Anda di halaman 1dari 41

PENERANGAN HUKUM

PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI


DIMULAI DARI KAMPUNG

KEJAKSAAN NEGERI
LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah, 06 September 2022.


PROFIL NARASUMBER
TOPO DASAWULAN, SH. MH.
JAKSA MUDA
RIWAYAT PENUGASAN:
 Kejaksaan Negeri Ketapang-Kalimantan Barat Thn. 2010.
 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Thn. 2012.
 Kejaksaan Negeri Kab. Sambas – Kalimantan Barat Thn. 2013.
 Kejaksaan Negeri Kab. Sukabumi – Jawa Barat Yhn. 2014.
 Kejaksaan Negeri Kab. Tangerang – Banten Thn. 2017.
 KEPALA SEKSI INTELIJEN KEJAKSAAN
NEGERI LAMPUNG TENGAH s/d Sekarang.
PUNGLI /
GRATIFIKASI /
PENYALAHGUNAAN JABATAN =
KORUPSI ?
PUNGLI …

 PUNGLI = PUNGUTAN LIAR


 GRATIFIKASI = PEMBERIAN DALAM ARTI
LUAS meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

PUNGLI / GRATIFIKASI = KORUPSI ?


PENGERTIAN KORUPSI

 SECARA HARFIAH KORUPSI : KEBUSUKAN,


KEBURUKAN, KEBEJATAN, KETIDAKJUJURAN,
DAPAT DISUAP, TIDAK BERMORAL,
PENYIMPANGAN DARI KESUCIAN

 SERINGKALI DISAMAKAN DENGAN PENYUAPAN


PENGERTIAN ...

 SYED HUSSEIN ALATAS


 MASALAH KORUPSI : TRANS-SISTEMIK
ARTINYA KORUPSI TERDAPAT DALAM
SEMUA SISTEM SOSIAL : FEODAL,
KAPITALIS, KOMUNIS, SOSIALIS, DLL.
 DEFINISI KORUPSI JUGA DAPAT KITA
TEMUKAN BAIK DARI PERSPEKTIF
MORAL, EKONOMI, POLITIK, SOSIAL,
BUDAYA, DAN TENTUNYA HUKUM
PENGERTIAN...

 Perspektif moral, korupsi :


Segala sesuatu yang merusak moral atau yang
mencerminkan kerusakan moral. Tindakan korupsi
adalah tindakan yang menjauh dari yang baik, dari
yang ideal.

 Perspektif ekonomi, korupsi :


Pembayaran atau pengeluaran yang mengangkangi
aturan hukum yang berlaku.
PENGERTIAN ...

 Perspektif politik, korupsi :


Penyalahgunaan kekuasaan publik (politik)
untuk memperoleh keuntungan pribadi.
 Huntington, korupsi : Perilaku menyimpang dari
public officer atau para pegawai dari norma2 yang
diterima dan dianut oleh masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan2 pribadi
(Perspektif sosial)
PENGERTIAN ...

 Secara sederhana korupsi didefinisikan


sebagai menyalahgunakan kekuasaan/
kepercayaan untuk kepentingan pribadi
 Dalam berbagai pandangan para pakar
mengasosiasikan korupsi dengan
penyalahgunaan jabatan publik
UU YANG MENGATUR TINDAK
PIDANA KORUPSI

1. UU NO. 3 TAHUN 1971; SEPANJANG


PERBUATAN ITU DILAKUKAN SEBELUM
TANGGAL 16 AGUSTUS TAHUN 1999;

2. UU NO. 31 TAHUN 1999 Jo. UU NO. 20


TAHUN 2001 TENTANG
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI.
DASAR HUKUM
PENCEGAHAN TP. KORUPSI
DANA DESA
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2015
antara lain dimaksudkan untuk meningkatkan upaya
pencegahan terjadinya Tp Korupsi di instansi
Pemerintahan
Keputusan Jaksa Agung RI Nomor :
KEP-152/A/JA/10/2015 tanggal 1 Oktober 2015;
Instruksi Jaksa Agung RI Nomor :
INS-001/A/JA/10/2015
Peraturan Bupati Lampung Tengah Nomor 03 Tahun
2019 Tanggal 02 Januari 2019 Ttg. Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Kampung di
Kab. Lamteng
LATAR BELAKANG

UU NOMOR 6 TAHUN 2014 BESERTA PERATURAN


PELAKSANAANYA TELAH MENGAMANATKAN
PEMERINTAH DESA UNTUK LEBIH MANDIRI
DALAM MENGELOLA PEMERINTAHAN DAN
BERBAGAI
SUMBER DAYA ALAM YANG DIMILIKI, TERMASUK
DI DALAMNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
KEKAYAAN MILIK DESA
PENGGANGGARAN DANA DESA PASCA UU DESA

SIKLUS APBN SIKLUS APBD


 Pembahasan dan
UU APBN dan Pengesahan UU APBN PEMDA
Perpres ttg Rincian  Penetapan Rincian
Alokasi DD per Raperd
APBN Kab/Kota dalam
Rincian APBN
a APBD
 Pemda menyusun
DPR Raperda APBD sesuai
DPRD
alokasi DD dalam
APBN;
 Pemerintah  Menyampaikan Raperda
menyampaikan NK APBD kepada DPRD
Nota Keuangan dan untuk dibahas bersama;

dan RAPBN RAPBN Perda APBD


kepada DPR  Berdasarkan Perda
Presiden APBD yang telah
Menyetujui dibahas dan disetujui
dalam Sidang bersama DPRD, Pemda
Menkeu kabinet Perkada menyusun
Mengusulkan Alokasi DD ttg Perbup/Perwali tentang
dalam RAPBN, sumber Penetapan Penetapan Rincian
alokasi DD per Desa;
DD: Rincian
a. Realokasi belanja Alokasi DD
pusat;
Per Desa
b. Alokasi APBN. 13
PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA
GAMPONG

BIDANG PEMBANGUNAN
UNTUK MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
DAN KUALITAS HIDUP MANUSIA
SERTA PENANGGULANGAN
KEMISKINAN MELIPUTI
PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN
DAN PEMELIHARAAN
INFRASTRUKTUR TERMASUK
KETAHANAN PANGAN SARANA
PRASARANA PENDIDIKAN, SOSIAL,
BUDAYA, PENGEMBANGAN USAHA
EKONOMI MASYARAKAT DAN
SARANA PRASARANA ENERGI
TERBARUKAN SERTA PELESTARIAN
PRIORITAS PENGGUNAAN
DANA Desa/KAMPuNG

UNTUK BIDANG
PEMBERDAYAAN

MENINGKATKAN
KAPASITAS WARGA
DAN MASYARAKAT
GAMPONG DALAM
PENGEMBANGAN
WIRAUSAHA,
PENINGKATAN
PENDAPATAN, SERTA
PERLUASAN SKALA
EKONOMI INDIVIDU
WARGA ATAU
KELOMPOK
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA (APBDes)
TERTIB DAN TRANSPARAN
(KETERBUKAAN YANG MEMUNGKINKAN
DISIPLIN MASYARAKAT MENGETAHUI DAN
ANGGARAN MENDAPATKAN AKSES INFORMASI SELUAS-
LUASNYA)

PARTISIPATIF
APBDes HARUS
DIKELOLA SECARA
(MEMBERIKAN RUANG SELUAS-
TEPAT WAKTU LUASNYA KEPADA MASYARAKAT
DAN TEPAT GUNA TERLIBAT DALAM PENGELOLAAN
YANG DIDUKUNG KEUANGAN DESA
DENGAN BUKTI-
BUKTI
ADMINISTRASI
YANG DAPAT
DIPERTANGGUNG-
AKUNTABILITAS
JAWABKAN SERTA
BERPEDOMAN (MEMPERTANGGUNGJAWABKAN
PADA PERATURAN PENGELOLAAN, PENGENDALIAN
PERUUAN YG SUMBER DAYA DAN PELAKSANAAN)
BERLAKU
ALUR PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN MUSYAWARAH
DESA
BELANJA DESA (APBDes)
INFORMASI DARI PENYUSUNAN
GUBERNUR/BUPATI RPJMD
TTG PAGU INDIKATIF
SUMBER DANA DARI PENYUSUNAN
APBN/APBD/APBK RKPD

BAHAN PENYUSUNAN
RAPBD

PENETAPAN RAPBD
DENGAN PERDES

EVALUASI OLEH CAMAT


ATAS NAMA BUPATI

PENETAPAN APBD OLEH


DESA
SIKLUS
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
PERENCANAAN
DAN
PENGANGGARAN

PELAPORAN DAN
PERTANGGUNG PELAKSANAAN DAN
JAWABAN PENATAUSAHAAN
SANKSI BILA TERJADI
PELANGGARAN SELAIN
PIDANA
 Kepala Desa tidak
menyampaikan
Peraturan Desa
mengenai APB Desa; Penundaan
 Kepala Desa tidak
Penyaluran
menyampaikan laporan
realisasi penggunaan Dana Desa
Dana Desa semester ke Desa
sebelumnya; dan
BUPATI/  Terdapat usulan dari
WALIKOTA aparat pengawas
fungsional daerah.

DAPAT Berdasarkan penjelasan


Pemotongan
MENJATUH dan hasil pemeriksaan
Dana Desa
KAN SANKSI ditemukan penyimpangan
ke Desa
BILA berupa SiLPA tidak wajar
POTENSI/TITIK RAWAN RAWAN: DOMINASI ELIT DESA, RENCANA
PENGGUNAAN ANGGARAN TIDAK
PENGELOLAAN DANA DESA SESUAI & UANG PELANCAR KEPADA
OKNUM UNTUK PENCAIRAN
PERENCANAAN:
RPJMdes, RKPdes,
APBdes
RAWAN: NEPOTISME,
MONITORING TIDAK TRANSPARAN,
DAN KORUPSI
EVALUASI
PELAKSANAAN:
RAWAN: Pembangunan,
FORMALITAS,
ADMINISTRATIF,
pemberdayaan
TERLAMBAT DALAM dan pemerintahan
DETEKSI KORUPSI PERTANGGUNG
JAWABAN:
Minimal 2 Kali
BARANG/JASA:
Penyaluran &
Pengelolaan RAWAN: MARK UP, TIDAK
Dana TRANSPARAN, REKAYASA,
KORUPSI, TDK DILAKUKAN
DENGAN SWAKELOLA,
RAWAN: REKAYASA
PARTISIPASI MASYARAKAT
LAPORAN,/FIKTIF,
RENDAH
TIDAK TRANSPARAN
INGAT YA BAPAK-BAPAK

DANA DESA DIRENCANAKAN,


DILAKSANAKAN, DILAPORKAN
ATAU DIPERTANGGUNGJAWABKAN
SENDIRI OLEH PEMERINTAH DESA
JAMAAH
JANGAN OH
DIPIHAKKETIGAKAN JAMAAH
MANFAATKAN SEMUA !!!
SUMBER DAYA YANG ADA
UNTUK KEMAKMURAN DAN
MENGURANGI
PENGANGGURAN DI DESA

BERHASIL KELOLA NANTI


SAYA GANDAKAN
BEBERAPA PERBUATAN PENYELEWENANGAN DANA
DESA YANG DAPAT DIJERAT DENGAN UU TIPIKOR
NO.31 TH 1999 Jo. UU NO.20 TH 2001 TENTANG
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI :

Perbuatan yang dapat dijerat dengan UU TIPIKOR meliputi:


 Adanya oknum yg melakukan pemotongan/ pemangkasan
DANA untuk kepentingan pribadi / orang lain dalam
penyaluran Dana Desa, dapat dikenakan
Pasal 2 ayat (1) NOMOR 20 TAHUN 2001. TENTANG. PERUBAHAN
ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 menyebutkan
setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya  diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
dipidana dengan pidana penjara  minimal 4 tahun dan maksimal 20
tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah  dan paling banyak 1
miliar rupiah.

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
 PERANGKAT DESA YG MELAKUKAN PERBUATAN
PENYALAHGUNAAN WEWENANG YG MENGUNTUNGKAN
PRIBADI/ ORG LAIN. Perbuatan tsb dapat dikenakan
melanggar :
Pasal 3 menyebutkan setiap orang yang dengan
tujuan menguntungkan  diri sendiri atau  orang
lain atau suatu korporasi, menyalah gunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau karena kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara dipidana seumur hidup,
atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan
paling lama 20 tahun dan atau denda paling
sedikit  50 juta rupiah dan maksimal 1 miliar.

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
 PERANGKAT DESA YG MELAKUKAN ATAU
MEMBIARKAN PENGGELAPAN DANA DESA. perbuatan
tsb dapat dikenakan melanggar :
Pasal 8 dengan ancaman pidana paling singkat 3
tahun paling lama 15 tahun dan denda paling
sedikit Rp.150.000.000 dan paling banyak
Rp.750.000.000,-

 BENDAHARA DD YG memalsukan buku atau daftar


dokumen pertanggung jawaban. perbuatan tsb dapat
dikenakan melanggar :
Pasal 9 dengan ancaman pidana penjara paling singkat 1
tahun dan paling lama 5 tahun dan denda pling dikit
Rp.50.000.000 dan paling banyak Rp.250.000.000,-

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
 SEKDES/ PEGAWAI NEGERI YANG MELAKUKAN
PEMAKSAAN ATAU ANCAMAN KEKERASAN UNTUK
MENGUNTUNGKAN DIRI MEREKA SENDIRI TERKAIT
PENYALURAN DAN GUNAAN DD. perbuatan tsb dapat
dikenakan melanggar :
Pasal 12 huruf e dengan ancaman pidana paling
singkat 4 tahun paling lama 20 tahun dan denda
paling sedkt Rp.200.000.000 dan plng banyak
Rp.1.000.000.000,-

 Adanya Perbuatan curang dalam melakukan pekerjaan


fisik. perbuatan tsb dapat dikenakan melanggar :
Pasal 7 Ayat (1) dengan ancaman pidana penjara paling
singkat 2 tahun dan paling lama 7 tahun dan denda pling dikit
Rp.100.000.000 dan paling byk Rp.300.000.000,-

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
 PERANGKAT DESA/ PEGAWAI NEGERI MENERIMA
GRATIFIKASI YG BERHUBUNGAN DENGAN JABATAN
YANG BERSANGKUTAN.
Perbuatan tsb dapat dikenakan melanggar :
Pasal 12 huruf b dengan ancaman pidana paling
singkat 4 tahun paling lama 20 tahun dan denda
paling sedkt Rp.200.000.000 dan plng banyak
Rp.1.000.000.000,-

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
LATAR BELAKANG PENGATURAN TPK

 MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN


PEREKONOMIAN NEGARA
 MENGHAMBAT PEMBANGUNAN NASIONAL
 PELANGGARAN THD HAK-HAK SOSIAL DAN
EKONOMI MASYARAKAT SECARA LUAS
 ANCAMAN THD PRINSIP2 DEMOKRASI
TIPOLOGI TINDAK PIDANA KORUPSI

