Anda di halaman 1dari 80

Bab 2

Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Bab 2
SASARAN UKUR

A. Hakikat Sasaran Ukur

1. Cakupan Sasaran Ukur

• Apa saja yang dapat diukur?

• Jika sesuatu ada, maka ia ada dalam suatu


jumlah. Jika ia ada dalam suatu jumlah, maka
seharusnya ia dapat diukur (Lee J. Cronbach)
• Jika sesuatu membuat perbedaan, maka
terdapat dasar untuk pengukuran (Robert L.
Ebel)
• Pada dasarnya, segala sesuatu yang ada atau
yang membuat perbedaan, seharusnya dapat
diukur
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

2. Komponen Sasaran Ukur

Pengukuran
Pengukuran adalah pemberian bilangan
kepada atribut subyek (makhluk, benda,
peristiwa) menurut aturan

Komponen Sasaran Ukur


▪ Atribut
▪ Subyek (makhluk, benda, peristiwa)

Atribut
Sasaran
ukur
Subyek
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

3. Sasaran Ukur Atribut

Atribut mencakup
• Bentuk
• Dimensi
• Keterukuran
• Jenis

4. Sasaran Ukur Subyek

Atribut diperoleh dari responsi subyek,


sehingga subyek sering dikenal sebagai
responden

Responden mencakup
• Tunggal
• Populasi
• Sampel
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

5. Sasaran Ukur Atribut-Subyek

Pasangan Atribut-Subyek
• Sasaran ukur atribut dan subyek tidak terpisah
sehingga merupakan satu pasangan

Contoh Pasangan Atribut-Subyek

Atribut Subyek
• Sekor ujian mahasiswa
• Gaji pegawai
negeri
• Kepemimpinan manajer
• Kecepatan lari pelanduk
• Kuat suara mobil
• Luas ruang kelas
• Harga minyak
tanah
• Temperatur kebakaran
• Kecepatan olah data
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

B. Sasaran Ukur Bentuk Atribut

1. Bentuk Atribut

Sasaran ukur bentuk atribut meliputi


• Konstanta (memiliki harga yang tetap)
• Variabel (memiliki harga yang dapat
berubah)

Konstanta terdiri atas


• Konstanta universal
• Konstanta khusus

Variabel terdiri atas


• Variabel tak acak (matematik)
• Variabel acak (statistik)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

2. Atribut Konstanta

Konstanta Universal
• Konstanta π (perbandingan panjang lingkaran
terhadap diameternya)
• Konstanta muatan listrik pada elektron
• Konstanta Avogadro (banyaknya molekul di
dalam satu gram-molekul zat)
• Konstanta eksponensial e

Konstanta Khusus
Konstanta yang khusus pada suatu kasus
tertentu, seperti

• Harga barang (harganya konstan, jumlah


barang variabel, sehingga harga total variabel)
• Isi kotak (isi kotak konstan, banyaknya kotak
variabel, sehingga jumlah isi kotak variabel)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

3. Atribut Variabel

Variabel Tak Acak


• Varaibel dengan harga yang nonprobabilitas
yakni yang sepenuhnya dapat kita tentukan
harganya
• Sering dinamakan variabel matematik karena
dapat dihitung menggunakan matematika biasa
• Contoh: jarak antarkota, kecepatan awal,
potensial listrik

Variabel Acak
• Variabel dengan harga yang probabilitas yakni
yang tidak dapat sepenuhnya kita tentukan
harganya (seperti pada lemparan dadu)
• Sering dinamakan variabel statistik karena
dapat dihitung menggunakan statistika
• Contoh: hasil lemparan dadu, hasil ujian, kurs
dollar
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

C. Sasaran Ukur Dimensi Atribut

1. Macam Dimensi
Pengukuran dapat dilakukan terhadap satu atau
lebih dimensi
• Unidimensi
• Multidimensi

2. Unidimensi
Pengukuran pada satu dimensi saja, misalnya
• Kemampuan matematika
• Kemampuan bahasa
• Minat belajar sejarah
• Bakat melukis

3. Multidimensi
Pengukuran sekaligus pada lebih dari satu
dimensi, misalnya
• Kemampuan matematika dan bahasa
• Sikap terhadap pelajaran dan terhadap guru
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

D. Sasaran Ukur Keterukuran Atribut

1. Macam Keterukuran pada Variabel


• Variabel manifes
• Variabel laten

2. Variabel Manifes
Variabel dengan atribut yang dapat langsung
diukur, seperti
• Tinggi badan
• Kuat suara
• Lama belajar
• Sekor ujian

3. Variabel Laten
Variabel dengan atribut yang tidak dapat langsung
diukur, seperti
• Bakat anak
• Sikap siswa
• Keberhasilan belajar
• Frustrasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

4. Pengukuran Variabel Laten

Cara Ukur

• Dilakukan dengan mencari variabel manifes


yang sepadan dengan variabel laten yang
diukur

Variabel Variabel
Laten Manifes

• Perlu ada kecocokan di antara variabel laten


dengan variabel manifes padanannya (validitas)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

E. Sasaran Ukur Jenis Atribut

1. Cakupan

Atribut Fisik dan Status


• Atribut fisik
• Atribut status

Atribut Mental
• Atribut kemampuan
• Atribut keberhasilan
• Atribut kepribadian dan ciri sosial

Sekor Mental
• Hasil ukur atribut mental sering dikenal
sebagai sekor mental
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

2. Atribut Fisik

Atribut fisik mencakup besaran seperti


• Tinggi badan
• Berat benda
• Luas ruangan
• Intensitas suara
• Kecepatan gerak

3. Atribut Status

Atribut status mencakup besaran seperti


• Jenis kelamin
• Tempat lahir
• Tanggal lahir
• Status perkawinan
• Umur
• Jumlah anak
• Jabatan pekerjaan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

4. Atribut Kemampuan

(a) Cakupan

Atribut kemampuan mencakup


• Bakat
• Inteligensi atau kemampuan umum termasuk
faktor g dari Spearman
• Inteligensi atau kemampuan spesifik
• Inteligensi atau kemampuan ganda
• Kemampuan menyesuaikan diri
• Kemampuan meresponsi
• Kemampuan membentuk konsep
• Kemampuan memecahkan masalah
• Kemampuan melakukan otokritik
• Kemampuan mempertahankan arah di dalam
kehidupan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(b) Pengertian

Inteligensi meliputi, di antaranya


• Kecenderungan untuk menentukan dan
mempertahankan arah (Binet);
• Kemampuan untuk beradaptasi dengan
maksud menacapi tujuan (Binet);
• Kemampuan untuk otokritik (Binet)
• Kemampuan untuk melakukan responsi yang
baik (Anastasi)
• Kemampuan membentuk konsep dan
memahami keberartiannya (Terman)
• Kemampuan individu menyesuaikan diri secara
memadai ke keadaan yang relatif baru di dalam
hidup (Pintner)
• Daya untuk meresponsi dengan baik dari
pandangan kebenaran atau fakta (Thorndike)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(c) Pengukuran

Atribut ini dapat diukur, di antaranya, melalui alat


ukur, sepeti
• Stanford-Binet
• Wechsler
• Kaufman (K-ABC)
• Scholastic Aptitude Test (SAT)

(d) Sifat Atribut

Pengukuran ini menemukan informasi dalam


bentuk potensi, biasanya, untuk keperluan pada
waktu yang akan datang
• Potensi untuk belajar pada calon siswa
• Potensi untuk bekerja pada calon karyawan
• Potensi untuk memilih karier
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

5. Atribut Keberhasilan

(a) Cakupan

Atribut keberhasilan mencakup bidang


(menggunakan taksonomi)
• Kognitif
• Afektif
• Psikomotorik

(b) Pengertian

Keberhasilan adalah hasil yang dicapai


melalui belajar, seperti
• Hasil belajar bahasa
• Hasil belajar matematika
• Hasil belajar kebersihan
• Hasil belajar berenang
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(c) Pengukuran

Alat umum untuk mengukur keberhasilan


adalah ujian, mencakup, di antaranya
• Ujian lisan
• Ujian tulisan
• Ujian perbuatan

(d) Sifat Atribut

Pengukuran ini menemukan informasi tentang


hasil usaha belajar pada waktu yang lalu
• Hasil belajar di sekolah
• Hasil belajar di pelatihan
• Hasil belajar di penataran
• Hasil belajar di pergaulan hidup
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(e). Taksonomi Atribut Keberhasilan


Kognitif (Bloom)
• Pengetahuan (knowledge)
• Pemahaman (comprehension)
• Penerapan (application)
• Analisis (Analysis)
• Sintesis (synthesis)
• Evaluasi (evaluation)

