PengelolaanKeuanganRSUD BLU
PengelolaanKeuanganRSUD BLU
6
ASAS / KARAKTERISTIK BLU
(lanjutan)
1. Persyaratan Substantif
2. Persyaratan Teknis
3. Persyaratan Administratif
8
1. Persyaratan
Substantif
1. Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama yang
berhubungan dengan :
a. Menyediakan barang dan/ atau jasa layanan umum;
b. Mengelola wilayah/ kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan
umum;
c. Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/ atau pelayanan kepada masyarakat.
2. Bidang layanan umum yang diselenggarakan bersifat
operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang
menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods).
9
2. Persyaratan Teknis
10
3. Persyaratan Administratif
11
JENIS BLU
12
BLU PUSAT vs BLU DAERAH
13
PENETAPAN BLU
Diusulkan oleh Kepala SKPD dengan melampirkan dokumen
persyaratan administratif.
Ditetapkan oleh Kepala Daerah atas pertimbangan Tim Penilai.
Penetapan sbg BLU dapat diberikan status BLU Penuh atau
status BLU Bertahap.
Pada status BLU Bertahap, fleksibilitas terbatas pada: jumlah
dana yg dapat dikelola langsung, pengelolaan barang,
pengelolaan piutang, dll.
Fleksibilitas tidak diberikan pada BLU Bertahap dalam
pengelolaan investasi, pengelolaan utang, dan pengadaan
barang/jasa
BLU Bertahap harus sdh memenuhi seluruh persyaratan
administratif paling lambat 3 tahun sejak ditetapkan sbg BLU
Bertahap.
Bila tidak dpt memenuhi, dapat dikembalikan ke status Satker
biasa.
14
BAGAN ARUS PENETAPAN BLUD
Satker Instansi/ Kepala Kepala
Calon BLU SKPD Daerah
16
STANDAR LAYANAN
17
TARIF LAYANAN
BLU dapat memungut biaya dari masyarakat
sebagai imbalan atas layanan yg diberikan.
Tarif berdasarkan perhitungan biaya per unit
(unit cost) layanan atau hasil per investasi
dana.
Tarif diusulkan oleh BLU kpd Kepala SKPD untuk
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Tarif Layanan harus mempertimbangkan:
a. kontinuitas dan pengembangan layanan;
b. daya beli masyarakat;
c. asas keadilan dan kepatutan;
d. kompetisi yang sehat.
18
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
21
PENDAPATAN BLU
Alokasi APBD
Dapat Dikelola
Langsung Sesuai
Imbalan Jasa BLU RBA
Hasil Kerjasama
PNBP dgn Pihak Lain
PEMDA
Digunakan
Hibah Terikat Sesuai Persyaratan
Pemberi Hibah
23
BELANJA BLU
24
PENGELOLAAN KAS
Pengelolaan kas BLU dilaksanakan berdasarkan praktek
bisnis yang sehat dgn menyelenggarakan :
a. perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas,
b. melakukan pemungutan pendapatan atau tagihan,
c. menyimpan kas & mengelola rekening bank,
d. melakukan pembayaran,
e. mendapatkan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek , dan
f. pemanfaatan surplus kas jangka pendek.
Penarikan dana APBD dilakukan dengan menerbitkan SPM
sesuai ketentuan.
Rekening Bank BLU dibuka di Bank Umum oleh pimpinan BLU.
Pemanfaatan Surplus kas diinvestasikan hanya pada instrumen
keuangan dengan risiko rendah.
25
PENGELOLAAN PIUTANG
26
PENGELOLAAN UTANG
27
INVESTASI BLU
33
AKUNTANSI, PELAPORAN &
PERTANGGUNGJAWABAN
37
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
38
DEWAN PENGAWAS BLU (1)
Hal-hal pokok yg diatur dalam PMK No. 09/PMK.02/2006 tentang
Pembentukan Dewan Pengawas (Dewas) pada BLU :
39
DEWAN PENGAWAS BLU (2)
Hal-hal pokok yg diatur dalam PMK No. 09/PMK.02/2006 tentang
Pembentukan Dewan Pengawas (Dewas) pada BLU :
41
REMUNERASI (2)
43
PERATURAN / KEPUTUSAN
PELAKSANAAN BLUD
(yang diamanatkan PP No. 23 Tahun 2005)
44
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
YANG TELAH DITETAPKAN
1. PMK No. 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan
Administratif Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
2. PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
3. PMK No. 09/PMk.02/2006 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum;
4. PMK No. 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan
Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas,
dan Pegawai Badan Layanan Umum.
Keterangan: 4 PMK di atas ditetapkan pada tanggal 16 Februari
2006
45
SIMPULAN
46
Direktorat PNBP dan Badan Layanan
Umum
47
Direktorat Jenderal Anggaran dan