 Tindak pidana korupsi murni


 Tindak pidana penyuapan
 Tindak pidana penggelapan
 Tindak pidana pemerasan dalam jabatan
 Tindak pidana gratifikasi
 Tindak pidana berkaitan dg pemborongan, leveransir, dan
rekanan
 Percobaan, pembantuan, dan permufakatan jahat;
 Tindak pidana menghambat atau menghalangi proses
peradilan (obstruction of justice).
RUMUSAN KEUANGAN NEGARA DAN
KERUGIAN NEGARA :

 KEUANGAN NEGARA MENURUT PENJELASAN UU NO. 31


TAHUN 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN 2001 YAITU seluruh
kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan atau yang
tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara
dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena :
a. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung
jawaban pejabat lembaga negara, baik tingkat pusat maupun di
daerah;
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung
jawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah,
Yayasan, Badan Hukum dan Perusahaan yang menyertakan modal
negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga
berdasarkan perjanjian dengan negara.
Lanjutan....

 KERUGIAN NEGARA adalah menurut Pasal 1 angka 22


UU NO. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara : Kerugian
negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.

 KERUGIAN NEGARA DALAM PRAKTEK PERADILAN :

HARUS RIIL DAN TERUKUR.


Titik Rawan Terjadinya
Korupsi
1. Pengadaan Barang dan Jasa
2. Proses Perizinan & Pembuatan dokumen/Surat
Keterangan.
3. Pengelolaan Aset/Barang Milik Negara/Daerah
4. Pengelolaan Penerimaan
Negara/Daerah/Pendapatan Asli Daerah (Pajak,
Retribusi, Denda)
5. Penggunaan APBD/APBN (Perjalanan Dinas,
Honor)
KIAT MEMINIMALISIR
TITIK RAWAN KORUPSI

1. Pengadaan Barang dan jasa secara Elektronik ( E-


Procurement) dan bekerjasama dengan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
2. Membuat pelayanan administrasi perizinan/administrasi
pembuatan dokumen (KTP, Akte Kelahiran, dll) dengan
sistem satu atap atau One Stop Service.
3. Membuat standarisasi pelayanan (Standart Operating
Procedure/SOP) dan sertifikasi pelayanan, seperti melalui
International Organization For Standardization (ISO)
4. Penandatanganan Pakta Integritas dari para pejabat
5. Melaksanakan keterbukaan Informasi Publik
6. Membuat layanan Pengaduan Publik baik secara
elektronik (website, sms dan media sosial :
Facebook,Twitter,BBM) ataupun konvensional
(Wasakat, Wasnal / Inspektorat)
7. Percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi untuk
merubah pola pikir (mind set) dan budaya kerja
(culture set) di jajaran birokrasi sehingga kesan aparat
di mata masyarakat yaitu : lamban menyelesaikan
pekerjaan, datang kantor terlambat, pulang kantor
lebih awal, sering menggunakan fasilitas negara untuk
kepentingan pribadi, birokrasi yang berbelit-belit, suka
menerima suap /korupsi dapat dikurangi atau
dihilangkan
7. Membuat MOU/Partnership dengan lembaga yang
memiliki fungsi pengawasan seperti KPK dan Lembaga
Ombudsman RI.
PIDANA TAMBAHAN

 PERAMPASAN BARANG BERGERAK YG


BERWUJUD/TDK BERWUJUD YG
DIGUNAKAN UT/DIPEROLEH DR TPK
 PEMBAYARAN UANG PENGGANTI
 PENUTUPAN USAHA/SEBAGIAN
PERUSAHAAN PALING LAMA 1 TH
 PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU/
PENGHAPUSAN KEUNTUNGAN TERTENTU
Contoh Kasus terkait penyalahgunaan dana desa:
1. Kepala Desa Pulo Panjang, Kabupaten Serang, Sukari, divonis 5
tahun penjara karena korupsi dana desa. Terdakwa membuat laporan
fiktif pengelolaan dana desa 2016 hingga menjadi temuan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Banten.
Majelis hakim menilai terdakwa telah terbukti melanggar pasal 2, pasal 18
ayat (1) huruf a, b, ayat (2) dan (3) UU Tipikor jo pasal 64 ayat (1) KUHP.
Selain divonis 5 tahun penjara, terdakwa juga didenda Rp 200 juta subsider
kurungan penjara 4 bulan. Majelils hakim juga menghukum terdakwa untuk
membayar uang pengganti Rp 230 juta yang harus dibayarkan paling
lambat 1 bulan setelah putusan dibacakan, JIka tidak dibayar, harta benda
terdakwa akan dilelang untuk mengganti uang pengganti. Apabila tidak
mencukupi, maka terdakwa dipidana selama 6 bulan.
Pada 2016, Desa Pulo Panjang memiliki anggaran desa senilai Rp 2,2 miliar.
Uang senilai itu merupakan alokasi dari dana desa, dana bagi hasil pajak
dan retribusi. Dari Rp 2,2 miliar, ada pelaksanaan angaran Rp 1,1 miliar dan
sisanya menjadi temuan kerugian negara yang dihitung oleh BPK. Terdakwa
sendiri telah mengembalikan uang kerugian negara Rp 744 juta
Contoh Kasus terkait penyalahgunaan dana desa:
2. Majelis Hakim Tipikor Jambi menjatuhi hukuman 4 tahun penjara
kepada mantan Kepala Desa Kasang Lopak Alai, Kecamatan Kumpeh
Ulu, Muaro Jambi. Vonis itu dibacakan secara resmi oleh majelis hakim tipikor
di dalam sidang lanjutan dengan agenda putusan yang berlangsung pada Rabu
(11 Desember 2019).
dalam putusan itu, Marzuki dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan telah
melakukan tindak pidana korupsi Dana Desa Kasang Lopak Alai. Pasal yang
dilanggar terdakwa adalah pasal 2 ayat (1) UU RI Nomor 31 tahun 1999 jo UU
Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Selain hukuman 4 tahun penjara, terdakwa Marzuki turut dikenakan hukuman
denda sebesar Rp.200 juta, subsider 2 bulan kurungan. Terdakwa ini turut
dihukum agar membayar uang pengganti sebesar Rp. 516.305.813,- subsider 7
bulan kurungan.
Mantan Kepala Desa Kasang Lopak Alai, Marzuki tersandung kasus korupsi atas
penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2016 -2017. Selama dua tahun
anggaran itu, tersangka Marzuki diduga telah melakukan berbagai
penyimpangan penggunaan Dana Desa sehingga mengakibatkan kerugian
negara sebesar Rp. 516.305.813,-.
Angka besaran kerugian negara itu bukan hasil perhitungan Kejaksaan Muaro
Jambi. Angka kerugian negara itu didapat melalui hasil perhitungan audit
investigasi BPKP.
SEKRETARIAT INTEL
KEJARI LAMPUNG TENGAH

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


GEDUNG BIDANG INTELIJEN
JL. TRANS SUMATRA NO.43 KEC. GUNUNG SUGIH
KAB. LAMPUNG TENGAH

Kenali hukum Contact Person : AyO KaWaL


jauhi 081228551111
UaNg
hukuman (SEKSI INTELIJEN KEJARI LAMPUNG TENGAH) RaKYat

Website : www.kejari-lampungtengah.go.id
Email : kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com

KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG TENGAH


Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com 38
KEJAKSAANNEGERI
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG
LAMPUNG UTARA
TENGAH
E-Mail: kasiintelkejarikotabumi@gmail.com
Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

KEJAKSAANNEGERI
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG
LAMPUNG UTARA
TENGAH
E-Mail: kasiintelkejarikotabumi@gmail.com
Website: www.kejari-lampungtengah.go.id dan E-Mail: kasiintelkejarilampungtengah@gmail.com
KEJAKSAAN NEGERI LAMPUNG
TENGAH

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai