Anda di halaman 1dari 61

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM SKELETON
FRANSIUS MAMANGKEI
FUNGSI SISTEM SKELETON

• Menyangga dan memberikan bentuk pada tubuh


• Tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak, persendian
• Sebagai alat gerak pasif
• Melindungi organ-organ yang ada di dalam tubuh
• Tempat pembentukan sel darah merah
• Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid
Tulang Panjang

Tulang Pendek

Berdasarkan Tulang Pipih


Morfologi

Tulang Sesamoid

Tulang Keras /
Sejati Tulang Pneumatika

Berdasarkan Berdasarkan Tulang Khondral


jaringan ossifikasi
penyusunny
a Tulang Membran
Kartilago Hialin
Tulang Rawan /
Kartilago
Kartilago Elastis

Kartilago Fibrosa
BERDASARKAN MORFOLOGI

Tulang Tulang Tulang


Panjang Pendek Pipih

Tulang Tulang
Pneumatika Sesamoid
TULANG PANJANG

 Berbentuk tubulus, memanjang


seperti pipa
 Memiliki rongga  berisi
sumsum merah/kuning
 Terdiri dari epifise, diafise dan
cakra epifise
 Contoh: os humerus, os femur,
os phalanges
TULANG PENDEK

 Bentuk silinder kecil (bulat


pendek)
 Contoh: tulang-tulang kecil
pembentuk pergelangan tangan
(os capitatum), tulang-tulang
vertebralis
TULANG PIPIH

 Berbentuk pipih dan lebar


 Contoh: os parietale, os scapula
TULANG PNEUMATIKA

 Memiliki rongga berisi udara,


dibatasi membran mukosa
 Contoh: tulang-tulang pembentuk
tengkorak (os ethmoidale, os
sphenoidale, maxilla)
TULANG SESAMOID

 Tulang kecil yang biasanya


terdapat diantara persendian
 Contoh : tulang tempurung lutut
(os patella)
Tulang Keras (Tulang)

 Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks (mengandung unsur anorganik, terutama
kalsium fosfat)
 Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum), rongga sumsum dilapisi endoestum
Penampang makroskopik tulang
11
Komposisi Tulang:
JARINGAN TULANG
1. Sel tulang, terdiri dari :
a. Osteosit: sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam
matriks, berasal dari osteoblas
b. Osteoblas: membentuk unsur-unsur organik untuk
membentuk & pertumbuhan tulang
c. Osteoklas: sel-sel untuk menghancurkan dan
membentuk tulang kembali (resorpsi tulang)
2. Matriks.
Terdiri dari serat-serat kolagen dan mineral.
Struktur Mikroskopis Tulang 14

1. Kanal Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh


darah, aliran limfe)
2. Lamella “mineral’s ring”(lempeng tulang yang
tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara
lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4. Kanalikuli (memancar antar lacuna dan tempat difusi
makanan sampai ke osteon).
Lakuna dan kanalikuli

15

lakuna

kanalikuli

Osteosit
16

kanalikuli
TULANG RAWAN (KARTILAGO)
KARTILAGO HIALIN
 Matriks homogen dan bersifat halus
serta transparan, banyak mengandung
serabut kolagen, berwarna agak biru,
 Terdapat pada tulang rawan sendi, tulang
rawan iga, tulang rawan saluran pernafasan,
discus epifisis.
KARTILAGO ELASTIS
• Banyak mengandung serabut elastin
sehingga menimbulkan gerakan yang lentur
dan elastis.
• Berwarna kekuningan
• Terdapat pada daun telinga, epiglotis,
saluran Eustachius.
KARTILAGO FIBROSA
 Dikenal sebagai jaringan penyambung tulang
rawan, lebih sedikit sel tetapi banyak
mengandung berkas serabut kolagen.
 Terdapat pada bagian-bagian discus
invertebralis
PERSENDIAN

 Persendian/sambungan antartulang merupakan tempat


pertemuan antartulang pada rangka tubuh.
berdasarkan jenis persambungannya

Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua
ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
 Bagian-bagian sendi sinovial
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak
24
• Sendi Engsel. Sendi engsel hanya dapat digerakkansatu
arah saja seperti sendi pada siku tangan dan lutut kaki.
• Sendi Putar. Sendi putar terdapat pada pertemuan antara
tulang pemutar dan atlas. Sendi ini juga terdapat di antara
tulang hasta dan pengumpil. Pada sendi putar, tulang yang
satu berputar mengelilingi tulang lain. Tulang lainnya
bertindak sebagai poros.
• Sendi Peluru. Sendi peluru dapat digerakkan ke segala
arah. Sendi peluru menghubungkan tulang lengan atas
dengan gelang bahu. Ujung tulang lengan atas
bersambungan dengan tulang bermangkok gelang bahu.
Diartrosis berdasarkan kemungkinan
gerak

• Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-


tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya    memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Pada sendi geser, ujung tulang satu menggeser
ujung tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan
gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada
gerakan ibu jari tangan.   Gerakan yang terjadi
mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi
pelana juga terdapat pada tulang pertama
pergelangan tangan
• Sendi Geser. Sendi geser terdapat pada tulang-
tulang pergelangan kaki dan tangan. Sendi geser
hanya    memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan. Pada sendi geser, ujung tulang satu
menggeser ujung tulang lain.
• Sendi Pelana. Sendi pelana memungkinkan
gerakan kedua arah seperti yang terjadi pada
gerakan ibu jari tangan.   Gerakan yang terjadi
mirip seperti pelana kuda ketika berlari. Sendi
pelana juga terdapat pada tulang pertama
pergelangan tangan
27
 Persendian yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan dibagi menjadi lima
bentuk :

Sendi Peluru Sendi Engsel Sendi Putar

Sendi Geser Sendi Pelana


SKELETON AKSIAL
 Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh
dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di
kepala, leher dan badan.

1. TULANG TENGKORAK
Tengkorak dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
• Neurocranium ( Tengkorak otak )
• Viscerocranium ( Tengkorak pembentuk wajah )
Neurocranium ( Tengkorak otak )
Neurocranium ( Tengkorak otak )
 Kubah tengkorak
 Tulang dahi (os frontale)
 Tulang ubun-ubun (os parietale)
 Tulang kepala belakang (os occipetale)
 Dasar tengkorak
 Tulang kepala belakang (os occipetala)
 Tulang Baji
 Tulang Tapis (os ethmoidale)
 Tulang dahi (os frontalea)
 Tulang Pelipis (os temporale)
Neurocranium ( Tengkorak otak )
 Samping tengkorak
Dibentuk oleh sebagian dari tulang dahi, tulang
ubun-ubun, tulang baji dan tulang pelipis. Tulang
pelipis terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
 processus mastoidea
 tuba auditiva eustachii.
 foramen occipetale.
Viscerocranium ( Tengkorak Wajah )
 Terdiri dari:

Bagian Hidung, yang tersusun oleh :


• Os lacrimale (tulang air mata)
• Os nasale
• Os concha nasalis

Bagian Rahang, terdiri dari:


 Os maxillare (tulang rahang atas)
 Os pallatum (langit-langit
 Os zygomaticum (tulang lengkung pipih)
 Os mandibulare (tulang rahang bawah)
 Os hyoidea (tulang lidah)
TULANG-TULANG BADAN
 Tulang-tulang badan
dibentuk oleh :
 7 Ruas Tulang Leher
 12 Ruas Tulang punggung (vertebrae thorachalis)
 5 Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
 5 Ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
 4 Ruas tulang ekor (os coccygeus)
Rangka Dada ( Skelet Thorax )
• Tulang punggung ( vertebrae thoracalis ) 12 ruas
• Tulang rusuk ( os costae ) 12 ruas
• Tulang dada ( os sternum )
 Os sternum ( tulang dada ) termasuk tulang pipih, terdiri
dari :
a) Manubrium sterni ( hulu nadi )
b) Corpus sterni ( bagian dada )
c) Processus xyphoideus ( taju pedang )
b) Gelang bahu ( cingulum superior )
c) Gelang Panggul ( cingulum inferior )
SKELETON
APENDIKULAR
EKSTREMITAS

EKSTREMITAS EKSTREMITAS
ATAS BAWAH

Anggota gerak atas (64 tulang): terdiri dari Anggota gerak bawah (62 tulang):
10 tulang bahu dan lengan, 16 tulang terdiri dari 10 tulang pinggul dan
pergelangan tangan dan 38 tulang tungkai, 14 tulang pergelangan kaki
tangan. dan 38 tulang kaki.
EKSTREMITAS ATAS

Ekstremitas Atas

Skapula Klavikula Humerus Radius Ulna Karpal Metakarpal Tulang


Phalanges
1. Skapula
 Terletak di sebelah posterior tulang kostal
 Berbentuk pipih seperti segitiga
 Memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan
beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan
bawah.
 Berartikulasi dengan klavikula melalui acromion (cekungan di sisi
lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus,
yaitu fossa glenoid)
2. Klavikula
• Berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di
sisi medial.
• Bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus
bergeser terlalu jauh.
3. Humerus
 Tulang panjang pada lengan atas
 Berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid.
 Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain
leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan
sulkus intertuberkular.
 Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain
condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial
dan fossa olecranon (di sisi posterior).
 Terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.
4. Ulna
 Tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis.
 Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon
(di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada
humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak
fleksi-ekstensi.
 Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi
kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
 Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu
prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.
5. Radius
 Tulang lengan bawah
 Di daerah proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga
memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi.
 Di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk
perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan
tulang lunate
6. Karpal
• Terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal
ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal.
• Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser.
• Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum,
piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.
7. Metakarpal
 Terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
 Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat
tangan menjadi sangat fleksibel.
 Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal
memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak
tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
 Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang
sesamoid.
8. Tulang-tulang phalanges
a. Tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari
(phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari
lainnya (phalanges proksimal, medial, distal).
b. Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges membuat
gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk
menggenggam sesuatu.
EKSTREMITAS BAWAH

Ekstremitas Bawah

Tulang
Pelvis Femur Tibia Tarsal Metatarsal
Phalanges
1. Pelvis
• Terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
• Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium.
• Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum,
ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-
medial.
• Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis
dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis.
• Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum,
fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2. Femur
• Tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan di bagian
distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles.
• Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan
trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric.
• Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal
posterior terdapat fossa intercondylar.
3. Tibia
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
• Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
• Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral.
• Memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen.
• Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan
malleolus medial.
4. Fibula
• Tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan
tibia.
• Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia.
• Di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk
artikulasi dengan tulang-tulang tarsal
5. Tarsal
• 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia di
proksimal dan dengan metatarsal di distal.
• Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan
cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah
berd
6. Metatarsal
• 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalanges di distal.
• Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
7. Phalanges
• Phalanges merupakan tulang jari-jari kaki.
Terdapat 2 tulang phalanges di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya.
GANGGUAN PADA SKELETON
1. Gangguan tulang, biasanya karena mengalami fraktura (tulang retak atau patah).
Fraktura dibedakan menjadi 2 macam yaitu faktura sederhana dan kompleks.
Fraktura sederhana adalah gangguan keretakan tulang yang tidak sampai melukai
organ-organ lain di sekitarnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang
mengganggu organ di sekitar tulang.
2. Gangguan sendi, dibedakan menjadi 4 macam yakni diskolasi, terkilir, anakilosis,
artritis.
3. Gangguan tulang belakang, yakni gangguan pada tulang belakang yang
disebabkan oleh spina (perubahan kedudukan bagian tulang belakang). Contoh :
skoliosis, lordosis, kifosis, sublukasi
4. Gangguan faktor fisiologik, terdapat beberapa jenis yakni rakitis, mikrofolus,
osteoporosis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai