Bab A2 Sasaran Ukur
Bab A2 Sasaran Ukur
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Bab 2
SASARAN UKUR
Pengukuran
Pengukuran adalah pemberian bilangan
kepada atribut subyek (makhluk, benda,
peristiwa) menurut aturan
Atribut
Sasaran
ukur
Subyek
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Atribut mencakup
• Bentuk
• Dimensi
• Keterukuran
• Jenis
Responden mencakup
• Tunggal
• Populasi
• Sampel
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Pasangan Atribut-Subyek
• Sasaran ukur atribut dan subyek tidak terpisah
sehingga merupakan satu pasangan
Atribut Subyek
• Sekor ujian mahasiswa
• Gaji pegawai
negeri
• Kepemimpinan manajer
• Kecepatan lari pelanduk
• Kuat suara mobil
• Luas ruang kelas
• Harga minyak
tanah
• Temperatur kebakaran
• Kecepatan olah data
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
1. Bentuk Atribut
2. Atribut Konstanta
Konstanta Universal
• Konstanta π (perbandingan panjang lingkaran
terhadap diameternya)
• Konstanta muatan listrik pada elektron
• Konstanta Avogadro (banyaknya molekul di
dalam satu gram-molekul zat)
• Konstanta eksponensial e
Konstanta Khusus
Konstanta yang khusus pada suatu kasus
tertentu, seperti
3. Atribut Variabel
Variabel Acak
• Variabel dengan harga yang probabilitas yakni
yang tidak dapat sepenuhnya kita tentukan
harganya (seperti pada lemparan dadu)
• Sering dinamakan variabel statistik karena
dapat dihitung menggunakan statistika
• Contoh: hasil lemparan dadu, hasil ujian, kurs
dollar
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
1. Macam Dimensi
Pengukuran dapat dilakukan terhadap satu atau
lebih dimensi
• Unidimensi
• Multidimensi
2. Unidimensi
Pengukuran pada satu dimensi saja, misalnya
• Kemampuan matematika
• Kemampuan bahasa
• Minat belajar sejarah
• Bakat melukis
3. Multidimensi
Pengukuran sekaligus pada lebih dari satu
dimensi, misalnya
• Kemampuan matematika dan bahasa
• Sikap terhadap pelajaran dan terhadap guru
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Variabel Manifes
Variabel dengan atribut yang dapat langsung
diukur, seperti
• Tinggi badan
• Kuat suara
• Lama belajar
• Sekor ujian
3. Variabel Laten
Variabel dengan atribut yang tidak dapat langsung
diukur, seperti
• Bakat anak
• Sikap siswa
• Keberhasilan belajar
• Frustrasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Cara Ukur
Variabel Variabel
Laten Manifes
1. Cakupan
Atribut Mental
• Atribut kemampuan
• Atribut keberhasilan
• Atribut kepribadian dan ciri sosial
Sekor Mental
• Hasil ukur atribut mental sering dikenal
sebagai sekor mental
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Atribut Fisik
3. Atribut Status
4. Atribut Kemampuan
(a) Cakupan
(b) Pengertian
(c) Pengukuran
5. Atribut Keberhasilan
(a) Cakupan
(b) Pengertian
(c) Pengukuran
The
Kowledge The Cognitive Process Dimensio
Dimension Remem- Under- Apply Analyze Eval- Create
ber stand uate
Factual
Knowledge
Conceptual
Knowledge
Procedural
Knowledge
Meta-
cognitive
Knowledge
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Atribut Kepribadian dan Ciri Sosial
(a) Cakupan
(b) Pengertian
Sikap
Pengertian
• “Kecenderungan” psikologi yang
mendahului perilaku
Dimensi (indikator)
• Pengetahuan atau keyakinan
• Perasaan atau nilai
• Kebolehjadian untuk bertindak
Pengetahuan
• Tidak tahu akan tidak bersikap sehingga
yang pertama harus dipastikan adalah
pengetahuan
Perasaan
• Pengalaman (menyenangkan atau tidak)
• Evaluasi (beracuan nilai)
Tindakan
• Lihat masa lalu, sekarang, dan niat pada
masa depan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Citra
Pengertian
• Gambaran di dalam pikiran (buram, tajam,
distorsi; close-up, sepintas lalu)
Dimensi (indikator)
• Bagian citra
• Penampang citra
• Komparasi citra
Bagian citra
• Gambaran berbentuk verbal
• Ciri-ciri penting
Penampang citra
• Kiraan ukuan
Komparasi citra
• Komparasi dengan obyek berbeda di dalam
kelas umum yang sama
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Keputusan (decision)
Pengertian
• Menilai dan memilih alternatif, terutama yang
berkenaan dengan proses
Dimensi (indikator)
• Sumber informasi
• Kriteria evaluasi
Sumber informasi
• Dari pengalaman pribadi langsung
• Dari pengaruh sosial
• Dari sumber media (bacaan, iklan, tayangan)
Kriteria evaluasi
• Kriteria yang dirasakan relevan oleh pengambil
keputusan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Kebutuhan (needs)
Pengertian
• Perilaku terarah ke pemuasan kebutuhan
(dapat saja tidak disadari)
Bentuk
• Bahan pokok untuk hidup (makanan, hunian,
pakaian, …)
• Kondisi psikologi dan sosial (kasih, afiliasi,
status sosial, prestise, kekuasaan, …)
• Aneka tipe (permaianan, asuhan, keberhasilan,
pengakuan, penampilan …)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Perilaku
Pengertian
• Kebiasaan berbuat atau bertindak
Dimensi
• Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
• Dilakukan di mana
• Dilakukan kapan (dulu, kini, masa depan)
• Frekuensi atau kemantapan
Di mana
• Letak geografi
• Di rumah atau di luar rumah
• Kode pos
• Wilayah hukum
Kapan
• Masa depan tidak selalu akurat, karena bisa
berubah
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Pengertian
• Pola dari sesuatu yang dilakukan, diyakini, dan
dimiliki
Dimensi (indikator)
• Kegiatan
• Minat
• Opini
• Pemilikan
Daftar
• Diperlukan daftar berkenaan dengan gaya
hidup untuk ditanyakan kepada responden
• Terdiri atas kumpulan berbagai macam butir
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Afiliasi
Pengertian
• Kedekatan seseorang dengan sesuatu di dalam
masyarakat
• Afiliasi mempengaruhi seseorang di dalam
masyarakat
Dimensi (indikator)
• Kedudukan keluarga (pengaruh keluarga);
• Keanggotaan (hubungan formal atau informal);
• Kontak sosial (frekuensi dan durasi);
• Kelompok rujukan (normatif, apa; komparatif
bagaimana);
• Komunikasi (pemimpin opini yang dihubungi)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Demografi
Pengertian
• Penyebaran karakeristik kependudukan
Dimensi (indikator)
• Umur
• Jenis kelamin
• Status perkawinan
• Tingkat gaya hidup keluarga
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Kedudukan jabatan
• Pendapatan
• Letak dan jenis tempat tinggal
Pengelompokan
• Dapat dikelompok-kelompokan untuk berbagai
keperluan
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(c) Pengukuran
1. Macam Populasi
2. Responden Tunggal
3. Populasi Responden
Jumlah Responden
Responden terdiri atas sekelompok individu
(makhluk, benda, peristiwa)
Ukuran Jumlah
Ukuran jumlah populasi responden, mencakup
• Terhingga
• Takhingga
Misal
• Siswa sekolah dasar di Jakarta tahun 2003
(terhingga)
• Sopir taksi di Banten tahun 2000
(terhingga)
• Produksi sabun di pabrik sabun Lux
(takhingga)
• Lempar dadu terus menerus (takhinga)
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Data responden
Dari responden diperoleh data (sekor)
Sensus
Perolehan data (sekor) dari seluruh populasi
responden, dikenal juga sebagai enumerasi
Sampel
• Sampel mecakup hanya sebagian populasi
responden (atau data)
• Sampel harus representatif yakni harus
mencerminkan dengan tepat karakteristik
populasinya
• Ada sejumlah cara pensampelan, di antaranya,
acak sederhana, acak berstrata, acak rumpun,
acak bertahap, sistematis
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
II
Pengukuran Pengukuran
G. Pensampelan
1. Hakikat
• Responden menghasilkan data
• Populasi responden menghasilkan populasi
data
• Sampel responden menghasilkan sampel data
• Karena itu, pensampelan dapat saja dipandang
sebagai penarikan sampel data dari populasi
data
Populasi responden
Populasi data
Sampel responden
Sampel data
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Ukuran Sampel
1. Penarikan Sampel
Distribusi Sampel
• Kumpulan semua sampel berbeda yang dapat
ditarik membentuk suatu distribusi probabilitas
yakni distribusi probabilitas pensampilan
AB AC AD
D B
AE BC BD
A
C
BE CD CE
E
Contoh
Tarik dan
Populasi kembalikan Catat
● ●
● ●
● ●
Acak
(selalu N)
Sampel berukuran dua
B AA AB AC AD AE
D
A BB BC BD BE CC
C E CD CE DD DE EE
Populasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
• •4
Sampel acak dengan • 3
2
pengembalian 6•
Berukuran 2 •
5
Rerata Populasi
Sampel sampel μ=4
2 2 2
2 3 2,5 Distribusi Probabilitas
2 4 3 Pensampelan
2 5 3,5
2 6 4 Rerata
3 3 3 sampel Frekuensi
3 4 3,5 2 1
3 5 4 2,5 1
3 6 4,5 3 2
4 4 4 3,5 2
4 5 4,5 4 3
4 6 5 4,5 2
5 5 5 5 2
5 6 5,5 5,5 1
6 6 6 6 1
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
Acak
AB AC AD AE
B
C
BC BD BE
A
E
D CD CE DE
Populasi
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
• 3 •
2 4•
Sampel acak tanpa • •
pengembalian 5 6
Berukuran 2
Populasi
μ=4
2. Cara Pengacakan
0,047 → 04 0,533
0,542 0,411 → 41
0,812 0,352 → 35
0,316 → 31 0,476 → 47
0,262 → 26 0,858
0,567 0,626
0.013 → 01 0,995
0,709 0,396 → 39
0,556 0,872
0,847 0,783
0,636 0,850
0,608 0,214 → 21
0,044 → 04
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
. . .
. . .
. . .
POPULASI
PENARIKAN
ACAK
SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak sederhana
Untuk rerata
sx
x
nx
• Pensampelan acak tanpa pengembalian
Kekeliruan baku
sx N x nx
x
nx N x 1
Nx = ukuran populasi
nx = ukuran sampel
sx = simpangan baku sampel
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (Pendekatan ke DP Normal)
p x (1 p x )
p x
nx
p x (1 p x ) N x nx
px
nx N x 1
1 1
px
2 nx
POPULASI
POPULASI
MENURUT
STRATA
PENARIKAN
ACAK
SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak berstrata
untuk rerata
L
N h2 sh2
x 2
h 1 N n
h
N h2 sh2 N h nh
L
x 2
h 1 N n h N h 1
L = banyaknya strata
Nh = ukuran populasi pada strata ke-h
nh = ukuran sampel pada strata ke-h
N = ukuran sampel secara keseluruhan
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (pendekatan ke DP Normal)
L
N h2 ph (1 ph )
p 2
h 1 N n h 1
Pensampelan acak tanpa pengembalian
N h2 ph (1 ph ) N h nh
L
p 2
h 1 N n h 1 N h 1
POPULASI
PENARIKAN
ACAK
SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak rumpun (cluster)
Untuk rerata
n 2 n M
2
n i
N n i 1
X ( X ij )
x 2
i 1 j 1
nNM n( n 1)
Untuk proporsi
n 2 n
2
N n
n pi ( pi )
p i 1 i 1
Nn n(n 1)
N = banyaknya rumpun
n = banyaknya sampel rumpun
M = ukuran rumpun
Xij = data ke-j pada rumpun ke-I
pi = proporsi pada rumpun ke-i
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
POPULASI
SAMPEL
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
Pensampelan acak bertahap
Untuk rerata
N n
(X X )2 2
i
1 M m n m ( X ij X i )
x
Nn
i 1
n 1
N Mm i 1 j 1 n(m 1)
Untuk proporsi
N n n 1 M m n
p
Nn(n 1) i 1
2
( pi p)
Nn M (m 1) i 1
pi (1 pi )
N = banyaknya rumpun
M = ukuran rumpun
n = banyaknya rumpun dalam sampel
m = ukuran sampel dari rumpun
X = rerata seluruh sampel
p = rerata proporsi seluruh sampel
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Interval
Titik tengah
• •
X
Contoh 1
Data
5,5 6,5
● ●
3 4 5 6 7 8 9
i
Batas bawah Batas atas
Contoh 2
Data
12,5 17,5
● ●
5 10 15 20 25 30
i
Batas bawah Batas atas
Contoh 3
Contoh 4
21
24
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 5
Contoh 6
Data Batas Batas
X Bawah Atas
25
50
75 panjang interval
100
125 i=
150
175
200
225
250
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Interpolasi Linier
Hitung Y3
c:ia
=a:b
b
c= i
Y3 = Y1a + c
Sehingga Y3 = Y1 + b i
b
a
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Contoh 7
X1 Y1 a = 17 – 10 = 7
10 300 b = 20 – 10 = 10
a i = 400 – 300 = 100
c
b i
X3 Y3 7
Y3 = Y 1 +
17 10 100
X2 Y2
20 400 = 370
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 8
X = 1,115 → Y = Y = 0,8693 → X =
X = 1,147 → Y = Y = 0,8650 → X =
Contoh 9
X 11 12 13 14 15 16
Y 0,108 0,119 0,145 0,177 0,195 0,215
X = 11,7 → Y = Y = 0,130 → X =
X = 12,8 → Y = Y = 0,183 → X =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
a. Letak Median
• Median membagi histogram menjadi dua
bagian luas yang sama besar; pada kumulasi
proporsi, kedua bagian itu masing-masing
adalah 0,5 bagian
• Perhitungan letak median M dilakukan melalui
interpolasi linier pada kumulasi proporsi
∑p = 0,5
HISTOGRAM
0,5 0,5
x
MEDIAN
M
----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Batas Y f p ∑p
4 2 0,10 0,10
4,5
5 4 0,20 0,30 ∑pb
(d)5,5
6 6 0,30(pM) 0,60
6,5
7 5 0,25 0,85
7,5
8 2 0,10 0,95
8,5
9 1 0,05 1,00
20
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
• Kumulasi proporsi untuk - median adalah 0,50
sehingga median M terletak di antara 5,5 dan 6,5
yakni di d
• Diperlukan perhitungan interpolasi linier
6,5 0,60
d = 5,5
a = 0,50 – 0,30 = 0,20
b = 0,30
i= 1
0,50 0,30
M 5,5 6,17
0,30
----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
0,50 pb
M d i
pM
----------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
X bawah atas p ∑p
-----------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40
5 4,5 5,5 0,25 0,65 M
6 5,5 6,5 0,20 0,85
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
------------------------------------------------------
d = 4,5 pM = 0,25 ∑pb = 0,40 i = 1
0,50 0,40
M 4,5 1 4,9
0,25
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
b. Letak Kuartil
HISTOGRAM
0,25 0,25
0,25 0,25
K1 K2 K3 x
M
K3 - K1
0,25
0,75
----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Rumus Letak Kuartil
• Median M : ∑p = 0,50
• Kuartil pertama K1 : ∑p = 0,25
• Kuartil ketiga K3 : ∑p = 0,75
0,25 pb
K1 d i
pK 1
Contoh 10
--------------------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
--------------------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40 K1
5 4,5 5,5 0,25 0,65
6 5,5 6,5 0,20 0,85 K3
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
--------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
0 1
1 1
2 2
3 3
4 5
5 6
6 4
7 3
8 2
9 2
10 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 12
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
21 2
22 3
23 5
24 8
25 13
26 10
27 3
28 4
29 2
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 13
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
50 1
55 3
60 6
65 8
70 10
75 9
80 6
85 4
90 2
95 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 14
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p ∑p
--------------------------------------------------------------
80 1
85 3
90 5
95 4
100 4
105 3
110 3
115 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =