokseumawe
Kulon Progo 17.Kab. 73. Kab. Nagan Raya
Seram Bagian Barat 31.Kab. 45.Kab. Aceh Utara 59. Kota Kupang 74. Kab. Aceh Barat
Flores Timur Buru 60. Kota Sorong 75. Kota Kendari
Sumber: Ditjen Otda Kemendagri, September 2022 6
PROGRES DAERAH YANG BELUM DILAKUKAN PENGISIAN PJ KDH
PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2022
TOTAL
4 Kota
KAB/
KOTA
f. Menjaga etika pribadi dan norma dalam pelaksanaan 1. Menjaga etika pribadi dan menjadi suri tauladan sebagai
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kepala Daerah
2. Pelanggaran administratif dan etika serta norma lain
g. Menjalin hubungan kerja bersama Forkopimda dan seluruh Frekuensi koordinasi bersama Forkopimda dan seluruh
Instansi Vertikal di Daerah Instansi Vertikal di Daerah
h. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
1) Kepatuhan kepada pemerintah pusat Kepatuhan melaksanakan kebijakan pemerintah
2) Pelaksanaan penyederhanaan struktur organisasi Asesment terhadap struktur organisasi perangkat daerah
3) Alokasi anggaran dan realisasi dana hibah untuk Penyiapan alokasi anggaran dan realisasi dana hibah untuk
Pemilihan Umum 2024 serta koordinasi dengan Pemilihan Umum 2024 serta koordinasi dengan
penyelenggara pemilu penyelenggara pemilu 11
LANJUTAN..
KONDISI
NO ASPEK INDIKATOR PENILAIAN KETERANGAN
AWAL AKHIR
4) Pembentukan dan efektivitas pelaksanaan tugas satgas Laporan evaluasi pelaksanaan tugas satgas pangan dan
pangan dan TPID Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
5) Penataan tenaga honorer terhadap kebijakan 1. Kepatuhan pelarangan pengangkatan tenaga honorer
Pemerintah Pusat untuk moratorium honorer 2. Penataan dan penyelesaian tenaga honorer
6) Menjaga kondusifitas dan netralitas ASN 1. Kepatuhan pelarangan mutasi pejabat daerah tanpa izin
Mendagri
2. Pembinaan dan pengawasan netralitas ASN
2. PEMBANGUNA
N
a. Ketepatan waktu penyusunan dan pengajuan rancangan 1. Ketepatan waktu penyampaian rancangan Kebijakan
Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan Umum APBD - Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban (KUA PPAS)
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas 2. Ketepatan waktu penandatanganan kesepakatan bersama
bersama rancangan KUA PPAS dengan DPRD
3. Ketepatan waktu penyampaian rancangan Perda tentang
APBD
4. Ketepatan waktu penandatanganan kesepakatan bersama
rancangan Perda tentang APBD menjadi Perda
b. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik 1. Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi
2. Capaian Monitoring Center For Prevention (MCP)
3. Rasio penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Internal dan Eksternal
4. Kebijakan pencegahan korupsi
c. Pengelolaan APBD 1. Kegiatan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
2. Penyerapan Belanja Daerah yang cepat, baik, dan tepat
sasaran
3. Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam pengadaan
barang dan jasa (minimal 40%)
d. Realisasi Investasi Kebijakan kemudahan investasi di daerah. Contoh : Promosi
dan kemudahan perijinan berusaha
e. Inovasi Adanya inovasi secara kualitas dan kuantitas
3. KEMASYARAKATA
N
1. Pembinaan penjabat Gubernur, Bupati/Wali Kota dalam
memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat
2. Pengembangan kehidupan demokrasi melalui penyerapan
aspirasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat
3. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat
4. Kebijakan Mitigasi dan Penanggulangan bencana (antara
TERIMA KASIH
otda.kemendagri.go.id ditjenotda