(f). Taksonomi Atribut Keberhasilan Afektif


• Penerimaan (receiving)
• Penanggapan (responding)
• Penghargaan (valuing)
• Pengorganisasian (organization)
• Pewatakan (characterization)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(g). Taksonomi Atribut Keberhasilan Psikomotorik


• Gerak refleks (reflex movements)
• Gerak dasar-fundamental (basic-fundamental
movements)
• Kemampuan perseptual (perceptual abilities)
• Kemampuan fisik (physical abilities)
• Gerak terampil (skilled movements)
• Komunikasi nondiskursif (non-discursive
communication

Ketiga taksonomi ini masih dirinci lagi ke bagian-


bagian yang lebih halus. Supaya mencari
bacaan tentang taksonomi ini.
------------------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
------------------------------------------------------------------------------

(h) Revisi Taksonomi Bloom

Pada tahun 2001, Anderson dan Krathwohl


merevisi atribut keberhasilan kognitif menjadi

The
Kowledge The Cognitive Process Dimensio
Dimension Remem- Under- Apply Analyze Eval- Create
ber stand uate
Factual
Knowledge
Conceptual
Knowledge
Procedural
Knowledge
Meta-
cognitive
Knowledge
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Atribut Kepribadian dan Ciri Sosial

(a) Cakupan

Atribut kepribadian dan ciri sosial mencakup


• Minat, motif, keyakinan, sikap, kebiasaan
(Lee J. Cronbach)
• Karateristik emosional, motivasional,
interpersonal, atitudinal (Anne Anastasi)
• Ciri sosial, motif, konsepsi diri,
penyesuaian diri (Jum C. Nunnaly, Jr)
• Sikap, citra, keputusan, kebutuhan,
perilaku, gaya hidup, afiliasi, demografi
(Alreck and Settle)
• Kebiasaan berbuat
• Intreraksi dengan lingkungan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(b) Pengertian

Kepribadian adalah, di antaranya

• Keseluruhan individu berinteraksi dengan


lingkungannya (Jum C. Nunnaly, Jr)
• Kebiasaan berbuat (habitual performance)
• Gabungan dari kemampuan menal, minat,
sikap, temperamen, serta perbedaan individual
di dalam hal pikiran, perasaan, dan perilaku
(Lewis R. Aiken)
• Berkenaan dengan sifat pribadi, motivasi
dinamik, penyesuaian diri, simpomatolgi
psikiatrik, keterampilan sosial, dan karakteristik
sikap (Robert J. Gregory)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Sikap

Pengertian
• “Kecenderungan” psikologi yang
mendahului perilaku

Dimensi (indikator)
• Pengetahuan atau keyakinan
• Perasaan atau nilai
• Kebolehjadian untuk bertindak

Pengetahuan
• Tidak tahu akan tidak bersikap sehingga
yang pertama harus dipastikan adalah
pengetahuan

Perasaan
• Pengalaman (menyenangkan atau tidak)
• Evaluasi (beracuan nilai)

Tindakan
• Lihat masa lalu, sekarang, dan niat pada
masa depan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Citra

Pengertian
• Gambaran di dalam pikiran (buram, tajam,
distorsi; close-up, sepintas lalu)

Dimensi (indikator)
• Bagian citra
• Penampang citra
• Komparasi citra

Bagian citra
• Gambaran berbentuk verbal
• Ciri-ciri penting

Penampang citra
• Kiraan ukuan

Komparasi citra
• Komparasi dengan obyek berbeda di dalam
kelas umum yang sama
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Keputusan (decision)

Pengertian
• Menilai dan memilih alternatif, terutama yang
berkenaan dengan proses

Dimensi (indikator)
• Sumber informasi
• Kriteria evaluasi

Sumber informasi
• Dari pengalaman pribadi langsung
• Dari pengaruh sosial
• Dari sumber media (bacaan, iklan, tayangan)

Kriteria evaluasi
• Kriteria yang dirasakan relevan oleh pengambil
keputusan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Kebutuhan (needs)

Pengertian
• Perilaku terarah ke pemuasan kebutuhan
(dapat saja tidak disadari)

• Mungkin: tindakan berbeda, kebutuhan sama


• Mungkin: tindakan sama, kebutuhan berbeda

Bentuk
• Bahan pokok untuk hidup (makanan, hunian,
pakaian, …)
• Kondisi psikologi dan sosial (kasih, afiliasi,
status sosial, prestise, kekuasaan, …)
• Aneka tipe (permaianan, asuhan, keberhasilan,
pengakuan, penampilan …)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Perilaku

Pengertian
• Kebiasaan berbuat atau bertindak

Dimensi
• Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
• Dilakukan di mana
• Dilakukan kapan (dulu, kini, masa depan)
• Frekuensi atau kemantapan

Di mana
• Letak geografi
• Di rumah atau di luar rumah
• Kode pos
• Wilayah hukum

Kapan
• Masa depan tidak selalu akurat, karena bisa
berubah
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Gaya hidup (lifestyle)

Pengertian
• Pola dari sesuatu yang dilakukan, diyakini, dan
dimiliki

Dimensi (indikator)
• Kegiatan
• Minat
• Opini
• Pemilikan

Daftar
• Diperlukan daftar berkenaan dengan gaya
hidup untuk ditanyakan kepada responden
• Terdiri atas kumpulan berbagai macam butir
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Afiliasi

Pengertian
• Kedekatan seseorang dengan sesuatu di dalam
masyarakat
• Afiliasi mempengaruhi seseorang di dalam
masyarakat

Dimensi (indikator)
• Kedudukan keluarga (pengaruh keluarga);
• Keanggotaan (hubungan formal atau informal);
• Kontak sosial (frekuensi dan durasi);
• Kelompok rujukan (normatif, apa; komparatif
bagaimana);
• Komunikasi (pemimpin opini yang dihubungi)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Demografi

Pengertian
• Penyebaran karakeristik kependudukan

Dimensi (indikator)
• Umur
• Jenis kelamin
• Status perkawinan
• Tingkat gaya hidup keluarga
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Kedudukan jabatan
• Pendapatan
• Letak dan jenis tempat tinggal

Pengelompokan
• Dapat dikelompok-kelompokan untuk berbagai
keperluan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

(c) Pengukuran

Atribut ini sering diukur melalui survei dengan


menggunakan
• kuesioner
• pengamatan

(d) Sifat Atribut

Pengukuran ini memberikan informasi tentang


keadaan sekarang, tentang
• Kepribadian
• Ciri atau bawaan sosial

Keberhasilan: untuk masa lalu


Kepribadian: untuk masa sekarang
Kemampuan: untuk masa depan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

F. Sasaran Ukur Responden

1. Macam Populasi

Ada dua macam populasi, berupa


• Populasi responden
• Populasi data (sekor)

2. Responden Tunggal

Populasi responden mungkin saja hanya


terdiri atas responden tunggal yakni hanya
terdiri atas satu individu (makhluk, benda,
peristiwa)
• Satu orang
• Satu benda
• Satu peristiwa
Dari satu individu ini dapat ditarik banyak
data (sekor)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

3. Populasi Responden

Jumlah Responden
Responden terdiri atas sekelompok individu
(makhluk, benda, peristiwa)

Ukuran Jumlah
Ukuran jumlah populasi responden, mencakup
• Terhingga
• Takhingga

Misal
• Siswa sekolah dasar di Jakarta tahun 2003
(terhingga)
• Sopir taksi di Banten tahun 2000
(terhingga)
• Produksi sabun di pabrik sabun Lux
(takhingga)
• Lempar dadu terus menerus (takhinga)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

4. Sensus dan Sampel

Data responden
Dari responden diperoleh data (sekor)

Sensus
Perolehan data (sekor) dari seluruh populasi
responden, dikenal juga sebagai enumerasi

Sampel
• Sampel mecakup hanya sebagian populasi
responden (atau data)
• Sampel harus representatif yakni harus
mencerminkan dengan tepat karakteristik
populasinya
• Ada sejumlah cara pensampelan, di antaranya,
acak sederhana, acak berstrata, acak rumpun,
acak bertahap, sistematis
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

5. Kategori Cara Pensampelan (I dan II)

Populasi Penarikan Sampel


Responden Sampel Responden

II

Pengukuran Pengukuran

Populasi Penarikan Sampel


Data (sekor) Sampel Data (sekor)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

G. Pensampelan

1. Hakikat
• Responden menghasilkan data
• Populasi responden menghasilkan populasi
data
• Sampel responden menghasilkan sampel data
• Karena itu, pensampelan dapat saja dipandang
sebagai penarikan sampel data dari populasi
data

Populasi responden
Populasi data

Sampel responden
Sampel data
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Pensampelan dilakukan karena


Sukar menjangkau seluruh populasi
Rusak di dalam eksperimen

Syarat dan jenis pensampelan


Sampel dapat mewakili dengan baik karakteristik
populasinya
Ada banyak jenis pensampelan, di antaranya,
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak berstrata
• Sampel acak rumpun
• Sampel acak bertingkat
• . . .
• Berbagai macam sampel tak acak

Berpegaruh terhadap rumus kekeliruan baku


pada statistika
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

2. Ukuran Sampel

Pengaruh terhadap ukuran sampel


Agar representatif, ukuran sampel dipengaruhi
oleh
• Heterogenitas populasi (makin heterogen,
makin besar ukuran sampel)
• Kepresisian data (makin presisi data, makin
besar ukuran sampel)
• Taraf signifikansi (makin kecil taraf signifikansi,
makin besar ukuran data)

Rumus ukuran sampel


• Rumus ukuran sampel mencakup heterogeni-
tas populasi, kepresisian data, taraf signifikansi,
parameter populasi yang diperhatikan, serta
pola dan cara penarikan sampel

Pengalaman ukuran sampel


• Di bidang ilmu, terdapat pengalaman tentang
ukuran sampel yang memadai
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
H. Keterampilan Statistika

1. Penarikan Sampel

Sampel dan Penarikannya


• Dari satu populasi (data) dapat ditarik banyak
sampel (data) dengan berbagai ukuran

Distribusi Sampel
• Kumpulan semua sampel berbeda yang dapat
ditarik membentuk suatu distribusi probabilitas
yakni distribusi probabilitas pensampilan

Keacakan Penarikan Sampel


• Sampel dapat ditarik secara acak atau secara
tidak acak

Pola Penarikan Sampel


Sampel dapat ditarik dari populasi melalui cara
• Dengan pengembalian
• Tanpa pengembalian
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Dari satu populasi dapat ditarik banyak


sampel berbeda dengan berbagai ukuran

Contoh penarikan sampel dari populasi

Sampel berukuran dua

AB AC AD
D B
AE BC BD
A
C
BE CD CE
E

Sampel berukuran tiga

ABC ABD ABE

ACD ACE ADE


-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Pola Penarikan Sampel dengan Pengembalian

Contoh
Tarik dan
Populasi kembalikan Catat
● ●
● ●
● ●

Acak

(selalu N)
Sampel berukuran dua

B AA AB AC AD AE
D
A BB BC BD BE CC
C E CD CE DD DE EE

Populasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
• •4
Sampel acak dengan • 3
2
pengembalian 6•
Berukuran 2 •
5

Rerata Populasi
Sampel sampel μ=4
2 2 2
2 3 2,5 Distribusi Probabilitas
2 4 3 Pensampelan
2 5 3,5
2 6 4 Rerata
3 3 3 sampel Frekuensi
3 4 3,5 2 1
3 5 4 2,5 1
3 6 4,5 3 2
4 4 4 3,5 2
4 5 4,5 4 3
4 6 5 4,5 2
5 5 5 5 2
5 6 5,5 5,5 1
6 6 6 6 1
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Pola Penarikan Sampel tanpa Pengembalian

Contoh

Populasi Tarik Catat


● ●
● ●
● ●

Acak

N, N-1, N-2, … Sampel berukuran dua

AB AC AD AE
B
C
BC BD BE
A
E
D CD CE DE

Populasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
• 3 •
2 4•
Sampel acak tanpa • •
pengembalian 5 6

Berukuran 2
Populasi
μ=4

Rerata Distribusi Probabilitas


Sampel sampel Pensampelan
2 3 2,5
2 4 3 Rerata
2 5 3,5 sampel Frekuensi
2 6 4 2,5 1
3 4 3,5 3 1
3 5 4 3,5 2
3 6 4,5 4 2
4 5 5,5 4,5 2
4 6 5 5 1
5 6 5,5 5,5 1
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Kekeliruan Pensampelan dan Kekeliruan Baku

• Rerata sampel tidak selalu sama dengan rerata


populasi (rerata populasi 4, rerata sampel dari 2
sampai 6)

• Rerata sampel ini membentuk distribusi dikenal


sebagai distribusi probabilitas pensampelan

• Ketidaksamaan rerata sampel dengan rerata


populasi menunjukkan kekeliruan pensampelan
(dalam bentuk simpangan terhadap rerata populasi)

• Simpangan baku dari semua simpangan ini dikenal


sebagai kekeliruan baku
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

2. Cara Pengacakan

Pada penarikan sampel acak, setiap anggota


populasi memiliki probabilitas atau peluang yang
sama untuk tertarik ke dalam sampel

Anggota populasi diberi tanda pengenal yang


biasanya berbentuk nomor; selanjutnya penarikan
acak dilakukan terhadap nomor itu

Penarikan nomor secara acak dapat dilakukan


melalui
• Undian nomor anggota populasi
• Angka acak di kalkulator elektronik yang sesuai
dengan nomor anggota populasi
• Tabel bilangan acak untuk bilangan yang
sesuai dengan nomor anggota populasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh bilangan acak pada kalkulator ilmiah


Casio fx-350TL

Ditarik 10 nomor acak dari nomor anggota populasi


dengan bentangan dari 1 sampai 50 (dengan
pengembalian)
RAN#
shift ▪ =

Mengambil dua digit setelah koma (boleh lainnya)

0,047 → 04 0,533
0,542 0,411 → 41
0,812 0,352 → 35
0,316 → 31 0,476 → 47
0,262 → 26 0,858
0,567 0,626
0.013 → 01 0,995
0,709 0,396 → 39
0,556 0,872
0,847 0,783
0,636 0,850
0,608 0,214 → 21
0,044 → 04
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh Daftar Bilangan Acak

10097 85017 84532 13618 23157 86952 02438 76520


37542 16719 82789 69041 05545 44109 05403 64894
08422 65842 27672 82186 14871 22115 86529 19645
99019 93640 39160 41453 97312 41548 93137 80157

66035 99478 70086 71265 11742 18226 29004 34072


31060 65119 26486 47353 43361 99436 42753 45571
85269 70322 21592 48233 93806 32584 21828 02051
63573 58133 41278 11697 49540 61777 76954 05325
73796 44655 81255 31133 36768 60452 38537 03529

. . .
. . .
. . .

32179 74029 74717 17674 90446 00597 45240 87379


69234 54178 10805 35635 45266 61406 41941 20117
19565 11664 77602 99817 28573 41430 96382 01758
45155 48324 32135 26803 16213 14938 71961 19476
94864 69074 45753 20505 78317 31994 98145 36168
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Pemakaian Daftar Bilangan Acak

Pada daftar bilangan acak,

• Sesuka hati, boleh 1 digit, 2 digit, 3 digit, …


• Sesuka hati boleh digit depan, tengah, belakang, …
• Sesuka hati mulai dari letak di mana saja
• Sesuka hati mau mengarah ke mana: bawah, atas,
samping kiri, samping kanan
• Bilangan di luar nomor anggota populasi boleh
dilompati

Bila nomor anggota populasi dari 1 sampai 60,


maka bilangan acak di atas 60 dilewati atau
dilompati

Bila penarikan sampel dengan pengembalian,


maka bilangan sama dipakai

Bila penarikan sampel tanpa pengembalian,


maka bilangan sama dilewati atau dilompati
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

3. Cara Penarikan Sampel Acak

SAMPEL ACAK SEDERHANA

POPULASI

PENARIKAN
ACAK

SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak sederhana
Untuk rerata

• Pensampelan acak dengan pengembalian


Kekeliruan baku

sx
x 
nx
• Pensampelan acak tanpa pengembalian
Kekeliruan baku
sx N x  nx
x 
nx N x 1
Nx = ukuran populasi
nx = ukuran sampel
sx = simpangan baku sampel
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (Pendekatan ke DP Normal)

• Pensampelan acak dengan pengembalian

p x (1  p x )
p x
nx

• Pensampelan acak tanpa pengembalian

p x (1  p x ) N x  nx
 px 
nx N x 1

• Kekeliruan baku maksimum

1 1
 px 
2 nx

px = proporsi pada sampel


-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

SAMPEL ACAK BERSTRATA

POPULASI

POPULASI
MENURUT
STRATA

PENARIKAN
ACAK

SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak berstrata
untuk rerata

Pensampelan acak dengan pengembalian

L
 N h2 sh2 
x    2
h 1  N n

h 

Pensampelan acak tanpa pengembalian

 N h2 sh2 N h  nh 
L
x   2 
h 1  N n h N h  1 

L = banyaknya strata
Nh = ukuran populasi pada strata ke-h
nh = ukuran sampel pada strata ke-h
N = ukuran sampel secara keseluruhan
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (pendekatan ke DP Normal)

Pensampelan acak dengan pengembalian

L
 N h2 ph (1  ph ) 
 p   2 
h 1  N n h  1 
Pensampelan acak tanpa pengembalian

 N h2 ph (1  ph ) N h  nh 
L
 p   2 
h 1  N n h  1 N h  1 

ph = proporsi pada strata ke-h


-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

SAMPEL ACAK RUMPUN (CLUSTER)

POPULASI

PENARIKAN
ACAK

SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak rumpun (cluster)
Untuk rerata

 n 2 n M
2
n  i 
N  n  i 1
X  ( X ij ) 
x  2
i 1 j 1

nNM  n( n  1) 
 
 
Untuk proporsi

 n 2 n
2 
N n   
n pi  ( pi ) 
p   i 1 i 1

Nn  n(n  1) 
 
N = banyaknya rumpun
n = banyaknya sampel rumpun
M = ukuran rumpun
Xij = data ke-j pada rumpun ke-I
pi = proporsi pada rumpun ke-i
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

SAMPEL ACAK BERTAHAP (MULTISTAGE)

POPULASI

SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
Pensampelan acak bertahap

Untuk rerata

N n 
(X  X )2 2
i
1 M  m n m ( X ij  X i )
x 
Nn
i 1

n 1
 
N Mm i 1 j 1 n(m  1)

Untuk proporsi

N n n 1 M m n
p  
Nn(n  1) i 1
2
( pi  p)  
Nn M (m  1) i 1
pi (1  pi )

N = banyaknya rumpun
M = ukuran rumpun
n = banyaknya rumpun dalam sampel
m = ukuran sampel dari rumpun
X = rerata seluruh sampel
p = rerata proporsi seluruh sampel
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

4. Interval

Pada urutan data dapat dibuat interval data


Pada interval data terdapat
• Batas bawah interval
• Batas atas interval
• Panjang interval

Titik tengah

• •
X

Batas bawah Batas atas


Panjang
interval
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 1

Data

5,5 6,5
● ●
3 4 5 6 7 8 9

i
Batas bawah Batas atas

Data Batas Batas


X Bawah Atas
3 2,5 3,5
4 3,5 4,5 panjang interval
5 4,5 5,5
6 5,5 6,5 i = 1
7 6,5 7,5
8 7,5 8,5
9 8,5 9,5
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 2

Data

12,5 17,5
● ●

5 10 15 20 25 30

i
Batas bawah Batas atas

Data Batas Batas


X Bawah Atas
5 2,5 7,5
10 7,5 12,5 panjang interval
15 12,5 17,5
20 17,5 22,5 i = 5
25 22,5 27,5
30 27,5 32,5
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 3

Data Batas Batas


X Bawah Atas
61 60,5 61,5
62 61,5 62,5 panjang interval
63 62,5 63,5
64 63,5 i=
65
66
67
68
69

Contoh 4

Data Batas Batas


X Bawah Atas
3 1,5 4,5
6 4,5
9 panjang interval
12
15
18 i=

21
24
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 5

Data Batas Batas


X Bawah Atas
80 77,5
85
90 panjang interval
95
100 i =
105
110
115

Contoh 6
Data Batas Batas
X Bawah Atas
25
50
75 panjang interval

100
125 i=
150
175
200
225
250
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

5. Interpolasi Linier

Perhitungan nilai di antara dua nilai yang


diketahui serta jarak nilai itu diketahui

X 1 Y1 Diketahui X1, X2, Y1, Y2,


dan X3, misalnya,
a i
c X1 = 10, X2 = 20, X3 = 17
b X3 Y 3
Y1 = 300, Y2 = 400,
X2 Y 2

Hitung Y3
c:ia
=a:b
b
c= i

Y3 = Y1a + c
Sehingga Y3 = Y1 + b i

b
a
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Contoh 7

Hitung Y3 pada interpolasi linier di bawah ini

X1 Y1 a = 17 – 10 = 7
10 300 b = 20 – 10 = 10
a i = 400 – 300 = 100
c
b i
X3 Y3 7
Y3 = Y 1 +
17 10 100
X2 Y2
20 400 = 370
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 8

Interpolasi linier pada X dan Y, pada

X 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15


Y 0,8643 0,8665 0,8686 0,8708 0,8729 0,8749

X = 1,115 → Y = Y = 0,8693 → X =
X = 1,147 → Y = Y = 0,8650 → X =

Contoh 9

Interpolasi linier pada X dan Y, pada

X 11 12 13 14 15 16
Y 0,108 0,119 0,145 0,177 0,195 0,215

X = 11,7 → Y = Y = 0,130 → X =
X = 12,8 → Y = Y = 0,183 → X =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

6. Median dan Kuartil

a. Letak Median
• Median membagi histogram menjadi dua
bagian luas yang sama besar; pada kumulasi
proporsi, kedua bagian itu masing-masing
adalah 0,5 bagian
• Perhitungan letak median M dilakukan melalui
interpolasi linier pada kumulasi proporsi
∑p = 0,5

HISTOGRAM

0,5 0,5

x
MEDIAN
M
----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-

• Median M terletak pada kumulasi proporsi ∑p =


0,5 secara langsung atau melalui interpolasi linier.
• Pada contoh, f = frekuensi; p = proporsi

Batas Y f p ∑p

4 2 0,10 0,10
4,5
5 4 0,20 0,30 ∑pb
(d)5,5
6 6 0,30(pM) 0,60
6,5
7 5 0,25 0,85
7,5
8 2 0,10 0,95
8,5
9 1 0,05 1,00

20
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
• Kumulasi proporsi untuk - median adalah 0,50
sehingga median M terletak di antara 5,5 dan 6,5
yakni di d
• Diperlukan perhitungan interpolasi linier

(k) 5,5 0,30 (∑pb)


a = 0,50 - ∑pb
p = pM
a
c
i b 0,50  pb
M 0,50 i
M=d+ pM

6,5 0,60
d = 5,5
a = 0,50 – 0,30 = 0,20
b = 0,30
i= 1
0,50  0,30
M  5,5   6,17
0,30
----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-

Rumus Letak Media M

0,50  pb
M d i
pM

d= batas bawah kelompok tempat median


terletak
∑pb = kumulasi proporsi di bawah kelompok tempat
median terletak
pM = proposrsi pada kelompok tempat median
terletak
i= panjang interval
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
Contoh 9 -
Perhitungan letak median

----------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
X bawah atas p ∑p
-----------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40
5 4,5 5,5 0,25 0,65 M
6 5,5 6,5 0,20 0,85
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
------------------------------------------------------
d = 4,5 pM = 0,25 ∑pb = 0,40 i = 1

0,50  0,40
M  4,5  1  4,9
0,25
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

b. Letak Kuartil

Kuartil membagi histogram menjadi empat bagian


sama besar, secara proporsi, masing-masing 0,25
• Kuartil pertama : K1
• Kuartil kedua : K2 = M
• Kuartil ketiga : K3
• Jarak interkuartil : K3 – K1

HISTOGRAM

0,25 0,25
0,25 0,25

K1 K2 K3 x
M

K3 - K1
0,25
0,75
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Rumus Letak Kuartil

Seperti rumus letak median, dengan perbedaan


pada kumulasi proporsi:

• Median M : ∑p = 0,50
• Kuartil pertama K1 : ∑p = 0,25
• Kuartil ketiga K3 : ∑p = 0,75

• Letak kuartil pertama

0,25  pb
K1  d  i
pK 1

• Letak kuartil ketiga


0,75  pb
K3  d  i
pK 3
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 10

Perhitungan letak kuartil pertama dan ketiga

--------------------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
--------------------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40 K1
5 4,5 5,5 0,25 0,65
6 5,5 6,5 0,20 0,85 K3
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
--------------------------------------------------------------

d = 3,5 ∑pb = 0,20 pK1 = 0,20 K1 = 3,75

d = 5,5 ∑pb = 0,65 pK3 = 0,20 K3 = 6,00

Jarak interkuartil K3 – K1 = 6,00 – 3,75 = 2,25


-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 11

Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil

--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
0 1
1 1
2 2
3 3
4 5
5 6
6 4
7 3
8 2
9 2
10 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 12

Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil

--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
21 2
22 3
23 5
24 8
25 13
26 10
27 3
28 4
29 2
----------------------------------------------------------------

M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------

Contoh 13

Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil

--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
50 1
55 3
60 6
65 8
70 10
75 9
80 6
85 4
90 2
95 1
----------------------------------------------------------------

M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 14

Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil

--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
80 1
85 3
90 5
95 4
100 4
105 3
110 3
115 1
----------------------------------------------------------------

M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =

Anda mungkin juga menyukai