Aturan KBM Kehadiran = minimal 80 % Penilaian = 1. Tugas (Individu & Kelompok) 2. PH = 2x PTS = 1x PAS = 1x Buku rujukan = Informatika untuk SMA/MA Kelas X Willdan Afrizal Arifin Fernaldy Akbar Faudzan Penerbit : Grafindo
Sekali pertemuan = 2 x 40 menit
Praktik Jaringan = 1x Materi
Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)
Jaringan Komputer & Internet Analisis Data Algoritma dan Pemrograman Dampak Sosial Informatika Kenapa Mapel Informatika Penting? 1. Di dunia digital modern yang dipenuhi dengan komputasi dan perangkat komputer, seseorang hendaknya bukan hanya pengguna di dunia yang tak dipahaminya, tetapi sebaliknya juga berperan serta secara aktif dan menguasai konsep dasar informatika. 2. Pemahaman konsep Informatika yang baik akan membuat peserta didik sejak usia dini dapat memanfaatkan sistem komputer dengan baik dan dapat memberikan solusi persoalan pada saat suatu sistem tak berjalan sebagaimana mestinya. 3. Warga dunia digital yang mampu berpikir komputasional akan mampu untuk memahami secara rasional tentang isu-isu terkait, seperti: hak kekayaan intelektual perangkat lunak, pencurian identitas, rekayasa genetika, kejahatan cyber, dan sebagainya. 4. Adanya standar dan framework kurikulum Informatika yang sudah dirilis dan diimplementasikan oleh negara maju, antara lain yang dirilis oleh Association for Computing Machinery (ACM), Computer Science Teacher Association (CSTA), dan lembaga nirlaba (code.org) maupun industri. Ruang lingkup Informatika Muatan/mapel Informatika berisi seperangkat KI (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar) yang dirancang untuk memberikan “bekal” keilmuan informatika. Kompetensi / kemampuan
1. Berpikir, yaitu berpikir komputasional yang menjadi landasan
dan prinsip pemecahan persoalan yang akan diselesaikan dengan bantuan komputer. 2. Berkarya dan terampil, yaitu kemampuan dalam menggunakan dan menghasilkan produk TIK serta berkomunikasi dan berkolaborasi di dunia digital dengan memanfaatkan sarana TIK. 3. Berpengetahuan, yaitu kemampuan tentang keilmuan informatika yang mencakup lima area pengetahuan informatika yaitu Teknik Komputer, Jaringan Komputer/Internet, Analisis Data, Algoritme, dan Pemrograman, dan Dampak Sosial Informatika. 4. Berkarakter, yaitu berkemampuan dalam mendayagunakan teknologi untuk menunjang kehidupan dan berkomunikasi. Muatan Informatika
Komponen Pengetahuan Muatan Informatika
TK : Teknik Komputer (Computer Engineering—CE)
JKI : Jaringan Komputer/Internet (Networking—NW) AD : Analisis Data (Data Analysis—DA) AP : Algoritme dan Pemrograman (Algorithm and Programming—AP) DSI : Dampak Sosial Informatika (Social Impact of Computer—SOC) TIK
TIK adalah pemanfaatan teknologi secara produktif,
kreatif, dan melalui eksplorasi perangkat TIK.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkaitan
dengan kegunaan dari sistem komputer untuk memecahkan persoalan dunia nyata (real-world problem), termasuk untuk menunjang tugas-tugas mata pelajaran lain, spesifikasi dan instalasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan, serta evaluasi dari daya gunanya. TIK
Di beberapa negara maju, “pengajaran” TIK sudah dihapuskan. Untuk
Indonesia TIK masih dipandang perlu untuk diajarkan karena pada kenyataannya, TIK belum dipahami dengan baik penggunaannya oleh semua lapisan masyarakat Indonesia saat ini. Dalam pengertian ini, TIK dipakai sebagai kakas bantu (tools) bukan tujuan belajar. TIK digunakan sebagai sarana belajar informatika dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan mata pelajaran lain, yang membutuhkan dukungan TIK. Kemampuan yang diharapkan dari peserta didik dalam pembelajaran TIK adalah memanfaatkan TIK untuk mencapai suatu “goal” (tujuan), bukan hanya belajar memakai aplikasi atau piranti komputernya. Misalnya dalam pemakaian paket aplikasi perkantoran: 1. Kemampuan memakai aplikasi pemroses kata untuk membuat laporan yang baik dari segi konten maupun formatnya. 2. Kemampuan memanfaatkan dengan baik aplikasi pengolah angka untuk melakukan analisis, interpretasi, dan visualisasi data. TIK
3. Kemampuan memanfaatkan dengan baik aplikasi
pengolah bahan presentasi untuk menunjang presentasi yang lebih komunikatif dalam menyampaikan buah pemikiran, suatu hasil proses rekayasa produk atau penelitian.
Pemanfaatan TIK diharapkan dapat membentuk
peserta didik untuk mempunyai pola pikir dan pola kerja yang sistematis, sehingga hasil/tujuan dapat dicapai secara efisien dan optimal. TIK adalah alat bantu dalam problem solving. Berpikir Komputasional – BK (Computational Thinking) Berpikir Komputasional (BK) mencakup kemampuan untuk melakukan dekomposisi, abstraksi, merancang algoritme serta melakukan pengenalan pola yang menjadi dasar membangun suatu sistem terkomputerisasi dari suatu sistem nyata yang kompleks. Dengan melakukan dekomposisi, seseorang dapat memecah sebuah persoalan kompleks menjadi bagian-bagian yang dapat lebih mudah dipahami dan dicari solusinya. Bagian-bagian kecil dari persoalan akan mempunyai pola solusi. Mengenali pola sistem, pola persoalan, dan bagian-bagiannya, serta pola solusi akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian persoalan kompleks. Abstraksi akan memudahkan seseorang untuk menyimpulkan karakterisitik umum dan mengesampingkan hal detil yang tidak perlu diperhatikan untuk mencari solusi. Algoritme adalah rancangan solusi dalam bentuk instruksi/langkah yang harus dijalankan oleh agen Berpikir Komputasional – BK (Computational Thinking) pemroses informasi sesuai dengan instruksi yang direncanakan, untuk mendapatkan solusi.
Berkat kemampuan BK, seseorang mengintegrasikan
pengalaman menyelesaikan persoalan dan membentuk suatu pola solusi yang memungkinkan ia untuk tidak hanya mampu memecahkan suatu persoalan yang sedang dihadapi, melainkan juga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sejenis dengan solusi yang lebih cerdas, efisien, dan optimal. Berpikir Komputasional – BK (Computational Thinking) Berpikir Komputasional (BK) merupakan salah satu kemampuan penting abad ke-21 yang sudah mulai ditumbuhkan sejak usia dini di negara maju.
BK juga merupakan kemampuan utama yang melandasi bidang
informatika. BK adalah kemampuan berpikir untuk memecahkan persoalan-persoalan yang penyelesaiannya berkaitan dengan “komputasi”.
Komputasi adalah perhitungan baik aritmatika atau berupa langkah-
langkah yang mengikuti suatu model yang sudah didefinisikan dengan baik yaitu algoritme. Komputasi merupakan salah satu aspek penting dalam disiplin ilmu informatika atau ilmu Komputer. Berpikir Komputasional – BK (Computational Thinking) Kemampuan BK akan membantu seseorang untuk megenali akar persoalan, menyelesaikan persoalan, merancang sistem, memahami kekuatan, dan keterbatasan manusia, serta pembangunan sistem komputer, robot, bahkan mesin intelijen, yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.
Berpikir Komputasional (BK) berorientasi pada “problem solving”,
sehingga membuat daya pikir seseorang menjadi berkembang. Seseorang yang mampu berpikir komputasional akan mampu berpikir tingkat tinggi, sehingga dengan lebih mudah ia dapat mengonsep dan memahami teknologi yang berbasis komputer, dan mempunyai daya saing lebih di dunia saat ini yang sudah memasuki Revolusi Industri 4.0 yang menghasilkan pabrik cerdas dari apapun dengan didasari cyber- physical system, IoT (Internet of Things), cloud computing, dan cognitive computation. Praktik Lintas Bidang – PLB (Computing Practice)
Praktik Lintas Bidang (PLB) dilakukan melalui
pengintegrasian dan pengemasan semua area pengetahuan dan keterampilan yang akan atau telah dipelajari dalam satu tingkatan pendidikan (satu tahun pelajaran), untuk mewujudkan suatu karya nyata yang utuh, baik tangible ataupun tidak tangible, dalam suatu kemampuan menghasilkan atau memperbaiki suatu “produk” TIK.
PLB dilaksanakan berdasarkan problem-based learning dan
project-based learning, dengan bertema STEM (science, technology, engineering, and mathematics)