Kul Isbd 1 WB Oke
Kul Isbd 1 WB Oke
GBPP
PENEMPATAN : SEMESTER 1
Dilaksanakan
di kelas
dengan
menggunakan
ceramah,
diskusi,
seminar dan
penugasan
UTS
30%
UAS
30%
Penugasan
30%
Kuis
10%
Buku Anjuran
Menurut Prof. Dr. Harsja Bachtiar (1981) bahwa ilmu dan pengetahuan
dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok besar, yaitu kelompok ilmu
alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial (social sciences), dan
kelompok pengetahuan budaya (the humanities).
manusia sebagai makhluk individu tdk akan mampu hidup sendiri dan
berkembang sempurna tanpa hidup bersama dengan individu manusia
lain. Sejak lahir manusia sudah harus hidup bersama dengan manusia
lainnya, hal itu didasari oleh kebutuhan manusia yang hanya dapat
dipenuhi apabila berhubungan dengan atau mendapat bantuan dari
manusia lain. Dengan kata lain manusia harus hidup bermasyarakat.
Hidup bermasyarakat artinya saling berhubungan dan berintraksi satu
sama lain dalam kelompoknya dan juga dengan individu di luar
kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi kepentingannya.
reaksi akal atau daya tangkap berdasarkan nalar yang tinggi terhadap
sesuatu yang dilihat atau didengar atau suatu peristiwadalam
masyarakat. Dalam konteksnya dengan sosial budaya, tanggapan kritis
merupakan kemampuan memahami suatu masalah guna
membedakan secara objektif mana peristiwa yang bersumber dari
bencana alam atau penyakit, yang perlu diatasi dan dihindari.
Kemudian secara kritis dapat dikaji juga solusi yang terbaik guna
menghindari atau mengatasi konflik secara arif dan manusiawi.
Stratifikasi berasal dari kata Status yang artinya lapisan (berlapis-lapis). Sehingga
Stratifikasi Sosial berarti “lapisan masyarakat”.
Pada prinsipnya setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki status sosial yang
pokok (key status) yang berupa :
Kemungkinan pindah seorang anggota kelompok dari golongan yang satu ke golongan
yang lain kecil sekali, sebab biasanya sistem ini didasarkan atas keturunan.
Anggota kelompok yang satu ada kemungkinan besar untuk berpindah ke kelompok
yang lain, artinya dapat menurun ke kelompok yang lebih rendah atau sebaliknya.
1.2.4. Bentuk kelompok sosial
Kata interaksi berasal dari bahasa Inggris yaitu “interaction”, artinya suatu
tindakan yang berbalasan. Dari pengertian tersebut dapat didefinisikan bahwa
interaksi adalah berhubungan saling mempengaruhi. Sedangkan kata sosial
berasal dari bahasa latin yaitu “socius” yang berarti teman, sahabat atau
kawan. Jadi, Interaksi Sosial mengandung pengertian bahwa proses saling
berhubungan dan saling mempengaruhi itu terjadi antarmanusia baik individu
dengan individu, atau antar individu dengan kelompok.
A. Pengertian keluarga
Keluarga besar
Yang dimaksud keluarga besar adalah: mereka yang menjadi anggota
keluarga atas dasar :
ikatan perkawinan keluarga inti, yaitu ayah dan ibu mertua, kakek dan
nenek mertua, paman dan bibi mertua, kakak dan adik ipar, cucu
mertua.
Hubungan darah, yaitu ayah dan ibu kandung, kakek dan nenek
kandung, paman dan bibi kandung, kakak dan adik kandung, cucu
B. Fungsi keluarga
Fungsi Pendidikan
Budaya dan sistem nilai budaya mula-mula tumbuh dan berkembang di lingkungan
keluarga sebagai unit masyarakat kecil. Kemudian berkembang kelingkungan
masyarakat luas. Perkembangan tersebut melalui proses yang lama, dari tingkat
alamiah sampai ke tingkat penerapan ilmu pengetahuan dilingkungan keluarga. Proses
perkembangan budaya seperti ini disebut pendidikan keluarga. Keberhasilan membina
pendidikan keluarga menjadi cermin keberhasilan membina pendidikan masyarakat.
Fungsi pendidikan keluarga ini disebut juga “fungsi sosial edukasi”.
C. Bentuk-bentuk keluarga
Keluarga Patrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ayah.
Ayah memiliki status yang lebih tinggi, peran dan otoritas yang lebih
besar dalam budaya keluarga. Dalam pengembangan dan
pemeliharaan budaya keluarga, laki-laki mempunyai peran lebih besar
dlm menentukan putusan akhir. Antara lain dianut oleh masyarakat
Sumatra bagian Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi.
Keluarga Matrilineal
Adalah keluarga yang mengutamakan garis keturunan pihak ibu. Ibu
memiliki peran otoritas yang lebih besar dalam budaya keluarga, tetapi
peran dan otoritas tersebut dijalankan oleh saudara laki-laki ibu
sebagai paman anak-anaknya. Dianut oleh masyarakat Minangkabau
di Sumatra Barat.
Ayah
Kepala dalam membimbing keluarga
Mencari nafkah\bekerja keras menghidupi keluarga.
Melindungi anggota keluarga
Memberi contoh berbuat baik kepada keluarga dan lingkungan
hidupnya
Kemampuan menciptakan norma moral bagi kehidupan keluarganya
Ibu
Melahirkan anak
Dengan tulus menyusui dan mengasuh anak
Dengan penuh pengorbanan memelihara dan mendidik anak
Anak
Berbakti kepada ke dua orang tua
Menjaga nama baik keluarga
.2.2.1. Pengertian kebudayaan (dari beberapa pendapat)
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi
pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat (Taylor, 1897).
Menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalil yang diajukan
oleh Herkovits dalam bukunya yang berjudul Man and His work tentang teori kebudayaan yaitu :
Kebudayaan dapat dipelajari.
Kebudayaan berasal dari atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, piskologis, dan komponen
sejarah eksistensi manusia.
Kebudayaan mempunyai struktur.
Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.
Kebudayaan bersifat dinamis.
Kebudayaan bersifat variabel.
1. bahasa
2. sistem teknologi
3. sistem mata pencaharian
4. organisasi sosial
5. sistem pengetahuan
6. religi
7. kesenian
2.2.4. Sistem budaya dan sistem sosial
Sistem Budaya
Konsep sistem sosial merupakan alat analisis realistis sosial sehingga sistem sosial
menjadi suatu model analisis terhadap organisasi sosial. Model ini bertitik tolak dari
pandangan bahwa kelompok-kelompok manusia merupakan suatu sistem.
Dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat empat hal, yaitu :
dua orang atau lebih,
terjadi intraksi di antara mereka,
bertujuan,
memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang dipedomaninya.
Sistem sosial terdiri atas satuan-satuan intraksi sosial. Unsur-unsur tersebut membentuk
struktur sistem sosial itu sendiri dan mengatur sistem sosial. Unsur-unsur sistem sosial
tersebut ada sepuluh, yaitu :
1. keyakinan (pengetahuan),
2. perasaan (sentimen),
3. tujuan, saran, atau cita-cita,
4. norma,
5. kedudukan peranan (status),
6. tingkatan atau pangkat (rank),
7. kekuasaan atau pengaruh,
8. sangsi,
9. sarana atau fasilitas,
10. tekanan ketegangan (stress-strain)
2.2.5. Jenis-jenis kebudayaan di Indonesia
Keindonesiaan sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, mulai dari adat,
seni, dll. Yang belum ada ialah nasion Indonesia. Jadi, yang perlu diusahakan
oleh bangsa Indonesia dalam membangun kebudayaan nasionalnya ialah
bagaimana memperbaharui kebudayaan sehingga sesuai dengan
kebangsaan Indonesia. Jalan yang harus ditempuh ialah perluasan dasar
kebudayaan Indonesia dengan cara memesrakan (menyerapkan,
memadukan) materialisme, intelektualisme, indifidualisme (barat) dengan
spiritualisme, perasaan, dan kolektivisme (timur). Aliran pertama ini dipelopori
oleh Ki Hajar Dewantara c.s.
Atas ketiga dasar diatas, maka tujuan kelompok sosial budaya pada
dasarnya dapat dibedakan atau dikelasifikasikan sebagai berikut :
A. Etika dalam arti ini disebut “sistem budaya” Sistem nilai budaya
merupakan gambaran prilaku baik, benar, dan bermanfaat yang terdapat
dalam pikiran seseorang atau kelompok orang, perbuatannya dibenarkan,
diterima karena bermanfaat bagi orang lain.
Sebagai acuan prilaku, jenisnya adalah peraturan, pemberitahuan,
petunjuk, arahan, simbol.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit :
- dalam arti luas : keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
- dalam arti sempit : masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi
oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan
sebagainya.
1. Homogenitas Sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnya terdiri dari satu atau beberapa
kekerabatan saja, sehingga pola hidup tingkah laku maupun kebudayaan
sama/homogen.
2. Hubungan Primer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan secara akrab, semua
kegiatan dilakukan secara musyawarah.
3. Kontrol Sosial yang Ketat
Setiap anggota masyarakatnya saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota
yang lainnya (hub masyarakat pedesaan sangat intim).
4. Gotong royong
nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan
membudaya.
5. Ikatan Sosial
setiap anggota masyarakat desa diikat dengan nilai-nilai adat dan kebudayaan
secara ketat.
6. Magis Religius
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat desa sangat
mendalam.
7. Pola kehidupan
masyarakat desa bermata pencaharian dibidang agraris, baik pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan.
B. Masyarakat Kota
Push factors :
1. Di desa-desa lapangan pekerjaan pada umumnya kurang.
2. Penduduk desa, terutama kaum muda mudi, merasa tertekan oleh
adat istiadat yang ketat yang mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
3. Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah
pengetahuan.
4. Rekreasi/hiburan merupakan salah satu faktor penting, dirasakan
kurang sekali.
5. kecilnya faktor produksi bagi yang mempunyai keahlian selain bertani.
Pull factors :